Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
M.Bagus Bawono Aji
NPM:201310215185
Prodi : Teknik Industri
(semester III)
3. Memutar (Twisting)
Kegiatan memutar merupakan kegiatan MMH yang merupakan gerakan memutar tubuh
bagian atas ke satu atau dua sisi, sementara tubuh bagian bawah berada dalam posisi
tetap. Kegiatan memutar ini dapat dilakukan dalam keadaan tubuh yang diam.
4. Membawa (Carrying)
Kegiatan membawa merupakan kegiatan memegang atau mengambil barang dan
memindahkannya. Berat benda menjadi berat total pekerja.
5. Menahan (Holding)
Memegang obyek saat tubuh berada dalam posisi diam
(statis)
34 - 55
Diatas 55
Tindakan
Tidak ada tindakan khusus yang perlu
diadakan
Prosedur administrasi dibutuhkan untuk
mengidentifikasi ketidakmampuan seseorang
dalam mengangkat beban tanpa
menanggung resiko yang berbahaya kecuali
dengan perantaraan alat bantu tertentu
Sebaiknya Operator yang terpilih dan terlatih.
Menggunakan sistem pemindahan material
secara terlatih. Harus dibawah pengawasan
supervisor
Harus memakai peralatan mekanis. Operator
yang terlatih dan terpilih. Pernah mengikuti
pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja
dalam industri. Harus dibawah pengawasan
ketat
25 34
> 34
Tindakan
Tidak diperlukan tindakan khusus
Tidak diperlukan alat dalam
mengangkat
Ditekankan pada metode angkat
Tidak diperlukan alat dalam
mengangkat
Dipilih job redesign
Harus dibantu dengan peralatan
mekanis
3. Tempatkan benda kerja yang besar pada permukaan yang lebih tinggi dan turunkan dengan
bantuan gaya gravitasi
4. Berikan peralatan yang dapat mengangkat, misalnya; pada ujung belakang truk untuk
memudahkan pengangkatan material, dengan demikian tidak diperlukan lagi alat angkat
(crane).
5. Desainlah kotak (tempat benda kerja) dengan disertai handel yang ergonomis sehingga mudah
pada waktu mengangkat.
6. Aturlah peletakan fasilitas sehingga semakin memudahkan metodologi angkat benda pada
ketinggian permukaan pinggang.
7. Berilah tanda atau angka pada beban sesuai dengan beratnya.
3. Karakteristik Tugas/Pekerjaan
Karakeristik tugas ini meliputi kondisi pekerjaan manual material handling yang akan
dilakukan. Terdiri dari :
a. Geometri tempat kerja, termasuk didalamnya jarak pergerakan, langkah yang harus ditempuh,
dll.
b. Frekuensi, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk frekuensi
pekerjaan yang dilakukan.
c. Kompleksitas pekerjaan, termasuk didalamnya ketepatan penempatan, tujuan aktivitas maupun
komponen pendukungnya.
d. Lingkungan kerja, seperti suhu, pencahayaan, kebisingan, getaran, bau bauan, juga daya tarik
kaki.
4. Sikap Kerja
Penanganan manual material handling juga melibatkan metode kerja atau sikap dalam
menyelesaikan pekerjaan/tugas. Pengamatan meliputi pada :
a. Individu, merupakan ukuran metode operasional, seperti kecepatan, ketepatan, cara/postur saat
memindahkan.
b. Organisasi, berkaitan dengan organisasi kerja seperti luas bangunan pabrik, keberadaan tenaga
medis, maupun utilitas kerjasama tim.
c. Administrasi, seperti sistem insentif untuk keselamatan kerja, kompensasi, rotasi kerja maupun
pengendalian dan pelatihan keselamatan.
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Lifting Index adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera tulang
belakang yang diakibatkan oleh over exertion. Berdasarkan berat beban
dan nilai recommended weight limit (RWL), dapat ditentukan besarnya
BERAT BADAN
lifting index dengan rumus LI=
RWL
d
Gambar 6.12 Cara Mengangkat yang Salah (a - d)
Gambar 6.13 tersebut menggambarkan cara kerja mengangkat galon air yang salah.
Dengan posisi mengangkat tersebut bisa menimbulkan cedera pada punggung. Sebab ada
hentakan ketika mengangkat galon (posisi c). Sedangkan urutan cara mengangkat galon
yang benar ada pada Gambar 6.14 berikut ini.
e
Gambar 6.13 Cara Mengangkat yang Benar (a - e)
Cara untuk mengurangi resiko cedera yang mungkin timbul saat Mengangkat beban yaitu:
Tempatkan kaki sedekat mungkin dengan beban saat mulai mengangkat dan usahakan
dalam posisi seimbang Tekuk lutut dalam posisi setengah jongkok sampai sudut paling
nyaman.
Jaga sikap punggung dan bahu tetap lurus, artinya tidak membungkuk, menyamping
atau miring.
Turunkan beban dengan menekuk lutut dalam posisi setengah jongkok dengan sudut
paling nyaman.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kondisi berbahaya yang diakibatkan oleh sikap kerja manual material handling yang
tidak tepat tentunya harus dicegah dan ditangani dengan baik. Penanganan dan pencegahan
akan lebih mudah dilakukan setelah mengetahui faktor resiko dari manual material handling
diatas. Menurut laporan NIOSH (1981) ada enam prosedur umum dalam menangani resiko
kecelakaan/cedera akibat tindakan manual material handling yang tidak tepat, yaitu :
Identifikasi pekerjaan dengan kejadian yang menyebabkan cedera musculoskeletal tinggi dan
rata-rata kepelikan tinggi dengan analisa statistik dari data medis.
Observasi pekerjaan yang dicurigai da n untuk tiap beban yang akan diangkat harus diketahui
berat serta metode pengangkatan.
Evaluasi tingkat resiko pengangkatan dengan menghitung nilai AL dan MPL dan
membandingkannya dengan berat beban yang diangkat.
Mengembangkan pengendalian keteknikan dengan peralatan manual handling, mengemas
ulang beban dalam berat yang lebih ringan, mengatur ulang area kerja.
Mengajukan pengendalian administratif. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menambah
pekerja untuk mengurangi frekuensi pengangkatan, melakukan penjadwalan kerja,
mengembangkan pelatihan untuk mensosialisasikan teknik pengangkatan yang tepat, serta
meningkatkan prosedur seleksi dan penempatan pekerja dengan lebih baik.
Mengimplementasikan solusi paling mungkin dan mengevaluasi efektifitas dengan pengecekan
kesehatan.
Biomekanika
Biomekanika adalah studi mekanika mengenai tubuh manusia. Tubuh terdiri dari rangka
yang membentuk tubuh dan berfungsi menerima beban saat melakukan gerakan. Rangka
terdiri dari tulang rangka dan dihubungkan dengan tulang lainnya dengan perantaraan sendi.
Gerakan rangka terjadi akibat aktifitas otot rangka seperti gerakan pada lengan, jari dsb. Pada
aktifitas angkat angkut analisa yang sering digunakan adalah besarnya beban yang dapat
diberikan pada sendi sambungan tulang belakang. Kriteria keselamatan ditentukan
berdasarkan beban tekan (compression load) pada intervertebral disc antara lumbar nomor
lima dan sacrum no satu. (L5 /S 1). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada aktivitas
dengan postur tegak berlebihan (erect posture) atau ekstensi dapat mengakibatkan beban
lebih pada sambungan opophysial yaitu yang berada diantara vertebral. Penelitian lain
menunjukkan bahwa sekitar 65% kasus kerusakan pada lumbar akibat beban torsional.
NIOSH menetapkan batasan gaya angkat maksimum berdasarkan gaya tekan 6500 N pada L5 /S.
Besaran ini sangat tergantung pada berat beban yang diangkat, jarak anatara beban dengan
tubuh, posisi tubuh dll. Berikut gambar model sederhana aktifitas angkat.
Gambar
2 . Free body diagram
toraco
Gambar 1. Model sederhana punggung bawah lumbar spine
terhadap aktivitas
angkat Koplanar Statis.
METODOLOGI
Load constant
Horizontal
Multiplier
VM
DM
AM
Vertical Multiplier
Distance Multiplier
Asymetric
Multiplier
Frequency
Multiplier
Coupling Multiplier
FM
CM
Tabel 3.
Coupling
Multiplier Coupling
type
23 kg
(25/H),
H = 20 + W/2,
Untuk V 25 cm
W: lebar container
1(0.03| V-75 |)
0.82+(4.5/D)
1-(0.0032 A)
Coupling Multiplier
V<75 cm V 75 cm
Good
Fair
Poor
1.00
0.95
0.90
Tabel 2
Tabel 3
Work Duration
1 hour
V 30
1.00
0.97
0.94
0.91
0.88
0.84
0.80
0.75
0.70
0.60
0.52
0.45
0.41
0.37
V 30
0.95
0.92
0.88
0.84
0.79
0.72
0.60
0.50
0.42
0.35
0.30
0.26
0.00
0.00
V 30
0.85
0.81
0.75
0.65
0.55
0.45
0.35
0.27
0.22
0.18
0.00
0.00
0.00
0.00
V 30
1.00
0.97
0.84
0.91
0.88
0.84
0.80
0.75
0.70
0.60
0.52
0.45
0.51
0.37
V 30
0.95
0.92
0.88
0.84
0.79
0.72
0.60
0.50
0.42
0.35
0.30
0.26
0.23
0.21
V 30
0.85
0.81
0.75
0.65
0.55
0.45
0.35
0.27
0.22
0.18
0.15
0.13
0.00
0.00
1.00
1.00
0.90
13
0.00
0.34
14
0.00
0.31
15
0.00
0.28
15
0.00
0.00
Catatan: Nilai V dalam inch. Untuk frekuensi
F = 0.2
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
mengangkat kurang dari 1 kali tiap 5 menit , ambil
STUDI KASUS
Kegiatan mengangkat galon air minum ke atas dispenser merupakan kegiatan
yang sering dilakukan, baik di lingkungan rumah tangga maupun perkantoran. Untuk
rumah tangga tentu frekuensi penggantian agak lama misalnya 2-3 hari sekali,
sedangkan lingkungan kantor dengan karyawan yang cukup banyak frekuensi berkisar
1-2 kali per hari. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman, proses mengangkat
dimulai dengan memiringkan botol galon di atas lantai. Kemudian tangan kanan
menahan bagian bawah galon sementara tangan kiri memegang leher galon.
Selanjutnya galon diangkat. Sampai ketingian tertentu (posisi mulut galon sedikit lebih
tinggi dari dispenser galon di balik sehingga mulut botol menghadap bagian atas
dispenser. Setelah itu galon diletakkan di atas dispenser. Beberapa asumsi yang di
ambil:
1) Ketinggian angkat awal adalah 5 cm ( Karena botol dimiringkan kemudian tangan masuk
ke bawah botol)
7) Perpindahan horizontal 50 cm
8) Pepindahan vertikal 100 cm ( 5 cm penyesuaian)
9) Coupling multiplier diangap jelek yaitu 0,9 karena baik bagian bawah botol maupun leher
botol agak sulit di genggam
Gambar
6
PEMBAHASAN
Proses Meletakkan botol galon air ke atas dispenser kelihatannya merupakan
pekerjaan sederhana dan tanpa resiko terutama sakit pinggang. Namun bila diperhatikan
lebih jauh ada beberapa kekeliruan yaitu:
1) Sikap membungkuk saat mulai mengangkat botol dari lantai, sehingga sangat
membebani tulang belakang terutama lumbar ruas kelima dan sakral ruas
pertama( L5/S1). Postur yang benar adalah mengangkat beban postur jongkok
terus berdiri.
2) Adanya sedikit jarak berlebihan antara tempat asal botol dan tujuan penempatan
Besarnya nilai beban yang aman diangkat untuk postur tersebut dihitung dengan rumus
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
Li
= Load Weight/ Recomended Weight Limit = L/RWL
Dengan nilai variabel ditunjukkan pada tabel 4 di bawah ini.
Load constant
23 kg
HM
Horizontal Multiplier
VM
Vertical Multiplier
DM
Distance Multiplier
AM
Asymetric Multiplier
1-(0.0032 A), A= 45
1-(0.0032 . 45) = 0,856
FM
Frequency Multiplier
Tabel 2 = 1,00
CM
Coupling Multiplier
Tabel 3 = 0,90
Maka:
RWL = 23 x 0,91 x 0,96 x 0,91 x 0,856 x 1,00 x 0,90 = 14,09 kg
Li
= 19/14,09 = 1,35
Berdasarkan angka RWL, berat beban yang masih diijinkan yaitu hanya 14,09 kg serta
nilai Li = 1,35 dapat diketahui bahwa kegiatan meletakkan botol air ke atas dispenser termasuk
pekerjaan berbahaya. Beberapa faktor penyebabnya adalah gerakan memutar selama proses
mengangkat, ketinggian awal dari lantai, serta penanganan botol yang sulit (susah di pegang).
Ini berbeda untuk beban yang sudah dilengkapi handel. Untuk memperbaiki kondisi tersebut
dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain memperpendek tinggi angkat. Hal ini
dilakukan dengan terlebih dahulu meletakkan botol di atas kursi misalnya, kemudian baru
diangkat ke atas dispenser. Perpindahan horizontal juga diperkecil, sedapat mungkin
menghindari gerakan memutar. Lebih aman memasang botol air kapasitas yang lebih kecil dan
sudah tersedia di pasaran.