Вы находитесь на странице: 1из 25

BAGIAN-BAGIAN TUBUH TUMBUHAN

A.

Akar

1. Struktur Akar dan Fungsinya


Akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian tersebut adalah inti akar, rambut akar, dan
tudung akar.

a.

Inti Akar.

Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis.


- Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun.
- Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
b. Rambut Akar.
Rambut akar atau bulu- bulu akar berbentuk serabut halus.
Fungsi rambut akar :
- Mencari jalan di antara butiran tanah.

- Menyerap air dari dalam tanah.


c.

Tudung Akar.

Tudung akar terletak di ujung akar. Fungsi tudung akar melindungi akar saat menembus tanah.
2. Jenis Akar
Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
a.

Akar Serabut

Akar serabut berbentuk seperti serabut. Akar serabut dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu
(monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
b. Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang,
sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama
dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo.

Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap,
contohnya akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat,
contohnya akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas, contohnya akar
pohon kayu api.
3. Fungsi Akar
a.

Menyerap air dan zat hara (mineral).

b. Menunjang berdirinya tumbuhan.


c.

Sebagai alat pernapasan.

d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.


Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat menyimpan
makanan cadangan.
Manfaat Akar bagi manusia
- Sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel;
- Sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya;
- Sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.

B. Struktur Batang dan Fungsinya


1. Struktur Batang
Struktur batang terdiri atas

1.
2.
3.
4.

epidermis,
korteks,
endodermis,
silinder pusat (stele).

Silinder pusat pada batang ini terdiri atas beberapa jaringan yaitu
1. empulur,
2. perikardium,
3. berkas pengangkut yaitu xilem dan floem.
Batang tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu
1. Batang berkayu,

Batang berkayu memiliki kambium. Kambium mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah
dalam dan ke arah luar. Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar
membentuk kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah besar.
Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain, jati, mangga, dan mranti
2. Batang rumput

Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan umumnya berongga. Batang jenis ini mudah
patah dan tumbuhannya tidak sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan
rumput.
3. Batang basah.

.
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya, tumbuhan bayam dan
patah tulang.
2. Fungsi Batang

a. Penopang.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat
mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari)
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
c. Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan.
Misalnya, pada tumbuhan sagu. pada tumbuhan tebu dan kaktus.
d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Contoh: ketela pohon, tebu
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk
membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan makanan, contohnya
sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan bambu.
C. Struktur Daun dan Fungsinya
1. Struktur Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas:

1. tulang daun
2. helai daun
3. tangkai daun

4.

pelepah daun.

Contoh daun yang memiliki bagian- bagian lengkap,


1. daun pisang
2. daun bambu.
Kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang tidak lengkap.
1. Ada daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga;
2. Ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun padi
dan jagung.
Daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun.
- Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara
sejajar.
- Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut
bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau
jala.
Bentuk tulang daun
1. Menyirip.

Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan.


Contoh : daun jambu, mangga, dan rambutan.
2. Melengkung.

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung.


Contoh: tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
3. Menjari

Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia.


Contoh: tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
4. Sejajar

Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap- tiap ujung tulang daun menyatu.
Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.
Jenis Daun
1. Daun Tunggal
Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya.

2. Daun Majemuk

Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.
Fungsi Daun
1. Pembuatan makanan.
Di dalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini
digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
2. Pernapasan.

Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun
mengambil karbondioksida dari udara dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang
menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
3. Penguapan.
Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tidak dibuang
dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati. Sebagian air yang tidak digunakan
dibuang melalui mulut daun dalam bentuk uap air. Pada malam hari, kelebihan air dikeluarkan
melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.
Manfaat Daun bagi manusia
1. Digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun pepaya dan singkong;
2. obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji;
3. rempah-rempah, contohnya daun salam jeruk.
D. Struktur Bunga dan Fungsinya
1. Struktur Bunga
1. Kelopak, umumnya berwarna hijau dan berfungsi menutup bunga di saat masih kuncup.

2.
3.
4.
1.

Mahkota, merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna- warni.


Benang sari dengan serbuk sari sebagai alat kelamin jantan.
Putik sebagai alat kelamin betina.
Dasar dan tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga.

Bunga sempurna. adalah bunga yang memiliki tangkai, kelopak, mahkota, benang sari,
dasar bunga, dan putik

bunga jantan, adalah bunga yang memiliki semua bagian kecuali putik.

bunga betina adalah bunga yang memiliki semua bagian kecuali benang sari, maka
disebut.
-

Bunga hermafrodit adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik disebut.

2. Fungsi Bunga
Fungsi bunga yang utama adalah sebagai alat perkembangbiakan generatif Perkembangbiakan
generatif merupakan perkembangbiakan yang didahului pembuahan. Pada tumbuhan berbunga,
pembuahan yang terjadi didahului dengan penyerbukan.
Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik.

Manfaat Bunga Bagi Makhluk Hidup Lainnya


Bagian bunga yang paling menarik adalah mahkota. Mahkota yang indah dan berbau
menyengat menarik perhatian serangga, seperti kupu- kupu, kumbang, dan lebah. Akibatnya,
tanpa disadari proses penyerbukan terjadi.
Bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, perlengkapan upacara adat, dan
bahan rempah-rempah.

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai
membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan dan organ yang
membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
JARINGAN MERISTEM

jaringan-meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan
sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh
jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan
floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi
besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan
membentuk kayu.Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif
dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis
dibandingkan kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal,
meristem interkalar dan meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang.
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan

memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar
adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium
terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk
jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis

jaringan-epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan
epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis
untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim

jaringan-perenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel
parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh
jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
2. Parenkim penimbun.
3. Parenkim air
4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi
untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena
mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun
tumbuhan hidrofit.

1. Jaringan sederhana (tunggal) : parenkim, kolenkim, sklerenkim

2. Jaringan kompleks

1. Jaringan Parenkim

Jaringan sederhana yang belum mengalami diferensiasi dan merupakan jaringan dasar,
merupakan tempat terjadinya aktifitas fotosintesis, pernafasan, pengeluaran, dan penyimpanan.
Cirinya ada ruang antar sel. Contoh : klorenkim, aerenkim

2. Jaringan Kolenkim

Jaringan sederhana yang terdiri dari satu jenis sel berfungsi sebagai penunjang, banyak
mengandung air

Macamnya :

kolenkim sudut

kolenkim lamella

kolenkim lacuna

Contoh :

1. Jaringan penunjang batang

2. Jaringan penunjang daun

3. Jaringan penunjang bunga

4. Korteks dari akar dan daun dikotil

3. Jaringan Sklerenkim

Termasuk jaringan penguat, tetapi sifatnya sangta berlawanan dengan kolenkim. Terdiri dari selsel yang tebal dan sedikit mengandung air.

Contoh :

a.Serat/serabut, adalah sklerenkim yang bentuknya panjang dan ujungnya runcing, terdiri dari
bahan lignin
b.Sklereida/sel batu, ditemukan pada tempurung kelapa
4. Jaringan Kompleks
Jaringan ini dibentuk dari sekelompok sel yang bentuk dan fungsinya berbeda, tetapi melakukan
fungsi tertentu dalam satu unit.

Jaringan pengangkut :

1. Xilem, mengangkut air dari dalam tanah melalui akar ke batang dan daun

2. Floem, mengangkut hasil fotosintesis

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :


1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan
epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis
untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel
parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara
disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh
jaringan parenkim.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari
kolenkim dan sklerenkim.
a. KolenkimSebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin,
sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu
serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh
tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2
macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit
kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.Floem bertugas mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh
kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup
yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto
sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna
menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering digunakan dala lingkup kajian ilmu
biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut? Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses
pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya
matahari di dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim.
Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga dan juga

bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam berbagai aktifitas. Energi
tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi.

Daun pada tumbuhan memiliki fungsi utama yakni sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis.
Sebenarnya, fotosintesis tak hanya penting bagi tumbuhan tetapi juga bagi semua makhluk hidup
yang menghuni bumi. Mengapa? Sebab oksigen yang ada di bumi ini sebagian besar diproduksi
oleh tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan pepohonan sering dijuluki paru-paru planet bumi.
Organisme yang melakukan proses fotosintesis dikenal dengan nama fototrof. Fotosintesis
sebenarnya merupakan salah satu cara asimilasi karbon sebab pada proses fotosintesis , karbon
bebas kemudian diikat sehingga menjadi gula.

Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa
menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida juga
air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian akan
digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam
proses fotosintesis adalah sebagai berikut:

6H2O + 6CO2 + cahaya C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka
mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil
ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan, terdapat
dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah
juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan
melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian
inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung.

Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih
ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia
melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ
utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau mulut
daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi
gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi
gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya karbondioksida.

Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya menghasilkan ATP
juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais terang dimulai dengan
menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam
daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian
terjadi pelepasan electron.

Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses dimana ATP dan juga
NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya kemudian menghasilkan sejumlah proses
atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana
karbondioksida akan diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi
glukosa. Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari.

Laju proses fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-unsur
pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi karbondiosida, suhu, kadar air,
jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.

SISTEM TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN

I. Permeabilitas Membran Sel


Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda komposisi dan strukturnya.
Lapisan terluar adalah dinding sel yang tersusun atas selulosa, lignin, dan polisakarida lain.
Dinding sel memberikan kekakuan dan memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian,
dinding sel tumbuhan terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel
lainnya. Lubang ini disebut plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm, sehingga dapat dilalui
oleh molekul dengan berat molekul sekitar 1000 Dalton. Lapisan dalam sel tumbuhan adalah
membran sel.

Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang
bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam,
sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair.
Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein
terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran
seperti ini juga terdapat pada berbagai organel di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan
kloroplas.

Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi
membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat
selektif permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara
bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak
bermuatan harus dibantu oleh protein permease spesifik untuk dapat diangkut melalui membran
dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini
disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul dalam arah yang melawan gradien
konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya
memerlukan energi berupa ATP, ataupun juga digunakan cara couple lewat proses antiport dan
symport.
Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas protein
pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat mengganggu keduanya akan
mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut.

II. Transportasi Tumbuhan


Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara
yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi
(misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari
xylem dan phloem.
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara.
Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan
dapat berlangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.

A. Imbibisi
Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding
selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang
direndam dalam air beberapa jam.
B. Difusi
Difusi merupakan perpindahan zat-zat atau molekul-molekul dari daerah konsentrasi tinggi
(hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat
pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
CO2,O2 H2O

Difusi CO2,O2 dan H2O

Difusi dapat berlangsung dalam sel-sel hidup, termasuk pada sel tumbuhan. Telah diketahui
bahwa isi sel hidup adalah protoplasma yang merupakan satu larutan. Tubuh tumbuhan dibangun
oleh sel-sel tumbuhan yang setiap selnya memiliki dinding sel dari selulosa. Dinding tersebut
umumnya bersifat permeabel sehingga dapat dilewati air dan zat-zat telarut di dalamnya.
Difusi yang tergantung pada suatu mekanisme transpor khusus dari membran seperti enzim
permease disebut difusi terbantu, misalnya difusi ADP ke dalam dan difusi ATP ke luar dari
mitokondria.
Gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial
kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.
Faktor yang mempengaruhi difusi :
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar
difusi makin cepat
4. Beda potensial kimia, makin besar
beda difusi makin cepat

C. Osmosis
Osmosis adalah kasus khusus dari transpor pasif, dimana molekul air berdifusi melewati
membran yang bersifat selektif permeabel. Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik
(larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan
konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi
terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air
melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan
hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga
hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan
hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut),
sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis
aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik.

Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat
pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan
konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan
laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat
isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut
akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas

tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak
kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada
hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan
pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

D. Transpor aktif
Transpor aktif adalah pengangkutan zat dengan bantuan energi. Sumber energi yang digunakan
berasal dari ATP dan ADP. Contoh, pengangkutan glukosa dalam tubuh. Glukosa tidak dapat
menembus membran sel sebelum diaktifkan oleh ATP atau ADP. Dengan mengubah glukosa
menjadi glukosa fosfat. Untuk membentuk glukosa fosfat diperlukan energi pengaktifan yang
tersimpan dalam ATP.

ATP ADP + P + Energi


Glukosa + P + Energi Glukosafosfat

Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+
dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul
lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

III. Pengangkutan Zat Melalui Xylem


Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi :
A. Pengangkutan Ekstravaskuler
Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini
berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dengan arah
horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke
endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air.
Skema :
Bulu akar epidermis korteks endodermis xylem.
Pada saat air dan mineral melalui jaringan-jaringan tersebut, ada dua kemungkinan jalan yang
dilalui, pertama, air dan mineral akan melalui ruang antar sel dalam setiap jaringan.
Pengangkutan semacam ini disebut Apoplast. Kedua, air dan mineral bergerak melalui jalur
dalam sel yaitu sitoplasma. Air akan masuk ke dalam sel dan berpindah dari satu sel ke sel yang
lain disebut Simplast. Pengangkutan secara Simplast dapat masuk ke stele melalui sel penerus

pada endodermis, sedangkan pengangkutan secara apoplast tidak dapat sampai ke stele karena
terhalang oleh sel U endodermis.
Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :
- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui
semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)
- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel
tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).

B. Pengangkutan Intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh
angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi
secara vertikal.
Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar epidermis korteks endodermis
perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu xilem air dam mineral di bawah naik
ke seluruh tubuh termasuk ke daun.
Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen
utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid.
Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya
mempunyai dinding sel.
Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.
Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan
berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat
bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.
Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang
merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung
serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)
Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah :
- Daya kapilaritas :
Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan
molekul air.
- Daya tekan akar :
Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus mengakibatkan kadar air
dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan kadar air pada ujung akar menyebabkan

perbedaan konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel sel yang berada di atasnya. Hal ini
menyebabkan air akan berpindah dari sel - sel yang berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong
ke jaringan xilem yang berada diatsnya.
Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada
batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.

- Daya isap daun :


Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan
luas bidang penguapan (intensitas penguapan). Dengan demikian konsentrasi sel yang berada di
daun cenderung lebih tinggi di bandingkan dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain.
Perbedaan konsentrasi ini akan mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya
naik ke sel-sel daun. Jadi adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke
atas. Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.
- Pengaruh sel-sel yang hidup :
Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh sel-sel hidup yang ada di sekitar xilem,
yaitu sel sel parenkim kayu dan sel-sel jari empulur.

Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :


1. Transpirasi
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas
(evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh :
Faktor luar, meliputi :
- kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada
saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi
- suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
- intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.
- kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
- kandungan air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin cepat.
- angin : semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
Faktor dalam, meliputi :
- ukuran (luas) daun

- tebal tipisnya daun


- ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun
- jumlah stomata
- jumlah bulu akar (trikoma)
Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut,
demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut
fotometer atau transpirometer.
2. Gutasi
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang
tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban
tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi,
jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka
atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.

IV. Pengangkutan Melalui Floem


Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan
fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa
larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi.
Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari
pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan
pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila
bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah.
Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya
jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :
- buluh tapis
- sel pengiring
- parenkim phloem
- serabut-serabut

Вам также может понравиться