Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
3.1. Turbin Gas Regeneratif Dengan Reheat Dan pendinginan Antara
Dua modifikasi dari turbin gas dasar untuk meningkatkan kerja bersih
adalah multistage expansion with reheat (ekspansi banyak tingkat dengan reheat)
dan multistage compression with intercooling (kompresi banyak tingkat dengan
pendinginan antara). Jika kedua modifikasi ini dikombinasikan dengan
Regeneratif maka akan menghasilkan peningkatan efisiensi termal yang cukup
banyak.
3.2. Turbin Gas dengan Reheat
dari kedua turbin lebih besar dari ekspansi tunggal pada kondisi 3 ke 4. Karena
itu kerja bersih siklus reheat lebih besar dari siklus tanpa reheat. lagipula
temperatur gas buang turbin dengan reheat akan lebih besar dari pada yang tanpa
reheat sehingga bisa dikembangkan untuk sistem regeneratif. Jika reheat dan
regeneratif digunakan bersama-sama maka efisiensi termal akan meningkat secara
signifikan.
3.3. Kompresi Dengan Pendinginan Antara
Kerja output juga bisa ditingkatkan dengan mengurangi kerja input
kompresor. Hal ini dilakukan dengan kompresi banyak tingkat dengan
pendinginan antara.
Gambar 3.3.1. Proses kompresi reversibel internal antara dua tekanan tetap.
Pada diagram p-v diatas terlihat dua jalur kompresi yang mungkin dari
kondisi 1 ke kondisi tekanan akhir p2 . Jalur 1-2 adalah kompresi adiabatik dan
jalur 1-2 adalah kompresi dengan perpindahan kalor fluida kerja ke
lingkungannya. Luas daerah disisi kiri jalur adalah jumlah kerja per unit massa
masing masing proses. Luas daerah yang kecil pada 1-2 menyatakan bahwa kerja
proses ini lebih kecil dari proses kompresi adiabatik 1-2. Hal ini berarti bahwa
pendinginan gas selama kompresi akan menguntungkan dari sisi kerja input.
Cara praktis untuk melakukan pendinginan gas yang dikompresi adalah
dengan melakukan kompresi dalam beberapa tingkat dengan menggunakan
penukar kalor yang disebut intercooler (pendingin antara). Intercooler akan
mendinginkan gas diantara tingkat kompresor. Gambar 3 memperlihatkan
kompresor dua tingkat dengan intercooler.
disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan
pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk
mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan
tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang
melampaui 1 part per mill (ppm).
Turbin gas suatu PLTG berfungsi untuk mengubah energi yang
terkandung di dalam bahan bakar menjadi mekanis. Fluida kerja untuk memutar
Turbin Gas adalah gas panas yang diperoleh dari proses pembakaran. Adapun
sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan untuk beberapa alat
bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas berjalan
dengan baik, seperti:
1. Sistem pelumas (lube oil system).
2. Sistem bahan bakar (fuel system).
3. Sistem pendingin (cooler system).
4. Sistem udara kontrol (air control system).
5. Sistem hidrolik (hydraulic system).
6. Sistem udara tekan (air pressure system).
7. Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
3.6. Penggunaan / Aplikasi Sistem Reheater Pada Pltg Di Indonesia
HRSG (Heat Recovery Steam Generator) merupakan heat exchanger dari
gas ke air dengan memanfaatkan energi sisa gas turbin untuk menghasilakan uap
dengan tekanan dan temparatur yang tinggi. Dalam setiap aplikasi combined
cycle, uap dihasilkan dengan beberapa macam tekanan dan temperatur sehingga
tidak tidak banyak gas sisa yang terbuang.. Selain itu ada yang dipanaskan
kembali sehingga nantinya menjadi main steam yang akan dikirim ke STG (Steam
Turbin Generator).
Pada umunnya terdiri dari tiga lapisan yaitu diantaranya superheater,
evaporator dan economizer. Hasi dari pemanasan ini akan menghasilkan uap
bertekanan tinggi yang akan ditampung di drum High Pressure (HP) dan Low
Pressure (LP). Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing
terdiri dari 2 (dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor
tekanan rendah dan kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan rendah dan
turbin gas tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang dihasilkan dapat
dijelaskan sebagai berikut, mula-mula udara atmosfir masuk kedalam kompresor
tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara tekan yang dihasilkan dialirkan
kedalamintercooler untuk didinginkan hingga menghasilkan temperature dan
kelembaban serta tekanan yang diinginkan dengan menggunakan media pendingin
air atau media pendingin lainnya, dari sini udara tersebut dialirkan kedalam
kompresor tekanan tinggi untuk dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature
yang tinggi dan tekanan dengan kepadatan yang lebih tinggi. Dari keluaran
kompresor tekanan tinggi udara tersebut dialirkan kedalam regenerator untuk
mendapatkan temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk
memudahkan terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas
bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin tekanan
rendah. Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan kedalam ruang
bakar utama atau primary combustion chamber yang menghasilkan proses
pembakaran dan dari proses ini dihasilkan gas panas yang digunakan untuk
memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas panas dari turbin tekanan tinggi
ini berupa gas bekas (flue gas)dialirkan kedalam ruang bakar kedua (secondary
combustion chamber) dan biasa disebut juga dengan reheater chamberyang
selanjutnya gas bekas tersebut digunakan untuk udara pembakaran didalamnya
yang mampu menghasilkan gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin
tekanan rendah, siklus tersebut diatas seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
Pada sistem turbin gas jenis ini, sistem menggunakan dua tingkat turbin
gas yaitu :
1. Turbin gas tekanan tinggi (HP Turbine)
2. Turbin tekanan rendah (LP Turbine)
Reheat ditempatkan antara turbin tekanan tinggi (HP Turbine) dan turbin
tekanan rendah (LP Turbine), alat ini berfungsi memanaskan kembali gas bekas
yang keluar dari HP turbine sebelum diekspansikan pada LP Turbine.
3.7. Bahan Bakar pada Turbin Gas
Dalam menentukan suatu bahan bakar yang akan digunakan haruslah
dipertimbangkan beberapa faktor untuk mencapai efisiensi yang tinggi. Faktorfaktor yang menentukan adalah nilai kalornya, kebersifian, tingkat korosivitas,
kandungan devosit, dan ketersedian akan bahan bakar.
Gas alam adalah bahan bakar fosil gas yang bertekanan resorvor yang
dapat berkisar 350 hingga 700 bar yang terdiri dari N2, CO, H2O. Gas dan minyak
adalah anggota utama dari keluarga hidrokarbon, keduanya diyakini sebagai hasil
dari pembusukan tanaman dan bagian tubuh dari binatang yang tertimbun selama
jutaan tahun di dalam perut bumi, kemudian diikuti oleh peningkatan temperature
dan tekanan sehingga material tersebut berkumpul sebagai lapisan-lapisan
timbunan hasil akumulasi.
Gas alam seperti udara, merupakan campuran dari beragam gas. Umumnya
metana, komponen lainnya termasuk etana, pentane, karbondioksida, dan
nitrogen. Kadangkala campuran tersebut mengandung sejumlah kecil senyawa tak
murni seperti merkuri dan H2S, beberapa dari kandungan tersebut sangat korosif
dan harus dibuang sebelum dicairkan.
Pembakaran gas akan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan
dengan pembakaran minyak dan batubara karena paling mudah terbakar dan
bercampur dengan udara dengan baik, serta dapat diangkut dengan mudah melalui
saluran pipa dan gas. Maka dari itu kebanyakan bahan bakar pada turbin gas
menggunakan gas alam tetap perlu di pretreatment terlebih dahulu.