Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB 1.

PENDAHULUAN
1

Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara mahluk hidup

dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik dan abiotik.


Komponen biotik adalah komponen penyusun ekosistem berupa mahluk hidup.
Komponen abiotik merupakan penyusun ekosistem berupa benda mati seperti
tanah, sinar matahari, air dan angin. Komponen penyusun ekosistem selalu
melakakukan interaksi baik sesama biotik atau antara abiotik dan biotik. Bentukbentuk interaksi tersebut dapat berupa hubungan netral, simbiosis mutualisme,
komensalisme, parasitisme, predasi dan kompetisi.
Kompetisi merupakan suatu kegiatan bersaing mahluk hidup dalam suatu
lingkungan untuk bertahan hidup dengan memperebutkan sesuatu seperti wilayah
dan makanan. Bentuk kompetisi yang terjadi berupa kompetisi intraspesifik dan
kompetisi interspesifik. Kompetisi intraspesifik adalah kompetesi yang terjadi
antar anggota satu spesies. Kompetisi interspesifik adalah kompetisi yang terjadi
antar anggota beda spesies.
Kompetisi intraspesifik ini terjadi jika dua atau lebih popilasi dalam satu
wilayah memiliki kebutuhan hidup yang sama, sedangkan ketersediaan kebutuhan
tersebut terbatas. Di alam, persaingan antara individu dalam spesies penting
artinya untuk mengatur populasi spesies tersebut sehingga terjadi keseimbangan.
Sebagai contoh bayam duri dan jagung yang membutuhkan nutrisi dan sinar
matahari dalam suatu tempat yang sama.
Jagung adalah tanaman pangan penghasil karbohidrat yang penting di
dunia, selain gandum dan padi. Jagung merupakan tanaman semusim, satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan
tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tanaman generatif.
Pertumbuhan jagung banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti media
tanam, perawatan, sinar matahari dan tanaman penganggu. Tanaman penggangu
dapat mengurangi pertumbuhan karena bersaing dalam memperoleh nutrisi dan
yang lainnya contohnya tanaman bayam duri.
Bayam duri merupakan tanaman yang banyak tumbuh secara liar di lahan
tanaman dan sering dianggap sebagai gulma. Bayam duri dianggap gulma karena

sering tumbuh di sekitar tanaman utama yang menyebabkan penurunan aktivitas


pertumbuhan tanaman utama karena terjadi persaingan antara keduanya. Bayam
duri yang tumbuh di lahan pertanian biasanya dalam jumlah banyak sehingga
sangat menggangu.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Antara makhluk hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi.
Bentuk interaksi antara biotik dan abiotik tersebut dikatakan sebagai suatu sistem
yaitu ekosistem (Dickison dan Murphy, 2007). Ekosistem tersusun atas
komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Komponenitu membentuk satuansatuan organisme kehidupan. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Kumpulan
ekosistem di dunia akan membentuk biosfer. Urutan satuan-satuan makhluk hidup
dalam ekosistem dari yang kecil sampai yang besar adalah sebagai berikut:
Individu, Populasi, Komunitas, Ekosistem dan Biosfer (Soemarno, 2010).
Antara individu yang satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk
populasi. Selanjutnya, antara populasi yang satu dengan yang lainnya dalam satu
daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas. Selanjutnya, komunitas ini
juga akan selalu beriteraksi dengan tempat hidupnya. Misalnya, rumput hidup di
tanah, belalang hidup di rerumputan, dan ikanikan hidup di air.
Ekosistem seperti yang telah disebutkan bahwa disusun oleh dua komponen
utama yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi
berbagai jenis makhluk hidup (tumbuhan, hewan,jamur ataupun mikroorganisme
lain) sedangkan komponen abiotik meliputi lingkungan fisik dan kimia
(lingkungan tak hidup). Dalam ekosisitem tumbuhan berperan sebagai produsen
(komponen autotrof), hewan berperan sebagai konsumen (komponen heterotrof),
dan mikroorganisme sebagai detrivor, dan penguraian (komponen dekomposer) .
Seluruh komponen biotik ini hidup di lingkungan yang memiliki komponen fisik
dan kimia yang cocok dengan dirinya. Komponen fisik dan kimia ini tidak bisa
dilepaskan dari komponen komponen biotik meliputi suhu, air, sinar matahari,
tanah , ketinggian tempat, angin, dan juga garis lintang . Secara alami tidak
pernah ditemukan adanya komponen biotik yang dapat hidup sendiri. dalam
ekosistem selalu terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara
komponen biotik dengan biotik (baik antarspesies maupun interspesies) ataupun
antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Struktur komunitas suatu

lingkungan merupakan data dasar dari suatu ekosistem (Baba, Tilaar, Watung,
2012). Contoh tipe ekosistem adalah lahan pertanian misalnya pola wanatani,
tumpangsari dan sungai (Sulistyadi, 2010).
Ekosistem yang disebut di atas adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar,
sedang ekosistem yang disebut terakhir juga adalah suatu bagian dari ekosistem
yang lebih besar pula, demikian seterusnya. Jadi, ekosistem sungai, ekosistem
sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah bagian dari suatu
ekosistem yang lebih besar, misalnya ekosistem pulau. Sedangkan ekosistem
pulau adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar pula, demikian seterusnya.
Jadi, ekosistem sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah
bagian dari suatu ekosistem yang lebih besa,mmisalnya ekosistem pulau.
Sedangkan ekosistem pulau adalah bagian dari ekosistem kepulauan,ekosistem
kepulauan adalah bagian dari ekosistem regional (belahan bumi),dan yang disebut
terakhir adalah bagian dari ekosistem bumi.Sedangkan ekosistem bumi pun adalah
bagian dari ekosistem semesta alam. Demikian seterusnya, hingga terdapat
ekosistem yang paling besar. Keterkaitan suatu organisme di dalam suatu
ekosistem merupakan penyedia unsur hara yang dapat digunakan sebagai
indikator kesuburan ekosistem tersebut (Kunarso, 2011).
Hubungan antar tanaman dalam ekosistem tersebut banyak sekali macamnya.
Salah satu hubungan yang paling sering dan selalu terjadi adalah kompetisi
diantara tumbuhan. Tumbuhan akan berebut mendapatkan komponen lingkungan
yang sifatnya terbatas seperti tempat tinggal, air, cahaya dan nutrisi. Pada
umumnya, kompetisi yang berlangsung antara sejenis dan tidak sejenis akan
berlangsung lebih parah dampaknya pada kompetisi antara sejenis. Apabila sejenis
tentunya akan menduduki relung dan habitat yang sama. Karena memiliki habitat
dan relung yang sama tersebutlah persaingan akan semakin ketat dikarenakan
kebutuhannya sama (Gibson dan Gibson, 2006). Sejenis yang dimaksud disini
juga tidaklah sekedar satu species saja, tetapi bisa saja berada dalam satu genus
karena beberapa species seringkali diperlakukan sebagai kelompok yang sama
dengan rata-rata karakteristik yang mirip (Balmer et al., 2009). Selain sejenis,
kompetisi yang ketat juga dapat terjadi antara tanaman yang tumbuh berdekatan.

Kompetisi diantara tanaman yang tumbuh berdekatan meningkat dikarenakan


kebutuhan akan nutrisi untuk tumbuh dan berkembangbiak berada sama di sekitar
mereka dan itu semua sifatnya terbatas. Diantara tanaman yang tumbuh
berdekatan tersebut akan ada tanaman yang memiliki kemampuan lebih baik
untuk mendapatkan itu semua sehingga tumbuh lebih baik dan lebih cepat
dibandingkan tetangganya (Weiner dan Goldberg et al. dalam Damgaard, 2011).

BAB 3. METODE PRAKTIKUM


3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum tentang Kompetisi Antar Komponen Penyusun Ekosistem
dilaksanakan mulai tanggal 6 Oktober hingga 3 November 2014 di greenhouse
sebelah utara dan selatan Fakultas Pertanian Universitas Jember.
3.2 Bahan Dan Alat
3.2.1 Bahan
1. Benih tanaman jagung (2 biji)
2. Benih tanaman bayam duri (20 biji)
3.2.2. Alat
1. Media tanam (Tanah)
2. Polybag (2 buah)
3. Kompos
4. Kertas label
5. Air
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan media tanam yang terdiri dari tanah tanah dan kompos dengan
perbandingan 1:1
2. Menanam komoditas pada media dengan ketentuan berikut:
Kelompok

Perlakuan
Tanaman Utama

Tanaman Lain

Keterangan

Parameter

Waktu

Pengamatan

Pengam

Jagung 1
benih/pot

Menaruh di tempat a. Tinggi


terbuka dan ternaung .
tanaman
b.
Jumlah
2
Jagung 3 benih/pot Menaruh di tempat
daun
terbuka dan ternaung.
3
Jagung 6 benih/pot Menaruh di tempat c. Diameter
batang
terbuka dan ternaung.
4
Jagung 1 benih/pot Bayam
duri Menaruh di tempat
(10 tanaman)
terbuka dan ternaung.
Tanam
1
minggu
sebelum jagung.
5
Jagung 1 benih/pot Bayam
duri Menaruh di tempat
(10 tanaman)
terbuka dan ternaung.
Tanam bersamaan.
6
Jagung 1 benih/pot Bayam
duri Menaruh di tempat
(10 tanaman)
terbuka dan ternaung.
Tanam 1 minggu setelah
jagung.
3. Melakukan Pengamatan dan analisis data

a. Tia
min
b. Tia
min
c. Tia
min

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Tabel Pengamatan
Perlakuan

Ternaung
Tidak
ternaung

Ternaung
2
Tidak
ternaung

Ternaung

Tidak
ternaung

Ternaung
Tidak
ternaung
Ternaung

5
6

Tidak
ternaung
Ternaung

Ul.

Parameter
Jumlah Daun

Tinggi Tanaman (cm)

Diameter Batan

M1

M2

M3

M4

M1

M2

M3

15,7

30,5

49

56

M
4
7

7,3

28,2

30

42

9,5

15,8

35,8

26

29,8

20,5

3
1
2

9,5
5,5
7,5

16,4
11,0
13,9

21,4
29,8
30

2
2
2

4
4
4

6
6
7

5
4
4

12,5

26,9

1
2
3
4
5

14,5
8,9
11
13
15,5

5
2,1
17
45
45

42,5
41
37,5
38
39

3
2
3
3
3

5
4
5
5
5

5
6
5
4
5

13,7

43

40

1
2
3
4
5
6
1

4,3
4,4
3,3
0
0
0
15,8

23,5
27,3
22
0
0
0
39,5

14
19,5
13,2
0
0
0
39

25,
5
24
47,5
56,4
44,
5
46,7
44,8
45,1
40,5
43,5
43,
5
17,9
30,4
26
0
0
0
0

0,1
5
0,1
5
0,1
0,2
0,3

3
3
2
0
0
0
3

12

18

9,3

57,6

2,9

5,5

48,6

16

17,3

30,2

73,
5
63,
5
36

M1

M2

M3

0,3

0,4

2,4

0,4

0,5

2,5

0,4

0,7

0,4

0,5

0,4
0,5
0,5

0,5
0,8
1

0,5

0,6

4
4
4
4
5

0,4
0,2
0,3
0,3
0,4

0,5
0,3
0,4
0,4
0,5

0,4
0,4
0,3
0,3
0,3

0,5

0,6

0,2

5
5
4
0
0
0
5

4
5
4
0
0
0
6

4
6
5
0
0
0
0

0,3
0,3
0,2
0
0
0
0,3

0,5
0,6
0,4
0
0
0
0,5

0,3
0,5
0,3
0
0
0
0,5

0,3

0,4

10

0,2

0,7

0,5

0,7
9
1,01

0,9
5
0,8
2
0,61

Tidak
ternaung

15,3

22,4

47

0,8

0,7

4.2 Pembahasan
1. Bentuk kompetisi antar komponen dalam suatu ekosistem dibedakan menjadi
dua bagian yaitu intraspesifik dan interspesifik. Intraspesifik adalah hubungan
antara individu yang satu dengan yang lain dalam satu populasi. Hubungan
intraspesifik meliputi kompetisi yaitu mendapatkan makanan, kanibalisme yaitu
unutk menyakiti sesamanya, amensalisme yaitu hubungan yang merugikan yang
lain tapi diri sendiri tidak mendapatkan sesuatu. Sedangkan hubungan
interspesifik adalah hubungan antara organisme-organisme dalam populasi yang
berbeda yang meliputi mutualisme yaitu yang saling menguntungkan,
komensalisme yaitu hubungan yang menguntungkan yang lain dan dirinya tidak
dapat apa-apa, parasitisme yaitu hubungan yang merugikan yang lain tetapi
menguntungkan dirinya, predatorisme yaitu perburuan makanan.
Bentuk kompetisi yang terjadi antara jagung dan bayam adalah kompetisi
intraspesifik dan interspesifik. Pada hubungan intraspesifik termasuk dalam
hubungan kompetisi karena antara jagung dan bayam saling berlomba untuk
mendapatkan sumber makanan seperti unsur hara, kertesediaan ruang dan
kebutuhan akan cahaya matahari. Dikatakan hubungan interspesifik karena terjadi
hubungan komensalisme yakni fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan jagung tetap subur meskipun ada bayam duri tumbuh disekitarnya.
Pada kompetisi ini pertumbuhan jagung terjadi lebih optimal daripada bayam
dikarenakan jagung ditanaman terlebih dahulu di lahan tersebut.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diketahui perbedaan
antara tanaman perlakuan ternanung dan tanaman perlakuan terbuka. Tanaman
dengan

perlakuan

ternanung

memiliki

pertumbuhan

dibandingkan dengan tanaman perlakuan terbuka.

yang

lebih

cepat

Jika ditinjau dari tinggi

tanaman, tanaman dengan perlakuan ternanung tumbuh lebih tinggi, jumlah daun
lebih banyak serta diameter batang lebih lebar. Tanaman dengan perlakuan
terbuka memiliki tinggi lebih rendah, daun lebih sedikit serta diameter batang
lebih kecil tetapi tanaman dengan perlakuan ini memiliki nutrisi yang lebih bila
dibandingkan dengan perlakuan ternaung. Berikut merupakan grafik parameter
pengamatan ditinjau dari dua perlakuan yang berbeda:

1. Ternaung

Ternaung
80
70
60

Nilai

Tinggi Tanaman

50

Jumlah Daun

40

Diameter Batang

30
20
10
0
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

2. Tidak ternaung

Tidak Ternaung
70
60

Nilai

50

Tinggi Tanaman

40

Jumlah Daun
Diameter Batang

30
20
10
0
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

3. Ya, ada. Dari table pengamatan, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang
cukup signifikan yakni umumnya jagung memiliki tingkat pertumbuhan yang
lebih tinggi pada lingkungan yang ternaung dibandingkan dengan yang berada di
lingkungan terbuka. Pada perlakuan terbuka, umumnya jagung sebagai tanaman

utama tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan jagung pada perlakuan terbuka.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah daun yang lebih banyak tumbuhnya pada
jagung area ternaung daripada area terbuka. Parameter selanjutnya, adalah
diameter batang. Pertumbuhan sekunder juga terbilang tinggi pada jagung area
ternaung yakni diameter jagung lebih besar daripada jagung area terbuka.
Pada tabel dapat diamati pula, bahwa untuk setiap ulangannya tidak memiliki
kuantitas tumbuh yang sama meskipun tertanam secara bersamaan dan masih
dalam satu polybag. Fakta dilapang menunjukkan bahwa jagung yang disertai
dengan gulma nampak lebih subur di banding dengan jagung yang ditanam
sendirian. Oleh karena itu, kompetisi yang tinggi kemungkinan terjadi pada
penanaman jagung yang berjumlah lebih dari satu dalam satu polybag karena
memiliki kebutuha yang sama satu sama lain. Sedangkan kompetisi terendah
terjadi pada jagung yang disertai gulma, karena dilihat dari pertumbuhannya, lebih
baik dibanding jagung yang diatanam tanpa gulma. Berikut grafik untuk setiap
parameternya:

Tinggi Tanaman
(Ternaung)
100
90
80
70
60
50
Tinggi (cm)
40
30
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

a. Ternaung

Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6

Jumlah Daun
(Ternaung)
12
Kelompok 1

10

Kelompok 2
Kelompok 3

8
Jumlah

Kelompok 4
Kelompok 5

Kelompok 6
4
2
0
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Diameter Batang
(Ternaung)
3.5
3
2.5
2
Panjang (cm)

1.5
1
0.5
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6

Tinggi Tanaman
(Tidak ternaung)
70
Kelompok 1

60

Kelompok 2
Kelompok 3

50

Kelompok 4

40
Tinggi (cm)

Kelompok 5

30

Kelompok 6

20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

2. Tidak Ternaung

Jumlah Daun
(Tidak ternaung)
10

Jumlah

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5
Kelompok 6

4
3
2
1
0
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Diameter Batang
(Tidak ternaung)
4
3.5
3
2.5
Panjang (cm)

Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6

1.5
1
0.5
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

4. Pertumbuhan tanaman antara ternanung dan tidak ternaung mempunyai

perbedaan yang dapat terlihat dari fisiknya. Perbedaan yang ada disebabkan
beberapa hal atau faktor, baik dari faktor internal ataupun eksternal. Faktor
internal yang ada dapat berupa hormone auksin yang memacu pertumbuhan sel
dan pemanjangan sel-sel di ujung tanaman baik diujung akarnya ataupun diunjung
daunnya. Hormone auksin bekerja secara aktif dalam perpanjangan sel pada
tanaman yang diletakkan di tempat yang ternaung, dan bekerja kurang aktif pada
tanaman yang tidak ternaung yang artinya hormone auksin tidak bekerja secara
efektif sehingga memperlambat laju pertumbuhan tanaman jagung dan bayam
yang diletakkan pada tempat yang ternaung.
Faktor eksternal yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman yamg
ternaung dan tidak ternanung adalah suhu, kelembaban udara, cahaya matahari.
Suhu yang ada di sekitar tanaman sangat membantu dalam mengoptimumkan laju
pertumbuhan. Tinggi rendahnya suhu yang ada di sekitar tanaman dipengaruhi
oleh adanya intensitas cahaya matahari. Pada tanaman yang diletakkan pada
tempat yang ternaung suhunya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman yang

diletakkan di tempat yang tidak ternaung. Cahaya matahari yang ada dapat
memperlambat perkecambahan dan membuat tidak normal pertumbuhan apabila
terlalu banyak intensitas cahaya yang diserapnya. Faktor kelembaban yang lain
adalah kelembaban udara yang juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya, semakin
tinggi intensitas cahaya yang diserap semakin rendah kelembaban udaranya,
begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas cahaya yang diserapnya semakin
tinggi kelembaban udaranya.
Gulma tanaman bayam duri (yang memang sengaja ditanam untuk
mengetahui persaingan antara tanaman jagung dan bayam duri) juga merupakan
faktor yang dapat dijadikan perbedaan antara tanaman yang ternaung dan tidak
ternaung. Gulma yang ada dapat dikatakan sebagai pesaing tanaman jagung dalam
hal mendapatkan nutrisi, cahaya matahari, serta ruang tumbuh tanaman jagung
tersebut.
5. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan kompetisi pertumbuhan
tanaman pada 6 perlakuan yang berbeda diatas dapat diketahui bahwa perbedaan
pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing tanaman dari 6 perlakuan yang
berbeda dipengaruhi berbagai faktor. Umumnya pertumbuhan tanaman dapat
dipengaruhi oleh 3 faktor lingkungan utama, yaitu iklim, tanah, dan biotik (Basri,
1998: Akyas, 2000).
Faktor iklim, meliputi sinar matahari, suhu, kelembaban, dan angin. Faktor
tanah, meliputi kandungan unsur-unsur hara baik itu makro maupun mikro nutrien
yang tersedia dalam tanah dalam memenuhi kebutuhan tanaman untuk menunjang
pertumbuhannya. Faktor biotik, meliputi hama, gulma, dan penyakit. Faktor yang
ke tiga, yaitu hama, gulma, dan penyakit sangat berperan penting dalam proses
pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor tersebut yang yang merupakan pesaing atau
kompetitor tanaman akan pemenuhan kebutuhan untuk proses pertumbuhannya adalah
gulma. Gulma menjadi pesaing dan menimbulkan kompetisi untuk tanaman utama.

Secara fisik, gulma bersaing dengan tanaman budidaya untuk memperoleh


cahaya, air, dan nutrisi. Derajat persaingan antara gulma dan tanaman tergantung
pada densitas gulma, jenis gulma, varietas tanaman dan tingkat pemupukan
(Moenandir 1993). Spesies yang berbeda mempunyai kemampuan bersaing

berbeda karena memiliki karakteristik morfologi dan fisiologi yang berbeda. Pada
percobaan yang kami lakukan terdapat tanaman jagung sebagai tanaman utama,
dan bayam duri sebagai gulma atau kompetitor yang menjadi pesaing dalam
proses pertumbuhan tanaman jagung. Berdasarkan hasil data yang kami peroleh
jenis spesies bayam duri merupakan kompetitor yang cukup menekan
pertumbuahan tanaman jagung.
Faktor densitas atau jumlah gulma berpengaruh pada penurunan hasil tanaman,
yaitu semakin tinggi densitas maka hasil tanaman semakin menurun. Berdasarkan
data hasil percobaan yang kami lakukan dari ke enam perlakuan yang berbeda,
dengan densitas atau jumlah kompetitor bayam duri yang berbeda pula
menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman jagung yang berbeda. Ketika jumlah
bayam duri sebagai kompetitor sedikit maka pertumbuhan tanaman jagung tidak
begitu mengalami hamabatan akibat kompetisi yang terjadi antara tanaman jagung
dan bayam duri, namun ketika jumlah bayam duri lebih banyak secara langsung
dapat dilihat bahwa proses pertumbuhan tanaman jagung menjadi terhambat
akibat adanya tekanan atau persaingan yang besar dalam hal pemenuhan
kebutuhan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman utama lebih kecil
progressnya jika dibandingkan dengan pertumbuhan gulma atau kompetitor.

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Pertumbuhan tanaman pada setiap perlakuan dipengaruhi oleh factor eksternal
seperti suhu dan penyinaran matahari. Tanaman pada perlakuan ternaung tumbuh
lebih cepat daripada tanaman perlakuan terbuka karena hormon seperti auksin
tidak rusak oleh panas berlebih dari sinar matahari. Perbedaan hasil pada
pertumbuhannya disebabkan pula oleh kompetisi yang terjadi pada tanaman,yakni
antar jagung maupun jagung dengan bayam duri sebagai gulmanya. Kompetisi
terjadi dalam hal memperebutkan ruang, nutrisi dan cahaya. Faktor seperti
perawatan berkala juga mempengaruhi kesuburan dan baik tidaknya tumbuh
kembang tanaman,.

5.2 Saran
Agar tanaman dapat tumbuh lebih subur, kita wajib untuk melakukan
perawatan secara rutin pada setiap perlakuannya, terutama pada kebutuhan air.
Hal ini disebabkan karena pada musim kemarau persediaan air begitu terbatas
sedangkan tanaman membutuhkan air yang cukup untuk mengganti air yang telah
menjadi uap. Selain itu, hendaknya mmengontrol kondisi lingkungan dengan baik
termasuk suhu dan teknik penanamannya.

Вам также может понравиться