Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Banyak darah yang senantiasa lewat melalui ginjal yang terdiri atas filter (saringan ) kecil
tak terhitung banyaknya ( neuron ). Filtrat ( air saringan, air tapis) melewati tabung tabung
mini yang terletak di lapisan sumsum ginjal, ditempat zat zat bermanfaat dan berharga seperti
garam, mineral, dan gula diseleksi dan diserap lagi ke dalam dara. Sisanya, ampas yang tak
berguna dari pembakaran di jaringan menuju lewat piala ginjal sebagai urine ke saluran kemih
dan kandung kemih.
Seperti kebanyakan kanker, pada penyakit kanker ginjal keluhan dan simptom tidak ada
untuk jangka waktu lama, tumornya muncul secara laten (tersembunyi ). Tanda pertamanya
adalah darah pada urine, nyeri punggung atau benjolan yang teraba. Tiga gejala ini terkadang
disebut trias grawit, jelas merupakan tanda lambat dan menunjukkan pada suatu stadium lanjut.
Hamturi, darah di urine disebabkan oleh pertumbuhan lanjut ke dalam piala ginjal, diikuti oleh
perdarahan dari tumor. Terkadang darah di dalam piala ginjal membeku, kemudian darah beku
ini disertai serangan kolik ( remas ) yang ditandai oleh kejang nyeri hebat, didesak ke bawah
melalui saluran kemih. Saluran kemih bereaksi atas darah beku seakan akan berupa batu ginjal.
Jadi sesudah suatu kolik, tidak keluar batu bersama air kemih, maka mungkin kanker sel ginjal
penyebab.
Kanker ginjal menyebabkan 2% dari semua penyakit kanker yang menyerang orang
dewasa di Amerika serikat. Penyakit ini menyerang laki-laki hampir dua kali lebih banyak dari
pada wanita dan umumnya mengenai laki-laki pada usia diatas 55 tahun. Insidensi carsinoma sel
ginjal ( kanker ginjal ) mengenai 3 per 1000 orang dan ditemukan sekitar 31.000 kasus baru
ditemukan disetiap tahun , serta 12.000 orang meninggal karena kanker ginjal di AS.
pada
pria
daripada
wanita.
Hematuria merupakan gejala yang paling lumrah pada carcinoma sel-sel renal. Hematuri yang
intermitten mengurangi kepedulian orang untuk mencari pertolongan. Setiap orang yang
mengalami hematuria harus menjalani pemeriksaan urologi yang lengkap, karena lebih dini
diketahui maka peluang sembuh akan lebih bersih. Gejala-gejala lain terdiri dari rasa nyeri
tumpul pada bagian pinggir badan, berat badan turun, demam, polycytemia. Mungkin timbul
hipertensi
karena
dampak
stimulasi
sistem
renin
angiotensin.
IVP akan memperlihatkan ketidakserasian tepi-tepi ginjal dan memberi gambaran adanya dugaan
tumor ginjal. Tumor kecil pada parenkhim tidak akan jelas, tapi bisa diperjelas dengan CT scan.
Ct scan juga penting untuk membuat diferensiasi carcinoma sel-sel ginjal dan kista renal.
Angiografi
juga
bisa
dikerjakan
untuk
diferensiasi
kista
dengan
tumor.
Kecuali pada orang yang berisiko jelek untuk bedah atau telah timbul metastase hebat, ginjal
dapat diangkat (nefrektomi) dengan cara transabdominal, thoraco abdominal atau retroperitoneal.
Yang pertama merupakan yang paling sering dipilih agar menjamin arteri dan vena renal tetap
aman
dan
sebagai
pencegahan
penyebaran
sel
kanker
ganas.
Setelah bedah tumor maligna diteruskan dengan sensitifitas radigrafi, biasanya pasien
mendapatkan serangkaian therapi sinar X. Untuk pengobatan ini tidak perlu hospitalisasi. Radiasi
juga dilakukan untuk daerah metastase sebagai pengobatan paliatif bagi mereka yang tidak
mungkin
bisa
dibedah.
Kemotherapi belum memperlihatkan mutu pada pengobatan carcinoma sel-sel kanker. Angka
pasien yang bisa tertolong setelah pengobatan tergantung kepada gawatnya metastase. Angka
pulih kembali setelah 10 tahun sangat rendah, terutama karena kebanyakan orang tidak berobat
pada tingkat dini dan menunggu sampai penyakit sudah sangat lanjut.
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa Mengetahui Definisi Ca renal.
2. Mahasiswa Mengetahui Anatomi Fisiologi Ca Renal.
3. Mahasiswa Mengetahui Etiologi Kanker Ginjal.
4. Mahasiswa Mengetahui Patofisiologi Kanker Ginjal.
5. Mahasiswa Mengetahui Manifestasi Klinis Kanker Ginjal.
6. Mahasiswa Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Kanker Ginjal.
7. Mahasiswa Mengetahui Klasifikasi Kanker Ginjal.
8. Mahasiswa Mengetahui Penatalaksanaan Kanker Ginjal.
9. Mahasiswa Mengetahui Asuhan Keperawatan Teori Kanker Ginjal.
1.3 MANFAAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Kanker Ginjal (CA Renal) adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan
pertumbuhan dari sel-sel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis kanker
ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis /
hipernefroma). Kanker Ginjal atau hipernefroma merupakan jenis kanker yang terdapat pada
bagian ginjal atau disebut tubulus renal proksimal.
Carsinoma sel ginjal ( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi renal tersering, dua
kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan pada wanita.
Karsinoma sel ginjal merupakan tumor yang berasal dari epitel tubulus ginjal terutama
terletak di korteks.Carsinoma sel ginjal( renal cell carcinoma ) adalah tumor malignansi renal
tersering, dua kali lebih sering ditemukan padalaki-laki dibandingkan pada wanita.
B. ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sel-sel di dalam saluran kemih tumbuh dan membelah secara
wajar.Tetapi kadang sel-sel mulai membelah diluar kendali dan menghasilkan sel-sel baru meskipun tubuh
tidak memerlukannya. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya suatu massa yang terdiri jaringan
berlebihan,
yang
dikenal
sebagai
tumor.
Tidak
semua
tumor
merupakan
kanker
(keganasan). Tumor yang ganas disebut tumor maligna. Sel-se ldari tumor ini menyusup dan
merusak jaringan disekitarnya. Sel-sel ini juga keluar dari tumor asalnya dan memasuki aliran
darah atau system getah bening, paru-paru, hati, tulang , Pembuluh limfe, Vena renalis. dan akan
terbawa ke bagian tubuh lainnya ( proses ini dikenal sebagai metastase tumor ).
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui. Namun penelitian telah
menemukan factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal.
Risiko terjadinya carcinoma sel ginjal meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.Kanker ini
paling
50-70
tahun.
kali
bagian bagian tubuh yang lainnya. Penderita sindrom ini bisa melakukan tes pemeriksaan
terhadap kemungkinan gen VHL yang tidak normal.
6. Jenis kelamin. Laki laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada
perempuan. Di AS, sekitar 20.000 laki laki dan 12.000 perempuan menderita kanker ginjal
dalam setiap tahun.
7. Makanan tinggi lemak
8. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.
C. ANATOMI
Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang vital fungsinya bagi keseluruhan
sistem tubuh manusia. Ginjal adalah organ utama system ekskresi manusia, yang mengatur
pembuangan zat-zat sisa yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Selain itu, ginjal juga
berperan dalam menjaga homeostasis cairan dalam tubuh. Seperti organ tubuh lainnya, ginjal
juga bisa mengalami kanker.
Jenis kanker
ginjal
yang
paling
sering
ditemukan
adalah
karsinoma
sel
ginjal(adenokarsinoma renalis, hipernefroma, renal cell carcinoma), yang berasal darisel-sel yang
melapisi tubulus renalis ginjal. Bahayanya, kanker ginjal ini biasanyaditemukan pada saat kanker
ini telah mengalami metastasis dan sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, karena pada stadium
dini kanker ini jarang sekalimenunjukkan gejalanya. Gejalanya baru mulai terasa pada stadium
lanjut, yaituterjadi hematuria (terdapat darah pada air seni). Penyakit kanker ginjal
merupakansalah
satu
penyakit
yang
ditakuti
oleh
beberapa
orang
karena
tidak
Metastasis tersering ialah ke kelenjar getah bening ipsilateral, paru, kadang ke hati, tulang ,
adrenal dan ginjal kontralateral (De Jong, 2000).
Tumor Wilms ini terjadi pada parenchym renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat di
lokasi yang dapat unilateral atau bilateral.Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau
enyimpang ke luar renal. Mempunyai gambaran khas berupa sglomerulus dan tubulus yang
primitif atau abortif dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubulus abortif di kelilingi
stroma sel kumparan. Pertama-tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian di
invasi oleh sel tumor. Tumor ini pada nyatanya memperlihatkan warna yang putih atau keabuabuan homogen, lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan ikat ). Tumor tersebut akan
menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan di katakana sebagai suatu massa abdomen. Akan
teraba pada abdominal dengan di lakukan palpasi. Munculnya tumor Wims sejak dalam
perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan
mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain. Tumor yang biasanya
baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya
terkait iskemik pada renal IV.
Jaringan asal untuk karsinoma sel ginjal adalah epitel tubulus proksimal ginjal. Kanker
ginjal bisa terjadi secara herediter atau non herediter. Keduanya memberikan bentuk yang
berhubungan dengan perubahan struktural dari kromosom. Studi genetika kanker ginjal
menyebabkan kloning gen yang menghasilkan perubahan formasi tumor ( Iliopoulos, 2000 ).
Setidaknya terdapat 4 sindrom genetik yang terkait dengan karsinoma sel ginjal,
meliputi : sindrom von Hippel Lindau (VHL), hereditary papillary renal carcinoma (HPRC),
onkosit ginjal familial (FRO) associated with Birt Hogg Dube syndrome (BHDS), dan
karsinoma ginjal herediter ( Iliopoulos,2000 ).
Penyakit sindrom von Hippel-Lindau adalah sindrom autosomal dominan yang
memberikan predisposisi untuk berbagai neoplasma, termasuk kanker ginjal. Renal cell
carcinoma berkembang di hampir 40 % dari pasien dengan penyakit Hippel-Lindau von dan
merupakan penyebab utama kematian di antara pasien tersebut.
Karsinoma papiler ginjal herediter (HPRC) adalah kelainan bawaan dengan pola
dominan warisan autosom; individu yang terkena mengembangkan karsinoma ginjal bilateral
( Radovanovic, 1986 ). Individu dengan onkosit ginjal familial mengembangkan oncocytoma
multifokal atau neoplasma oncocytic di ginjal. Sindrom Birt Hogg Dube adalah sindrom kulit
turun temurun. Pasien dengan sindrom Birt Hogg Dube memiliki kecenderungan dominan
diwariskan untuk mengembangkan tumor jinak dari foliker rambut ( yaitu fibrofolliculomas ),
terutama di leher, wajah dan batang atas, serta berisiko mengembangkan tumor ginjal, polip
kolon atau tumor, dan kista paru ( Iliopoulos, 2000 ). Kanker ginjal memberikan berbagai
manifestasi masalah keperawatan.
E. MANIFESTASI KLINIS
Pada stadium dini, kanker ginjal jarang menimbulkan gejala. Pada stadium lanjut, gejala
yang paling banyak ditemukan adalah hematuria ( adanya darah di dalam air kemih). Hematuria
bisa diketahui dari air kemih yang tampak kemerahan atau diketahui melalui analisis air kemih.
Nyeri tumpul pada daerah punggung terjadi sebagai akibat dari tekanan balik yang
ditimbulkan oleh kompresi ureter, perluasan tumor ke daerah perienal atau perdarahan ke dalam
jaringan ginjal.
Nyeri yang bersifat kolik terjadi jika bekuan darah atau massa sel tumor bergerak turun
melalui ureter.
Tekanan darah tinggi terjadi akibat tidak kuatnya aliran darah ke beberapa bagian atau
seluruh ginjal sehingga memicu dilepaskannya zat kimia pembawa pesan untuk meningkatkan
tekanan darah. Polisitemia sekunder terjadi akibat tingginya kadar hormone eritropoietin,yang
merangsang sumsum tulang untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah.
Tanda-tanda lain dari Carsinoma ginjal adalah;
Warna urin abnormal ( gelap atau coklat ) karena terdapat darah dalam urin.
Kehilangan berat badan lebih dari 5%.
Kelelahan
Anemia
Terdapat massa
Tanda metalase
Demam
Polisitemia, hiperkalsemia
Kebanyakan Carsinoma ginjal teridentifikasi secara kebetulan pada saat pemeriksaan diagnostic
abdomen seperti CT-scan.
Gejala yang Nampak mungkin berkaitan dengan metastase tumor seperti fraktur patologi pada
paha.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. CT Scan. Dapat memberikan gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukkan
pembesaran kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya.
12. Intravenous Pyelogram ( IVP ). Pemberian zat warna suatu vena di lengan dengan cara
disuntikkan. Zat warna berjalan melalui tubuh dan berkumpul di ginjal. Zat warna itu lalu terlihat
pada sinar X. Lalu zat warna itu akan bergerak melalui ginjal menuju kantung kemih.
G. KLASIFIKASI
Ginjal yang semakin lama mengalami kegagalan atau gangguan fungsi ginjal, sehingga
tidak mampu lagi bekerja dengan normal, membuat organ ginjal semakin berat dan akhirnya
menjadi kanker ginjal. Stadium kanker ginjal didasarkan pada ukuran tumor, penyebaran dan
luas penyebaran. Stadium stadium tersebut adalah :
1. Stadium I. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal. Tumornya berukuran 2,75 inci ( 7 cm
) atau tidak lebih besar dari sebuah bola tenis. Sel sel kanker ditemukan hanya berada di ginjal.
2. Stadium II. Stadium ini merupakan awal dari kanker ginjal namun tumor sudah berukuran lebih
dari 2,75 inci. Sel sel kanker ditemukan hanya di ginjal.
3. Stadium III. Pada stadium ini, tumor tidak meluas diluar ginjal, tetapi sel sel kanker telah
menyebar melalui sistem getah bening ke suatu simpul getah bening yang berdekatan. Tumor
juga menyerang kelenjar adrenal atau lapisan lapisan dari lemak dan jaringan yang berserabut
yang mengelilingi ginjal. Namun, sel sel kanker masih belum menyebar diluar jaringan
berserabut. Sel sel kanker ditemukan pada satu simpul getah bening yang berdekatan atau
menyebar dari ginjal ke suatu pembuluh darah besar yang berdekatan. Sel sel kanker juga
ditemukan pada simpul getah bening yang berdekatan.
4. Stadium IV. Pada stadium ini, tumor meluas dari luar jaringan berserabut yang mengelilingi
ginjal. Sel sel kanker ditemukan pada lebih dari satu simpul getah bening yang berdekatan atau
kanker yang telah menyebar ke tempat tempat lain di dalam tubuh, seperti paru paru.
5. Kanker yang kambuh. Kondisi ini adalah kanker yang kembali muncul setelah perawatan bisa
muncul kembali di ginjal atau bagian tubuh lainnya.
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
H.
PENATALAKSANAAN
1. Operasi
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker ginjal. Perawatan jenis ini
merupakan suatu tipe dari terapi lokal yang dilakukan dengan merawat kanker ginjal dan area
yang dekat pada tumor. Operasi untuk mengangkat ginjal disebut nephrectomy. Adapun tipe
operasi pengangkatan ginjal ini tergantung pada stadium dari tumor yaitu :
-
Radical nephrectomy. Ahli bedah mengangkat seluruh ginjal bersama kelenjar adrenal dan
beberapa jaringan disekitar ginjal. Beberapa simpul getah bening di area itu juga diangkat.
Simple nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat ginjal. Biasanya tindakan ini dilakukan
pada penderita kanker ginjal stadium I.
Partial nephrectomy. Ahli bedah hanya mengangkat bagian dari ginjal yang mengandung tumor.
Operasi ini dilakukan ketika seseorang itu hanya mempunyai satu ginjal, ketika kanker sudah
memengaruhi kedua ginjal, maupun penderita yang ukuran tumor ginjalnya kurang dari 4 cm
atau inci.
Efek samping dari operasi adalah lamanya waktu untuk sembuh. Lama waktu yang
diperlukan untuk kesembuhan pun berbeda untuk setiap orang. Pasien sering tidak nyaman
selama beberapa hari pertama meskipun telah menggunakan obat penghilang nyeri.
2. Arterial embolization
Arterial embolization adalah tipe terapi lokal yang menyusutkan tumor dan dilakukan
sebelum tindakan operasi. Tujuannya adalah agar operasi dapat berjalan lebih mudah. Ketika
operasi
tidak
mungkin
dilakukan,
maka
embolization
digunakan
untuk
membantu
3. Terapi radiasi
Terapi radiasi ( radioterapi ) adalah tipe lain dari tipe lokal yang yang menggunakan
sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel sel kanker, serta memengaruhi sel sel kanker di
area yang dirawat. Pasien mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik dalam lima hari
setiap minggu selama beberapa minggu.
Efek samping dari terapi radiasi tergantung pada jumlah radiasi yang diberikan dan
bagian tubuh yang dirawat. Pasien bisa menjadi sangat lelah selama terapi radiasi, terutama pada
minggu minggu pertama perawatan.
Terapi radiasi pada ginjal dan area area yang berdekatan memungkinkan terjadinya
mual, muntah, diare atau tidak nyaman ketika BAK. Selain itu juga menyebabkan kekurangan
jumlah sel darah putih sehat yang sebenarnya membantu melindungi tubuh terhadap infeksi.
Efek lainnya kulit diarea yang dirawat akan memerah, kering dan peka.
4. Terapi biologis
Terapi biologis adalah suatu tipe dari terapi sistematis atau terapi yang menggunakan
senyawa senyawa yang berjalan melalui aliran darah, mencapai dan memengaruhi sel sel di
seluruh tubuh. Terapi biologis menggunakan kemampuan alamiah tubuh atau sistem imun untuk
melawan kanker.
Terapi biologis mungkin menyebabkan gejala gejala seperti flu, kedinginan,
demam, nyeri nyeri otot, kelemahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah dan diare. Pasien
pasien juga mungkin memperoleh suatu ruam kulit atau skin rash. Persoalan persoalan ini
dapat menjadi parah, namun mereka menghilang setelah perawatan dihentikan.
5. Kemoterapi
Kemoterapi adalah tipe dari terapi sistemis dengan menggunakan obat obatan. Obat
obatan anti kanker memasuki aliran darah dan mengalir ke seluruh tubuh. Meskipun berguna
untuk kanker kanker yang lain, obat obatan tersebut telah menunjukkan penggunaan yang
teratas terhadap kanker.
Efek samping dari kemoterapi tergantung pada obat obatan spesifik dan jumlah
yang diterima. Pada umumnya, obat obatan anti kanker memengaruhi sel sel yang membelah
secara cepat, terutama sel sel darah. Sel sel ini melawan infeksi, membantu darah untuk
menggumpal atau membantu, dan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika obat obat
memengaruhi sel sel darah, pasien lebih mudah mendapat infeksi, memar berdarah, juga
merasa sangat lemah dan lelah.
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut. Rambut tumbuh kembali, namun
adakalanya rambut yang baru memiliki warna dan tekstur yang agak berbeda.
Kemoterapi dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, mual, muntah, diare, atau
luka luka mulut dan bibir. Namun, efek efek samping ini dapat dikontrol dengan
menggunakan obat obatan.
6. Nutrisi
Pasien perlu makan dengan baik selama terapi kanker. kecukupan kalori dibutuhkan
untuk menjaga berat badan dan protein untuk mempertahankan kekuatan. Nutrisi bisa membuat
penderita kanker merasa lebih baik dan mempunyai lebih banyak energi. Masalahnya pasien
kanker sering kali sulit untuk makan karena tidak merasa nyaman atau lelah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar mata dan
seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual ,muntah dan diare. Badan panas hanya satu hari pertama
sakit.
3. Pengkajian fisik
a.
Keadaan umum
b.
Berat badan
c.
d.
TTV
e.
f.
g.
h.
4. Pengkajian Perpolaa.
a.
sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh.
Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual ,
muntah dananoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena
adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
b. Pola eliminasi :
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan pada glumerulus menyebakan
sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada
tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampaianuria ,proteinuri,
hematuria.
c.
adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan
tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan darahsudah
normal selama 1 minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada,
pengggunaan otot bantu napas, teraba ,auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh
sesak, frekuensi
napas. Kelebihan
beban
sirkulasi
dapat
menyebabkan
pembesaran
jantung (Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah) anemia dan hipertensi yang juga
disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal
jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala
penglihatan kabur, pusing, muntah, dan kejang-kejang. GNA munculnya tiba-tiba orang tua tidak
mengetahui penyebab dan penanganan penyakit ini.
d. Pola tidur dan istirahat :
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan,
kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus Kognitif & perseptual : Peningkatan
ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal. Gangguan penglihatan dapat
terjadi apabila terjadi ensefalopatihi pertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan
ditemukan bila ada infeksi karena inumnitas yang menurun.
e.
Persepsi diri :
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan perawatan yang
Hubungan peran :
Anak tidak dibesuk oleh teman temannya karena jauh dan lingkungan perawatann yang
dapat memperlihatkan gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.
Dari pemeriksaan renoarteriogram didapatkan gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto
thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.
B.Analisa Data
Data
Data subjektif :
Etiologi
Pre Operasi
Tumor wilms
Anak mengatakan
nyeri di daerah
Tumor belum
perutnya
Data objektif :
Anak tampak
memegangdaerah
perutnya Nyeri akut
Tekanan darah
140/110mmHg
Takikardi dan
takipnea
Masalah
Nyeri
menembus kapsul
ginjal
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
renal
Data subjektif :
Nyeri
Tumor wilms
Anak mengatakan
Tumor belum
Data objektif :
menembus kapsul
Terjadi penurunan
ginjal
berat bada
Makanan tidak di
habiskan
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
renal
Disfungsi ginjal
Perubahan
nutrisi:
Gangguan
keseimbangan asam
dan basa
Asidosis metabolic
Nafsu makan
Data Subjektif:
berkurang
Tumor wilms
bertanya tentang
Pre operasi
kesehatan anaknya
Data Objektif:
Kurang pengetahuan
Kecemasan
Kecemasan
anaknya
TTV meningkat
Data subjektif :
Tumor wilms
Anak mengatakan
Tumor belum
Data objektif :
menembus kapsul
Terbaring lemas di
ginjal
tempat tidur
Anak kurang
bersemangatdalam
beraktivitas
Malaise
Berdiferensiasi
Tumor menembus
kapsul ginjal
(perineal, hilus, vena
Intoleransi aktivitas
Data subjektif:
Klien mengeluh nyeri
Data Objektif
Wajah tampah
meringis
renal
Post Operasi
Tumor wilms
Nyeri
Sayatan operasi
Terputusnya
kontinuitas jaringan
TTV meningkat
Gangguan Tidur
Merangsang
pengeluaran zat
proteolitik
(bradikinin,
histamine, serotin)
Data Objektif:
Adanya tanda infeksi
(bengkak,
kemerahan, nyeri,
demam)
Peningkatan suhu
tubuh
Nyeri
Tumor wilms
Sayatan operasi
Luka terbuka
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan
1. Devisit volume cairan
Diagnosa
intervensi
NIC :
biologis
Pain Level
cidera
Pain Management
(kerusakan
ginjal)
setelah
DS:
tindakan
piggang
DO:
jam
indicator :
ketidaknyamanan
Evaluasi
Mampu mengontrol nyeri ( lampau
-. TD:140/100
tahu
- RR: 30/mnt
mampu
- T: 38 C
tehnik
dari
pengalaman
nyeri
masa
penyebab
nyeri,
Evaluasi bersama pasien dan tim
menggunakan kesehatan lain tentang ketidak
nonfarmakologi efektifan control nyeri masa lampau
teknik
non
( 1-4 )
Indicator :
hasil
2. Jarang
menujukan
kriteria hasil
3. Kadang
menujukan
kriteria hasil
4. Sering
menujukan
kriteria hasil
5. Selalu menujukan kriteria
hasil
2.
Devisit
volume NOC:
NIC :
b/d
Fluid balance
cairan
Fluid management
kehilangan
cairan aktif.
setelah
DS:
tindakan
Pertahankan
catatan
intake
dan
selama 2x24
DO :
Kelemahan otot
Kulit
kering
dan bersisik
T : 38 C
BB : 45 Kg
N : 120 x/mnt
Kriteria Hasil :
Monitor
hasil
lAb
yang
sesuai
Mempertahankan
urine urin )
output sesuai dengan usia
Monitor vital sign
dan BB, BJ urine normal,
HT normal (1-4)
tubuh
dalam
batas
normal(1-4)
Elastisitas
dehidrasi,
turgor
kulit
baik,
penggantian
nesogatrik
berlebihan(1-4)
Indicator :
menujukan
kriteria hasil
3. Kadang
menujukan
kriteria hasil
4. Sering
menujukan
kriteria hasil
5. Selalu menujukan kriteria
hasil
3.
Ketidakseimban
gan
NOC :
NIC :
nutrisi
Nutritional Status :
kurang
kebutuhan
tubuh
b/d setelah
ketidakmampua
n
dilakukan intake Fe
keperawatan
Anjurkan pasien untuk meningkatkan
tindakan
mengabsorpsi
pasien
nutrien
indicator :
DS:
Kriteria Hasil :
makan
tercukupidengan
Berikan substansi gula
Yakinkan
diet
mengandung
Klien
Adanya peningkatan berat
mengatakan
tidak
Nutrition Management
yang
tinggi
dimakan
serat
untuk
mencegah konstipasi
Berikan
makanan
yang
terpilih
DO:
intake
yang
adekuat
tidak
Tidk ada tanda tanda
Monitor
jumlah
nutrisi
dan
kandungan kalori
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
malnutrisi(1-5)
Nutrition Monitoring
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan(1-4)
badan
berarti(1-4)
selama makan
Indicator :
kriteria hasil
3. Kadang
dan
perkembangan
menujukan
Monitor kalori dan intake nuntrisi
kriteria hasil
4. Sering
pertumbuhan
Catat
adanya
edema,
hiperemik,
kriteria hasil
oral.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker Ginjal adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelainan pertumbuhan dari selsel kanker pada ginjal. Biasanya, hanya satu ginjal yang terkena kanker.
Kanker ginjal merupakan sebagian besar tumor ginjal yang solid (padat) dan jenis kanker
ginjal yang paling sering ditemukan adalah karsinoma sel ginjal (adeno karsinoma renalis /
hipernefroma).
factor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya kanker ginjal
diantaranya :
1. Merokok
2. Kegemukan / obesitas.
3. Dialysis jangka panjang. Dialysis adalah perawatan untuk orang orang yang ginjalnya tidak
bekerja dengan baik.
4. Hipertensi.
5. Jenis kelamin. Laki laki dimungkinkan lebih banyak menderita kanker ginjal daripada
perempuan.
6. Makanan tinggi lemak.
7. Faktor lingkungan seperti terpapar cadmium, pelarut klorin, asbestos.
B. SARAN
Asuhan Keperawatan kami masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami.
Besar harapan kami agar pembaca memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca agar Asuhan Keperawatan ini menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://edahsuedah.wordpress.com/2010/01/11/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-ca-ginjalbatu-ginjal/
http://www.scribd.com/doc/97536170/GINJAL
http://www.persify.com/id/perspectives/medical-conditions-diseases/kanker-ginjal-_951000103613