Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH
ARIEF PURWODITO
NIM 030.10.038
PEMBIMBING
Dr. HENGKY SETYAHADI, Sp.B
I.
IDENTITAS PASIEN
Nomor RM
: 128458
Nama
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 44 tahun
Tanggal Lahir
: 25 Februari 1971
Alamat
II.
Agama
: Islam
Status marital
: Menikah
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: Karyawati swasta
Tanggal Masuk RS
: 23 Maret 2015
Ruang
: Pulau Sibatik
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 23 Maret 2015
pada pukul 11.50 WIB
KELUHAN UTAMA
Benjolan di payudara kanan, sejak 2 tahun yang lalu.
KELUHAN TAMBAHAN
Terasa nyeri di benjolan payudara kiri
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan sakit
Kesan gizi
: Gizi Baik
Tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi
: 72 x/menit
- Suhu
: 36,5C
- Pernafasan
: 20x/menit
Status generalis
Kepala
o Wajah : simetris
o Mata : alis warna hitam, udem palpebra -/-, bulu mata berwarna
hitam, konjunctiva palpebra anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat
isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
o Hidung : normosepti, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (-)
o Telinga : normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-)
o Mulut : bibir simetris, sianosis (-), mukosa bibir basah, mukosa lidah
merah muda, tonsil T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-), faring
tidak hiperemis, oral higine baik
Leher : KGB tidak teraba membesar, deviasi trakea (-)
Thorax :
Paru:
o Inspeksi
o Palpasi
o Perkusi
o Auskultasi
Jantung:
o Inspeksi
o Palpasi
parasternal sinistra, batas kanan jantung redup setinggi ICS 3-5 linea
midclavicularis dextra, batas kiri jantung redup setinggi ICS V, 1 cm
medial linea midclavicularis kiri.
o Auskultasi
Abdomen:
o Inspeksi
: datar
o Auskultasi
o Palpasi
ballottement (-)
o Perkusi
Genitalia:
Tidak dilakukan
Ekstremitas:
Superior dan Inferior:
o Inspeksi
o Palpasi
Status Lokalis
DADA dan PAYUDARA
Region mammae sinistra :
Inspeksi : Ukuran payudara tampak asimetris, tidak tampak penebalan
kulit, kemerahan, kulit kering, peau d orange, retraksi papil
mammae, dan tidak ada sekret / darah.
Palpasi : Teraba benjolan sebesar 5x5cm, soliter, berbatas tegas,
permukaan tidak rata, tidak dapat digerakan, nyeri tekan (+),
teraba pembesaran KGB didaerah aksila.
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium
Nama test
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Tanggal
Pemeriksaan
Satuan
23/3/15
Hasil
Hematologi
11.800
/ul
4,56
juta/ul
13,9
g/dl
41
%
315.000
ribu/ul
Kimia Darah
97
mg/dl
Masa Pendarahan
Masa Pembekuan
230
1100
menit
menit
Nilai normal
5.000-10.000
4,2-5,4
12-14
37-42
150.000-450.000
< 120
USG
Ha
2. USG
o Kutis dan sub kutis baik
o Papilla tidak retraksi
o Jaringan fibroglanduler baik
o Tampak lesi kistik yang cukup luas.
o Pada daerah aksila tampak lesi padat dengan ukuran 6x4mm
o Tampak pembesaran KGB axilla
Kesan :
V.
DIAGNOSIS KERJA
Tumor Mammae Dextra
VI. PENATALAKSANAAN
Eksisi Tumor pada hari kamis, 26 Maret 2015
VII.
Laporan Operasi
Eksisi tumor
Jahit luka
Operasi selesai
Dilakukan pemeriksaan PA pada jaringan yang di eksisi.
VIII. Follow Up
Pemeriksaan
S
Keluhan
Tanggal
23 Maret 2015
26 Maret 2015
Benjolan pada payudara Benjolan
di
payudara
kanan masih terasa nyeri
kanan(-),
nyeri
pada
benjolan (-)
Keadaan umum Sakit sedang
Tidak tampak sakit
Kesadaran
Compos mentis
Compos mentis
Tanda vital
TD 120/80 mmHg, Nadi TD 139/77 mmHg, Nadi
72 x/m, RR 20 x/m, Suhu 72x/m, RR 20x/m, Suhu 36
Kepala
Mata
THT
Paru
36,5 oC
Normocephali
CA -/-; SI -/-; oedem -/Tak ada keluhan
Suara nafas vesikuler +/+,
Jantung
wheezing -/-, rhonki -/wheezing -/-, rhonki -/S1 S2 reguler, murmur (-), S1 S2 reguler, murmur (-),
Abdomen
gallop (-)
gallop (-)
Datar, supel, nyeri tekan Datar, supel, nyeri tekan
C
Normocephali
CA -/-; SI -/- ; oedem -/Tidak ada keluhan
Suara nafas vesikuler +/+,
payudara
Diagnosis
jahitan
luka
dengan drainase.
Post op
7
Terapi
Eksisi tumor
Ceftriaxon 1x1
Ketorolak 3x1 amp
IX.
IDENTITAS PASIEN
Nomor RM
: 128458
Nama
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 44 tahun
Tanggal Lahir
: 25 Februari 1971
Alamat
X.
Agama
: Islam
Status marital
: Menikah
Pendidikan
: Sarjana
Pekerjaan
: Karyawati swasta
Tanggal Masuk RS
: 23 Maret 2015
Ruang
: Pulau Sibatik
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 9 April 2015
pada pukul 08.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Post operasi eksisi tumor payudara
KELUHAN TAMBAHAN
8
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
Kesan sakit
Kesan gizi
: Gizi Baik
Tanda vital
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi
: 80 x/menit
- Suhu
: 36,5C
- Pernafasan
: 20x/menit
Status generalis
Kepala
o Wajah : simetris
o Mata : alis warna hitam, udem palpebra -/-, bulu mata berwarna
hitam, konjunctiva palpebra anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat
isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
o Hidung : normosepti, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (-)
o Telinga : normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-)
o Mulut : bibir simetris, sianosis (-), mukosa bibir basah, mukosa lidah
merah muda, tonsil T1-T1, kripta tidak melebar, detritus (-), faring
tidak hiperemis, oral higine baik
Leher : KGB tidak teraba membesar, deviasi trakea (-)
Thorax :
Paru:
o Inspeksi
o Palpasi
o Perkusi
o Auskultasi
Jantung:
o Inspeksi
o Palpasi
parasternal sinistra, batas kanan jantung redup setinggi ICS 3-5 linea
midclavicularis dextra, batas kiri jantung redup setinggi ICS V, 1 cm
medial linea midclavicularis kiri.
o Auskultasi
Abdomen:
10
o Inspeksi
: datar
o Auskultasi
o Palpasi
ballottement (-)
o Perkusi
Genitalia:
Tidak dilakukan
Ekstremitas:
Superior dan Inferior:
o Inspeksi
o Palpasi
Status Lokalis
DADA dan PAYUDARA
Region mammae sinistra :
Inspeksi : Tampak luka operasi pada payudara kanan.
XII.
1.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Nama test
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Tanggal
Pemeriksaan
Satuan
18/04/15
Hasil
Hematologi
7200
/ul
4,56
juta/ul
12,3
g/dl
39
%
407.000
ribu/ul
Kimia Darah
106
mg/dl
Masa Pendarahan
Masa Pembekuan
230
1100
menit
menit
Nilai normal
5.000-10.000
4,2-5,4
12-14
37-42
150.000-450.000
< 120
11
USG
Ha
PENATALAKSANAAN
Radikal Mastektomi dengan Modifikasi
XV.
Laporan Operasi
12
Insisi
Jahit luka
Operasi selesai
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Tumor atau neoplasma secara umum di artikan sebagai benjolan atau
pembengkakan
yang
disebabkan
pertumbuhan
sel
abnormal
dalam
tubuh.
13
Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu ke-enam masa
embrio, yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang disebut garis susu
yang terbentang dari aksila sampai ke regio inguinal. Dua pertiga dari garis tersebut
segera menghilang dan tinggal bagian dada saja yang berkembang menjadi cikal bakal
payudara. Beberapa hari setelah lahir, pada bayi, dapat terjadi pembesaran payudara
unilateral atau bilateral diikuti dengan sekresi cairan keruh. Keadaan yang disebut
mastitis neonatorum ini disebabkan oleh berkembangnya sistem duktus dan
tumbuhnya asinus serta vaskularisasi pada stroma yang dirangsang secara tidak
langsung oleh tingginya kadar estrogen ibu di dalam sirkulasi darah bayi. Setelah lahir
kadar hormon ini menurun, dan ini merangsang hipofisis untuk memproduksi
prolaktin. Prolaktin inilah yang menimbulkan perubahan payudara. Kelenjar susu
yang bentuknya bulat ini merupakan kelenjar kulit atau apendiks kulit yang terletak di
fascia pektoralis. Pada bagian lateral atasnya jaringan kelenjar ini keluar dari
bulatannya ke arah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap
payudara terdiri dari 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai
saluran ke papilla mamma, yang disebut duktus laktiferus. Diantara kelenjar susu dan
fascia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan
lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper
yang memberi rangka untuk payudara.
2.1.b. VASKULARISASI
14
2.1.c. FISIOLOGI
Perkembangan payudara dan fungsinya dipengaruhi oleh Bermacam stimulus,
diantaranya stimulus dari estrogen, progesteron,prolaktin,oksitosin, hormon tiroid,
kortisol dan growth hormon.Terutama estrogen, progesteron, dan prolakltin telah
dibuktikanmemiliki
efek
tropik
yangesensial
dalam
perkembangan
dan
postpartum.Prolaktin
meningkatkan
regulasi
reseptor
hormondan
menstimulasiperkembangan epitel.
Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon.
Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa
fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak pubertas pengaruh estrogen
15
dan progesteron yang diproduksi ovarium dan juga hormon hipofise, telah
menyebabkan duktus berkembang dan timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah
perubahan sesuai dengan daur menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi,
payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya
terjadi pembesaran maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang tidak nyeri dan
tidak rata. Selama beberapa hari menjelang menstruasi, payudara menjadi tegang dan
nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada
waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar terlalu
besar. Begitu menstruasi mulai, semuanya berkurang. Perubahan ketiga terjadi waktu
hamil dan menyusui. Pada kehamilan, payudara menjadi besar karena epitel duktus
lobularis dan duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru.
Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu (trigger) laktasi. Air
susu diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
duktus ke puting susu.
16
a. Fibroadenoma Mammae
Fibroadenoma adalah lesi yang sering terjadi pada mammae. Setelah
menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan.Fibroadenoma sering membesar
mencapai ukuran 1 atau 2 cm. Kadang fibroadenomatumbuh multiple (lebih 5 lesi
pada satu mammae), tetapi sangat jarang. Pada masaadolesens, fibroadenoma tumbuh
dalam ukuran yang besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi
atau menjelang menopause, saat ransangan estrogen meningkat.Nodul Fibroadenoma
sering soliter, mudah digerakkan dengan diameter 1 hingga 10 cm.Jarang terjadinya
tumor yang multiple dan diameternya melebihi 10 cm (giantfibroadenoma).
sebagai
kelainan
dari
pertumbuhan
normal
dan
involusi.
18
b. Kista Mammae
Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular. Kista terbentuk
dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara. Mikrokista terlalu kecil untuk dapat
diraba, Kista tidak dapat dibedakan dengan massa lain pada mammae dengan
mammografi atau pemeriksaan fisis dan ditemukan hanya bila jaringan tersebut dilihat
di bawah mikroskop. Jika cairan terus berkembang akan terbentuk makrokista.
Makrokista ini dapat dengan mudah diraba dan diameternya dapat mencapai 1 sampai
2 inchi.
19
INSIDENS : Dikatakan bahwa kista ditemukan pada 1/3 dari wanita berusia antara 35
sampai 50 tahun. Secara klasik, kista dialami wanita perimenopausal antara usia 45
dan 52 tahun, walaupun terdapat juga insidens yang diluar batas usia ini terutamanya
pada individu yang menggunakan terapi pengganti hormon.
GAMBARAN KLINIS : Karekteristik kista mammae adalah licin dan teraba kenyal
pada palpasi. Kista ini dapat juga mobil namun tidak seperti fibroadenoma. Gambaran
klasik dari kista ini bisa menghilang jika kista terletak pada bagian dalam mammae.
Jaringannormal dari nodular mammae yang meliputi kista bisa menyembunyikan
gambaran klasik dari lesi yakni licin semasa dipalpasi.Selama perkembangannya,
20
pelebaran yang terjadi pada jaringan payudara menimbulkan rasa nyeri. Benjolan
bulat yang dapat digerakkan dan terutama nyeri bila disentuh, mengarah pada kista.
tidak
terpenuhi,
ultrasonografi,
needle biopsy
dan
eksisi
c. Papilloma Intraduktus
Papilloma Intraduktus merupakan tumor benigna pada epithelium duktus
mammae dimanaterjadinya hipertrofi pada epithelium dan mioepithelial. Tumor ini
bisa terjadi disepanjang sistem duktus dan predileksinya adalah pada ujung dari sistem
duktus yaknisinus lactiferous dan duktus terminalis.
21
ETIOPATOGENESIS : Etiologi dan patogenesis dari penyakit ini masih belum jelas.
Dari kepustakaan dikatakan bahwa, Papilloma Intraduktus ini terkait dengan
proliferasi dari epitel fibrokistik yang hiperplasia.
GAMBARAN KLINIS : Hampir 90% dari papilloma intraduktus adalah dari tipe
soliter. Papilloma Intraduktussoliter sering timbul pada duktus laktiferus dan hampir
70% dari pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan bercampur darah.
Ada juga pasien yang datang dengan keluhan massa pada area subareola walaupun
massa ini lebih sering ditemukan pada pemeriksaan fisis. Massa yang teraba
sebenarnya adalah duktus yang berdilatasi.
GAMBARAN HISTOLOGI : Secara histologi, tumor ini terdiri dari papilla multipel
yang masing-masing terdiri darijaringan ikat yang dilapisi sel epitel kuboidal atau
silinder yang biasanyaterdiri dari dua lapisan terluar epitel menutupi lapisan
mioepitel.
22
d. Kelainan Fibrokistik
Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai mammary displasia adalah
benjolan payudara yang sering dialami oleh sebagian besar wanita. Benjolan ini harus
dibedakan dengan keganasan.Kelainan fibrokistik pada payudara adalah kondisi yang
ditandai penambahan jaringan fibrous dan glandular.
INSIDENS : Penyakit fibrokistik pada umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50
tahun (>50%).
GAMBARAN KLINIS : Kelainan ini terdapat benjolan fibrokistik biasanya multipel,
keras, adanya kista, fibrosis, benjolan konsistensi lunak, terdapat penebalan, dan rasa
nyeri. Kista dapat membesar dan terasa sangat nyeri selama periode menstruasi karena
hubungannya dengan perubahan hormonal tiap bulannya. Wanita dengan kelainan
fibrokistik mengalami nyeri payudara siklik berkaitan dengan adanya perubahan
hormon estrogen dan progesteron. Biasanya payudara teraba lebih keras dan benjolan
pada payudara membesar sesaat sebelum menstruasi. Gejala tersebut menghilang
seminggu setelah menstruasi selesai. Benjolan biasanya menghilang setelah wanita
memasuki fase menopause.Pembengkakan payudara biasanya berkurang setelah
menstruasi berhenti.
DIAGNOSIS : Kelainan fibrokistik dapat diketahui dari pemeriksaan fisik,
mammogram, atau biopsi. Biopsi dilakukan terutama untuk menyingkirkan
kemungkinan diagnosis kanker. Perubahan fibrokistik biasanya ditemukan pada kedua
payudara baik di kuadran atas maupun bawah.
Evaluasi pada wanita dengan penyakit fibrokistik harus dilakukan dengan
seksama untuk membedakannya dengan keganasan. Apabila melalui pemeriksaan
fisik didapatkan benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian
atas-luar payudara tanpa ada benjolan yang dominan, maka diperlukan pemeriksaan
mammogram dan pemeriksaan ulangan setelah periode menstruasi berikutnya.
Apabila keluar cairan dari puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya
diperiksakan tes hemoccult untuk pemeriksaan sel keganasan. Apabila cairan yang
23
keluar dari puting bukanlah darah dan berasal dari beberapa kelenjar, maka
kemungkinan benjolan tersebut jinak.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
simptomatis,
operasi
24
f. Adenosis Sklerosis
Adenosis adalah temuan yang sering didapat pada wanita dengan kelainan
fibrokistik. Adenosis adalah pembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjarkelenjar yang lebih banyak dari biasanya. Apabila pembesaran lobulus saling
berdekatan satu sama lain, maka kumpulan lobulus dengan adenosis ini kemungkinan
dapat diraba. Adenosis sklerotik adalah tipe khusus dari adenosis dimana pembesaran
lobulus disertai dengan parut seperti jaringan fibrous.
Banyak istilah lain yang digunakan untuk kondisi ini, diantaranya adenosis
agregasi, atau tumor adenosis. Sangat penting untuk digarisbawahi walaupun
merupakan tumor, namun kondisi ini termasuk jinak dan bukanlah kanker.
GAMBARAN KLINIS : Apabila adenosis dan adenosis sklerotik cukup luas sehingga
dapat diraba, dokter akan sulit membedakan tumor ini dengan kanker melalui
pemeriksaan fisik payudara. Perubahan histologis berupa proliferasi (proliferasi
duktus) dan involusi (stromal fibrosis, regresi epitel). Adenosis sklerosis dengan
karakteristik lobus payudara yang terdistorsi dan biasanya muncul pada mikrokista
multipel, tetapi biasanya muncul berupa massa yang dapat terpalpasi. Kalsifikasi
dapat terbentuk pada adenosis, adenosis sklerotik, dan kanker, sehingga makin
membingungkan diagnosis.
g. Galaktokel
Galaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang sedang
hamil atau menyusui ataudengan kata lain merupakan dilatasi kistik suatu duktus yang
25
tersumbat yang terbentuk selama masa laktasi. Galaktokel merupakan lesi benigna
yang luar biasa pada payudara dan merupakan timbunan air susu yang dilapisi oleh
epitel kuboid. Seperti kista lainnya, galaktokel tidak bersifat seperti kanker.
Mastitis adalah infeksi yang sering menyerang wanita yang sedang menyusui
atau pada wanita yang mengalami kerusakan atau keretakan pada kulit sekitar puting.
26
substansi
untuk
melawan
infeksi,
namun
juga
menyebabkan
i.Ductus Ectasia
Ektasia duktus merupakan lesi benigna yang ditandai adanya pelebaran dan
pengerasan dari duktus.
INSIDENS : Ektasia duktus adalah kondisi yang biasanya menyerang wanita usia
sekitar 40 sampai 50 tahun dan di anggap sebagai variasi normal proses payudara
wanita usia lanjut.
GAMBARAN KLINIS : Adanya massa berupa ductus yang membesar dicirikan
dengan sekresi puting yang berwarna hijau atau hitam pekat, dan lengket. Pada puting
serta daerah disekitarnya akan terasa sakit serta tampak kemerahan.
27
obat antibiotik. Apabila keluhan tidak membaik, duktus yang abnormal dapat diangkat
melalui pembedahan dengan cara insisi pada tepi areola.
j. Nekrosis Lemak
Nekrosis lemak terjadi bila jaringan payudara yang berlemak rusak, bisa
terjadi spontan atau akibat dari cedera yang mengenai payudara. Ketika tubuh
berusaha memperbaiki jaringan payudara yang rusak, daerah yang mengalami
kerusakan tergantikan menjadi jaringan parut.
GAMBARAN KLINIS : Nekrosis lemak berupa massa keras yang sering agak nyeri
tetapi tidak membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata.
DIAGNOSIS : Karena kebanyakan kanker payudara berkonsistensi keras, daerah
yang mengalami nekrosis lemak dengan jaringan parut sulit untuk dibedakan dengan
kanker jika hanya dari pemeriksaan fisik ataupun mammogram sekalipun.
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS : Terdapat nekrosis jaringan lemak yang
kemudian menjadi fibrosis.
PENATALAKSANAAN : Dengan biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan
eksisi
28
KESIMPULAN
1. Tumor jinak mamma ialah lesi jinak yang berasal dari dari parenkim,
stroma, areola dan papilla mammae.
2. Hampir semua etiologi tumor jinak payudara belum secara pasti. Namun,
berbagai penelitian beranggapan pengaruh hormonal merupakan pemicu
terjadinya tumor jinak payudara yang ada.
3. Jenis-jenis tumor jinak payudara antara lain :
a. Fibroadenoma mammae
b. Kista mammae
c. Papilloma intraduktus
d. Kelainan fibrokistik
e. Tumor filoides
f. Adenosis sklerosis
29
g.
h.
i.
j.
Galaktokel
Mastitis
Ductus ektasia
Nekrosis lemak
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R, Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3, Jakarta, EGC,
2010, hal : 475-478.
2. Pierce A.G, Neil R.B, At a Glance Ilmu Bedah, Edisi 3, Jakarta, Erlangga,
2007.
3. Staf pengajar bagian ilmu bedah FKUI, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah,
Jakarta, Penerbit FKUI, 2010, hal : 324-326; 333-334.
4. http:// emedicine.medscape.com/article/435779-overview
5. http://www.holoogic.com/benign-breast-tumors/
30