Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan momen gaya
sama dengan nol.
Kesetimbangan biasa terjadi pada :
1. Benda yang diam (statik), contoh : semua bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.
2. Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamik), contoh : gerak meteor di ruang hampa, gerak
kereta api di luar kota, elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain.
Benda tegar adalah benda yang tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar.
Kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua:
1. Kesetimbangan partikel
2. Kesetimbangan benda
Kesetimbangan Partikel
Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi
(tidak mengalami gerak rotasi) sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi.
Semua gaya yang bekerja pada benda yang dianggap partikel hanya menyebabkan gerak translasi
( benda tidak mengalami gerak rotasi).
Maka, syarat kesetimbangan partikel adalah jika resultan gaya luar yang bekerja pada partikel
tersebut sama dengan nol.
Dengan kata lain, suatu partikel dikatakan seimbang bila partikel tersebut tidak mengalami
percepatan ( = 0 ) yang berarti benda tersebut tidak mengalami resultan gaya luar ( F = 0 )
Dalam keadaan seimbang, keadaan partikel dapat berada dalam keseimbangan statik ( diam ) atau
dalam keseimbangan mekanik ( bergerak lurus beraturan dengan v tetap )
Apabila terdapat 3 buah gaya yang bekerja pada suatu titik partikel dan partikel tersebut berada
dalam keadaan seimbang maka berlaku hubungan:
Kesetimbangan Benda
Syarat kesetimbangan benda:
Sebuah benda tegar berada dalam keseimbangan mekanis bila dilihat dari suatu kerangka acuan
inersial, jika :
a. percepatan linear pusat massanya sama dengan nol, apm = 0.
b. percepatan sudutnya sama dengan nol, = 0.
Untuk vpm = 0 dan = 0 disebut keseimbangan statik.
Bila apm = 0, maka Feks = 0. Untuk gaya-gaya dalam ruang ( 3 dimensi) diperoleh :
xy)
diperoleh :
F1x + F2x + ... + Fnx = 0 atau Fx = 0
F1y + F2y + ... + Fny = 0 atau Fy = 0
1z + 2z + ... + nz = 0 atau z = 0
z = 0 ini terhadap sembarang titik pada benda tegar tersebut.
Torsi terhadap titik O adalah :
o = (r1 x F1) + (r2 x F2) + ... + (rn x Fn)
Torsi terhadap titik O adalah :
o = (r1- r) x F1+ (r2 - r) x F2 + ... + (rn - r) x Fn
o = {(r1 x F1) + (r2 x F2) + ... + (rn x Fn) } r x (F1+ F2 + + Fn)
Jika sistem dalam keadaan seimbang, F = 0 maka
o = o
Torsi terhadap titik sembarang adalah sama.
Jenis Kesetimbangan
Ada tiga jenis kesetimbangan, yaitu :
1. Kesetimbangan stabil (kesetimbangan mantap)
Benda yang memiliki kesetimbangan mantap, jika diganggu dengan cara memberikan gaya
padanya, maka titik berat benda akan naik. Jika gaya itu dihilangkan, maka benda akan kembali
pada kesetimbangan semula.
Contoh: Keseimbangan pada suatu benda dipandang sebagai keseimbangan yang dimiliki benda
jika gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya (energi potensialnya).
Pilih koordinat yang sesuai, gambar komponen-komponen gaya dalam koordinat yang telah dipilih
tersebut.
Pilih titik tertentu untuk menghitung torsi dari gaya-gaya yang ada terhadap titik tersebut.
Pemilihan titik tersebut sembarang, tetapi harus memudahkan penyelesaian.
f.
X=
TITIK BERAT
Benda tegar terdiri dari partikel partikel atau bagian bagian yang tiap tiap partikelnya
mempunyai berat tertentu. Apabila semua gaya berat partikel pada benda tersebut dijumlahkan
maka akan didapat sebuah gaya berat.
Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat dari suatu benda atau sistem benda.
Titik berat atau pusat berat benda berfungsi sebagai titik yang terhadapnya gaya-gaya berat bekerja
pada semua partikel benda itu sehingga akan menghasilkan resultan momen gaya nol. Titik berat
merupakan titik di mana gaya berat bekerja secara efektif.
Untuk, menentukan titik berat suatu benda dapat dilakukan dengan cara menyatakan terlebih
dahulu benda dalam koordinat kartesian.
Titik berat menurut bentuk benda dibedakan menjadi 4 antara lain:
1.
Benda berbentuk garis / kurva, contoh : kabel, lidi, benang, sedotan, dan lain-lain.
2.
Benda berbentuk bidang / luasan, contoh : kertas, karton, triplek, kaca, penggaris, dan lain-lain.
3.
Benda berbentuk volume / bangunan / ruang (homogen), contoh : kubus, balok, bola, kerucut,
tabung, dan lain-lain
Keterangan
1. Garis lurus
x0 = l
z = titik tengah
garis
2. Busur lingkaran
R = jari-jari lingkaran
3. Busur setengah
lingkaran
Tabel titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen
Nama benda
Keterangan
1. Bidang
y0 = t
t = tinggi
segitiga
z = perpotongan
garis-garis berat
AD & CF
2.Jajaran
y0 = t
t = tinggi
genjang,
z = perpotongan
Belah ketupat,
diagonal AC dan
Bujur sangkar
BD
Persegi panjang
3. Bidang juring
R = jari-jari lingkaran
lingkaran
4.Bidang
R = jari-jari lingkaran
setengah
lingkaran
Tabel titik berat benda teratur berbentuk bidang ruang homogen
Nama benda
Keterangan
1. Bidang kulit
z pada titik
z1 = titik berat
prisma
bidang alas
y0 = l
z2 = titik berat
bidang atas
l = panjang sisi
tegak.
2. Bidang kulit
y0 = t
t = tinggi
silinder.
A = 2 R.t
silinder
( tanpa tutup )
R = jari-jari
lingkaran alas
A = luas kulit
silinder
3. Bidang Kulit
Tz = T T
limas
4. Bidang kulit
TT = garis
tinggi ruang
zT = T T
kerucut
T T = tinggi
kerucut
T = pusat
lingkaran alas
5. Bidang kulit
y0 = R
R = jari-jari
setengah bola.
Tabel titik berat benda teratur berbentuk ruang, pejal homogen
Nama benda
Keterangan
1. Prisma
z pada titik
z1 = titik berat
beraturan.
bidang alas
y0 = l
z2 = titik berat
bidang atas
tinggi
l = panjang sisi
tegak
V = volume
prisma
2. Silinder Pejal
y0 = t
t = tinggi silinder
V = R2 t
R = jari-jari
lingkaran alas
3. Limas pejal
y0 = T T
T T = t = tinggi
beraturan
=t
limas beraturan
V = luas alas x
tinggi
3
4. Kerucut pejal
y0 = t
t = tinggi kerucut
V = R2 t
R = jari-jari
lingkaran alas
5. Setengah bola
pejal
y0 = R
R = jari-jari bola.