Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NO
1
Item Pertanyaan
Skor
Persentase
33.33
0.00
Tabel 4.1
Tabel 4.1 (Lanjutan)
Peran Pemerintah dan Tokoh Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga RT 1 RW 3 Kel. Bontomanai Kec. Bontomarannu Kab. Gowa
NO
Item Pertanyaan
Skor
Persentase
26.67
0.00
kepada
masyarakat
untuk
melaksanakan 11
36.67
Apakah
tokoh
masyarakat
mengimbau 12
40.00
sampah tangga?
15
50.00
17
56.67
80.00
masyarakat
saling
mengingatkan
tangga?
Jumlah
Rata-rata
97
323.33
10.78
35.93
NO
Item Pertanyaan
Skor
Persentase
Apakah
tong
sampah
yang
tersedia
di
sudah mencukupi?
Apakah di lingkungan tempat tinggal Anda
3
NO.
Item Pertanyaan
Skor
Persentase
Jumlah
Rata-rata
Jawaban
No.
TP (1)
J (2)
CS (3)
S (4)
Skor
A19 13
43.33
6.67
10.00
12
40.00
30
74
61.67
A20 6
20.00
6.67
10.00
19
63.33
30
95
79.17
A21 7
23.33
10.00
23.33
13
43.33
30
86
71.67
A22 6
20.00
30.00
10
33.33
16.67
30
74
61.67
A23 25
83.33
3.33
6.67
6.67
30
41
34.17
Jawaban
No.
TP (1)
Skor
J (2)
CS (3)
A24 28
93.33
6.67
A25 13
43.33
A26 14
46.67
A27 26
86.67
S (4)
0.00
0.00
30
32
26.67
10.00
23.33
23.33
30
68
56.67
16.67
23.33
13.33
30
61
50.83
6.67
3.33
3.33
30
37
30.83
A28 9
30.00
13
43.33
23.33
3.33
30
60
50.00
A29 27
90.00
3.33
6.67
0.00
30
35
29.17
A30 14
46.67
10
33.33
10.00
10.00
30
95
79.17
A31 16
53.33
11
36.67
6.67
3.33
30
102
85.00
A32 2
6.67
6.67
23.33
19
63.33
30
103
85.83
A33 20
66.67
23.33
3.33
6.67
30
105
87.50
A34 8
26.67
13.33
11
36.67
23.33
30
77
64.17
1145
71.56 47.71
Tabel 4.4
Partisipasi Tidak Langsung Pengelolaan Sampah Rumah Tangga RT 1 RW 3 Kel.
Bontomanai Kec. Bontomarannu Kab. Gowa
Jawaban
No. TP (1)
f
J (2)
CS (3)
S (4)
Skor
B35 28
93.33
3.33
3.33
0.00
30
33
27.50
B36 16
53.33
16.67
6.67
23.33
30
60
50.00
B37 24
80.00
16.67
3.33
0.00
30
37
30.83
B38 25
83.33
16.67
0.00
0.00
30
35
29.17
B39 30
100
0.00
0.00
0.00
30
30
25.00
skor nilai
195
rata-rata
39
32.5
1. Secara Langsung
Partisipasi pengelolaan sampah rumah tangga masyarakat di RT 1 RW 3
Kel. Bontomanai Kec. Bontomarannu Kab. Gowa secara keseluruhan dapat
dikategorikan masih kurang baik. Akan tetapi, pengelolaan sampah rumah tangga
yang sudah cukup baik meliputi pemakaian wadah belanja sendiri ketika
berbelanja seperti keranjang belanjaan sehingga dapat mereduksi penggunaan
sampah plastik. Beberapa masyarakat di RT 1/RW 3 bahkan menggunakan
keranjang belanja yang terbuat dari bahan daur ulang. Mereka juga sudah cukup
sering menghemat kertas dengan cara menggunakan pada kedua sisinya,
mengumpulkan sampah dan menjualnya kembali.
Menurut data yang diperoleh, sebesar 61,67% masyarakat sudah
memisahkan antara sampah organik dan anorganik atau sampah basah dan
sampah kering. Akan tetapi, setelah itu mereka tidak membuangnya ke TPA akibat
minimnya sarana dan prasarana melainkan menimbun sampah atau membuat
lubang di tanah kemudian melakukan pembakaran terhadap sampah mereka.
Sebanyak 85,83% masyarakat telah melakukan pembakaran sampah sesuai
dengan waktu yang tepat untuk melakukan pembakaran, yaitu pada sore hari.
Pengomposan juga merupakan salah satu alternatif dalam pengelolaan
sampah yang dapat digunakan menjadi pupuk tanaman. Apalagi, di RT 01 / RW
03 ini banyak sekali ditemui kebun rambutan. Akan tetapi, pengetahuan
masyarakat RT 01/RW 03 mengenai pengomposan masih kurang. Meskipun
sebelumnya pernah ada dari pihak Mahasiswa Program Keperawatan yang
mengaplikasikannya
dirumah
mereka
masing-masing.
Pelaksanaan
kebersihan Kerja Bakti juga masih sangat minim. Hal ini dikarenakan masyarakat
baru akan melaksanakan kerja bakti apabila Pejabat Tinggi Kabupaten akan
datang berkunjung disaat pelaksanaan Acara Adat yang disebut dengan Tradisi
Ase Lolo yang diselenggarakan tiga kali dalam satu tahunnya. Tetapi seperti yang
kita ketahui, seharusnya kerja bakti dilaksanakan setidaknya seminggu sekali
untuk menjaga kebersihan lingkungan.
2. Secara Tidak Langsung
Partisipasi pengelolaan sampah rumah tangga secara tidak langsung oleh
masyarakat di RT 1 RW 3 Kel. Bontomanai Kec. Bontomarannu mencapai 32,5%
yang dikategorikan masih kurang baik. Masyarakat belum sepenuhnya aktif
dalam menyampaikan kritik dan sarannya terhadap pemerintah atau tokoh
masyarakat setempat mengenai minimnya kepedulian pemerintah terhadap
pengelolaan sampah, serta sarana dan prasarana yang sampai saat ini belum
direalisasikan. Berdasarkan data yang diperoleh, partisipasi tidak langsung yang
paling banyak dilakukan adalah berdiskusi dengan warga lainnya. Partisipasi
tidak langsung sangat diperlukan sebagai bahan masukan bagi pemerintah atau
tokoh masyarakat agar lebih giat dalam memberikan pengetahuan dan pelatihan
kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Selain itu,
masukan dari warga mengenai sampah ini juga bisa mewujudkan dibangunnya
sarana dan prasarana yang menunjang pengelolaan sampah di kecamatan
Bontomarannu.