Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Ekosistem adalah suatu hubungan timbal balik antara mahluk hidup
lingkungan merupakan data dasar dari suatu ekosistem (Baba, Tilaar, Watung,
2012). Contoh tipe ekosistem adalah lahan pertanian misalnya pola wanatani,
tumpangsari dan sungai (Sulistyadi, 2010).
Ekosistem yang disebut di atas adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar,
sedang ekosistem yang disebut terakhir juga adalah suatu bagian dari ekosistem
yang lebih besar pula, demikian seterusnya. Jadi, ekosistem sungai, ekosistem
sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah bagian dari suatu
ekosistem yang lebih besar, misalnya ekosistem pulau. Sedangkan ekosistem
pulau adalah bagian dari ekosistem yang lebih besar pula, demikian seterusnya.
Jadi, ekosistem sungai, ekosistem danau dan ekosistem lembah misalnya, adalah
bagian dari suatu ekosistem yang lebih besa,mmisalnya ekosistem pulau.
Sedangkan ekosistem pulau adalah bagian dari ekosistem kepulauan,ekosistem
kepulauan adalah bagian dari ekosistem regional (belahan bumi),dan yang disebut
terakhir adalah bagian dari ekosistem bumi.Sedangkan ekosistem bumi pun adalah
bagian dari ekosistem semesta alam. Demikian seterusnya, hingga terdapat
ekosistem yang paling besar. Keterkaitan suatu organisme di dalam suatu
ekosistem merupakan penyedia unsur hara yang dapat digunakan sebagai
indikator kesuburan ekosistem tersebut (Kunarso, 2011).
Hubungan antar tanaman dalam ekosistem tersebut banyak sekali macamnya.
Salah satu hubungan yang paling sering dan selalu terjadi adalah kompetisi
diantara tumbuhan. Tumbuhan akan berebut mendapatkan komponen lingkungan
yang sifatnya terbatas seperti tempat tinggal, air, cahaya dan nutrisi. Pada
umumnya, kompetisi yang berlangsung antara sejenis dan tidak sejenis akan
berlangsung lebih parah dampaknya pada kompetisi antara sejenis. Apabila sejenis
tentunya akan menduduki relung dan habitat yang sama. Karena memiliki habitat
dan relung yang sama tersebutlah persaingan akan semakin ketat dikarenakan
kebutuhannya sama (Gibson dan Gibson, 2006). Sejenis yang dimaksud disini
juga tidaklah sekedar satu species saja, tetapi bisa saja berada dalam satu genus
karena beberapa species seringkali diperlakukan sebagai kelompok yang sama
dengan rata-rata karakteristik yang mirip (Balmer et al., 2009). Selain sejenis,
kompetisi yang ketat juga dapat terjadi antara tanaman yang tumbuh berdekatan.
Perlakuan
Tanaman Utama
Tanaman Lain
Keterangan
Parameter
Waktu
Pengamatan
Pengam
Jagung 1
benih/pot
a. Tia
min
b. Tia
min
c. Tia
min
Ternaung
Tidak
ternaung
Ternaung
2
Tidak
ternaung
Ternaung
Tidak
ternaung
Ternaung
Tidak
ternaung
Ternaung
5
6
Tidak
ternaung
Ternaung
Ul.
Parameter
Jumlah Daun
Diameter Batan
M1
M2
M3
M4
M1
M2
M3
15,7
30,5
49
56
M
4
7
7,3
28,2
30
42
9,5
15,8
35,8
26
29,8
20,5
3
1
2
9,5
5,5
7,5
16,4
11,0
13,9
21,4
29,8
30
2
2
2
4
4
4
6
6
7
5
4
4
12,5
26,9
1
2
3
4
5
14,5
8,9
11
13
15,5
5
2,1
17
45
45
42,5
41
37,5
38
39
3
2
3
3
3
5
4
5
5
5
5
6
5
4
5
13,7
43
40
1
2
3
4
5
6
1
4,3
4,4
3,3
0
0
0
15,8
23,5
27,3
22
0
0
0
39,5
14
19,5
13,2
0
0
0
39
25,
5
24
47,5
56,4
44,
5
46,7
44,8
45,1
40,5
43,5
43,
5
17,9
30,4
26
0
0
0
0
0,1
5
0,1
5
0,1
0,2
0,3
3
3
2
0
0
0
3
12
18
9,3
57,6
2,9
5,5
48,6
16
17,3
30,2
73,
5
63,
5
36
M1
M2
M3
0,3
0,4
2,4
0,4
0,5
2,5
0,4
0,7
0,4
0,5
0,4
0,5
0,5
0,5
0,8
1
0,5
0,6
4
4
4
4
5
0,4
0,2
0,3
0,3
0,4
0,5
0,3
0,4
0,4
0,5
0,4
0,4
0,3
0,3
0,3
0,5
0,6
0,2
5
5
4
0
0
0
5
4
5
4
0
0
0
6
4
6
5
0
0
0
0
0,3
0,3
0,2
0
0
0
0,3
0,5
0,6
0,4
0
0
0
0,5
0,3
0,5
0,3
0
0
0
0,5
0,3
0,4
10
0,2
0,7
0,5
0,7
9
1,01
0,9
5
0,8
2
0,61
Tidak
ternaung
15,3
22,4
47
0,8
0,7
4.2 Pembahasan
1. Bentuk kompetisi antar komponen dalam suatu ekosistem dibedakan menjadi
dua bagian yaitu intraspesifik dan interspesifik. Intraspesifik adalah hubungan
antara individu yang satu dengan yang lain dalam satu populasi. Hubungan
intraspesifik meliputi kompetisi yaitu mendapatkan makanan, kanibalisme yaitu
unutk menyakiti sesamanya, amensalisme yaitu hubungan yang merugikan yang
lain tapi diri sendiri tidak mendapatkan sesuatu. Sedangkan hubungan
interspesifik adalah hubungan antara organisme-organisme dalam populasi yang
berbeda yang meliputi mutualisme yaitu yang saling menguntungkan,
komensalisme yaitu hubungan yang menguntungkan yang lain dan dirinya tidak
dapat apa-apa, parasitisme yaitu hubungan yang merugikan yang lain tetapi
menguntungkan dirinya, predatorisme yaitu perburuan makanan.
Bentuk kompetisi yang terjadi antara jagung dan bayam adalah kompetisi
intraspesifik dan interspesifik. Pada hubungan intraspesifik termasuk dalam
hubungan kompetisi karena antara jagung dan bayam saling berlomba untuk
mendapatkan sumber makanan seperti unsur hara, kertesediaan ruang dan
kebutuhan akan cahaya matahari. Dikatakan hubungan interspesifik karena terjadi
hubungan komensalisme yakni fakta dilapangan yang menunjukkan bahwa
pertumbuhan jagung tetap subur meskipun ada bayam duri tumbuh disekitarnya.
Pada kompetisi ini pertumbuhan jagung terjadi lebih optimal daripada bayam
dikarenakan jagung ditanaman terlebih dahulu di lahan tersebut.
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diketahui perbedaan
antara tanaman perlakuan ternanung dan tanaman perlakuan terbuka. Tanaman
dengan
perlakuan
ternanung
memiliki
pertumbuhan
yang
lebih
cepat
tanaman, tanaman dengan perlakuan ternanung tumbuh lebih tinggi, jumlah daun
lebih banyak serta diameter batang lebih lebar. Tanaman dengan perlakuan
terbuka memiliki tinggi lebih rendah, daun lebih sedikit serta diameter batang
lebih kecil tetapi tanaman dengan perlakuan ini memiliki nutrisi yang lebih bila
dibandingkan dengan perlakuan ternaung. Berikut merupakan grafik parameter
pengamatan ditinjau dari dua perlakuan yang berbeda:
1. Ternaung
Ternaung
80
70
60
Nilai
Tinggi Tanaman
50
Jumlah Daun
40
Diameter Batang
30
20
10
0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
2. Tidak ternaung
Tidak Ternaung
70
60
Nilai
50
Tinggi Tanaman
40
Jumlah Daun
Diameter Batang
30
20
10
0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
3. Ya, ada. Dari table pengamatan, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang
cukup signifikan yakni umumnya jagung memiliki tingkat pertumbuhan yang
lebih tinggi pada lingkungan yang ternaung dibandingkan dengan yang berada di
lingkungan terbuka. Pada perlakuan terbuka, umumnya jagung sebagai tanaman
utama tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan jagung pada perlakuan terbuka.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah daun yang lebih banyak tumbuhnya pada
jagung area ternaung daripada area terbuka. Parameter selanjutnya, adalah
diameter batang. Pertumbuhan sekunder juga terbilang tinggi pada jagung area
ternaung yakni diameter jagung lebih besar daripada jagung area terbuka.
Pada tabel dapat diamati pula, bahwa untuk setiap ulangannya tidak memiliki
kuantitas tumbuh yang sama meskipun tertanam secara bersamaan dan masih
dalam satu polybag. Fakta dilapang menunjukkan bahwa jagung yang disertai
dengan gulma nampak lebih subur di banding dengan jagung yang ditanam
sendirian. Oleh karena itu, kompetisi yang tinggi kemungkinan terjadi pada
penanaman jagung yang berjumlah lebih dari satu dalam satu polybag karena
memiliki kebutuha yang sama satu sama lain. Sedangkan kompetisi terendah
terjadi pada jagung yang disertai gulma, karena dilihat dari pertumbuhannya, lebih
baik dibanding jagung yang diatanam tanpa gulma. Berikut grafik untuk setiap
parameternya:
Tinggi Tanaman
(Ternaung)
100
90
80
70
60
50
Tinggi (cm)
40
30
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
a. Ternaung
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Jumlah Daun
(Ternaung)
12
Kelompok 1
10
Kelompok 2
Kelompok 3
8
Jumlah
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
4
2
0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Diameter Batang
(Ternaung)
3.5
3
2.5
2
Panjang (cm)
1.5
1
0.5
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Tinggi Tanaman
(Tidak ternaung)
70
Kelompok 1
60
Kelompok 2
Kelompok 3
50
Kelompok 4
40
Tinggi (cm)
Kelompok 5
30
Kelompok 6
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
2. Tidak Ternaung
Jumlah Daun
(Tidak ternaung)
10
Jumlah
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
4
3
2
1
0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Diameter Batang
(Tidak ternaung)
4
3.5
3
2.5
Panjang (cm)
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
1.5
1
0.5
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
perbedaan yang dapat terlihat dari fisiknya. Perbedaan yang ada disebabkan
beberapa hal atau faktor, baik dari faktor internal ataupun eksternal. Faktor
internal yang ada dapat berupa hormone auksin yang memacu pertumbuhan sel
dan pemanjangan sel-sel di ujung tanaman baik diujung akarnya ataupun diunjung
daunnya. Hormone auksin bekerja secara aktif dalam perpanjangan sel pada
tanaman yang diletakkan di tempat yang ternaung, dan bekerja kurang aktif pada
tanaman yang tidak ternaung yang artinya hormone auksin tidak bekerja secara
efektif sehingga memperlambat laju pertumbuhan tanaman jagung dan bayam
yang diletakkan pada tempat yang ternaung.
Faktor eksternal yang mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman yamg
ternaung dan tidak ternanung adalah suhu, kelembaban udara, cahaya matahari.
Suhu yang ada di sekitar tanaman sangat membantu dalam mengoptimumkan laju
pertumbuhan. Tinggi rendahnya suhu yang ada di sekitar tanaman dipengaruhi
oleh adanya intensitas cahaya matahari. Pada tanaman yang diletakkan pada
tempat yang ternaung suhunya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman yang
diletakkan di tempat yang tidak ternaung. Cahaya matahari yang ada dapat
memperlambat perkecambahan dan membuat tidak normal pertumbuhan apabila
terlalu banyak intensitas cahaya yang diserapnya. Faktor kelembaban yang lain
adalah kelembaban udara yang juga dipengaruhi oleh intensitas cahaya, semakin
tinggi intensitas cahaya yang diserap semakin rendah kelembaban udaranya,
begitupun sebaliknya semakin rendah intensitas cahaya yang diserapnya semakin
tinggi kelembaban udaranya.
Gulma tanaman bayam duri (yang memang sengaja ditanam untuk
mengetahui persaingan antara tanaman jagung dan bayam duri) juga merupakan
faktor yang dapat dijadikan perbedaan antara tanaman yang ternaung dan tidak
ternaung. Gulma yang ada dapat dikatakan sebagai pesaing tanaman jagung dalam
hal mendapatkan nutrisi, cahaya matahari, serta ruang tumbuh tanaman jagung
tersebut.
5. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan kompetisi pertumbuhan
tanaman pada 6 perlakuan yang berbeda diatas dapat diketahui bahwa perbedaan
pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing tanaman dari 6 perlakuan yang
berbeda dipengaruhi berbagai faktor. Umumnya pertumbuhan tanaman dapat
dipengaruhi oleh 3 faktor lingkungan utama, yaitu iklim, tanah, dan biotik (Basri,
1998: Akyas, 2000).
Faktor iklim, meliputi sinar matahari, suhu, kelembaban, dan angin. Faktor
tanah, meliputi kandungan unsur-unsur hara baik itu makro maupun mikro nutrien
yang tersedia dalam tanah dalam memenuhi kebutuhan tanaman untuk menunjang
pertumbuhannya. Faktor biotik, meliputi hama, gulma, dan penyakit. Faktor yang
ke tiga, yaitu hama, gulma, dan penyakit sangat berperan penting dalam proses
pertumbuhan tanaman. Salah satu faktor tersebut yang yang merupakan pesaing atau
kompetitor tanaman akan pemenuhan kebutuhan untuk proses pertumbuhannya adalah
gulma. Gulma menjadi pesaing dan menimbulkan kompetisi untuk tanaman utama.
berbeda karena memiliki karakteristik morfologi dan fisiologi yang berbeda. Pada
percobaan yang kami lakukan terdapat tanaman jagung sebagai tanaman utama,
dan bayam duri sebagai gulma atau kompetitor yang menjadi pesaing dalam
proses pertumbuhan tanaman jagung. Berdasarkan hasil data yang kami peroleh
jenis spesies bayam duri merupakan kompetitor yang cukup menekan
pertumbuahan tanaman jagung.
Faktor densitas atau jumlah gulma berpengaruh pada penurunan hasil tanaman,
yaitu semakin tinggi densitas maka hasil tanaman semakin menurun. Berdasarkan
data hasil percobaan yang kami lakukan dari ke enam perlakuan yang berbeda,
dengan densitas atau jumlah kompetitor bayam duri yang berbeda pula
menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman jagung yang berbeda. Ketika jumlah
bayam duri sebagai kompetitor sedikit maka pertumbuhan tanaman jagung tidak
begitu mengalami hamabatan akibat kompetisi yang terjadi antara tanaman jagung
dan bayam duri, namun ketika jumlah bayam duri lebih banyak secara langsung
dapat dilihat bahwa proses pertumbuhan tanaman jagung menjadi terhambat
akibat adanya tekanan atau persaingan yang besar dalam hal pemenuhan
kebutuhan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman utama lebih kecil
progressnya jika dibandingkan dengan pertumbuhan gulma atau kompetitor.
5.1 Kesimpulan
Pertumbuhan tanaman pada setiap perlakuan dipengaruhi oleh factor eksternal
seperti suhu dan penyinaran matahari. Tanaman pada perlakuan ternaung tumbuh
lebih cepat daripada tanaman perlakuan terbuka karena hormon seperti auksin
tidak rusak oleh panas berlebih dari sinar matahari. Perbedaan hasil pada
pertumbuhannya disebabkan pula oleh kompetisi yang terjadi pada tanaman,yakni
antar jagung maupun jagung dengan bayam duri sebagai gulmanya. Kompetisi
terjadi dalam hal memperebutkan ruang, nutrisi dan cahaya. Faktor seperti
perawatan berkala juga mempengaruhi kesuburan dan baik tidaknya tumbuh
kembang tanaman,.
5.2 Saran
Agar tanaman dapat tumbuh lebih subur, kita wajib untuk melakukan
perawatan secara rutin pada setiap perlakuannya, terutama pada kebutuhan air.
Hal ini disebabkan karena pada musim kemarau persediaan air begitu terbatas
sedangkan tanaman membutuhkan air yang cukup untuk mengganti air yang telah
menjadi uap. Selain itu, hendaknya mmengontrol kondisi lingkungan dengan baik
termasuk suhu dan teknik penanamannya.