Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
REHABILITASI MEDIK
SEORANG LAKI-LAKI 57 TAHUN DENGAN FROZEN SHOULDER
DEXTRA
Disusun oleh :
Sitta Ardilla Rinandyta
J500080019
Annisaa Rizqiyana
J500090056
Pembimbing :
dr. Harry Haryana, Sp.KFR
A. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan Terakhir
Alamat
Tanggal Masuk
Tanggal Pemeriksaan
No. RM
: Tn. A
: 57 tahun
: Laki-laki
: Islam
: S1
: Colomadu - Karanganyar
: 28 Mei 2014
: 28 Mei 2014
: 24-xx-xx
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama :
Nyeri bahu kanan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien laki-laki usia 57 tahun dating ke poliklinik rehabilitasi
medik dengan keluhan nyeri bahu kanan. Nyeri dirasakan sejak sekitar
5 bulan yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan secara tiba-tiba pada pagi
hari ketika pasien bangun tidur kemudian semakin memberat terutama
ketika pasien menggerakkan lengan dan bahunya. Nyeri dirasakan
menjalar dari bahu sampai ke siku. Pasien merupakan pasien tetap di
poliklinik
rehabilitasi
medik.
Saat
ini
pasien
sudah
dapat
2 tahun yll, dan rutin kontrol dan sampai saat ini pasien
Riwayat DM
: Diakui
Riwayat Penyakit Jantung: Disangkal
Riwayat Stroke
: Disangkal
Riwayat Alergi
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Jatuh
: Disangkal
Riwayat Hipertensi
: Disangkal
Riwayat DM
: Disangkal
Riwayat Penyakit Jantung: Disangkal
Riwayat Stroke
: Disangkal
Riwayat Alergi
: Disangkal
Riwayat Asma
: Disangkal
5. Riwayat Kebiasaan dan Gizi
Pasien makan 3 kali sehari dengan sepiring nasi dan lauk pauk berupa
tempe, tahu, sayur, dan kadang daging. Pasien kadang makan buahbuahan.
Riwayat merokok
: Disangkal
Riwayat minum alcohol : Disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang laki-laki sudah menikah, tinggal bersama
istrinya. Anak dan cucunya tidak tinggal serumah dengan pasien.
Pasien merupakan pensiunan PNS dan memeriksakan kesehatannya
menggunakan fasilitas Askes PNS.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalisata
a. Keadaan umum : baik, compos mentis.
b. Derajat Kesadaran
: GCS E4 V5 M6
c. Status gizi
: gizi kesan cukup
2. Tanda Vital:
Tekanan darah
Nadi
RR
Suhu
3. Status Internus
a. Kepala
b. Kulit
: 150/90 mmHg
: 96 x/menit, isi dan tegangan cukup, irama teratur
: 24x/menit, irama teratur
: 36,8C per aksiler
: normochepal
: sianosis (-), ikterik (-)
c. Mata
d.
e.
f.
g.
h. Pulmo
KANAN
PEMERIKSA
KIRI
AN
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Depan
Belakang
(-)
Ketinggalan gerak (-)
Fremitus (N) massa (-)
Sonor (+)
SDV (+)
Inspeksi
Perkusi
Palpasi
Auskultasi
(-)
i. Trunk
Inspeksi
: deformitas (-), skoliosis (-), kifosis (-), lordosis (-)
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), oedem (-)
Perkusi: nyeri ketok kostovertebra (-/-)
j. Abdomen
:
Inspeksi
Palpasi
Dextra
Sinistra
Fleksi
0-100
0-180
Ekstensi
0-30
0-60
Abduksi
0-90
0-180
Adduksi
0-50
0-75
Internal
0-70
0-90
Rotasi
Eksternal
0-30
0-90
Rotasi
b. Manual Muscle Test (MMT) Shoulder
Ekstremitas superior
Shoulder
Dextra
Sinistra
m. deltoideus, m.
coracobrachialis
(Fleksor)
m. latissimus dorsi
(Ekstensor)
m. deltoideus, m.
supraspinatus
(Abduktor)
m. deltoideus, m.
teres major, m.
coracobrachialis
(Adduktor)
m. subscapularis, m.
teres major, m. biceps
brachii
(Internal Rotasi)
m. infraspinatus, m.
teres minor
(Eksternal Rotasi)
D. Diagnosis Kerja
Frozen shoulder joint dextra
E. Masalah Rehabilitasi
a. Keterbatasan gerak terutama pada sendi shoulder dextra
b. Gangguan fungsional dalam activity daily living seperti menyisir,
memakai baju
c. Beban pikiran pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit
penderita
F. Penatalaksanaan
Program Rehabilitasi Medik
1. Fisioterapi : US pada bahu kanan, TENS pada bahu kanan,
active ROM exercise shoulder joint dextra
2. Okupasi Terapi : latihan meningkatkan lingkup gerak sendi
3. Psikologi : psikoterapi suportif untuk mengurangi kecemasan
pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit pasien
G. Prognosis
Quo ad vitam
Quo ad sanam
Quo ad fungsionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
H. Refleksi Kasus
Manifestasi yang saat ini dikeluhkan pasien adalah nyeri bahu dan
terasa kaku sehingga pasien mengalami gangguan dalam aktivitas seharihari seperti menyisir rambut. Hal ini termasuk dalam frozen shoulder
stadium II. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pemeriksaan appley scarf
test pada bahu kanan (+) hal ini kemungkinan berhubungan dengan
disfungsi dari sendi acromioclavicular.
Terapi yang digunakan pada kasus ini menggunakan terapi panas
dan stimulasi listrik. Terapi panas dapat menimbulkan vasodilatasi
pembuluh darah sehingga akan memperbaiki perfusi darah ke jaringan.
Selain itu juga dapat menimbulkan relaksasi otot sehingga akan
mengurangi spasme otot dan menimbulkan efek analgesi. Terapi listrik
bertujuan untuk memperkuat kontraksi otot, mempertahankan kekuatan
otot, dan memperbaiki vaskularisasi serta memperlambat atrofi otot. Selain
itu juga dapat mengurangi spasme otot sehingga dapat mengurangi nyeri..