Вы находитесь на странице: 1из 32

Nilai Normal TTV dan lain2

1. BERAT BADAN
Untuk menentukan berat badan normal yaitu dengan mengetahui nilai BMI(body
mass index
dengan rumus : BMI = berat (kg)/ tinggi 2
(m)
Klasifikasi BMI menurut WHO Menurut DepKes
sangat kurus < 16,00 sangat kurus < 17,0
kurus < 18,50 kurus 17,0-18,5
normal 18,50-24,99 normal 18,5-25,0
kegemukan > = 25,00 kegemukan >25,0-27,0
obesitas >= 30,00 obesitas > 27,0
2. TINGGI BADAN
pada anak balita menurut DepKes sesuai dg
WHO
umur tinggi badan berat badan
lahir- 1 th 50,5-75,5 cm 3,4-4,9 kg
1-2 th 78,0 cm 10,6 kg
3-4 th 96,0 cm 14,5 kg
4 th 100,3 cm 16,5 kg
5 th 109,0 18,4 kg
3. NADI
Menurut DepKes Menurut Evelyn
umur nadi normal umur nadi normal
BBL 120-160x/mt < 1 bln 90-170x/mt
1-12 bln 80-120x/mt < 1 th 80-160x/mt
1-2 th 80-130x/mt 2 th 80-120x/mt
2-6 th 75-120x/mt 6 th 75-115x/mt
6-12 th 75-110x/mt 10 th 70-110x/mt
12th-dewasa 60-100x/mt 14 th 65-100x/mt
usila 60-70x/mt >14 th 60-100x/mt
4. SUHU
Menurut Depkes Menurut WHO
suhu normal : 36-37,5 oC suhu normal :37,2-37,5
oC/ 99-99,5 oF
Menurut Tamsuri A 2007 Menurut
Evelyn
bayi 37,5 oC suhu normal : 36,11-37,22 oC
anak 36,7-37,0 oC
dewasa 36,4 oC
> 70 th 36,0 oC
5. TEKANAN DARAH

Menurut Depkes Menurut WHO


umur tekanan darah dewasa : sistolik < = 120
mmhg
1 bln 86/54 mmhg diastolik < = 80 mmhg
1 th 96/65 mmhg tekanan darah perbatasan
2 th 99/65 mmhg sistolik 121-129 mmhg
4 th 99/65 mmhg diastolik 81-84 mmhg
6 th 100/65 mmhg
8 th 105/60 mmhg
10 th 110/60 mmhg
12 th 115/60 mmhg
15-20 th 90/60-120/80 mmhg
> 30 th 110/70-140/90 mmhg
6. RESPIRASI
Menurut DepKes Menurut Evelyn
umur respirasi normal umur respirasi
bayi 30-60x/mt BBL 30-40x/mt
anak 20-30x/ mt 1 th 30x/mt
remaja 15-24x/mt 2-5 th 24x/mt
dewasa 16-20x/mt dewasa 10-20x/
mt
7. HAEMOGLOBIN/HB
menurut DepKes Menurut WHO
pra sekolah : 11 g/dl 6 bln-5 th :11 g/dl
sekolah :12 g/dl 5-11 th :11,5 g/dl
Laki2 dewasa : 13 g/dl :13 g/dl 12-14 th
: 12 g/dl
wanita dewasa :12 g/dl wanita dewasa:12 g/
dl
wanita hamil : 11 g/dl Laki2 dewasa : 13 g/
dl
8. ERITROSIT
Wanita :4-5 juta/mikroliter
laki laki :5-6 juta/mikroliter
9. LEUKOSIT
BBL :9000-30.000/UL limfosit :12-50% basofil
:0-3%
anak :9000-12.000/UL monosit :15% neutrofil
bersegmen:34-75%
dewasa :4000-10.000/UL eosinofil :0-5% neutrofil
pita :0,8%
10. HEMATOKRIT
anak :33-38%
wanita dewasa: 40-50 % : 36-44 %

laki2 dewasa : 50-50 %


11. TROMBOSIT
150.000-400.000/UL
12..GLUKOSA DARAH
sewaktu puasa
80-40 mg/dl BBL :30-80 mg/dl
anak :60-100 mg/dl
dewasa :70-110 mg/dl
13. HDL (high density lipoprotein)
wanita : > 65 mg/dl
Laki laki :> 55 mg/dl
14. LDL (low density lipoprotein)
normal :< 100 mg/dl
15. REDUKSI/GLUKOSA URINE
negatif :warna tetap
positif 1 :hijau kekuningan
positif 2 :kuning keruh
positif 3 :jingga
positif 4 :merah bata
16. ALBUMIN
BBL :2,9-5,4 gr/dl
bayi :4,4-5,4 gr/dl
anak :4,0-5,8 gr/dl
dewasa :3,8-5,1 gr/dl
17. NATRIUM
nilai normal dalam serum nilai normal dalam
urine
bayi :134-150 mEq/L 40-220 mEq/L/24
jam
anak :135-145 mEq/L
dewasa :135-145 mEq/L
18. KALIUM
bayi :3,6-5,8 mEq/L
anak :3,6-5,8 mEq/L
dewasa :3,5-5,0 mEq/L
19. KLORIDA
BBL :94-112 mEq/L
bayi :95-110 mEq/L
anak :98-110 mEq/L
dewasa :95-105 mEq/L
20.KALSIUM
BBL :7,4-14 mg/dl
bayi :10-12 mg/dl
anak :9-11,5 mg/dl

dewasa :9-11 mg/dl


21. LED
metode Westergreen metode Wintrobe
laki laki :0-15 mm/jam laki laki :0-9 mm/
jam
wanita :0-20 mm/jam wanita :0-15 mm/jam
22. ANALISA SPERMA UREUM
KREATININ
normal pada pria dewasa Laki - laki : 95 -137 ml/
mt
jumlah : 50-150 juta/ml Wanita : 88 - 128 ml/mt
volume :1,5-5,0 ml
bentuk :75 % matang
mobilitas :60 % bergerak aktif WIDAL
Nilai titer widal : o dan 1/160
23. PSA (prostat spesifik antigen)
0-4 mg/ml :tidak ada kelainan
4-19 mg/ml :pembesaran prostat
jinak
10-20mmg/ml :kanker prostat
NILAI NORMAL ASAM URAT
Laki-laki :3,4 - 7,0 mg/dl
Wanita : 2,4 - 6,0 MG/dl
NILAI NORMAL TOTAL KOLESTEROL
200 - 239 mg/ dl
SGOT
0 - 42 ul
SGPT
0 - 48 ul
BILIRUBIN
Direct bilirubin :0 - 0,3 mg/dl
Total bilirubin : 0,3 - 1,9 mg/dl

Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)


Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?
sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma
sedikit.
Pengertian
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital
meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan
Tekanan Darah .

1. SUHU
Mekanisme Pengaturan suhu tubuh
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua
hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .
Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,
rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh
adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di
bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai
pengaturan suhu.
Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :
a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak
dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan
terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit
untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.
b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan
rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan
kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak
akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu
lingkungan.
c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan
pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.
2. NADI
PENGERTIAN
Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah
getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk
mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan
tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari
banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
@ Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi
kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek
fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.
Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi
kurang dapat dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia
antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling
tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.
No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /

menit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
< 1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14 tahun
90 170
80 160
80 120
75 115
70 110
65 100
60 100
Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum
pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda
dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja
maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per
menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
@ Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk
ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks
Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama
masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm
yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan
irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi

seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi


jantungnya cenderung meningkat.
Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau
hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada
penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.
Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya
meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan
orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein
secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada
variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub
maksimal.
Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh
terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama
kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut
mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan
nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30
denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang
nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis
kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.
Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.
Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar
dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak
pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan
mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat
menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang
buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan
kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat
memperberat beban kerja.
Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.
Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi
seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi seseorang.
FREKUENSI DENYUT NADI

~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):


Pada bayi baru lahir 140
Selama tahun pertama 120
Selama tahun kedua 110
Pada umur 5 tahun 96-100
Pada umur 10 tahun 80-90
Pada orang dewasa 60-80
~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap
menit):
Bayi baru lahir 100 180
Usia 1 minggu 3 bulan 100 220
Usia 3 bulan 2 tahun 80 150
Usia 10 21 tahun 60 90
Usia lebih dari 21 tahun 69 100
~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
Tidak teraba denyut : 0
Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :
+2
Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap
ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3
OLA NADI
Pola nadi Deskripsi
Bradikardia Frekuensi nadi lambat.
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada
ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam
yang menunjukan penyakit jantung.
Sinus
Aritmia
Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun
selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi
normal pada anak, khususnya selama tidur.
Pulsus
Alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan
kemungkinan menunjukan gagal jantung.
Pulsus
Begeminus
Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut
premature
Pulsus
Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Thready

Pulse
Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya
tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan
menghilang
Pulsus
Corrigen
Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu
disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.
TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan
menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh
darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang
dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada
umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu
(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerahmerahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk
meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala),
3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri
brachial)
4. Kunci paha,
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial
arteri)
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7. Di belakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas Perut (Abdominal aorta)
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan
atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan
menggunakan stetoskop.
~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
Arteri radialis
Arteri Brankialis
Arteri Karotid
3. Mengukur tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan
darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam
seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta
zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya
dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada
arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh
angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan

darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)


menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada
dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka
yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.
TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan
curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya
resistensi perifer.
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan
dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh
kekuatan jantung ketika memompa darah.
WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi
yaitu:
1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg
2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg
3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan
tekanan darah diastolik 85-89
4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik
140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg
5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik
160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110
7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila
tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90
mmHg.
Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan
jenis kelamin, yaitu:
1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 130/90 mmHg
2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 145/95 mmHg
3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah
160/95 mmHg
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor
satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark
(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan
jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada
organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,
keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya
pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas
hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan

perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,


dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan
masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah
yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar
resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh
darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan
darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga
butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin
vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah
rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih
untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset
4. PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan
molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan
molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk
MENGHASILKAN ENERGI.
B. SALURAN PERNAPASAN

1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal


tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang
batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir
yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan
mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paruparu
3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke
laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan
yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang
menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat
selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat
menelan makanan.
4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput
lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari
kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran
napas.
5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan
kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.
6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan
paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,
bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.
Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi
di alveolus .
C. MEKANISME PERNAPASAN
1. Pernapasan dada
Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi
tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar
tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke
paru-paru
Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi
tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil
tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar
dari paru-paru
2. Pernapasan perut
Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma
mendatar volume rongga dada membesar tekanan
udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru
Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma
melengkung volume rongga dada mengecil tekanan
udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paruparu
3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada
saat kita bernapas secara biasa

4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di


dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses
oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +
Energi
D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut
kapasitas total paru-paru
2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume
inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL
3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara
komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar
1500-3000 mL
4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara
suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar
1100-2000 mL
5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang
tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,
sekitar 1000-1200 mL
6. Kapasitas Paru-paru:
Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI
Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR
Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE
Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Faringitis = radang faring
2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus
pneumonia
3. Bronkitis = radang bronkus
4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan
5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas
6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri
Corynebacterium diptheriae
7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
8. Hipoksia = kekurangan oksigen
9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam
darah
Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?
sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma
sedikit.

Pengertian
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital
meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan
Tekanan Darah .
1. SUHU
Mekanisme Pengaturan suhu tubuh
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua
hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .
Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,
rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh
adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di
bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai
pengaturan suhu.
Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :
a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak
dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan
terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit
untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.
b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan
rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan
kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak
akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu
lingkungan.
c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan
pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.
2. NADI
PENGERTIAN
Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah
getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk
mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan
tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari
banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
@ Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi
kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek
fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.
Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi
kurang dapat dipercaya

Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia


antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling
tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.
No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /
menit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
< 1 bulan
< 1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14 tahun
90 170
80 160
80 120
75 115
70 110
65 100
60 100
Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum
pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda
dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja
maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per
menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
@ Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk
ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks
Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
Kehamilan

Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama


masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm
yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan
irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi
seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi
jantungnya cenderung meningkat.
Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau
hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada
penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.
Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya
meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan
orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein
secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada
variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub
maksimal.
Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh
terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama
kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut
mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan
nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30
denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang
nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis
kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.
Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.
Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar
dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak
pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan
mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat
menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang
buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan
kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat
memperberat beban kerja.

Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.
Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi
seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi seseorang.
FREKUENSI DENYUT NADI
~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):
Pada bayi baru lahir 140
Selama tahun pertama 120
Selama tahun kedua 110
Pada umur 5 tahun 96-100
Pada umur 10 tahun 80-90
Pada orang dewasa 60-80
~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap
menit):
Bayi baru lahir 100 180
Usia 1 minggu 3 bulan 100 220
Usia 3 bulan 2 tahun 80 150
Usia 10 21 tahun 60 90
Usia lebih dari 21 tahun 69 100
~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
Tidak teraba denyut : 0
Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :
+2
Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap
ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3
OLA NADI
Pola nadi Deskripsi
Bradikardia Frekuensi nadi lambat.
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada
ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam
yang menunjukan penyakit jantung.
Sinus
Aritmia
Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun
selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi
normal pada anak, khususnya selama tidur.
Pulsus
Alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan
kemungkinan menunjukan gagal jantung.
Pulsus

Begeminus
Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut
premature
Pulsus
Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Thready
Pulse
Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya
tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan
menghilang
Pulsus
Corrigen
Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu
disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.
TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan
menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh
darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang
dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada
umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu
(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerahmerahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk
meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala),
3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri
brachial)
4. Kunci paha,
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial
arteri)
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7. Di belakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas Perut (Abdominal aorta)
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan
atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan
menggunakan stetoskop.
~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
Arteri radialis
Arteri Brankialis
Arteri Karotid
3. Mengukur tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan
darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam
seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta

zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya


dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada
arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh
angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan
darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)
menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada
dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka
yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.
TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan
curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya
resistensi perifer.
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan
dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh
kekuatan jantung ketika memompa darah.
WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi
yaitu:
1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg
2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg
3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan
tekanan darah diastolik 85-89
4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik
140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg
5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik
160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110
7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila
tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90
mmHg.
Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan
jenis kelamin, yaitu:
1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 130/90 mmHg
2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 145/95 mmHg
3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah
160/95 mmHg
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor
satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark
(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada


organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,
keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya
pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas
hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan
perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,
dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan
masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah
yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar
resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh
darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan
darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga
butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin
vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah
rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih
untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset
4. PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA


Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan
molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan
molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk
MENGHASILKAN ENERGI.
B. SALURAN PERNAPASAN
1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal
tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang
batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir
yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan
mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paruparu
3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke
laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan
yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang
menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat
selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat
menelan makanan.
4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput
lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari
kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran
napas.
5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan
kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.
6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan
paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,
bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.
Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi
di alveolus .
C. MEKANISME PERNAPASAN
1. Pernapasan dada
Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi
tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar
tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke
paru-paru
Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi
tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil
tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar
dari paru-paru
2. Pernapasan perut
Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma
mendatar volume rongga dada membesar tekanan
udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru

Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma


melengkung volume rongga dada mengecil tekanan
udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paruparu
3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada
saat kita bernapas secara biasa
4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di
dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses
oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +
Energi
D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut
kapasitas total paru-paru
2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume
inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL
3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara
komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar
1500-3000 mL
4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara
suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar
1100-2000 mL
5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang
tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,
sekitar 1000-1200 mL
6. Kapasitas Paru-paru:
Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI
Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR
Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE
Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Faringitis = radang faring
2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus
pneumonia
3. Bronkitis = radang bronkus
4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan
5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas
6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri
Corynebacterium diptheriae
7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
8. Hipoksia = kekurangan oksigen
9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam

darah
Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Tahukah Anda apakah itu Vital Sign ?
sebagia seorang "RELAWAN" harus tau apakah itu Vital Sign walaupun cuma
sedikit.
Pengertian
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk
mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital
meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan
Tekanan Darah .
1. SUHU
Mekanisme Pengaturan suhu tubuh
Suhu tubuh diatur oleh hipotalamus yang terletak diantara dua
hemisfer otak. Fungsi hipotalamus adalah seperti termosta .
Pengukuran suhu tubuh
Suhu tubuh rata-rata orang dewasa melalui oral adalah 37c,
rektal 35,7c, dan aksila 36,7sc. Pusat pengukuran suhu tubuh
adalah hipotalamus, dalam susunan saraf pusat yang terletak di
bawah otak. Hipotalamus mempunyai peranan penting sebagai
pengaturan suhu.
Menentukan Tempat untuk Mengukur Suhu :
a. Suhu mulut/oral merupakan suhu tubuh inti tubuh. Tidak
dilakukan pada pasien pingsan, bernapas dengan mulut, dengan
terapi oksigen, dan sedang makan /minum (tunggu 30 menit
untuk memberi waktu jaringan kembali kesuhu normal.
b. Suhu aksila. Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan
rektal tidak mungkin dilakkukan karena merupakan
kontraindikasi. Metode tersebut adalah metode yang paling tidak
akurat karena kondisi ketiak mudah di pengaruhi oleh suhu
lingkungan.
c. Suhu rektal .lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan
pada pasien diare, kanker anus, atau sakit jantung.
2. NADI
PENGERTIAN
Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah
getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat
kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk
mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum
melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan
tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI
Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari
banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
@ Usia

Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi


kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek
fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler.
Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi
kurang dapat dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia
antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling
tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.
No. Usia Frekuensi Nadi (denyut /
menit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
< 1 bulan
< 1 tahun
2 tahun
6 tahun
10 tahun
14 tahun
> 14 tahun
90 170
80 160
80 120
75 115
70 110
65 100
60 100
Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum
pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda
dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128
denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja
maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per
menit dan pada wanita 164 denyut per menit.
@ Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk
ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks
Masa Tubuh) dengan Rumus :
BB(Kg) IMT= TB(m) X TB(m)

Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama
masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm
yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
Keadaan Kesehatan
Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan
irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi
seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi
jantungnya cenderung meningkat.
Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau
hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada
penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
Rokok dan Kafein
Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi.
Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya
meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan
orang yang dalam bekerja tidak didahului merokok. Pada kafein
secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada
variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub
maksimal.
Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh
terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama
kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut
mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan
nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30
denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang
nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis
kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah 15 menit.
Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.
Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar
dibandingkan dengan posisi kerja duduk.
Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak
pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan

mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat


menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang
buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan
kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat
memperberat beban kerja.
Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.
Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi
seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi seseorang.
FREKUENSI DENYUT NADI
~ Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit):
Pada bayi baru lahir 140
Selama tahun pertama 120
Selama tahun kedua 110
Pada umur 5 tahun 96-100
Pada umur 10 tahun 80-90
Pada orang dewasa 60-80
~ Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap
menit):
Bayi baru lahir 100 180
Usia 1 minggu 3 bulan 100 220
Usia 3 bulan 2 tahun 80 150
Usia 10 21 tahun 60 90
Usia lebih dari 21 tahun 69 100
~ Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan :
Tidak teraba denyut : 0
Ada denyut tetapi sulit teraba : +1,
Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang :
+2
Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap
ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3
OLA NADI
Pola nadi Deskripsi
Bradikardia Frekuensi nadi lambat.
Takikardia
Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada
ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam
yang menunjukan penyakit jantung.
Sinus
Aritmia
Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun
selama ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi
normal pada anak, khususnya selama tidur.

Pulsus
Alternans
Denyut nadi yang silih berganti kuat lemah dan
kemungkinan menunjukan gagal jantung.
Pulsus
Begeminus
Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut
premature
Pulsus
Paradoksus Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi
Thready
Pulse
Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya
tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan
menghilang
Pulsus
Corrigen
Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu
disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.
TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI
Denyut nadi dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan
menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh
darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang
dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada
umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu :
1. Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu
(radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerahmerahan pada sisi yang lebih mendalam dan sulit untuk
meraba.
2. Leher (pembuluh nadi kepala),
3. Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri
brachial)
4. Kunci paha,
5. Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial
arteri)
6. Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis).
7. Di belakang lutut (popliteal arteri)
8. Diatas Perut (Abdominal aorta)
9. Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan
atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan
menggunakan stetoskop.
~ Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :
Arteri radialis
Arteri Brankialis

Arteri Karotid
3. Mengukur tekanan darah
Tekanan darah adalah kekuatan yang memungkinkan
darah mengalir dalam pembuluh darah untuk beredar dalam
seluruh tubuh. Darah berfungsi sebagai pembawa oksigen serta
zat-zat lain yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan tubuh supaya
dapat hidup dan dapat melaksanakan masing-masing tugasnya.
Tekanan Darah Sistolik (TDS) menunjukkan tekanan pada
arteri bila jantung berkontraksi (denyut jantung) atau tekanan
maksimum dalam arteri pada suatu saat. TDS dinyatakan oleh
angka yang lebih besar jika dibaca pada alat pengukur tekanan
darah. TDS normal 90-120 mmHg. Tekanan Darah Diastolik (TDD)
menunjukkan tekanan darah dalam arteri bila jantung berada
dalam keadaan relaksasi di antara dua denyutan.
Tekanan Darah Diastolik (TDD) dinyatakan dengan angka
yang lebih kecil jika dibaca pada alat pengukur tekanan darah.
TDD normal 60-80 mmHg. Tingginya TDS berhubungan dengan
curah jantung, sedangkan TDD berhubungan dengan besarnya
resistensi perifer.
Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah darah yang berlebihan
dan hampir konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh
kekuatan jantung ketika memompa darah.
WHO-ISH (1999) mengklasifikasikan derajat tekanan darah tinggi
yaitu:
1. Optimal bila tekanan darah 90/60-120/80 mmHg
2. Normal bila tekanan darah 120/80-130/85 mmHg
3. Normal tinggi bila tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan
tekanan darah diastolik 85-89
4. Hipertensi derajat 1 (ringan) bila tekanan darah sistolik
140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg
5. Hipertensi derajat 2 (sedang) bila tekanan darah sistolik
160-179 mmHg dan tekanan darah diastolik 100-109 mmHg
6. Hipertensi derajat 3 (berat) bila tekanan darah 180/110
7. Hipertensi sistolik (Isolated Systolic Hypertension) bila
tekanan darah sistolik 140 dan tekanan darah diastolik 90
mmHg.
Kaplan (1985) membedakan hipertensi berdasarkan usia dan
jenis kelamin, yaitu:
1. Laki-laki, usia 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 130/90 mmHg
2. Laki-laki, usia > 45 tahun dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah 145/95 mmHg
3. Perempuan, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah

160/95 mmHg
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian nomor
satu. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan hipertensi
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark
(penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan
jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Komplikasi pada
organ tubuh menyebabkan angka kematian yang tinggi.
Gangguan kerja organ selain menyebabkan penderita,
keluarga dan negara harus mengeluarkan lebih banyak biaya
pengobatan dan perawatan, tentu pula menurunkan kualitas
hidup penderita. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan
perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivatas fisik,
dan stres psikososial. Hipertensi merupakan masalah kesehatan
masyarakat (public health problem) dan akan menjadi masalah
yang lebih besar jika tidak ditanggulangi sejak dini.
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar
resistensi terhadap
aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan
darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh
darah maka makin tinggi
tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan
darah turun dan berusaha
menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga
butuh aliran yang
lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin
vasokontriksi perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas
pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah
rendah karena komposisi
tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh O2 lebih

untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset
4. PERNAPASAN
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
A. SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Merupakan proses pertukaran gas yang meliputi pengambilan
molekul oksigen (inspirasi) dari lingkungan dan pembuangan
molekul karbondioksida (ekspirasi) yang bertujuan untuk
MENGHASILKAN ENERGI.
B. SALURAN PERNAPASAN
1. Saluran pernapasan manusia terdiri dari hidung, pangkal
tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), cabang
batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
2. Rongga hidung memiliki rambut-rambut dan selaput lendir
yang berfungsi menyaring udara, menghangatkan udara, dan
mengatur kelembaban udara yang akan masuk ke dalam paruparu
3. Dari rongga hidung udara melewati faring (tekak) masuk ke
laring. Laring merupakan lempengan-lempengan tulang rawan
yang dapat menutup dan membuka glotis, yaitu celah yang
menghubungkan faring dan trakea. Pada laring terdapat
selaput suara dan katup epiglotis yang akan menutup saat
menelan makanan.
4. Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yang dilapisi selaput
lendir dan sel-sel bersilia yang dapat menyaring udara dari
kotoran/menyingkirkan benda asing yang masuk ke saluran
napas.
5. Bronkus menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan
kiri. Bronkus bercabang-cabang membentuk bronkiolus.
6. Paru-paru (Pulmo) kanan terdiri dari 3 gelambir, sedangkan
paru-paru kiri terdiri dari 2 gelambir. Di dalam paru-paru,
bronkiolus bercabang-cabang lagi menjadi alveolus.
Pertukaran gas oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO 2 ) terjadi
di alveolus .
C. MEKANISME PERNAPASAN
1. Pernapasan dada
Fase inspirasi : Otot antartulang rusuk berkontraksi
tulang rusuk terangkat volume rongga dada membesar
tekanan udara di paru-paru turun udara masuk ke
paru-paru
Fase ekspirasi : Otot antartulang rusuk berelaksasi
tulang rusuk turun volume rongga dada mengecil
tekanan udara di paru-paru meningkat udara keluar

dari paru-paru
2. Pernapasan perut
Fase inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma
mendatar volume rongga dada membesar tekanan
udara di paru-paru turun udara masuk ke paru-paru
Fase ekspirasi : Otot diafragma berelaksasi diafragma
melengkung volume rongga dada mengecil tekanan
udara di paru-paru meningkat udara keluar dari paruparu
3. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan pada
saat kita bernapas secara biasa
4. Oksigen yang dihirup digunakan untuk proses pembakaran zat makanan di
dalam sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi yang disebut proses
oksidasi biologi. reaksi oksidasi biologi: C 6H 12O6 + O2 6CO2 + 6H 2O +
Energi
D. VOLUME DAN KAPASITAS PARU-PARU
1. Volume paru-paru orang dewasa sekitar 5-6 liter, disebut
kapasitas total paru-paru
2. Volume tidal (VT) atau volume udara pernapasan: volume
inspirasi atau ekspirasi normal, sekitar 500 mL
3. Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume udara
komplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan inspirasi maksimum setelah inspirasi normal, sekitar
1500-3000 mL
4. Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume udara
suplementer: volume udara ekstra yang masih dapat dihirup
dengan ekspirasi maksimum setelah ekspirasi normal, sekitar
1100-2000 mL
5. Volume residu (VR) atau volume udara sisa: volume udara yang
tetap ada di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimum,
sekitar 1000-1200 mL
6. Kapasitas Paru-paru:
Kapasitas Fungsional Inspirasi (KFI) = VT + VCI
Kapasitas Fungsional Residu (KFR) = VCE + VR
Kapasitas Vital paru-paru (KV) = VT + VCI + VCE
Kapasitas Total paru-paru (KT) = KV + VR
D. GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN
1. Faringitis = radang faring
2. Pneumonia = radang paru-paru oleh bakteri Diplococcus
pneumonia
3. Bronkitis = radang bronkus
4. Emfisema = udara di paru-paru berlebihan
5. Asma = sesak napas akibat menyempitnya saluran napas
6. Difteri = penyempitan faring atau laring akibat lendir bakteri

Corynebacterium diptheriae
7. Tuberkulosis = infeksi paru-paru oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
8. Hipoksia = kekurangan oksigen
9. Asidosis = peningkatan asam karbonat dan bikarbonat dalam
darah

Вам также может понравиться