Вы находитесь на странице: 1из 11

REFLEKSI KASUS

PREEKLAMSIA BERAT
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Ujian Kepanitraan Klinik Ilmu Obstetri dan
Ginekologi di RSUD Salatiga

Disusun oleh
Miftakur Rohmah Sofyan
20090310213
Pembimbing:
dr. Agung Supriandono, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
RSUD KOTA SALATIGA

2015

BAB I
LAPORAN KASUS

1.

Identitas

Nama Pasien
Umur
Status perkawinan
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Alamat
Masuk RS

Ny. I
35 tahun
Menikah
SMP
Ibu rumah tangga
Islam
Salatiga
10 Juni 2014, pk 20.45

Nama Suami
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Alamat
No. RM
Ruangan

Tn. T
30 tahun
SMA
Buruh
Islam
Salatiga
472782
Dahlia

2. Anamnesis
Keluhan Utama

Dirujuk bidan dengan denyut jantung dan gerak janin menghilang sejak 1 hari smrs
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dirujuk oleh bidan dengan keluhan denyut jantung

dan gerak janin

menghilang 1 hari smrs. Pasien mengaku hamil 8 bulan. HPHT 25 Oktober 2013, Taksiran Partus
1 agustus 2014. Umur kehamilan 33 minggu. ANC teratur di 8 kali di Posyandu dengan
imunisasi Tetanus toxoid 1 kali. USG tidak pernah. Pasien mengaku mules-mules 14 jam smrs.
Pasien mengaku tidak merasakan gerakan janin sejak 1 hari smrs. Pasien menyangkal keluar
darah, lendir, maupun air-air dari kemaluan. Nyeri kepala, penglihatan buram, mual-muntah,
nyeri ulu hati, sesak napas disangkal oleh pasien. Riwayat kejang disangkal.

Riwayat haid :
Menarche

: 15 tahun

Siklus haid teratur sekali sebulan selama 7 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut.
HPHT

: 25 Oktober 2013

Taksiran Persalinan

: 1 Agustus 2014

Riwayat penikahan

: 18 tahun, satu kali

Riwayat kehamilan

: G2P1A0

1. Perempuan, 10 tahun, Berat badan lahir lupa, lahir di ngawen


2. Hamil ini
Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi sebelum kehamilan disangkal, Diabetes Melitus disangkal, Asthma disangkal, Alergi
obat disangkal, alergi makanan disangkal, hepatitis disangkal, TBC paru disangkal.
Riwayat penyakit Keluarga

Hipertensi disangkal, Diabetes Melitus disangkal, Asthma disangkal, Alergi obat disangkal,
alergi makanan disangkal, hepatitis disangkal, TBC paru disangkal.
Riwayat operasi

:-

Riwayat Keluarga berencana

:-

3.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum/ Kesadaran : Baik/CM


Tekanan Darah

: 170/120 mmHg

Nadi

: 88 X/menit teraba kuat, regular, equal.

Pernapasan

: 22 X/menit teratur

Suhu

: 36,5o C

Kulit

: sawo matang

Muka

: simetris

Mata

: CA -/-, SI -/-, Oedem palpebra -/-

Hidung

: Septum Deviasi (-), concha edem -/-, hiperemis-/-, sekret -/-

Mulut

: Mukosa tenang, karies -, oral hygiene baik

Tenggorokan

: Arkus faring simetris, uvula di tengah, Tonsil T1-T1 tenang,


dinding faring posterior tidak hiperemis

Leher

: KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar

Peyudara

: retraksi papilla mammae -/-

Jantung

: S1 S2 Reguler, Murmur -, Gallop

Paru

: SN vesikuler simetris, Rh -/-, Wh-/-

Perut

: Membuncit sesuai usia kehamilan, linea grisea +, striae +

Ekstremitas

: oedem tungkai bawah +/+, akral hangat di ke empat ekstremitas

Satus Obstetrik
Pemeriksaan luar

Inspeksi

: Perut membuncit sesuai usia kehamilan, linea grisea +

Palpasi

: TFU 26 cm, TBJ : 2325 gr. HIS 4 kali dalam 10 menit, durasi 40 detik

LI

: teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting

LII

: teraba bagian memanjang di kanan, bagian kecil-kecil di kiri

LIII

: teraba bagian bulat, keras, melenting

LIV

: sudah masuk PAP

Auskultasi : DJJ negatif (-) via dopller.

Pemeriksaan dalam

: Inspekulo
VT

: tampak kepala janin di vulva


: kepala sudah di Hodge III-IV, pembukaan sudah lengkap

Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan

Pemeriksaan Laboratorium :

Darah
Gol. Darah
Leukosit
HBsAg
Hemoglobin
Trombosit
Hematokrit

10 Desember 2012
O+
21.200/mm3
16,7 g/dl
217.000
50 %

SGOT/SGPT
Protein
Leukosit
Ureum
Creatinin
GDS

21/19
Urine
+++
0-1 /LPB
26,3
1.11
114

5. Diagnosis Kerja

: G2 P1 dengan PEB dan IUFD UK 33 minggu janin tunggal

6. Penatalaksanaan :
Ceftriaxon 2 x 1gram
Nifedipin 4x10 mg
Initial dose MgSO4 4 gram IV + Maintenance 1 gr / jam drip dalam RL
Pimpinan persalinan kala II (pk 20.50)

persiapan ibu
persiapan obat dan alat
persiapan penolong
pimpin mengejan saat his
obs. TV (KU , T , N , S , P)
menolong kelahiran bayi

Instruksi Post Partum :

Infus RL + Oksitosin / 8 jam dalam 24 jam pertama


Drip MgSO4 1 gr/jam dipertahankan dalam 24 jam pertama pasca perssalinan
Adalatoros 1 x 30 mg
Observasi tanda vital dan tanda-tanda perburukan PEB
Mobilisasi aktif
Diet TKTP
Asam mefenamat 3x500mg
Hemobion 1x1
Amoxicillin 3x500mg
7. Masalah yang di kaji

a. Mengapa PEB dengan segala komplikasinya dapat timbul pada pasien ini?
b. Bagaimana terjadinya komplikasi preeklamsi berat pada pasien ini ?

BAB II
PEMBAHASAN
Komplikasi hipertensi dalam kehamilan (Hipertenswe disorders complicating pregnancy)
dibagi menjadi 5 tipe diantaranya:

1. Hipertensi gestasional (pregnancy induced hypertension atau transient hypertension)


2. Preeklamsi
3. Eklamsi
4. Hipertensi kronis yang diperberat preeklamsi (superimposed preeclamsia on chronic
hypertension)
5. Hipertensi kronis
Faktor risiko untuk terjadinya preeklamsi dalam kehamilan adalah:
a. Kehamilan yang pertama/nullipara
b. Penyakit kronik: insidensi meningkat pada pasien dengan diabetes mellitus, hipertensi kronik
dan penyakit ginjal
c. Masalah obstetrik dimana insidensi yang tinggi didapatkan pada pasien dengan kehamilan
ganda, mola hidatidosa dan hidrops fetalis
d. Usia ibu kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun
e. Berat badan lebih (over-weight)
f. Ras Amerika-Afrika
g. Riwayat keluarga dengan hipertensi dalam kehamilan
h. Sindroma antifosfolipid
i. Status sosial ekonomi rendah
j. Tidak pernah atau kurang PNC (Chunningham, 2010)
Kriteria preeklamsi ditegakkan berdasarkan : (1,2)
1. Hipertensi
Didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik > 140 mmHg, tekanan diastolik > 90 mmHg atau
peningkatan tekanan darah sistolik >30 mmHg, peningkatan tekanan diastolik > 15 mmHg
diatas tekanan rata-rata pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 6 jam.
2. Proteinuria
Didefinisikan sebagai keadaan terdapatnya > 300 mg protein urin dalam 24 jam atau 30
mg/dl (1+ dipstik) dalam urin sewaktu

Preeklamsi dibagi dua, yaitu: (2)

1. Preeklamsi ringan
Diagnosis preeklamsi ringan didasarkan atas timbulnya hipertensi (sistolik antara 140-160
mmHg dan diastolik antara 90-110 mmHg) disertai proteinuria dengan atau tanpa edem
setelah kehamilan 20 minggu.
2. Preeklamsi Berat
Jika didapatkan satu atau lebih gejala dibawah ini preeklamsi digolongkan berat.
a. Tekanan darah sistolik lebih/sama dengan 160 mmHg atau tekanan darah diastolik
lebih /sama dengan 110 mmHg
b. Proteinuria lebih dari 5gr/24 jam atau +3 - +4 (Dipstick) pada pemeriksaan kualitatif
c. Oliguri, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam yang disertai kenaikan kadar
kreatinin plasma
d. Gangguan visus dan serebral
e. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen
f. Edem paru-paru dan sianosis
g. Pertumbuhan janin terhambat
h. Adanya HELLP Syndrome (H : Hemolysis, EL : elevated liver enzymes; LP : low
platelet count)
Preeklamsi berat yang tidak ditangani secara adekuat dapat menimbulkan komplikasi
pada ibu dan anak.
Komplikasi yang terjadi pada pasien ini adalah : - Solusio Plasenta
- Anemia gravis
- DIC Kompensata
Komplikasi yang terjadi pada anak adalah : Intra Uterine Fetal Death ( IUFD ) (Steven, 2013)

BAB III
KESIMPULAN
Pasien datang dirujuk dengan keluhan utama menghilangnya tanda-tanda
kehidupan janin, yaitu denyut jantung janin dan gerakan janin. Umur kehamilan 33
minggu dihitung dari HPHT, menandakan umur kehamilan premature. Premature ditandai
dengan umur kehamilan 20-37 minggu dan berat bayi 1000-2500 gr. Pada kasus, berat
lahir bayi 1200 gr.
Mules-mules yang dirasakan oleh pasien merupakan kontraksi dari uterus di mana
HIS pasien saat datang sudah adekuat yaitu 4 kali dalam 10 menit dengan durasi masingmasing 40 detik.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 170/120 mmHg.
Termasuk kriteria hipertensi stage II menurut JNC VII. Dilakukan pemeriksaan
laboratorium, didapatkan protein urine +3. Pasien menyangkal pernah menderita darah
tinggi sebelum kehamilan ini dan selama periksa kehamilan tidak ada tekanan darah

tinggi. Tanda-tanda eklampsia imminens seperti sakit kepala, penglihatan buram, nyeri
epigastrium, sesak, dan mual-muntah disangkal oleh pasien. Riwayat kejang juga
disangkal oleh pasien. Sehingga pasien dapat didiagnosis Preeklampsia berat. Kriteria
diagnosis preeclampsia berat adalah :

Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan/atau diastolic >110 mmHg

Proteinuria 5 gram atau lebih dalam 24 jam

Oligouria (produksi urine < 400 cc dalam 24 jam)

Gangguan serebral dan penglihatan

Edema paru dan sianosis


Gejala edema tungkai juga didapatkan oleh pasien. Meskipun edema tungkai
bukan gejala khas pada preeklampisa berat. Edema yang menjadi kriteria diagnosis
adalah edema anasarca.
Pada pemeriksaan obstetrik didapat kan DJJ (-) via Doppler. Kepala sudah di
vulva, pembukaan lengkap, menandakan persalinan kala II. Diambil sikap untuk
melahirkan bayi secara pervaginam. Didahului pemberian MgSO4 4 gram IV (initial
dose) dan 1 gr/jam (maintenance dose). Pemberian MgSO4 sebagai anti kejang, MgSO4
menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan
menghambat transmisi neuromuscular dengan cara magnesium menggeser kalsium
( inhibisi kompetisi).
Pemberian nifedipin sebagai anti hipertensi lini pertama. Nifedipin termasuk
golongan Calcium channel blocker.
Bayi lahir mati belum bermaserasi, menandakan perkiraan waktu meninggal bayi
kurang dari dua setengah jam. IUFD akibat preeklampsi berat selain karena persalinan
premature juga dapat disebabkan berbagai hal, antara lain. Pada preeklampsi berat terjadi
penurunan sirkulasi feto-maternal akibat vasospasme pembuluh darah, sehingga
oksigenasi ke janin berkurang, yang berbahaya bagi janin.

Pada saat persalinan kala III, plasenta tidak lahir dalam 30 menit. Menandakan
terjadi retensio plasenta. Sukarnya terlepas nya plasenta dimungkinkan karena persalinan
masih premature. Dalam hal ini dilakukan manual plasenta.
Selama 4 hari follow up didapat kan tekanan darah ibu belum terkontrol dan
proteinuria kualitatif menurun +1.

DAFTAR PUSTAKA

C.S. Claydon, Martin L. Pernoll. Third Semester Vaginal Bleeding. . Current Obstetric &
Gynecologic Diagnosis and Treatment. USA : McGraw-Hill, 2010 : 354-67.

Cunningham F.G., Leveno K.J, Gant N.F, Gilstrap L.C, Houth J.C, Wenstrom K.D:
Obstetrical Hemorrhage.Williams Obstetric. New York: McGraw Hill, 2010 : 619-30
Steven Angelo, M.D. Assistant Professor of Medicine, Yale School of Medicine, New Haven,
Acute Kidney Failure. Review. 2013. Available from www. AllRefer.com

Вам также может понравиться