Вы находитесь на странице: 1из 5

LAPORAN REFLEKSI KASUS

KOMUDA
KEGAWATDARURATAN
RSUD WATES

Disusun oleh
Linda Sundaswari
20090310160
Dosen Pembimbing
dr Yosi Budi S, Sp. An

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013
Nama : Linda Sundaswari
RSUD WATES

1. Pengalaman
Seorang wanita berusia 50 tahun dibawa ke UGD karena jatuh dijalan
menuju ke pasar. Pasien mengalami mual, muntah, pusing berputar. Pasien
tidak ingat posisi saat jatuh, hidung berdarah, telinga kanan berdarah,
hematom di regio frontal. Tidak pelo, perot, tidak ada kelemahan anggota
gerak. Pasien diberi beberapa terapi, diantaranya Injeksi piracetam 1 gr/8
jam, injeksi citicoline 250 mg/12 jam, injeksi Ranitidin 1A, Flunarizin 5 mg.
2. Masalah yang dikaji
Apakah pemberian terapi sudah tepat?Bagaimana kerja obat tersebut?
3. Analisa Kritis
Piracetam (nootropic agent) merupakan derivate dari GABA
mempunyai potensi anti-iskemik, dapat mengembalikan perfusi yang
abnormal pada stoke dan demensia dan menurunkan kerusakan sel yang
diinduksi oleh jejas iskemik local. Indikasi pada gejala pasca trauma (nyeri
kepala, vertigo, agitasi, astenia), gejala involusi berhubungan dengan usia
lanjut (kemunduran daya pikir), alkoholisme kronik dan adiksi, infark serebral.
Tiap ml mengandung 200 mg piracetam. Dosis injeksi 3-9 g perhari dibagi
dalam 3 atau 4 dosis secara IV/ IM.
Citicolin merupakan asam nukleat endogen murni prekusor
phospatidylcholine, meningkatkan kerja formatio reticularis ascendens,
mengaktifkan system pyramidal, memperbaiki kelumpuhan sensoris,
meningkatkan konsumsi oksigen otak, dan memperbaiki metabolism otak.
Indikasi keadaan akut (kehilangan kesadaran akibat trauma serebral),
keadaan kronik (gangguan psikiatri, memperbaiki sirkulasi otak). Tiap ml
mengandung 125 mg citicolin. Dosis 250-500 mg 1-2 kali sehari drip IV/ bolus
IV, pemberian IV selambat mungkin.
Ranitidine merupakan antihistamin penghambat reseptor H2 selektif
dan reversible. Mengurangi volume dan kadar ion hydrogen cairan lambung,
penurunan sekresi asam lambung, penurunan pepsinogen menjadi pepsin.
Indikasi tukak lambung, duodenum, GERD. Sediaan injeksi 25 mg/ml dalam
ampul 2 ml. Pemberian injeksi IM : 50 mg tiap 6-8 jam. Injeksi IV perlahan 50
mg diencerkan menjadi 20 ml dan diberikan minimal selama 2 menit dapat
(diulang dalam 6-8 jam).

Perlindungan jaringan otak (neuroprotektan) dapat menggunakan piracetam,


citicolin, Calcium antagonist, NMDA antagonist, glutamate antagonist,
serotonin agonist, radikal bebas. Pada pasien ini diberi piracetam dan
citicolin sebagai neuroprotektan. Dosis dan cara pemberian piracetam,
citicolin, ranitidine sudah tepat.
Flunarizin mempunyai efek antihistamin bekerja sebagai penghambat
kanal Ca (calcium channel blocker nonspesifik/calcium antagonist). Indikasi
mencegah migraine, mengurangi frekuensi dan gejala, gangguan vestibular
dan peredaran darah cerebral dan perifer (vertigo), penurunan konsentrasi.
Untuk mencegah migrain dosis awal < 65 tahun 10 mg/hari (malam), >65
tahun 5 mg/ hari (malam).Jika terjadi efek samping depresi, gejala
ekstrapiramidal, dan pasien non responder, maka pengobatan harus
dihentikan. Dosis pemeliharaan : pengobatan 5 hari seminggu, pengobatan
dihentikan setelah 6 bulan, dimulai lagi jika kambuh. Pada pasien seharusnya
diberi 10 mg flunarizin (usia 50 tahun).
4. Dokumentasi
Nama: Ny. K
Usia : 50 tahun
Alamat: Tanjung Gunung 24/09, Tanjungharjo, Nanggulan
Masuk RS : 21/06/2013 pukul 06.45 WIB
Pemeriksaan fisik:
KU: compos mentis, GCS (E4 V5 M6)
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Suhu : 36,5 0C
Nadi : 84x/menit
Respirasi: 24x/menit
Pemerikasaan Lab :
Leukosit, neutrofil, eosinafil mengalami kenaikan. Limfosit dan monosit
mengalami penurunan.
EKG : T inverted V1 V2 V3 iskemik anteroseptal
GDS : 149 mg/ dl.
Diagnosa Kerja:

Cedera kepala ringan


Vertigo perifer dd sentral
Falls pada geriatric
Usul pengobatan di bangsal perawatan :
O2 3LPM
Injeksi citicolin 250mg/12 jam
IVFD asering 20 tpm
Injeksi piracetam 1g/8 jam
Injeksi ranitidine 1 A/12 jam
Injeksi Kalnex 500mg/8 jam
Pengobatan yang sudah diberikan di emergency:
O2 3LPM
Asering 20 tpm
Injeksi piracetam 1 gr/8 jam
Injeksi citicoline 250 mg/12 jam
Injeksi Ranitidin 1A
Flunarizin 5 mg
Betahistin
5. Referensi

Syarif, Amir, dkk.2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI.


Mansjoer, arif, dkk.2009. Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1.
Fakultas kedokteran UI.

Yogyakarta,

23

Juni

2013
Dosen
Refleksi Kasus

Pembimbing

dr Yosi Budi S, Sp. An

Вам также может понравиться