Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur
dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak ukur keberhasilannya,
sedangkan deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif
dan bersifat kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa
mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur
keberhasilannya.
Sedangkan jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas
atau PTK. Penelitian Tindakan Kelas atau PTK dilaksanakan karena ada
kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK
ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas
ini yaitu tipe kolaborasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas di SD tempat
penelitian. Pada PTK tipe kolaborasi penelitilah yang merancang RPP penelitian
kolaboratif, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.
PTK ini tiap Siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. (Rambu-Rambu Penelitian Skripsi Program Studi S1 PGSD Semester
Genap Tahun 2011-2012)
B. Setting Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo Kecamatan
Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga
bulan) pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yaitu pada bulan
Februari, Maret, dan April. Pelaksanaannya meliputi 2 siklus, dimana

26

27

siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan. Untuk Siklus II dilaksanakan dengan 2


kali pertemuan.
2. Materi Pelajaran
Dalam penelitian ini guru kelas IV mengajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, dengan Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil
percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan
bentuk suatu benda.
C. Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 1 Rojoimo Wonosobo dengan jumlah murid 35 siswa yang terdiri dari 13
siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Peneliti dan guru kelas sebagai pelaku
tindakan dan siswa sebagai pembelajar. Peneliti sebagai subjek yang bertugas
merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan
penelitian.
D. Langkah Penelitian
Langkah-langkah atau tahapan penelitian dalam masing-masing siklus
meliputi beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
I. Pra Siklus
Observasi awal dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian ini
dilaksanakan, maksudnya untuk mendapatkan data-data awal yang ada di
lapangan (tempat penelitian). Data-data inilah yang nantinya akan digunakan
oleh peneliti untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan pada langkahlangkah selanjutnya.
Hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan bahwa dalam proses
pembelajaran IPA, siswa kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo diantaranya adalah
guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional
yaitu metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran, guru kurang
memberikan pembelajaran menyenangkan kepada siswa untuk memotivasi
siswa dalam belajarnya, dan guru kurang memberi pengawasan sewaktu siswa
mengerjakan tugas yang diberikan. Sedangkan dari sisi siswa diantaranya

28

adalah siswa sering bermain sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran


berlangsung, berjalan-jalan di dalam kelas, kurang memperhatikan guru
sewaktu menerangkan suatu materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin
guru,

kurang

memiliki

keberanian

dalam

bertanya

maupun

dalam

mengutarakan pendapatnya baik kepada guru maupun kepada sesama teman


waktu proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan hasil belajar siswa
sebagian besar rendah ( di bawah KKM yaitu 60). Hal ini dapat dilihat dari
nilai hasil ulangan harian siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA. Dari 35
siswa, hanya

(45,7%) 16 siswa yang tuntas mencapai KKM sedangkan

(54,3%) 19 siswa belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata kelasnya yaitu
59,3.
Itulah kenyataan yang ada di SD Negeri 1 Rojoimo sebagai hasil
observasi awal oleh peneliti, yang digunakan dasar untuk menentukan tindakan
yang peneliti lakukan pada langkah-langkah selanjutnya.
II. Siklus I
Pada Siklus I dirancang sebagai tindak lanjut dari Pra Siklus. Kegiatan
yang dilakukan pada Siklus I merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi permasalahan yang timbul pada Pra Siklus. Siklus I dilaksanakan
sebanyak 3 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan tindakan
Sebelum penelitan dilaksanakan, maka peneliti merancang atau
merencanakan berbagai tindakan dalam pembelajaran. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menempatkan
gerakan Brain Gym pada kegiatan awal pembelajaran.
2. Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa
selama mendapat tindakan.
3. Pada kegiatan akhir yaitu memberikan sejumlah soal tes formatif
kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan

tindakan

merupakan

implementasi

kegiatan

pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan. Tahap-tahap pelaksanan

29

pembelajaran menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain


Gym adalah sebagai berikut:
a) Pada kegiatan awal
Tahap Persiapan
Pada

kegiatan

awal

antara

lain:

guru

terlebih

dahulu

memperkenalkan Brain Gym kepada siswa; memberikan berbagai contoh


gerakan Brain Gym (Gajah dan Saklar Otak); melakukan secara bersamasama gerakan Brain Gym tersebut dengan bimbingan peneliti;
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba secara mandiri
berbagai gerakan Brain Gym yang telah dilakukan secara bersama-sama;
menjelaskan kegunaan dan manfaat Brain Gym kepada siswa;
memberikan apersepsi kepada siswa mengenai materi pelajaran misalnya:
Bagaimana cara kita menggerakkan sebuah meja?; dan menjelaskan
tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
Tahap Penyampaian
Pada kegiatan inti antara lain: guru menjelaskan materi pelajaran tentang
pengaruh gaya terhadap benda bergerak.
Tahap Pelatihan
Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok dengan masing-masing
kelompok beranggotakan 5 orang; guru memberikan tugas kelompok
untuk didiskusikan yaitu membuat daftar tentang berbagai gerak benda;
secara berkelompok siswa mendiskusikan tugas tersebut; setiap
kelompok mendemonstrasikan cara menggerakan berbagai benda;
mencatat hasil kegiatan; setiap kelompok melaporkan hasil diskusi
mengenai cara menggerakkan suatu benda ke depan kelas secara
bergantian; tanya jawab dengan siswa sebagai umpan balik dalam
pembelajaran; memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum jelas; menyimpulkan hasil diskusi cara
menggerakkan suatu benda secara bersama-sama.
c) Kegiatan akhir
Tahap Teknik Penutup

30

Guru mengadakan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilakukan;


pemantapan konsep; memberikan pesan moral; dan

memberikan

sejumlah soal tes formatif kepada siswa untuk mengukur sejauh mana
tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.
3. Observasi
Berdasarkan rencana pada penelitian ini, proses pengumpulan data
mengenai pembelajaran menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan
Brain Gym dilakukan oleh peneliti dengan mengisi pernyataan-pernyataan
pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Pengisian lembar
observasi tersebut dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai
segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat
tindakan yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuantemuan yang berkaitan dengan hambatan dan kekurangan yang dijumpai
selama pembelajaran berlangsung. Kelebihan akan tetap dipertahankan,
sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus II.
III. Siklus II
Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan
penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya yang
dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi/Pengamatan
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Nana Syaodih Sukmadinata,
2007: 220). Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari
pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas dianalisis secara deskripsif
dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan
yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran (Kunandar 2008: 128).

31

Observasi adalah pengamatan yang diperoleh secara langsung


dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan pembelajaran, dengan
demikian data tersebut dapat bersifat objektif dalam melukiskan aspekaspek kepribadian siswa menurut keadaan yang sebenarnya serta dalam
menyimpulkan hasil penelitian tidak berat sebelah atau hanya
menekankan pada salah satu segi saja dari kemampuan atau hasil belajar
IPA siswa.
Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran
menyenangkan melalui penerapan Brain Gym pada mata pelajaran IPA
siswa kelas IV SD Negeri 1 Rojoimo Kecamatan Wonosobo Kabupaten
Wonosobo dan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran.
b. Tes
Merupakan alat penilaian yang berupa serentetan pertanyaan yang
memiliki jawaban yang benar dan salah, atau alat lain yang digunakan
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, dan kemampuan
memecahkan masalah soal IPA.
Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun beberapa bentuk
tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang bersifat
deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karakteristik atau
kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil
pengukuran.. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011:223).
Dalam pengukuran hasil belajar ranah kognitif mayoritas
menggunakan tes tertulis. Adapun bentuk tes yang akan digunakan yaitu
tes objektif (pilihan ganda) dan soal uraian. Dalam tes objektif jawaban
tes sudah tertentu siswa hanya memilih jawaban dari alternatif yang
dibuat oleh penulis soal. Dinamakan pilihan berganda karena penulis
butir soal selalu menyediakan lebih dari dua alternatif jawaban untuk
dipilih satu diantaranya sebagai jawaban yang benar atau yang paling
benar. Dalam tes uraian umumnya merupakan suatu bentuk tes yang
terdiri dari pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang
berupa uraian yang relatif panjang (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011:
223-224)

32

Hasil tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa


dan keberhasilan tindakan. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data
nilai formatif siswa pada mata pelajaran IPA semester II dengan
Kompetensi Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan
dan tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda di kelas IV
SD Negeri 1 Rojoimo.
c. Dokumentasi
Studi documenter (documentary study) merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Nana
Syaodih Sukmadinata 2011:223). Metode ini digunakan peneliti untuk
memperoleh data awal tentang nama siswa, nilai formatif siswa kelas IV
di SD Negeri 1 Rojoimo khususnya pada mata pelajaran IPA semester II
tahun 2012.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Sebelum instrumen dibuat, maka peneliti terlebih dahulu membuat
komponen

dari

variabel-variabel,

yaitu

variabel

Pembelajaran

yang

Menyenangkan melalui penerapan Brain Gym dan hasil belajar. Khusus untuk
variabel hasil belajar diukur menggunakan soal tes formatif sesuai dengan materi
yang akan diteliti. Adapun komponen dari variabel Pembelajaran yang
Menyenangkan melalui penerapan Brain Gym dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Komponen Variabel Pembelajaran yang Menyenangkan melalui
Penerapan Brain Gym
Konsep /

Aspek / Dimensi

Indikator

Variabel
1. Gerakan
Penerapan
Brain Gym

1. Mengikuti berbagai gerakan yang


dicontohkan guru
2. Mencoba gerakan dengan mandiri
3. Perubahan
bergerak

dari

diam

menjadi

33

2. Rasa Percaya
Diri

1. Berani mengutarakan pendapat


2. Berani bertanya
3. Tidak takut salah dalam menjawab
pertanyaan

3. Kebersamaan

1. Belajar kelompok
2. Kerjasama
3. Melakukan diskusi

4. Teratasinya
Kesulitan
Belajar

1. Tenang dalam mengikuti pelajaran


2. Kemudahan menerima informasi
materi pelajaran

5. Keefektifan

1. Tepat sasaran
2. Tercapainya tujuan pembelajaran

1. Mengasikkan

1. Merasa tidak bosan


2. Semangat menerima pelajaran
3. Tanpa ada tekanan

2. Bermakna

1. Dapat diterapkan dalam kehidupan


2. Bermanfaat bagi siswa

Pembelajaran

3. Konsentrasi

Menyenangkan

1. Mendengarkan informasi dari guru


2. Mengikuti perintah guru
3. Memahami materi

4. Kemudahan
Menerima Materi

1. Menjawab pertanyaan dari guru


yang diarahkan padanya
2. Memusatkan perhatian
3. Dapat menyampaikan informasi

Setelah komponen dari ke dua variabel tersebut dibuat, maka instrumen


yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes.
a. Lembar Observasi
Lembar Observasi ini digunakan sebagai instrumen untuk
mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.

Lembar

observasi

ini

di

buat

untuk

mengamati

pembelajaran yang menyenangkan melalui penerapan Brain Gym yang


dilihat dari aspek-aspek dalam tabel 3.1.

34

b. Butir Soal Tes


Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan pada akhir pertemuan dari tiap-tiap siklus
dengan memberikan sejumlah soal tes formatif kepada subjek penelitian.
Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar kognitif
siswa mengenai materi pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar
menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak dan bentuk suatu benda pada Pembelajaran yang
Menyenangkan (Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym.
G. Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini, indikator kinerja digunakan sebagai patokan
keberhasilan bagi peneliti dalam pembelajaran IPA kelas IV dengan Kompetensi
Dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak dan bentuk suatu benda pada Pembelajaran yang Menyenangkan
(Joyful Learning) melalui penerapan Brain Gym, maka terdapat beberapa kriteria
keberhasilannya yaitu pada akhir Siklus II meningkat menjadi 90% dari jumlah
siswa kelas IV telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 60.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
komparatif yaitu dengan menggunakan perbandingan antara data berupa nilai tes
formatif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II yang dianalisis dengan analisis
deskriptif kuantitatif. Diskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diukur
dengan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai tes formatif pada
akhir tiap Siklus sebagai tolok ukur keberhasilannya. Adapun penyajian data
kuantitatif dipaparkan dalam bentuk prosentase. Deskriptif kualitatif diperoleh
dari lembar observasi Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning) melalui
penerapan Brain Gym dengan item pernyataan sejumlah 30 item dengan berdasar
pada sembilan aspek Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning)
melalui penerapan Brain Gym. Data kualitatif berupa data hasil observasi
pelaksanaan Pembelajaran yang Menyenangkan (Joyful Learning) melalui

35

penerapan Brain Gym, dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.


Deskriptif kualitatif yaitu hasil penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat
kualitatif artinya penelitian yang menggunakan ukuran kualitas, tanpa
mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolok ukur
keberhasilannya. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan
menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.

Вам также может понравиться