Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Semarang ditemukan bahwa kasus Chronic Kidney Disease pada bulan januari hingga
juli 2009 sebanyak 232 kasus (Kidney Organizazion, 2011).
Hipoglikemi adalah salah satu kegawatan yang mengancam bila tidak segera
teratasi, dimana terjadi akibat menurunnya kadar glukosa darah kurang dari 50 mg/dl.
Hipoglikemi dapat disebabkan oleh puasa, khususnya puasa yang disertai olahraga,
karena olahraga meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel-sel otot. Hipoglikemia
lebih sering disebabkan kelebihan dosis insulin pada pengidap diabetes dependent
insulin (IDDM). Otak memerlukan glukosa darah sebagai sumber energi utama. Oleh
sebab itu jika gula darah terlalu rendah maka organ pertama yang terkena dampaknya
adalah sistem saraf pusat, seperti sakit kepala akibat perubahan aliran darah otak,
konfusi, iritabilitas, kejang, dan koma. Selain itu, hipoglikemia juga menyebabkan
pengaktifan sistem saraf simpatis yang menstimulasi rasa lapar, gelisah, berkeringat
dan takikardia.
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anakanak, remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam,
dari yang karena perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12, sampai
kelainan hemolitik. Anemia dapat diketahui dengan pemeriksaan fisik maupun dengan
pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak pucat, lemah, dan secara
laboratorik didapatkan penurunan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dari harga
normal.
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan
sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi
akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemplisis (destruksi), hat ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini
adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Seliap kenaikan destruksi sel darah
merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma
(konsentrasi normal < I mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pads
sclera).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan gawat
darurat pada pasien dengan CKD, Hipoglikemi dan anemia.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus makalah ini adalah:
a. Mengetahui asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan CKD.
b. Mengetahui asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan
hipoglikemi.
c. Mengetahui asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan anemia.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan CKD?
2. Bagaimana asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan hipoglikemi?
3. Bagaimana asuhan keperawatan gawat darurat pada pasien dengan anemia?
1.4 Sistematika
Penulisan makalah ini terdiri dari lima bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan Penulisan, Sistematika Penulisan Laporan.
Bab II Tinjauan Teoritis, terdiri dari uraian tentang studi literatur yang terkait
dengan pengelolaan klien sindrome nefrotik yang terdiri atas pengertian post partum
spontan, anatomi fisiologi post partum spontan, adaptasi fisiologi post partum
spontan, komplikasi post partum spontan, patways keperawatan, pengkajian post
partum, diagnosa keperawatan, fokus intervensi dan rasional.
Bab III Tinjauan Kasus, meliputi Pengkajian, Analisa Data, Diagnosa
Keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi.
Bab IV Pembahasan, membahas kesenjangan antara Teori dengan Praktek
Pemberian Asuhan Keperawatan Hipoglikemi + Anemia Gravis + Susp CKD
khususnya pada Tn. E di RSUD Cibabat.
Bab V Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran.