Вы находитесь на странице: 1из 15

Bagian 7

Menjelaskan dan membuat pathway system peredaran darah dan darah


67. Identifikasi system pembuluh darah manusia!

Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu : arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh
darah halus) :
Pembuluh Nadi/Arteri

Pembuluh Vena

Tempat Agak ke dalam

Dekat dengan permukaan


tubuh (tipis kebiru-biruan)

Dinding pembuluh
kuat, dan elastis

Kapiler

tebal, Dinding Pembuluh


tidak elastis

Tipis,

Aliran darah Berasal dari


Aliran darah Menuju jantung
jantung
Denyut terasa

Denyut tidak terasa

Katup Hanya disatu tempat Katup


dekat jantung
pembuluh
Bila
ada
luka
memancar keluar

Disepanjang

Kapiler adalah pembuluh


darah mikroskopis kecil
antara arteri dan vena yang
mendistribusikan darah yang
kaya oksigen ke jaringan
tubuh.

Darah Bila ada luka Darah Tidak


memancar

NO.
1.
2.

PEMBEDA
Dinding pembuluh
Lumen / saluran

ARTERI
Lebih tebal
Sempit

VENA
Lebih tipis
Luas
Ada disepanjang pembuluh,
berfungsi untuk mencegah
terjadinya arus balik.
Sehingga arah aliran hanya ke
satu arah
Menuju jantung
Lemah

3.

Katup

Tidak ada

4.
5.

Aliran darah
Tekanan darah

6.

denyutan

Meninggalkan jantung
Kuat
Terasa, seirama dengan
Tidak ada
denyut jantung

68. Gambarkan dan jelaskan struktur pembuluh darah arteri dan vena!
A. Arteri
1.
2.
3.
4.
5.

6.
1.
2.
3.

Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik


Merupakan pembuluh yang kuat dan elastic
Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik/vena
Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
Terdiri atas :
1. Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
2. Arteriol yaitu percabangan arteri
3. Kapiler :
1. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
2. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan
sebuah membran basal
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastic
Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastic
7. Letaknya agak tersembunya dari lapisan kulit
8. Denyut terasa
9. Membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen kecuali pada arteri
pulmonalis
10. Arah aliran keluar dari jantung
11. Warna darah lebih merah terang dibandingkan vena

B. Vena
1.
2.
3.
4.

Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali


Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi
lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
5. Terdiri dari :
1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari
bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian
bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari

paru-paru ke serambi kiri jantung.


6.
7.
8.
9.

Letak dekat dengan permukaan kulit


Denyut tidak terasa
Membawa darah kotor yang mengandung banyak karbondioksida
Arah aliran menuju jantung, dan lebih mudah membeku

Arteri
Merupakan pembuluh darah yang berperan sebagai transportasi selsel darah yang membawa O 2
dari jantung ke jaringan tubuh. Pembuluh darah arteri memiliki tiga lapisan yaitu :

tunika intima yang merupakan lapisan pembuluh darah yang paling dalam yang terdiri dari

selsel endotel
tunika media yang merupakan lapisan pembuluh darah bagian tengah yang terdiri dari otot

polos dan jaringan elastis


tunika adventisia atau eksterna yang merupakan lapisan pembuluh darah paling luar. Lapisan
ini mengandung serabut kolagen dan elastis yang berfungsi melindungi dan menguatkan
kedudukan pembuluh darah dengan jaringan sekitarnya.
1. Arteri femoralis kommunis
Merupakan lanjutan arteri iliaka eksterna yang membawa darah ke bagian distal untuk
memperdarahi otot paha, mempunyai ukuran yang paling besar diantara arteri yang
ada pada ekstremitas bawah. Bagian arteri ini bercabang dua yaitu : arteri femoralis
superfisialis dan arteri profunda.
2. Arteri Femoralis Superfisialis
Adalah cabang dari arteri femoralis kommunis yang letaknya lebih ke superfisialis
dimana arteri ini mendarahi otot paha ke bagian luar.
3. Arteri Femoralis Profunda
Adalah cabang yang mendarahi otot paha bagian dalam.
4. Arteri Poplitea
Merupakan pertemuan antara arteri femoralis superfisialis dan profundayang masuk
fosa poplitea menjadi arteri poplitea yang mendarahi otot sekitar lutut.
5. Arteri Tibialis Anterior
Yaitu cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaandari membrane
interoseus di bagian depan kaki, arteri tibialis anterior akan menjadi arteri dorsalis
pedis.
6. Tibio Feronial Trunk
Merupakan cabang kedua arteri poplitea yang memisahkan arteri tibialis posterior dan
arteri femoral.
7. Arteri Tibialis Posterior

Yaitu mendarahi bagian medial dan post dari kaki bawah


8. Arteri Feronial
Mendarahi lateral dan posterior kaki bagian bawah
9. Arteri Dorsalis Pedis
Bagian distal dari arteri tibialis anterior yang mendarahi otot pergelangan kaki.
Vena
Pembuluh darah vena berperan sebagai Jalur transportasi darah yang membawa CO2 hasil
metabolisme dari jaringan menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga memiliki tiga
lapisan seperti arteri. Lapisan tengah pembuluh darah vena berotot lebih tipis dari lapisan
pembuluhdarah arteri, mudah kempes dan kurang elastis. Oleh karena itu pembuluh darah
vena dalam anggota gerak mengalir secara gravitasi dan berdasarkan pompa otot
1. Vena Femoralis Superfisialis
Adalah cabang dari vena femoralis communis yang letakknya lebih lebih ke
superfisialis, dimana vena ini membawa darah dari otot paha bagian dalam menuju ke
jantung.
2. Vena Femoralis Profunda
Vena femoralis profunda adalah cabang yang membawa darah dari otot paha bagian
dalam.
3. Vena Poplitea
Merupakan pertemuan antara vena femoralis superfisialis dan vena femoralis
profunda yang masuk fosa poplitea, menjadi vena poplitea yang membawa darah dari
otot sekitar lutut.
4. Vena Tibialis Anterior
Adalah cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaan dari membrane
interoseus di bagian depan kaki. Vena tibialis anterior ini akan menjadi vena dorsalis
pedis.
5. Vena Tibialis Posterior
Yaitu vena yang membawa darah dari bagian medial dan posterior dari kaki bawah.
6. Vena Peronial
Yaitu vena yang membawa darah dari lateral dan posterior kaki bagian bawah.
7. Vena Perforator
Yaitu pembuluh darah vena yang menghubungkan antara vena superfisialis dengan
vena dalam.

Sistem Arteri

Sistem Vena

69. Jelaskan peran dan fungsi pembuluh darah dalam tubuh!

Fungsi sirkulasi adalah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh, :


1. Untuk mentranspor zat makanan ke jaringan tubuh,
2. Untuk mentranspor produk-produk yang tidak berguna,
3. Untuk menghantarkan hormon dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain, dan
4. Secara umum, untuk memelihara lingkungan yang sesuai di dalam seluruh cairan
jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal.
Peran dari setiap bagian sirkulasi, adalah sebagai berikut :
1. Pembuluh darah Arteri
Berfungsi untuk mentranspor darah ke jaringan di bawah tekanan yang
tinggi. Karena alasan inilah arteri mempunyai dinding pembuluh darah yang
kuat, dan darah mengalir dengan kecepatan yang tinggi di arteri.
2. Arteriol merupakan cabang-cabang kecil yang terakhir dari sistem arteri
Berfungsi sebagai saluran kendali untuk menentukan darah yang akan
dilepaskan ke kapiler. Arteriol memiliki dinding otot yang kuat sehingga dapat
menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi
arteriol hingga beberapa kali lipat, sehingga mempunyai kemampuan untuk
sangat mengubah aliran darah di dasar setiap jaringan sebagai respons
terhadap kebutuhan jaringan.
3. Pembuluh darah Kapiler
Berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon,
dan bahan-bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Untuk dapat
melakukan peran ini, dinding kapiler bersifat sangat tipis dan memiliki banyak
pori-pori kapiler yang kecil, yang permeabel terhadap air dan zat bermolekul
kecil lainnya.
4. Venula
Berfungsi mengumpulkan darah dari kapiler dan secara bertahap
bergabung menjadi vena yang semakin besar.
5. Pembuluh darah Vena
Berfungsi sebagai saluran untuk mengangkut darah dari venula
kembali ke jantung; yang sama pentingnya juga, vena berperan sebagai
penampung utama darah ekstra. Karena tekanan di sistem vena sangat rendah,
dinding vena sangat tipis. Meskipun demikian, dindingnya mempunyai otot
yang cukup untuk dapat berkontraksi atau melebar, dan dengan demikian
dapat berperan sebagai penampung darah ekstra yang dapat dikendalikan, baik
dalam jumlah kecil atau besar, bergantung pada kebutuhan sirkulasi.

70. Susunlah pathway fungsi dan peran darah dalam tubuh!


Fungsi Darah Untuk Tubuh
Darah memiliki banyak fungsi untuk tubuh kita antara lain yaitu :
1. Sebagai Zat Pengangkut
Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia
seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut
oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma
darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit
yang masuk ke dalam tubuh.
2. Mengangkut Oksigen
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.
3. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan
mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin
juga diedarkan melalui darah.
4. Mengangkat karbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
5. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
6. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
7. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal
8. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
9. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
10. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
11. Menutup luka yang dilakukan oleh keping-keping darah
12. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

71. Apa yang dimaksud dengan sirkulasi mikroseluler/mikrosirkulasi, bagaimana


terjadinya?
Mikrosirkulasi adalah sebuah sistem metabolisme dalam tubuh yang terdiri dari serangkaian
pembuluh darah berukuran halus (kapiler). Mikrosirkulasi juga merupakan tempat terjadinya
kontak dan pertukaran zat antara darah dan jaringan tubuh.
Mikrosirkulasi adalah sirkulasi darah di dalam pembuluh darah terkecil. Terdiri dari arteri,
arteriol, kapiler, vena dan venula yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis karena
berukuran kecil. Arteri disusun oleh otot polos dan mengandung serat kolagen dan serat
elastik. Otot polos tersebut akan membesar dan mengecil sesuai dengan kebutuhan oksigen
yang diperlukan sehingga dengan adanya otot polos itu dapat menambah setiap aliran darah
ke sel yang membutuhkan.
Proses terjadinya sirkulasi mikroselular/mikrosirkulasi :
Pengaturan perfusi jaringan terjadi pada mikrosirkulasi. Di sana, arteriol mengontrol aliran
darah ke kapiler. Arteriol mengerut dan relax, variasi diameter dan tonus pembuluh darah,
sebagai otot polos pembuluh darah merespon rangsangan yang beragam. Distensi dari
pembuluh karena peningkatan tekanan darah adalah stimulus mendasar untuk kontraksi otot
di dinding arteri. Akibatnya, mikrosirkulasi aliran darah tetap konstan meskipun perubahan
tekanan darah sistemik. Mekanisme ini hadir di semua jaringan dan organ tubuh manusia.
Selain itu, sistem saraf berpartisipasi dalam regulasi mikrosirkulasi. Sistem saraf simpatik
mengaktifkan arteriol kecil, termasuk terminal. Noradrenalin dan adrenalin memiliki efek
pada alpha dan reseptor adrenergik beta. Hormon lain (katekolamin, renin-angiotensin,
vasopressin, dan atrial natriuretic peptide) bersirkulasi dalam aliran darah dan dapat memiliki
efek pada mikrosirkulasi menyebabkan vasodilatasi atau vasokonstriksi. Banyak hormon dan
neuropeptida diluncurkan bersama neurotransmitter klasik.
Arteriol menanggapi rangsangan metabolik yang dihasilkan dalam jaringan. Ketika
metabolisme jaringan meningkat, produk katabolik menumpuk menyebabkan vasodilatasi.
Endotelium mulai mengendalikan tonus otot dan jaringan aliran darah arteriol. Fungsi endotel
dalam sirkulasi meliputi aktivasi dan inaktivasi sirkulasi hormon dan unsur plasma lainnya.
Ada juga sintesis dan sekresi zat vasodilator dan vasokonstriktor untuk memodifikasi lebar
yang diperlukan. Variasi dalam aliran darah yang beredar melalui arteriol mampu member
respon di endotelium.
The regulation of tissue perfusion occurs in microcirculation. There, arterioles control the
flow of blood to the capillaries. Arterioles contract and relax, varying their diameter and
vascular tone, as the vascular smooth muscle responds to diverse stimuli. Distension of the
vessels due to increased blood pressure is a fundamental stimulus for muscle contraction in
arteriolar walls. As a consequence, microcirculation blood flow remains constant despite of
changes in systemic blood pressure. This mechanism is present in all tissues and organs of the
human body. In addition, the nervous system participates in the regulation of
microcirculation.

The sympathetic nervous system activates the smaller arterioles, including terminals.
Noradrenaline and adrenaline have effects on alpha and beta adrenergic receptors. Other
hormones (catecholamine, renin-angiotensin, vasopressin, and atrial natriuretic peptide)
circulate in the bloodstream and can have an effect on the microcirculation causing
vasodilation or vasoconstriction. Many hormones and neuropeptides are released together
with classical neurotransmitters.
Arterioles respond to metabolic stimuli that are generated in the tissues. When tissue
metabolism increases, catabolic products accumulate leading to vasodilation. The
endothelium begins to control muscle tone and arteriolar blood flow tissue. Endothelial
function in the circulation includes the activation and inactivation of circulating hormones
and other plasma constituents. There are also synthesis and secretion of vasodilator and
vasoconstrictor substances for modifying the width as necessary. Variations in the flow of
blood that circulates by arterioles are capable of responses in endothelium.
72. Jelaskan mekanisme pengaturan tekanan darah secara kimiawi dan mekanik!
Tekanan Darah adalah jumlah tenaga darah yang ditekan terhadap dinding Arteri (pembuluh nadi) saat
Jantung memompakan darah ke seluruh tubuh manusia.

Terdapat 2 (dua) pengukuran penting dalam Tekanan darah, yaitu Tekanan Sistolik dan
Tekanan Diastolik.

Tekanan Sistolik (Systolic Pressure) adalah Tekanan Darah saat Jantung berdetak
dan memompakan darah.

Tekanan Diastolik (Diastolic) adalah Tekanan darah saat Jantung beristirahat di


antara detakan.

Pengaturan tekanan darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya

Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat
mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah
pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya
dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding
arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan
darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola)
untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.

Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini
terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat.

Sebaliknya, jika:

Aktivitas memompa jantung berkurang

Arteri mengalami pelebaran

Banyak cairan keluar dari sirkulasi

Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil. Penyesuaian terhadap faktorfaktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom
(bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Pengaturan Kerja Jantung
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat mempengaruhi kerja jantung melalui saraf simpatis
dan parasimpatis. Sistem saraf simpatis yang bersifat fight or flight akan
meningkatkan tekanan darah. Sistem saraf simpatis akan merangsang medulla
adrenal untuk mengeluarkan norepineprin dan epineprin. Norepineprin dan
epineprin yang keluar dari ujung saraf simpatis akan berikatan dengan reseptor
untuk menimbulkan vasokontriksi dan berikatan dengan 2 untuk
menimbulkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang memperdarahi otot
rangka. Norepinefrin dan epinefrin juga berikatan dengan 1 untuk
meningkatkan kecepatan denyut jantung.
Stimulasi Sistem saraf parasimpatis menyebabkan vasodilatasi
pembuluh darah.saraf ini mengeluarkan asetylcolin yang memperlambat
kecepatan depolarisasi nodus SA sehingga menimbulkan penurunan frekuensi
denyut jantung. Contohnya adalah nervus vagus (saraf cranial yang ke -10)
memperlambat frekuensi jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi melalui
hantaran impuls ke nodus sino atrial. Saraf simpatis dan parasimpatis pada
jantung mempengaruhi 3 hal yaitu :
1.
Kronotopik mempengaruhi frekuensi denyut jantung ;

2.

Inotropik mempengaruhi kekuatan dari kontraktilitas otot

jantung ;
3.
Dromotopik mempengaruhi kecepatan hantaran impuls pada
jantung.
b. Reflex Kardiovaskular
Reflex Baroreseptor
Merupakan suatu reflex yang mengontrol tekanan darah
dan regulasi pada denyut jantung. Baroreseptor atau mekanoreseptor
ini sangat sensitive terhadap perubahan tekanan arteri dan regangan
arteri. Baroreseptor ini terletak di arcus aorta dan sinus carotis.
Ketika tekanan darah arteri meningkat dan meregang, reseptor
ini akan dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor untuk
menghambat pusat vasomotor menyebabkan vasdilatasi pada arteri dan
vena dan menurunkan tekanan darah. Dilatasi pada arteri menyebabkan
tahanan perifer menurun, sedangkan dilatasi pada vena menyebabkan
darah menumpuk pada vena sehingga menghambat aliran darah balik
ke jantung dan mengurangi curah jantung.
Impuls baroreseptor yang sampai ke jantung akan merangsang
sistem saraf simpatis dan parasimpatis tergantung dari perubahan
tekanan yang terjadi. Jika tekanan darah arteri menurun, akan
menyebabkan vasokontriksi dan meningkatkan curah jantung sehingga
tekanan darah pun meningkat.
Reflex Kemoreseptor
Reflex kemoreseptor ini dipengaruhi oleh perubahan tekanan
parsial

oksigen

dalam

arteri,

perubahan

tekanan

parsial

karbondioksida dalam arteri , dan dipengaruhi oleh perubahan ion


hydrogen (pH).
Apabila dalam suatu kondisi tekanan pksigen atau PH darah
turun kadarnya dalam arteri, atau kadar karbondioksida meningkat,
maka reseptor kemoreseptor yang ada di aorta dan pembuluhpembuluh darah besar yang ada di leher akan mengirimkan impuls
nya ke pusat vasomotor dan menyebabkan vasokonstriksi. Respon
jantung terhadap stimulasi kemoreseptor ada dua :
1. Mekanisme Reflex Primer

Bradikardi merupakan reflex primer. Bradikardi ini terjadi untuk


merespon penurunan tekanan oksigen, penurunan PH dan
peningkatan tekanan karbondioksida di dalam arteri.
2.

Mekanisme Reflex Sekunder


Reflex sekunder ini selanjut nya akan menyampaikan impulsnya

ke pusat vasomotor, sehingga meningkatkan kerja pernapasan,


yang secara bersamaan denyut jantung pun juga ikut meningkat.

Gambar 9. Sinus Carotikus dan Arcus Aorta

Sumber :
Guyton, Arthur C. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11, Jakarta, Penerbit buku
kedokteran EGC. 2007; Hal. 167-168 (alih bahasa : Irawati ; editor edisi bahasa indonesia
Luqman Yanuar Rachman)
http://web-kemal.blogspot.com/2012/03/pembuluh-darah.html
http://chagagi.blogspot.com/p/sistem-peredaran-darah-cara-kerja.html
http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-fungsi-darah-untuktubuh.html
http://cikucing.blogspot.com/p/struktur-pembuluh-darah.html
http://anidanbiology.blogspot.com/2010/01/perbedaan-pembuluh-darah-arteri-dan.html
http://rzero92.blogspot.com/2012/05/fisiologi-sirkulasi-dan-mikrosirkulasi.html
http://bidanayin.blogspot.com/2009/07/sistem-peredaran-darah.html
http://forensik093.blogspot.com/2012/04/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Microcirculation
http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

Вам также может понравиться