Вы находитесь на странице: 1из 3

SDKI 2012 Diluncurkan Secara Resmi

Kamis, 26 September 2013


BKKBN, Jakarta, 25 September 2013 Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 diluncurkan secara resmi hari ini (25/9) di Assembly Hall 1, Jakarta
Convention Center, Jakarta. Peluncuran SDKI 2012 dilakukan bersama oleh Kepala
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. dr. Fasli Jalal,
PhD, SpGK dan Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof. dr. Ali Ghufron Mukti,
MSc, PhD. Peluncuran SDKI 2012 tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara Temu
Nasional Keluarga Berencana dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Dunia Tahun
2013. Hari Kontrasepsi Dunia sendiri diperingati setiap tanggal 26 September.

SDKI adalah sebuah survei yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia secara berkala
setiap 5 tahun sekali. SDKI telah diselenggarakan sebanyak 7 kali, yaitu tahun 1987
(masih berupa Survei Prevalensi Indonesia atau SPI), 1991, 1994, 1997, 2002-2003,
2007, dan 2012. SDKI adalah survei yang dilaksanakan untuk mengumpulkan data
kelahiran, kematian, prevalensi KB, dan kesehatan (khususnya reproduksi). SDKI
merupakan bagian dari survei serupa yang dilaksanakan di 85 negara di Amerika Latin,
Asia, Afrika, dan Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan data dasar
berketerbandingan internasional di bidang kependudukan dan kesehatan.

SDKI 2012 dilaksanakan oleh BKKBN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI
dan Badan Pusat Statistik (BPS). United States Agency for International Development
(USAID) memberikan dukungan teknis melalui program Measure Demographic Health
Survey (DHS).

SDKI 2012 dirancang untuk menyediakan data kependudukan, keluarga berencana, dan
kesehatan lengkap dengan karakteristik demografisnya. Menurut Fasli Jalal, SDKI 2012
memberikan gambaran yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan SDKI sebelumnya
karena mengambil responden seluruh wanita usia subur (WUS) 15-49 tahun yang belum
pernah kawin sementara SDKI sebelumnya hanya mewawancarai wanita pernah kawin
usia 15-49 tahun. Selain sampel WUS, SDKI 2012 juga mewawancarai sejumlah pria
berstatus kawin usia 15-54 tahun dan pria usia 15-24 tahun yang belum pernah kawin.
SDKI 2012 merupakan representasi tingkat nasional hingga provinsi kecuali indikator
Angka Kematian Ibu (AKI), yang hanya mewakili kondisi di tingkat nasional.

Hasil SDKI 2012 menunjukkan angka kelahiran total (TFR) sebesar 2,6 anak per wanita.
Ini berarti TFR tidak mengalami penurunan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sejak
SDKI 2002 - 2003. Angka fertilitas pada usia remaja juga masih tinggi, yang ditandai

dengan angka kelahiran menurut kelompok umur (Age-Specific Fertility Rate/ASFR)


sebesar 48 per 1.000 wanita umur 15 -19 tahun. Yang lumayan menggembirakan adalah
meningkatnya median usia kawin pertama wanita dari 19,8 tahun (SDKI 2007) menjadi
20,1 tahun, meskipun masih belum sesuai dengan yang diharapkan, yaitu 21 tahun.

Tingkat prevalensi pemakaian alat kontrasepsi atau Contraceptive Prevalence Rate


(CPR), yang menunjukkan tingkat kesertaan ber-KB di antara pasangan usia subur (PUS)
mencapai 61,9% (suatu cara). Sebanyak 57,9% di antaranya menggunakan cara KB
modern, hanya meningkat sebesar 0,5% dari 57,4% dalam 5 tahun terakhir. Penggunaan
kontrasepsi didominasi oleh alat kontrasepsi jangka pendek, terutama suntikan, yang
mencapai 31,9%. Tingkat pemakaian metode KB jangka panjang (MKJP), yaitu IUD,
implan, metode operasi pria (MOP/vasektomi), dan metode operasi wanita
(MOW/tubektomi), hanya sebesar 10,6%. Kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi
(unmet need) sudah berhasil diturunkan menjadi 8,5% namun masih jauh dari sasaran
yang telah ditetapkan.

SDKI 2012 merupakan salah satu sumber data yang sangat penting sebagai basis dalam
proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan program
kependudukan dan KB serta kesehatan. Karena itu, hasil SDKI 2012 menjadi dasar untuk
evaluasi pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014. Hasil
evaluasi tersebut akan menjadi masukan dalam penetapan sasaran RPJMN 2015-2019.
Hasil SDKI 2012 mengindikasikan adanya tantangan yang sangat berat untuk mencapai
sasaran pembangunan kependudukan dan KB pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010 - 2014. Padahal, kegagalan dalam mencapai target
RPJMN tahun 2014 akan membawa implikasi terhadap pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs) 2015 dan penetapan sasaran RPJMN 2015 - 2019.
Diperlukan kerja teramat keras untuk menyusun strategi dan rencana aksi dalam
rangka mempercepat pencapaian target tahun 2013 serta merumuskan kebijakan dan
program untuk tahun 2014.
Fasli Jalal mengungkapkan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
membuat skema kebijakan peningkatan penggunaan kontrasepsi yang bertitik tolak pada
pemikiran bahwa penggarapan pelayanan kontrasepsi harus menyentuh pada beberapa
aspek utama seperti aspek penggerakan, pelayanan dan manajemen program serta
advokasi. Peran institusi masyarakat, petugas lapangan, dan media massa dalam
meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang akan terus diperkuat.
Penyediaan layanan KB yang dapat dinikmati oleh setiap pasangan usia subur sebagai
bagian dari aktualisasi hak-hak reproduksinya harus menjadi prioritas pembangunan
kesehatan di Indonesia. Dalam konteks pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional
yang akan diterapkan mulai tanggal 1 Januari 2014, ungkap Fasli, Pelayanan KB harus
diletakkan sebagai bagian dari upaya kesehatan promotif dan preventif. Penyediaan

kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi jangka panjang dijamin


sepenuhnya oleh Pemerintah.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia setelah Cina, India,
dan Amerika Serikat dengan penduduk sebanyak 237 juta jiwa berdasarkan hasil Sensus
Penduduk Tahun 2010, maka, Fasli menyatakan, Seharusnya isu kependudukan dan KB
menjadi prioritas penting bagi pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Sayangnya, hal
ini tampaknya masih jauh panggang dari api. (Humas/AT)
Copyright 2011 BKKBN. All Right Reserved
Jl.Permata No.1 Halim Perdanakusuma
Jakarta, Indonesia.
http://www.bkkbn.go.id/ViewSiaranPers.aspx?SiaranPersID=42
Tanggal 19 Juni 2014. Jam 5:54 PM

Вам также может понравиться