Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu : arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh
darah halus) :
Pembuluh Nadi/Arteri
Pembuluh Vena
Dinding pembuluh
kuat, dan elastis
Kapiler
Tipis,
Disepanjang
NO.
1.
2.
PEMBEDA
Dinding pembuluh
Lumen / saluran
ARTERI
Lebih tebal
Sempit
VENA
Lebih tipis
Luas
Ada disepanjang pembuluh,
berfungsi untuk mencegah
terjadinya arus balik.
Sehingga arah aliran hanya ke
satu arah
Menuju jantung
Lemah
3.
Katup
Tidak ada
4.
5.
Aliran darah
Tekanan darah
6.
denyutan
Meninggalkan jantung
Kuat
Terasa, seirama dengan
Tidak ada
denyut jantung
68. Gambarkan dan jelaskan struktur pembuluh darah arteri dan vena!
A. Arteri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
B. Vena
1.
2.
3.
4.
Arteri
Merupakan pembuluh darah yang berperan sebagai transportasi selsel darah yang membawa O 2
dari jantung ke jaringan tubuh. Pembuluh darah arteri memiliki tiga lapisan yaitu :
tunika intima yang merupakan lapisan pembuluh darah yang paling dalam yang terdiri dari
selsel endotel
tunika media yang merupakan lapisan pembuluh darah bagian tengah yang terdiri dari otot
Sistem Arteri
Sistem Vena
The sympathetic nervous system activates the smaller arterioles, including terminals.
Noradrenaline and adrenaline have effects on alpha and beta adrenergic receptors. Other
hormones (catecholamine, renin-angiotensin, vasopressin, and atrial natriuretic peptide)
circulate in the bloodstream and can have an effect on the microcirculation causing
vasodilation or vasoconstriction. Many hormones and neuropeptides are released together
with classical neurotransmitters.
Arterioles respond to metabolic stimuli that are generated in the tissues. When tissue
metabolism increases, catabolic products accumulate leading to vasodilation. The
endothelium begins to control muscle tone and arteriolar blood flow tissue. Endothelial
function in the circulation includes the activation and inactivation of circulating hormones
and other plasma constituents. There are also synthesis and secretion of vasodilator and
vasoconstrictor substances for modifying the width as necessary. Variations in the flow of
blood that circulates by arterioles are capable of responses in endothelium.
72. Jelaskan mekanisme pengaturan tekanan darah secara kimiawi dan mekanik!
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat
Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia.
Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu Tekanan Sistolik dan
Tekanan Diastolik.
Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung berdetak
dan memompakan darah.
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah
pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan
darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola)
untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat.
Sebaliknya, jika:
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil. Penyesuaian terhadap faktorfaktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom
(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Pengaturan Kerja Jantung
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat mempengaruhi kerja jantung melalui saraf simpatis
dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis yang bersifat fight or flight akan
meningkatkan tekanan darah. Sistem saraf simpatis akan merangsang medulla
adrenal untuk mengeluarkan norepineprin dan epineprin. Norepineprin dan
epineprin yang keluar dari ujung saraf simpatis akan berikatan dengan reseptor
untuk menimbulkan vasokontriksi dan berikatan dengan 2 untuk
menimbulkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang memperdarahi otot
rangka. Norepinefrin dan epinefrin juga berikatan dengan 1 untuk
meningkatkan kecepatan denyut jantung.
Stimulasi Sistem saraf parasimpatis menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah.saraf ini mengeluarkan asetylcolin yang memperlambat
kecepatan depolarisasi nodus SA sehingga menimbulkan penurunan frekuensi
denyut jantung. Contohnya adalah nervus vagus (saraf cranial yang ke -10)
memperlambat frekuensi jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi melalui
hantaran impuls ke nodus sino atrial. Saraf simpatis dan parasimpatis pada
jantung mempengaruhi 3 hal yaitu :
1.
Kronotopik mempengaruhi frekuensi denyut jantung ;
2.
jantung ;
3.
Dromotopik mempengaruhi kecepatan hantaran impuls pada
jantung.
b. Reflex Kardiovaskular
Reflex Baroreseptor
Merupakan suatu reflex yang mengontrol tekanan darah
dan regulasi pada denyut jantung. Baroreseptor atau mekanoreseptor
ini sangat sensitive terhadap perubahan tekanan arteri dan regangan
arteri. Baroreseptor ini terletak di arcus aorta dan sinus carotis.
Ketika tekanan darah arteri meningkat dan meregang, reseptor
ini akan dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor untuk
menghambat pusat vasomotor menyebabkan vasdilatasi pada arteri dan
vena dan menurunkan tekanan darah. Dilatasi pada arteri menyebabkan
tahanan perifer menurun, sedangkan dilatasi pada vena menyebabkan
darah menumpuk pada vena sehingga menghambat aliran darah balik
ke jantung dan mengurangi curah jantung.
Impuls baroreseptor yang sampai ke jantung akan merangsang
sistem saraf simpatis dan parasimpatis tergantung dari perubahan
tekanan yang terjadi. Jika tekanan darah arteri menurun, akan
menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan curah jantung sehingga
tekanan darah pun meningkat.
Reflex Kemoreseptor
Reflex kemoreseptor ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan
parsial
oksigen
dalam
arteri,
perubahan
tekanan
parsial
Sumber :
Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, Jakarta, Penerbit buku
kedokteran EGC. 2007; Hal. 167-168 (alih bahasa : Irawati ; editor edisi bahasa indonesia
Luqman Yanuar Rachman)
http://web-kemal.blogspot.com/2012/03/pembuluh-darah.html
http://chagagi.blogspot.com/p/sistem-peredaran-darah-cara-kerja.html
http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-fungsi-darah-untuktubuh.html
http://cikucing.blogspot.com/p/struktur-pembuluh-darah.html
http://anidanbiology.blogspot.com/2010/01/perbedaan-pembuluh-darah-arteri-dan.html
http://rzero92.blogspot.com/2012/05/fisiologi-sirkulasi-dan-mikrosirkulasi.html
http://bidanayin.blogspot.com/2009/07/sistem-peredaran-darah.html
http://forensik093.blogspot.com/2012/04/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Microcirculation
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html