Вы находитесь на странице: 1из 14

Tujuan mata kuliah perbengkelan diberikan kepada mahasiswa TEP yaitu pengenalan fungsi

bengkel, pengenalan alat-alat perbengkelan, pengenalan penggunaan alat-alat perbengkelan,


dan pengenalan beberapa proses pengerjaan bahan.

1. Pengertian bengkel
Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan/pemeliharaan, perbaikan,
modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin.
Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan di
rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang
digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang keperluan rumah tangga.
Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan
sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh
setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang
perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami
kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir
selalu menyertai setiap pemilikan barang.
Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel adalah hal
yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala, sehingga membutuhkan
perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam pemakaiannya,
sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan semestinya, maka umur
pemakaian akan berkurang sehingga merugikan perusahan. Jika mesin rusak, maka
jadwal kegiatan akan terganggu sehingga akan merugikan perusahaan.
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin
pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai
adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu
gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih
beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin
yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk
menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan
alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata.
Alsin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah untuk dapat digunakan dengan
semestinya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jika alsin mengalami kerusakan maka
jadwal kerja akan terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara
ekonomi.
1. Dengan tertundanya suatu jadwal pekerjaan, bisa jadi akan menyebabkan harus
diubahnya jadwal seluruh rangkaian pekerjaan di perusahaan.

2. Jika pekerjaan tersebut terkait dengan musim, adanya penundaan bisa


mengakibatkan kerugian yang besar, karena pekerjaan di musim/tahun tersebut bisa
tertunda sampai tahun berikutnya.

2. Pekerjaan dalam bengkel


Sesuai dengan fungsinya, di dalam bengkel dilakukan kegiatan yaitu :
1. Perawatan alsinseperti cek rutin, ganti oli, dan lain-lain.
2. Perbaikan alsin.
3. Pembuatan komponen alsin untuk penggantian.
4. Pembuatan komponen dan perakitan alsin.

3. Modal pendirian bengkel


Untuk bisa dilaksanakannya kegiatan perbengkelan diperlukan seperti :
1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan setempat.
2. Bangunan/gedung tempat dilakukan kegiatan.
3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering memerlukan penggantian.
4. Bahan-bahan untuk perawatan misalnya cadangan oli dan sebagainya.
5. Bahan-bahan untuk pembuatan komponen.
6. Tenaga terdidik/trampil sesuai keperluan.

4. Fungsi bengkel sebagai bangunan


Sebagai bangunan, bengkel berfungsi sebagai :
1. Tempat pemeliharaan/perbaikan alsin, pembuatan komponen dan perakitan alsin.
2. Penyimpanan suku cadang.
3. Penyimpanan perkakas perbengkelan.
4. Penyimpanan bahan-bahan, logam dan sebagainya, untuk kegiatan perbengkelan.
5. Penyimpanan bahan untuk perawatan alsin.

5. Pekerjaan logam
Kebanyakan komponen utama alsin adalah terbuat dari logam (terutama besi/baja),
sehingga kebanyakan perkakas bengkel berupa perkakas untuk menangani logam.

6. Alsin perkakas
Di dalam bengkel tersedia alat-alat dan mesin-mesin perbengkelan, yang biasa juga
disebut dengan perkakas. Alat dan mesin perkakas yang tersedia di bengkel sederhana,
antara lain :

1. Perkakas untuk memutar mur, baut, sekrup, misalnya obeng, kunci inggris, kunci pas,
kunci kurung, kunci sok, kunci ring, kunci L.
2. Perkakas untuk membantu memegang benda kerja, misalnya bermacam tang, catut,
tanggam.
3. Perkakas untuk meratakan, menghaluskan atau menggerus permukaan logam,
misalnya bermacam kikir, gerinda.
4. Perkakas untuk membuat lubang ialah bor dengan berbagai ukuran.
5. Perkakas untuk memotong ialah berbagai macam gergaji dan gunting.
6. Perkakas untuk memukul berupa bermacam palu beserta landasannya.
7. Perkakas untuk membuat bentuk bulat ialah bubut.
8. Peralatan las dan solder untuk penyambungan logam.
9. Alat-alat bantu seperti alat ukur (meteran, penggaris, alat pengukur kerenggangan
(filler gauge), alat penera jarak ulir, jangka sorong, dsb), jangka, penggores dan
penakik permukaan logam (drip), busur derajat, penyiku.
Untuk bengkel yang lebih lengkap misalnya yang digunakan untuk perbaikan alat yang
lebih rumit atau untuk produksi tersedia mesin perkakas misalnya :
1. Mesin penekuk/melipat lembaran logam.
2. Mesin pembuat alur pada permukaan logam.
3. Mesin pembuat roda gigi.
4. Peralatan cor logam.
5. Peralatan tempa.
6. Kompresor udara.
7. Mesin pres lembaran logam.

7. Pekerjaan yang dilakukan di bengkel


Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan dapat disebut antara lain:
1. Memotong.
2. Membuat lubang dan alur.
3. Membuat bentuk.

Meratakan permukaan.

Menekuk/melipat.

Membentuk silinder dengan profil tertentu.

Melengkungkan.

Mencetak bentuk dasar misal cor dan tempa.

4. Menyambung logam.

8. Pemotongan logam
Logam perlu dipotong untuk membuat komponen mesin. Ada tiga cara pemotongan
logam ialah menggunakan :
1. Gunting menggunakan prinsip geseran (shear).
2. Gergaji dan gerinda potong menggunakan prinsip gerusan/kikis.
3. Las menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran dengan pemanasan.
Masing-masing cara tersebut memakai prinsip pemotongan yang berbeda. Pemotongan
dengan gergaji menggunakan prinsip penggerusan permukaan. Benda kerja digerus
pada bagian yang akan dipotong, menggunakan prinsip abrasif (penggerusan
permukaan). Pemotongan dengan gunting menggunakan prinsip geseran karena
tekanan paksa (shear). Cara ini hanya bisa dilakukan untuk logam yang relatif tipis.
Sedangkan pemotongan dengan las menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran
bagian yang akan dipotong, sehingga benda kerja terpisah menjadi dua.

9. Gergaji dan gerinda potong


Prinsip kerja gergaji/gerinda potong ialah pemotongan dengan pengikisan permukaan.
Gergaji/gerinda potong digunakan untuk benda kerja yang ukurannya lebih besar dari
yang bisa dipotong dengan gunting. Gergaji terbuat dari baja dengan campuran khusus
sehingga cukup keras dan bisa memotong logam lainnya. Ada 2 macam gergaji ditinjau
dari penggerakkannya yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji mesin sama
dengan gergaji tangan kecuali bahwa gergaji ini menggunakan penggerak motor listrik
atau lainnya. Karakteristik penggunaan gergaji ialah:

Keuntungannya yaitu hasil bagus, halus, tidak merusak bahan, bisa untuk benda
pejal besar, alat awet.

Kekurangannya yaitu lambat, melelahkan (khusus gergaji tangan).

Gerinda potong dibuat dari batu abrasif (sintetik) dengan tulangan anyaman kawat
biasanya digunakan untuk memotong bahan yang tidak terlalu besar.

10.Gunting
Gunting digunakan untuk memotong logam tipis, dan hanya untuk baja lunak misal pelat
sampai tebal 5 mm, batang besi sampai diameter 10 mm. Macam-macam gunting

yaitu :

Gunting tangan untuk lembaran yang sangat tipis 0.5 mm.


Gunting lantai untuk pelat sampai 5 mm dan batang sampai 10 mm.
Tang potong untuk kawat sampai 3 mm.

11. Pembuatan lubang


Pekerjaan membuat lubang untuk sambungan demikian seringnya dilakukan karena
populernya penggunaan mur baut pada berbagai sambungan. Pembuatan lubang dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Menggunakan bor.
2. Dengan las.
3. Dengan penitik/drip.
Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun bengkel
sederhana, karena sering sekali dijumpai keperluan untuk membuat lubang pada
pembuatan komponen alsin, pembuatan kontruksi logam, maupun pada pengerjaan
perbaikan alsin. Bor digunakan untuk pekerjaan antara lain:
1. Membuat lubang untuk penyambungan bagian mesin, baik untuk mur-baut maupun
untuk keling/rivet.
2. Membuang sisa baut yang tertinggal di dalam lubangnya jika terjadi kepala baut
patah.
Las digunakan untuk melubangi jika diinginkan pelubangan secara cepat sedangkan
hasilnya tidak perlu rapi. Sedangkan penitik hanya digunakan untuk membuat lubang
pada lembaran yang sangat tipis, misalnya untuk melubangi seng.

12.Penyambungan logam
Penyambungan ialah menyatukan atau menyambungkan dua bagian komponen
sehingga menjadi satu kesatuan. Ada beberapa cara penyambungan logam, yang dapat
dikelompokkan dalam permanen, semi permanen, dan non permanen. Sambungan
digolongkan sebagai permanen, jika sambungannya tidak bisa dilepas kembali kecuali
dengan merusakkan. Cara penyambungannya ialah dengan las. Sambungan dinamakan
semi permanen, jika sambungannya sulit dilepas kembali. Cara melepaskan biasanya
dengan merusakkan penyambungnya, namun bagian yang disambung tidak rusak. Ada
beberapa cara penyambungan yang tergolong semi permanen:

Keling

Lem, dipakai untuk menempel plat yang tipis.

Pemuaian

Sambungan non permanen ialah sambungan yang bisa dilepas kembali tanpa merusakkan:
Cara yang dipakai ialah dengan mur-baut dan klem.

Las
Penyambungan dengan las dipakai jika ingin diperoleh sambungan yang permanen. Cara
penyambungannya yaitu dengan melelehkan logam dan menyambungnya menjadi satu. Oleh
karena kedua bagian telah menyatu, pelepasan sambungan hanya bisa dilakukan dengan
memotong sambungan tersebut (bisa dilakukan dengan berbagai cara pemotongan).

Keling
Cara keling, ialah penyambungan menggunakan bahan penyambung yang ujungnya dibuat
besar dengan pukulan atau tekanan. Tersedia berbagai ukuran keling, disesuaikan dengan
kebutuhan. Seperti pada penggunaan mur-baut, pertama dibuat lubang di kedua bagian yang
akan disambung. Perbedaannya ialah komponen penyambungnya. Jika mur dan baut masingmasing memiliki kepala yang ukurannya lebih besar dari lubang sambungan, maka pada keling,

salah satu ujung dibuat berkepala, sedang ujung lain dibesarkan pada saat penyambungan,
dengan cara pemukulan atau penekanan. Keling kecil yang menyambungnya menggunakan alat
khusus (tang), disebut rivet.
Kelebihan keling ialah praktis dan cepat, biasanya ada alat khusus untuk pemasangannya.
Sedang kekurangannya ialah sambungan tidak dapat dilepas, kecuali dengan merusakkan
kelingnya. Biasanya keling dipakai untuk penyambungan bagian yang tidak perlu dilepas-lepas.

Penyambungan dengan pemuaian


Penyambungan ini dengan memanfaatkan pemuaian logam, untuk memperoleh sambungan
yang kedudukannya mantap jika bagian yang disambung dapat salah satu berada di dalam yang
lain. Dipakai cara pemanasan. Bagian yang di sebelah luar dipanasi, sehingga memuai,
kemudian bagian yang di dalam ditempatkan pada kedudukan tepatnya, setelah mendingin,
akan didapat sambungan yang kokoh dan kuat. Cara ini dipakai misalnya pada pemasangan
bagian tepi roda kereta api.

Lem
Digunakan untuk melekatkan lembaran yang tipis. Biasanya bagian yang ditempel adalah bagian
yang ringan dan tidak menyangga beban berat. Contoh penempelan plat nama, dan sebagainya.

Klem
Dipakai untuk penyambungan yang memerlukan kerapatan, misal saluran gas atau cairan. Juga
dipakai untuk menyambung bagian yang sering perlu dibongkar pasang. Ada 2 macam klem,
ialah dengan pengerat pegas dan ulir.

Mur-baut
Sambungan dengan mur-baut dipakai untuk bagian yang kadangkala perlu dilepas untuk
berbagai sebab namun melepasnya tidak terlalu sering. Tersedia beragam ukuran mur-baut,
mulai yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Sebagaimana tersirat pada namanya,
sepasang mur-baut terdiri dari 2 bagian ialah mur dan baut. Baut ialah pasangan sebelah dalam
yang berulir di permukaan luarnya, sedang mur ialah pasangan luarnya, memiliki ulir dalam pada
lubangnya. Namun bisa juga sambungan mur baut terdiri dari 2 bagian mesin yang diberi ulir luar
dan ulir dalam sehingga berfungsi selayaknya mur dan baut. Bisa juga bagian yang disambung
berulir luar dipasangkan dengan mur, atau berulir dalam dan dipasangkan dengan baut

Membuat Bentuk Permukaan


Mesin bubut
Di antara mesin pembentuk bahan logam yang paling banyak dipakai ialah mesin bubut. Mesin
ini bekerja menurut prinsip putaran, sehingga menghasilkan bentuk yang konsentrik (memiliki
sumbu segaris). Semua bentuk yang berdasar pada sumbu segaris dapat dikerjakan dengan
mesin bubut. Contohnya ialah:
1.

Bentuk bulat panjang untuk pembuatan poros.

2.

Bentuk bulat pendek untuk pembuatan piringan, puli, dsb.

3.

Membuat lubang dan alur konsentrik pada poros, puli, dsb.

4.

Bentuk bulat dengan sumbu segaris, namun memiliki berbagi ukuran diameter. Dengan
trik-trik seni tertentu, bisa diperoleh bentuk batang yang indah dengan cara ini.

5.

Ulir

6.

Bentuk mengerucut (konis).

7.

Bentuk bulat dengan permukaan berpola tertentu, misalnya untuk pembuatan pegangan
kunci sok.

8.

Kombinasi dari beberapa bentuk di atas.

Bengkel adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk
melakukan konstruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki benda.
Sedangkanperbengkelan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang
peralatan dan metode untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit,
ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang
lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan sebuah
ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum Revolusi Industri karena bengkel
merupakan satu-satunya tempat untuk membuat alat hingga berkembang industri
manufaktur besar dengan mesin uapnya.
Perbengkelan umumnya dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan bahan
yang dikonstruksi (batu, kayu, atau logam) dan pemanfaatannya (bengkel alat
dan mesin pertanian, bengkel kendaraan bermotor, bengkel industri,
bengkel kereta api, dan sebagainya).
Dalam usaha pertanian, bengkel merupakan salah satu komponen terpenting
dalam mekanisasi pertanian. Bengkel merupakan tempat untuk membangun,
memodifikasi, dan memperbaiki alat dan mesin pertanian (alsintan) maupun nonalsintan (misal rangka rumah tanaman).[5]:151-152 Dalam pertanian skala besar,
misal perkebunan kelapa sawit, bengkel memainkan peranan penting seperti
melakukan maintenance dan reparasi truk pengangkut kelapa sawit dan traktor
Perkakas umum di dalam daftar berikut ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya
digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis perkakas
di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas yang ada
pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan dengan
mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan akan
berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya kendaraan yang

diperbaiki,

perkakasa pada bengkel umumnya di

ketegorikan

berdasarkan fungsi kerjanya

masing-masing (Permana, 2006).


1.2.1

Perkakas Pengikat (Turning Tools)


Defenisi sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, alat pengikat adalah
alat atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup, mur, prna, pasak, ring, dan
lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan (Daryanto, 2003).
Menurut Daryanto (2003) alat-alat pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan
hasil dari pabrik untuk sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga
mempermudah perbaikan suatau komponen mesin atau konstruksi lainnya.

1. Baut, Sekrup, dan Mur


Baut, sekrup dan mur digunakan sebagai alat pengikat untuk sejumlah alat-alat mesin.
Baut biasanya digunakan pada lubang-lubang yang dibor melalui bagian-bagian yang
dikuatkan. Penggunaan baut ditahan dengan sebuat mur, sedangkan pada sekrub merupakan
sebuah batang metal yang panjang yang mempunyai sebuah kepala dan sebuah bodi, kepala
pada

sekrup

umumnya

bersegi

dan sekrup mempunyai rusuk

ulir

enam
yang

atau

empat,

disebut

pada batang

mur

drad pada ujungnya,

dan pada puncak disebut crest.


2. Ring Penahan
Sebuah ring datar ialah baja yang bundar dengan sebuah lubang yang melalui pusat
poros, jika ring tersebut dipasangkan di bawah kepala dari sebuah baut, atau di bawah mur,
maka plain washer member muatan yang lebih pada suatu daerah yang lebih luas/besar dari
pada kepala mur atau baut.
3. Paku
Paku merupakan alat pengikat yangbsangat berguna terdiri dari paku keeling, pen, dari
bahan lunak dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya, pemasangannya dilakukan
dengan cepat, permanen dan serbaguna.

Kebanyakan alat penguat menjadi tidak berguna tanpa suatu ketepatan, dengan alat
yang akan memudahkan pemasangan dan pembongkaran. pabrik besar guna membuat alat
untuk tujuan pekerjaan ini, alat-alat yang biasanya menghasilkan kerja yang baik untuk
mengutakan yaitu kunci-kunci.
4. Kunci Ring
Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala
baut

atau

murk

arena

memberikan

suatu

cengkeraman

yang

lebih kuat

dari kunci pas yang ujungnya terbuka.


5. Kunci Kombinasi
Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya
bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur. Kunci
kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut pada ukuran
diameter yang berbeda pula.
6. Kunci Inggris
Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya bentuk sabit digunakan untuk
membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran yang tidak cocok jika dibuka
dengan

kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel ukuran diameter

kepalanya.

Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada penguatan
pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.
1.2.2

Perkakas Pemindah (Driving Tools)


Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada
kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu
karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki
fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul harus dijaga agar jangan

sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi digunakan untuk memukul logamlogam yang keras (Maran, 2007).
1.2.3

Perkakas Pemotong (Cutting Tools)


Merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan materialmaterial dari suatu bahan.
Menurut Maran dan Daryanto (2007 dan 1987) umumnya menggunakan alat-alat
seperti gergaji, pemahan (penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong
lainnya.

1. Gergaji
Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu sesuai
dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua jenis mata gergaji
dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi gergaji
terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi gergaji
50 .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau sekang), mur, penyetel dan
daun gergaji.
2. Penggores
Pada Pekerjaan memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda
berupa garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering
rusak yaitu padnga bagian ujungnya yang menjadi tumpul jika sering digunakan.
3. Gunting
Pekerjaan pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan
menmggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk
memotong plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting potong
pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting tuas yang
memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh mekanik saat
menggerakkan handel gunting tuas tersebut.

4. Kikir
Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja
yang terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam
bentuk dan ukuran yang digunakan.
5. Pahat
Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong
logam. Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena
dimaksudkan

untuk

memotong

atau

membentuk logam maka mata pahat dibuat dari bahan baja karbon.
6. Mesin Bubut
Mesinbubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk
dan ukuran bendaa dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,
posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke kanan
atau kekiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda pekerjaan.
7. Mesin Gerinda
Mesin

Gerinda

permukaan benda

kerja

pada
sehingga

mengasah pahat pemotongan

dasarnya
rata

dan

berguna
halus,

untuk
khusunya

menggerinda
untuk

dari mesin-mesin perkakas.

8. Perkakas Pelubang (Boring Tools)


Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau
penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang
bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi pokok
mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat bor sebagai
alatnya.

9. Perkakas Lainnya
Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya,
seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan pengukuran,
pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.
Bangku kerja adalah meja kerja dimana seluruh alat tangan dan bahan yang diperlukan
diletakan. Peletakan yang tersusun rapi dapat mempermudah mengingat letak dan
mempercepat pengerjaan. Alat tangan yang biasanya disimpan diatas bangku kerja seperti
macam-macam kunci, penggores plat, penitik plat, gunting, cutter dsb.
Kunci
Kunci memiliki jenis yang berbeda menurut dan ukuran dan jenis mur. Fungsi kunci adalah
untuk mempermudah mengencangkan dan melonggorkan mur pada mesin. Pengencangan
dan pelonggaran mur dengan kunci akan terasa lebih mudah dan mengurangi tenaga pekerja
yang keluar. Macam-macam kunci antara lain kunci Inggris , kunci Pas (Open End Wrench),
kunci sock (Socket Wrenchdrives), kunci Ring (Box End), kunci Sok, kunci Ring, kunci Pas
Ganda dan lain-lain.

Kunci inggris

kunci ring

kunci pas

Kunci L

Kunci sock (leter T)

Obeng adalah alat tangan yang berguna untuk mengencangkan dan melonggarkan mur atau
baut. Jenis obeng ada dua yaitu obeng tambah dan obeng kembang menurut jenis baut.

Obeng min

Obeng kembang

Alat Pemotong Plat


Alat yang digunakan untuk memotong plat sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan
ditandai oleh penggores dan penitik pada plat.
Kikir
Kikir adalah alat tangan yang berfungsi untuk menghaluskan bagian-bagian dari plat atau
besi yang tidak rata atau tajam. Kikir digunakan dalam pengerjaan pengepasan, penyetelan,
dan penyayatan. Umumnya digunakan untuk meratakan dan membuat siku pada bidang satu
dengan bidang yang lain. Bentuk-bentuk kikir diantaranya:

kikir pipih

kikir rata

kikir persegi

kikir bulat

kikir segita

kikir pilar

kikir pisau

kikir setengah bulat

kikir silang

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri
erupakan realisasi dari kebutuhan sehingga secara tidak langsung
manajemen adalah alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen
bengekel adalah alat untuk mengatur efektivitas dan efisiensi bengkel.
Pengelolaan manajemen bengkel baik diharapkan dapat mengatur dan
menggerakkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bengkel
tersebut (Daryanto, 2007).
Menurut Daryanto (2007), manajemen bengkel yang baik harus didukung

oleh administrasi yang tertib. Administrasi ini harus mencatat semua


sumber daya yang menjadi aset bengkel. Untuk itu, diperlukan kartu-kartu
administrasi sebagai berikut:
Kartu pemakaian bengkel
Kartu laporan kerusakan
Bon pinjam/ pengembalian alat
Daftar alokasi tugas
Daftar kondisi peralatan menurut keadaan
Buku inventaris alat/ mesin
Buku penerimaan barang
Buku pengeluaran/ pemakaian bahan
Kartu perbaikan peralatan
Catatan pengembangan staff

Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat kerja,


hal ini dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara
optimum. Pengelompokan alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebt
sehingga para pekerja bengkel tidak menggunakan alat diluar fungsi (Tim
Asisten, 2010).
Menurut Herren dan Elmer (2002), alat bengkel diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok yaitu:
1. Layout tools (L) merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur
atau menandai kayu, logam, atau bahan lainnya.
2. Cutting tools (C) merupakan alat-alat yang digunakan untuk
memotong, memisahkan atau memindahkan material/bahan

3. Boring tools (Br) merupakan alat-alat yang digunakan untuk


melubangi atau mengubah ukuran dan bentuk lubang
4. Driving tools (Dr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk
memindahkan alat dan material lain
5. Holding tools (H) merupakan alat-alata yang digunakan untuk
menejepit kayu, logam, plastik dan bahan lain.
6. Turning tools (Tr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memutar
sekrup, palang, baut atau mur.
7. Digging tools (D) merupakan peralatan yang digunakan untuk
mengeraskan, mengendurkan dan membuat rata.
8. Other tools (O) merupakan kelompok peralatan dalam bengkel yang
tidak termasuk ke dalam penggolongan di atas

Peralatan dasar yang dibutuhkan untuk sebuah bengkel antara lain adalah

obeng, palu, tang, kunci pas dan kunci-kunci khusus, catok, bor. Selain itu,
peralatan lain yang tidak kalah pentingnya dalam menyelesaikan
pekerjaan di bengkel adalah meja kerja, papan alat, dan kotak peralatan
(Rozali,
2007).
Menurut Tas (2008), untuk bengkel yang lebih lengkap, misalnya yang
digunakan untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau untuk produksi,
tersedia mesin perkakas misalnya:
1. Mesin penekuk / melipat lembaran logam.
2. Mesin pembuat alur pada permukaan logam
3. Mesin pembuat roda gigi.
4. Peralatan cor logam
5. Peralatan tempa.
6. Kompresor udara.
7. Mesin pres lembaran logam.

Peralatan dan perlengkapan perbengkelan yang dianjurkan adalah hanya


yang dibutuhkan untuk perawatan dan perbaikan sehari-hari, bukan untuk
pekerjaan besar (overhaul) alsin pertanian. Pekerjaan ringan seperti
perbaikan konstruksi alsin pertanian dapat pula ditangan sendiri oleh
bengkel. Suatu bangku kerja yang diletakan di dekat dinding dan diikat
erat dengan baut sangat dibutuhkan. Almari untuk menyimpan paku, baut,
mur, suku cadang juga sangat diperlukan. Alat-alat perbengkelan ini
diperlukan untuk mempermudah seluruh kegiatan perawatan dan
perbaikan alat dan mesin pertanian yang ada di bengkel (Aristyo, 2008).

Вам также может понравиться