Вы находитесь на странице: 1из 6

MATERI POKOK PDGK4103

KONSEP DASAR IPA DI SD


RINGKASAN MODUL 1
CIRI-CIRI DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

Disusun Oleh :
LANDUNG SANTOSO
NIM. 822411104

PROGRAM STRATA 1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UPBJJ-UT YOGYAKARTA
TAHUN REGISTRASI 2013.2

MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

MODUL 1
CIRI CIRI DAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup


Mengapa batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk
hidup? Ingatkah kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri
hidup. Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat
sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
1. Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk
hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2).
Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan
energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup.
Reaksi oksidasinya sebagai berikut :
Zat makanan + oksigen > energi + uap air + karbon dioksida.
2. Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah
gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif
misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat,
tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya.
Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar
mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
3. Peka terhadap Rangsang
Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat
pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap
rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan.
Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia
dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap
rasa dan menyentuh/meraba.
Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya
tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan pertumbuhan
batang kearah cahaya matahari.
4. Makan
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk
pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh
makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen
mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic melalui proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan
bantuan cahaya.
Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat membuat
makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis
tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
5. Mengeluarkan Zat Sisa
Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat
yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis,

MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

misalnya air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya,


pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi.
Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit
dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat
karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring
darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine.
Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi
yang dikeluarkan melalui hidung.
Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang
berupa tinja (feses) melalui anus.
6. Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan
adalah perubahan menjadi dewasa.
7. Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara
perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak
antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas,
fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan
buatan.
Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan
tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar
tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok,
runduk dan kultur jaringan.
8. Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan.
Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi
tingkah laku, dan adaptasi fisiologi.
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang
berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan
itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang.
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam
bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak
sumber makanan.
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk
tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri tersebut diatas ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara
hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain :
Hewan/Manusia
a) Bergerak : Melakukan gerak pindah tempat.
b) Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof) . Bahan yg dimakan berupa zat organik.
c) Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu
Tumbuhan
a) Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
b) Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof),
Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
c) 3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.

MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

B. Keanekaragaman Makhluk Hidup


1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan
makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau
berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan hidup
meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi
berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai
makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh
kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan
kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia,
seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau
bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara
komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu
melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk
hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik
ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang
menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak
geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem.
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim
menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya
matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap
jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang
tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan
beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan
yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan
fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora
(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam.
Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan
membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi
bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang
berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen,
keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah
spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul.
Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila
ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat
menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya
gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahanlahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain
penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar
MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara


perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung
berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan
keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (spesies)
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang?
Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis,
kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok
hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan
dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang
keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau
hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk
dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang
kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut
Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan
ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran
tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak,
ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya
yang berbeda.
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, kita
dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae,
tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok.
Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku,
serta lingkungan hidupnya.
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan
dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi
batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi
susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan
perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu
spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua
individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan
dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut
akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa
varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan.
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan
keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No. Mangga
Bentuk Buah
Rasa
Aroma
1 golek
lonjong panjang
manis
tidak wangi
2 kuini
bulat telur, besar
manis
wangi
3 gedong
bulat, kecil
lebih manis
tidak wangi
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat
berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam,
putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk
rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau
sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?

MAHASISWA UT 3T
TH.REG. 2013.3

NAMA : LANDUNG SANTOSO


NIM
: 822411104

Вам также может понравиться