Вы находитесь на странице: 1из 3

Osteoarthritis (OA) adalah suatu kelainan sendi degenerative non inflamasi,

terutama pada
penderita manula, ditandai oleh adanya proses degenerasi tulang rawan sendi,
hipertrofi tepi
permukaan sendi tulang disertai kekakuan sesudah istirahat pasca kegiatan yang
lama.
Nama atau istilah lain untuk OA adalah :
- Degenerative Osteoarthritis
- Hypertrophic Arthritis
- Degenerative Joint Disease, dan lain-lain.
POTOGENESIS
Etiologi pada sendi panggul dan lutut, banyak dikaitkan dengan factor biomekanik.
Oleh karena itu pada keadaan tersebut persendian baik sendi panggul maupun
sendi lutut, dapat diperhatikan pengaruh beban biomekanik pada terjadinya OA
serta progresivitasnya, yaitu dengan konsep yang disebut sebagai primary stress
(force permit area); stress = load, surface yang berarti stress yang memberikan
beban pada permukaan.
Pada waktu berdiri, sendi lutut membuat sumbu anatomi dan sumbu mekanik yang
pada umumnya membentuk sudut kurang dari 100 valgus.
Akibat stress pada tulang rawan sendi, maka terjadi proses use abuse, sehingga
terjadi fibrilasi, erosi dan penipisan yang tidak teratur dengan akibat tulang
dibawah tulang rawan yang rusak menjadi keras (eburnasi).
Timbulnya rasa sakit menyebabkan disuse atrophy baik dari otot maupun tulang
pada dada stadium lanjut menimbulkan instabilitas, sehingga timbul tarikan pada
tepi permukaan sendi oleh simpai sendi dan terbentuk osteophyte (spur).
Stabilitas sendi ditentukan oleh bentuk sendi, ligament, simpai sendi dan otot.
Pada proses degenerasi elastisitas jaringan akan berkurang, disertai gerakan
(lingkup gerak sendi) yang menurun sehingga menimbulkan kekakuan sendi.
Bergerak setelah istirahat akan menimbulkan tarikan yang berlebihan dan akan
menimbulkan rasa sakit sebagai akibat timbulnya tension in tissue. Dengan
demikian terjadilah suatu lingkaran circulus vitiosus yang mengakibatkan terjadi
progresivitas proses regenerasi (use abuse); karena akibat rasa sakit maka terjadi
imobilitas yang akan menambah kekakuan dan akan menimbulkan rasa sakit bila
dipaksa bergerak dan seterusnya.(1)
Moskowitz RW. (2) OA terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan proses sintesis dan
katabolic. Enzim proteolitik dan kolagenolitik yang merusak tulang rawan akan
menyebabkan meningkatnya inflamasi yang berkelanjutan. Bertambahnya usia
akan menyebabkan bertambahnya pembentukan AGES (Advanced Glycation end
Products).
Akibat terjadi cross linking matriks tulang rawan yang meningkat dan mengaktifkan
cytokin seperti juga defek genetika yang spesifik dalam kolagen tipe II.

GEJALA KLINIK
Penderita OA lutut biasanya datang pada dokter dengan keluhan nyeri secara
menahun yang hilang timbul pada lutut dan lama kelamaan kekuatan otot
berkurang, tidak kuat dan sakit untuk naik turun tangga, sukar jongkok berdiri dan
merasa kaku sehabis duduk lama untuk berdiri.
Adakalanya mengeluh lutut berbunyi (krepitas) atau bengkok dan jarang mengeluh
bengkok walaupun sudah jelas timbul deformitas varus atau valgus (varus >
valgus).
Pada pemeriksaan fisik penderita relative gemuk atau obese, lutut varus atau
valgus dan terdapat extension lack. Adakalanya terdapat pembengkakan
sinovia.dan fluktuasi (hydrops) disertai hipotrofi kuadrisep, sedangkan lingkup gerak
bervariasi dari baik sampai terbatas fleksi dan teraba krepitasi patella. Joint laxity
tidak selalu didapatkan karena kekakuan yang timbul, tidak seperti pada Charcot
Knee. Pemeriksaan sendi panggul perlu dilakukan oleh karena nyeri lutut sering
merupakan referred pain dari kelainan sendi panggul.(1)
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Mengingat masalah OA lutut ada kaitannya dengan gangguan biomekanik, maka
pemeriksaan X-ray harus dibuat pada posisi berdiri, AP, lateral, juga skyline view
untuk melihat permukaan sendi patella-kondilar femur yang sering merupakan
gejala pertama timbulnya keluhan lutut.
Yang perlu diperhatikan adalah gambaran sela sendi dan pembentukan osteofit
serta ada tidaknya loose bodies.
PENATALAKSANAAN (TERAPI)
Setelah diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, serta pemeriksaan fisik dan
radiologis, maka dapat diprogram terapi OA lutut.
Pada dasarnya terapi OA lutut adalah konservatif dengan pemberian
medikamentosa berupa analgesic, NSAID (Non Steroid Anti Inflammation Drugs),
ditambah dengan supplement glucosamine dan chondroitin, juga fisioterapi seperti
diatermi dan latihan penguatan otot terutama kuadrisep dan hamstring, kalau perlu
bracing. Tindakan bedah harus dipertimbangkan kerugian dan keuntungannya
tergantung pada berat ringannya kelainan yang sudah timbul. (4.5)
1. Arthroscopy
Pada saat ini tindakan bedah yang mungkin paling ringan adalah arthroscopy (1,5)
dan keuntungan yang didapat darinya adalah :
Dapat untuk menegakkan diagnosis dan sekaligus terapi debridement (lavage)
dan kalau ada loose body dapat sekaligus dikeluarkan.
Debridemen dapat setelah mengurangi rasa sakit dan dapat diulangi kembali,
oleh karena itu setelah arthroscopy perlu diikuti dengan latihan penguatan otot

kuadrisep dan hamstring untuk stabilisasi sendi waktu berjalan dan berdiri.
2. Osteotomi (1,5)
Tindakan osteotomi adalah untuk memperbaiki biomekanik yang berubah akibat
deformitas yang timbul, lebih-lebih pada penderita muda dengan OA sekunder
sebagai akibat trauma yaitu cedera olahraga atau kecelakaan yang mengakibatkan
fraktur. Juga mereka yang mengalami operasi meniscus, karena minisektomi
mempunyai risiko timbulnya OA sekunder yang meningkat.
Pada deformitas varus, maka yang dikerjakan adalah high tibial osteotomy
sedangkan pada deformitas valgus dilakukan supracondilar femur osteotomi untuk
dapat memperbaiki garis biomekaniknya (alignment).

3. Arthroplasty (5)
Arthroplasty dikerjakan dengan joint replacement dapat dengan unicompartment
atau total knee replacement (TKR).
TKR merupakan tindakan bedah persendian yang paling sukses pada saat ini.
Arthroplasty dimulai dengan konsep sederhana oleh Gunston pada tahun 1960 dan
berkembang menjadi prosedur yang canggih dengan hasil yang sempurna pada
saat ini. Arthroplasty dapat menghilangkan keluhan sakit untuk jangka waktu yang
panjang (pada long term report) dan merupakan terapi pilihan untuk penyakit OA
lutut lanjut namun tergantung pada usia dan beratnya penyakit.
4. Arthrodesis (5)
Walaupun TKR sudah member hasil yang baik dan dapat dilakukan pada usia yang
lebih muda, arthrodesis masih merupakan cara mengatasi OA secara pembedahan
untuk penderita muda yang aktif. Arthrodesis dilakukan juga pada keadaan dimana
kondisi tulang tidak baik untuk rekontruksi atau pada gangguan ekstensi lutut. Saat
ini arthrodesis dilakukan untuk tindakan salvage bila TKR gagal akibat infeksi.

Вам также может понравиться