Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Linda.S
: Flamboyan lt.2
Identitas Pasien
Nama
: Tn. S
Umur
: 50 tahun
JK
: Laki-laki
Alamat
: Kedungjati
Pekerjaan
Masuk RS
: Buruh
: 1 Desember 2014
A. Vital sign
Denyut nadi
: 76 x/menit
: 36,5 C
Kepala : Mesochepal, bentuk simetris dan tidak ada bekas luka (jahitan)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limpa, thyroid ttb, kaku kuduk (-).
Toraks : Bentuk dinding toraks simetris, ketinggalan gerak (-)
Jantung: Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi
Perkusi
: Suara redup
Batas jantung :
Kiri atas : SIC II Linea parasternalis kiri
Kanan atas : SIC II Linea parasternalis kanan
Kiri bawah : SIC V 2 cm kaudolateral dari linea midklavicula
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis kanan
Auskultasi : S1S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
: Sonor +/+
Keadaan Umum
: Baik
Darah Rutin
AL
: 6,76x103
HT
HB
: 15,5 g/dL
: 45,6 %
AT : 248x103
Kimia Darah
GDS
Ureum
: 75 mg/dl
Creatinin
: 29 mg/dL
Trigliserid
: 229
: 0.7 mg/dL
HDL
: 34
SGPT
LDL
: 114
Asam urat
:21
: 33
: 4,2
Penatalaksanaan :
Infus Asering 20 tpm
Injeksi Ketorolac 2x1 A
Injeksi Ranitidin 2x1 A
Injeksi Methyl prednisolon 2x125 mg
PO
: Neurodex 2x1
Esperison HCl 2x1
Simvastatin 1x 10 mg
Definisi
Epidemiologi
JenisLBP
1. LPB akibat sikap yang salah
Rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku, tidak enak namun lokasi tidak
jelas
2. LBP akibat herniasi diskus lumbal
Nyeri punggung onsetnya perlahan, bersifat tumpul atau terasa tidak enak,
sering intermitten, kadang onsetnya mendadak dan berat. Diperhebat oleh
akitifitas atau pengerahan tenaga serta mengedan, batuk atau bersin.
3. LBP pada spondilosis
Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi diskus,
walaupun nyeri biasanya kurang menonjol
4. LBP pada spondilitis tuberculosis
Ada gejala klasik, TBC seperti penurunan berat badan, keringat malam, demam
subfebris, kakeksia
5. LBP pada spondilitis ankylopoetika
Faktor resiko :
Usia :
Jenis kelamin : perempuan >penurunan estrogen
Status antropometri : orang kurus >
Pekerjaan : pekerjaan berat, angkat barang
Aktifitas : posisi tubuh yang salah
Merokok
Abnormalitas struktur : skoliosis, lordosis, kifosis
LBP viserogenik
Disebabkan oleh adanya proses patologik di ginjal atau visera
didaerah pelvis, serta tumor retroperitoneal. Nyeri yang
dirasakan tidak bertambah berat dengan aktivitas tubuh, juga
tidak berkurang dengan istirahat.
LBP vaskulogenik
Aneurisma atau penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan
nyeri punggung atau nyeri menyerupai iskialgia. Insufisiensi
arteria glutealis superior dapat menimbulkan nyeri di daerah
bokong, yang makin memberat saat jalan dan mereda saat
berdiri. Nyeri dapat menjalar ke bawah sehingga sangat mirip
dengan iskialgia, tetapi rasa nyeri ini tidak terpengaruh oleh
presipitasi
Araknoiditis:
Pada keadaan ini terjadi perlengketan perlengketan.
Nyeri timbul bila terjadi penjepitan terhadap radiks oleh
perlengketan tersebut
Stenosis canalis spinalis:
Penyempitan canalis spinalis disebabkan oleh proses
degenerasi discus intervertebralis dan biasanya disertai
ligamentum flavum. Gejala klinis timbulnya gejala
claudicatio intermitten disertai rasa kesemutan dan nyeri
tetap ada walaupun penderita istirahat
LBP spondilogenik
Nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di
columna vertebralis yang terdiri dari osteogenik, diskogenik,
miogenik dan proses patologik di artikulatio sacro iliaka.
LBP osteogenik, sering disebabkan radang atau infeksi misalnya
osteomielitis vertebral dan spondilitis tuberculosa. Trauma yang
dapat
mengakibatkan
fraktur
maupun
spondilolistesis.
Keganasan, kongenital misalnya scoliosis lumbal, nyeri yang
timbul disebabkan oleh iritasi dan peradangan selaput artikulasi
posterior
satu
sisi.
Metabolik
misalnya
osteoporosis,
osteofibrosis, alkaptonuria, hipofosfatemia familial.
LBP diskogenik
Spondilosis, disebabkan oleh proses degenerasi yang progresif
pada discus intervertebralis, sehingga jarak antar vertebra
menyempit, menyebabkan timbulnya osteofit, penyempitan canalis
spinalis dan foramen intervertebrale dan iritasi persendian
posterior. Rasa nyeri disebabkan oleh terjadinya osteoarthritis dan
tertekannya radiks oleh kantong duramater yang mengakibatkan
iskemi dan radang. Gejala neurologic timbul karena gangguan
pada radiks yaitu: gangguan sensibilitas dan motorik (paresis,
fasikulasi dan atrofi otot). Nyeri akan bertambah apabila tekanan
LCS dinaikkan dengan cara penderita disuruh mengejan
(percobaan valsava) atau dengan menekan kedua vena jugularis
(percobaan Naffziger).
Derajad HNP :
Protruded disk : penonjolan nucleus pulposus tanpa
kerusakan annulus fibrosus
Prolapsed disk : nucleus berpindah tetapi tetap dalam
lingkaran annulus fibrosus.
Extuded disk : nucleus keluar dari annulus fibrosus dan
berada di bawah ligamentum longitudinalis posterior
Sequestrated
disk
:
nucleus
ligamentum longitudinalis posterior
telah
menembus
Penegakan diagnosis :
HNP lumbalis
Laseque test
Crossed test
Femoral stretch
Pasien telungkup, satu kaki flexi 90 derajad, kemudian diangkat
Valsava test
Naffziger test
LBP psikogenik:
Biasanya disebabkan oleh ketegangan jiwa atau
kecemasan dan depresi atau campuran keduanya.
LBP miogenik :
a. Ketegangan otot:
b. Spasme otot
Anamnesis :
Lokasi nyeri
Penjalaran nyeri
Sifat
Pengaruh aktifitas
Sikap terhadap nyeri
Perjalanan penyakit
Obat yang diminum
Keganasan
Riwayat menstruasi
Status mental
Inspeksi
Observasi penderita saat berdiri, duduk, berbaring, bangun dari
berbaring.
Observasi punggung, pelvis, tungkai selama bergerak.
Observasi kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus lumbal,
adanya angulasi, pelvis yang asimetris dan postur tungkai yang
abnormal.
Palpasi dan perkusi
Terlebih dulu dilakukan pada daerah sekitar yang ringan rasa
nyerinya, kemudian menuju daerah yang paling nyeri.
Raba columna vertebralis untuk menentukan kemungkinan adanya
deviasi
Tanda vital
Pemeriksaan neurologik
Motorik: menentukan
kontraksi involunter.
kekuatan
dan
atrofi
otot
serta
a) Tes Lasegue
Mengangkat tungkai dalam keadaan ekstensi. Positif
bila pasien tidak dapat mengangkat tungkai kurang
dari 60 dan nyeri sepanjang nervus ischiadicus. Rasa
nyeri dan terbatasnya gerakan sering menyertai
radikulopati, terutama pada herniasi discus lumbalis /
lumbo-sacralis.
b) Tes Patrick dan anti-patrick
Fleksi-abduksi-eksternal
rotation-ekstensi
sendi
panggul. Positif jika gerakan diluar kemauan terbatas,
sering disertai dengan rasa nyeri. Positif pada
penyakit sendi panggul, negative pada ischialgia.
c)Tes Naffziger
Dengan menekan kedua vena jugularis, maka tekanan LCS akan
meningkat, akan menyebabkan tekanan pada radiks bertambah,
timbul nyeri radikuler.
d)Tes Valsava
Penderita disuruh mengejan kuat maka tekanan
meningkat, hasilnya sama dengan percobaan Naffziger.
LCS
akan
e)Tes Prespirasi
Dengan cara minor, yaitu bagian tubuh yang akan diperiksa
dibersihkan dan dikeringkan dulu, kemudian diolesi campuran
yodium, minyak kastroli, alcohol absolute. Kemudian bagian
tersebut diolesi tepung beras. Pada bagian yang berkeringat akan
berwarna biru, yang tidak berkeringat akan tetap berwarna putih.
Tes ini untuk menunjukkan adanya gangguan saraf otonom.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pungsi lumbal
Dapat diketahui warna cairan LCS, adanya kesan sumbatan /
hambatan aliran LCS, jumlah sel, kadar protein, NaCl dan
glukosa. Untuk menentukan ada tidaknya sumbatan
dilakukan tes Queckenstedt yaitu pada waktu dilakukan
pungsi lumbal diperhatikan kecepatan tetesannya, kemudian
kedua vena jugularis ditekan dan diperhatikan perubahan
kecepatan tetesannya.
2. Foto rontgen
Dapat
diidentifikasikan
adanya
fraktur
corpus
vertebra, arkus atau prosesus spinosus, dislokasi
vertebra, spondilolistesis, bamboo spine, destruksi
vertebra, osteofit, ruang antar vertebra menyempit,
scoliosis, hiperlordosis, penyempitan foramen antar
vertebra, dan sudut ferguson lebih dari 30
3.Elektroneuromiografi (ENMG)
Dapat dilihat adanya fibrilasi serta dapat pula dihitung
kecepatan hantar sarf tepi dan latensi distal, juga
dapat diketahui adanya serabut otot yang mengalami
kelainan. Tujuan ENMG yaitu untuk mengetahui radiks
yang terkena dan melihat ada tidaknya polineuropati.
4. Scan Tomografik
Dapat dilihat adanya Hernia Nucleus Pulposus,
neoplasma, penyempitan canalis spinalis, penjepitan
radiks dan kelainan vertebra.
Penatalaksanaan
Terapi konservatif
obat
kausal:
anti
tuberculosis,
antibiotic,nukleolisis misalnya khimopapain, kolagenase
(untuk HNP).
Fisioterapi
Biasanya dalam bentuk diatermi misalnya pada HNP,
trauma mekanik akut, serta traksi pelvis misalnya
untuk relaksasi otot dan mengurangi lordosis.
Terapi operatif
Jika tindakan konservatif tidak memberikan hasil yang
nyata atau terhadap kasus fraktur yang langsung
mengakibatkan defisit neurologik.
Sacroiliitis
Sacroiliitis adalah inflamasi dari satu atau kedua sendi sacroiliaka, bagian
yang menghunungkan medulla spinalis dan pelvis. Dapat menyebabkan nyeri
di pantat, atau punggung bagian bawah dan dapat menjalar ke kedua kaki.
Gejala :
Nyeri biasa terjadi pada pantat, punggung bawah. Dapat menjalar ke kaki,
dapat dicetuskan karena
Terlalu lama berdiri
Berdiri diatas satu kaki
Naik tangga
Berlari
Jalan dengan langkah lebar
ROM :
Finger test
Faber Test
Straight leg test
Gaenslen test
Dengan satu kaki tergantung di luar meja pemeriksaan, sedangkan satu kaki
lainnya flexi dan ditarik dengan tangan pasien. Jika positif akan terasa nyeri.
Distraction and Compresion test
Tangan pemeriksa disilang dan menekan bagian panggul dari pasien. Jika nyeri
maka tes (+)
Thight thrust
Kaki pasien flexi kemudian lutut di tempelkan pada perut pemeriksa, dan
tangan pemeriksa menekan bagian pinggang. Positif jika pasien merasa nyeri.
Yoemanns test
Pasien tengkurap, kaki flexi 90 derajad, kemudian diangkat oleh pemeriksa.
Posifit jika pasien merasa nyeri.
Gillets test (stork)
Pasien berdiri kemudian tangan pemeriksa berada di sacrum dan iliaka.
Penyebab :
Mekanik, perubahan posisi
Infeksi
Ankylosing spondilitis
Treatment :
Anti inflamasi
Fisikal therapy
Steroid
RFA (Radio Frequency Ablation)
Stabilization SI joint