Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FRAKSINASI
Fraksinasi
Penyederhanaan
komponen/pemisahan
komponen dalam ekstrak
Metode Fraksinasi
Ekstraksi cair-cair
Kromatografi
PEMISAHAN
PEMURNIAN
ADALAH LANGKAH
KIMIA ATAU FISIKA
UNTUK LEBIH
MENYEDERHANAKAN
MATRIK SAMPEL
ADALAH LANGKAH
KIMIA ATAU FISIKA
UNTUK
MENGELUARKAN
ANALIT DALAM
KEADAAN MURNI
DARI MATRIK SAMPEL
Pemisahan
Kimia
Pemisahan
Fisikia
Sistem Keseimbangan
Dinamis
Sistem keseimbangan
distribusi analit pada 2
fasa tidak saling
campur dan kedua fasa
tidak terjadi
perubahan pergeseran
permukaan
Sistem keseimbangan
distribusi analit pada 2
fasa tidak saling
bercampur dan kedua
fasa mengalami
perubahan pergeseran
permukaan
Sistem Kesetimbangan
Fasa Gerak
STATIS
DINAMIS
Waktu Tambat
Faktor Kapasitas k` (Mass Distribution Ratio)
tR- t0
k`=
t0
Resolusi
2 komponen yg
mempengaruhi
Resolusi
- Waktu retensi
- Lebar Puncak
Kromatografi
(Chromato & Graphein)
Adalah teknik pemisahan fisik campuran
komponen berdasarkan perbedaan migrasi
dari masing-masing komponen pada fasa
diam dibawah pengaruh fasa gerak
Michael Semenovic Tswett (1872-1919)
1. KROMATOGRAFI ANALISIS
2. KROMATOGRAFI PREPARATIF
Penggolongan Kromatografi
Berdasarkan Penyangga
Berdasarkan Penyangga
Kr. Kolom
Kr. planar
Kromatografi Superkritis
Berdasarkan Mekanisme
ADSORPSI
Terjadi adsorpsi semi
permanen, analisis
Sistem Keseimbangan
distribusi tidak ideal
Terjadi pengekoran
(Tailing)
Resolusi Kromatogram
kurang baik
PARTISI
Sistem keseimbangan distribusi ideal
Bentuk kromatogram bagus : Gausian peak
Resolusi Kromatogram bagus, memenuhi
persyaratan SST (System Suitability Test) Rs = 1-1,5
dimana analit terpisah 98,00% sampai 99,70%
FASA SUNGSANG
(Reserved Phase)
Boscot (1974) dan Boldingh (1948) berhasil
memisahkan asam-asam lemak rantai panjang
dengan memakai fasa diam bahan karet (non
polar) dan fasa mobil polar : air-metanol-aseton
FASA DIAM POLAR
(Normal Phase)
SOLPHOPHOBIC
THEORY :
-CH3
RP-1
Ethyl
-CH2-CH3
RP-2
Buthyl
-CH2-(CH2)2-CH3
RP-4
Octhyl
-CH2-(CH2)8-CH3
RP-10
Octadecyl
-CH2-(CH2)16-CH3
RP-18
Triacontyl
-CH2-(CH2)28-CH3
RP-30
Phenyl
-CH2-(CH2)x-CH3
Perfluoro
-CH2-(CF2)x-CF3
Penukar kation
Penukar anion
Kromatografi Eksklusi
Ukuran/permeasi/filtrasi
Pemisahan solut berdasarkan ukuran molekul
solut
Fase diam
Fase diam/gel: contoh, sephadex, sepharosa,
fractogel, styragel
Sifat gel yang penting u diperhatikan:
1. bentuk, volume, diameter pori, distribusi
ukuran bentuk
2. Tahan secara mekanik
3. Resisten sec. kimia dan biologi
4. Inert
5. Tahan terhadap pemanasan
Cair Padat
Gas Padat
Gas
Cair Cair
Gas Cair
Kromatografi
Superkitik
Ion Exchange
Kolom
Kromatografi
Gel Permiable
Size Exlucion
Gel Filtration
Cair
Inclusion
KLT
Planar
KKT
Kromatografi Gas
Kr. Kolom
Kr.adsopsi dan partisi
Sampel harus mudah menguap/dibuat derivat
yang mudah menguap
Kromatografi Cair
Kr.kolom (klasik dan penampilan tinggi) dan
planar
Kr. Adsopsi , Partisi, Pertukaran ion, Pasangan
ion, Penekanan ion, Eksklusi ukuran, Afinitas,
Fase terikat
Pengembang KLT
Pengembangan tunggal
Pengembangan berganda
Pengembangan 2 dimensi
Rf
Kromatografi Kertas
Mekanisme: partisi
Fase diam: lapisan tipis air yang menempel
pada kertas
Fase gerak: pelarut pengembang
Untuk solut yang polar
Tidak bisa menggunakan asam sulfat sebagai
penampak bercak
Terdapat analitik dan preparatif
Kromatografi Kolom
Konvensional
Kering
KCV
Kolom dengan tekanan (kr. Kilat, tekanan
rendah, tekanan menengah, tekanan tinggi)
Konvensional
Kecepatan turun karena gravitasi shgga lambat
Telah ada data profil KLT atau KKT dengan Rf 0,20,3.
Ratio sampel dan silika gel minimal 1: 20
KCV
silika gel yang digunakan untuk penjerap
memiliki ukuran partikel lebih kecil
dibandingkan kromatografi kolom
konvensional. Biasanya digunakan silika gel
utuk kromatografi lapis. Ratio sampel yang
akan dipisahkan dengan silica gel minimal 1:20
agar dihasilkan pemisahan yang baik.
Sistem pengelusi yang digunakan adalah
sistem landaian, umunya dimulai dari sistem
nonpolar hingga sistem pelarut polar.
Jenis Kromatografi
Kr. Kilat
Kr. Cair Tekanan Rendah
Kr. Cair Tekanan Menengah
Kr. Cair Tekanan Tinggi
Jenis Kromatografi
Kr. Kolom konv.
Kr. Kilat
KTM
Ukuran Partikel
63-200 m
40-63 m
25-40 m
KCKT
Kromatografi
Fase normal
Fase diam lebih polar dari fase gerak
Fase balik
Fase gerak lebih polar dari fase diam
Kromatografi Partisi
Dipilih 2 cairan/pelarut tidak campur untuk
memperoleh distribusi maksimum dari satu
solut atau lebih kedalam satu fase
cairan/pelarut dan maksimum distribusi solut
yang tidak diinginkan kedalam fase cairan/
pelarut kedua
Kromatografi partisi
Dibagi 2 tipe dasar, berdasarkan cara fase diam
dipegang oleh penyangga
Kr. Cair-cair
Seperti pada KGC
Contoh fase diam:, -okdipropionitril (ODPN)
carbowax.
Tidak dapat dilakukan elusi gradien
KLA tetes
Fase gerak menaik
Fase gerak menurun