Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM : 06. 06. 018
LAPORAN PENDAHULUAN
DHF
( DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER )
OLEH :
NOVA DWI HARIYANTO
NIM 06. 06. 018
PROGARAM STUDI D III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MAYJEN SUNGKONO
2008/2009
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan tentang kasus DHF ( DENGUE
-HAEMORRHAGIC FEVER ) pada An. B di ruang POLI UMUM.
RSUD. RA. BASOENI , telah diteliti dan mendapat persetujuan dan
pengesahan oleh team yang membimbing kami pada :
Hari
Tanggal
:
:
Mahasiswa
Mengetahui
Kepala Ruang Perawatan
SUPRIYADI_____
NIP. 140. 343. 279
DAVID ENDRAYANA
Pembimbing Akademik
DHF
( DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER )
I. DEFINISI
Penyakit dengue atau DHF ( dengue hemorrhagic fever ) adalah
infeksi akut yang disebabkan oleh orbovirus ( anthiropodburn virus ) dari
ditukarkan melalui nyamuk qedes ( acdes alboplatus dan aedes aegypty ).
( Perawatan anak sakit 1997 )
DHF ( dengue hemorrhagic fever ) dalah penyakit virus yang sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan penderita maninggal dalam waktu
uang sangat pendek ( beberapa hari ).
( gandahusada sriasih, Prof. dr. dkk. Parasitologi kedokteran edisi ketiga
1998, Jakarta : balai penerbit fku I)
II. ETIOLOGI
DHF ( dengue hemorrhagic fever ) disebabkan oleh virus dengue yang
dibawa oleh nyamuk aedes aegypty dan nyamuk acdes alboplatus .
( arif masjoer, dkk. Kapita elekta kedokteran jilit I edisi ketiga, 1999
jakarta : media aesculapius fku I )
III. PATOFISIOLOGI
Virus dengue
Pada nyamuk acdes alboplatus dan aedes aegypty
Menggigit manusia
Masuk ketubuh
Infeksi
Kompek virus anti bodi
Terlepas anafila toksin C3 a dan C5 a
Permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat
Melepas trombosit faktor 3
Koagulasi intra vaskuler
nyeri
muntah
VII. INTERVENSI
Dx nomor 1
Intervensi :
1. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin.
R/ agar pasien merasa nyaman.
2. Anjurkan untuk memberikan kompres dingin.
R/ agar suhu tubuhnya dapat menurun.
3. Pantau tanda tanda vital pasien.
R/ tanda tanda vital pasien dapat mempermudah obervasi kita
terhadap perkembangan pasien.
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat obatan.
R/ untuk mempercepat proses penyenbuhan pasien.
5. Berikan tambahan cairan melalui infus.
R/ untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
Dx nomor 2
Intervensi :
1. Atur posisi tidur pasien senyaman mungkin.
R/ agar pasien merasa nyaman.
2. Awasi masukan dan keluaran cairan.
R/ agar tidak terjadi dehidrasi.
3. Tekankan cairan sedikitnya 250 ml/hari atau sesuai kondisi
pasien.
R/ pemenuhan kebutuhan dasr cairan, menurunkan resiko
dehidrasi.
4. Pantau tanda tanda vital.
R/ tanda tanda vital pasien dapat mempermudah observasi
kita terhadap perkembangan.
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian sesuai didikasi
missal : antipinetik, antiemetik.
R/ untuk menurunkan kehilangan cairan.
6. Berikan cairan kebutuhan IV sesuai keperluan.
R/ untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh.
Dx nomor 3
Intervensi :
1. Periksa status kesehatan gigi pasien.
R/ infeksi oral akan menurunkan kemampuan mengunyah.
2. Berikan makanan kesukaan dan pertahankan sedekat mungkin
dengan konsisten makan normal.
R/ untuk membantu dalam mempertahankan pemasukan.
3.Tingkatkan lingkungan yang memyenangkan untuk makan.
R/ agar dapat berkosentrasi pada mekanisme makan.
4.Berikan makanan selingan, missal : kelu, biscuit, buah buahan.
R/ membantu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
nafsu makan
5.Kolaborasi dengan tim gizi dalam penentuan diit pasien.
R/ diit yang sesuai membantu atau mempelancar penyembuhan.
Dx nomor 4
Intervensi
1. Berikan pasien mengambil posisi yang nyaman pada waktu
tidur.
R/ tirah baring diperlukan untuk membatasi nyeri sendi.
2. Dorong untuk sering mengubah posisi.
R/ mencegah terjadinya kekakuan sendi.
3. Ajarkan untuk memberikan kompres hangat pada sendi
sendi yang sakit.
R/ untuk menurunkan rasa sakit dan melpaskan kekakuan
sendi.
4. Berikan masase yang lembut.
R/ untuk meningkatkan relaksasi atau mengurangi ketegangan
otot.
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.
R/ untuk mempercepat proses penyembuhan.
Dx nomor 5
Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif mansjoer sriasih. Prof. Dr. dkk. Kapita selekta kedokteran jilid I
edisi ketiga, 1999. Jakarta : media aesculapius FKU I
2. Doengos, M. E, moorhouse, MF, Geissler, A. C. Rencana asuhan
keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien edisi 3. 1997. Jakarta : FKU I
3. Ganda husada sriasih. Prof. Dr, dkk Parasitologi kedokteran edisi ketiga,
1998. Jakarta : Balai penerbit FKU I
4. Ngastyah. Perawatan anak sakit kapita selekta kedokteran jilid I edisi
ketiga, 1999. Jakarta : media aesculapius FKU I
No. register
Ruang
Tgl / jam MRS
Tgl pengkajian
Diagnosa medis
: 016174
: Perawatan
: 31 januari 2008 / 18.00
: 31 januari 2008
: DHF ( dengue hemorrhagic fever )
I. IDENTITAS
a. Biodata pasien
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
b. penanggung jawab
Nama
Jenis kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: An B
: Laki laki
: 12 tahun
: Islam
: Indonesia
: SD
:: Pandan - kemlagi
: Ny S
: Perempuan
: 40tahun
: Islam
: Indonesia
: SMA
: Tani
: Pandan - kemlagi
Dirumah
Dirumah sakit
Menurun /
berkurang
Dalam sehari 7
galas ( 100 )
Gangguan
Tidak ada
Tidak ada
Eliminasi :
BAK
Frekuensi
Warna
Volume
Gangguan
3x sehari
Kuning jernih
600 cc
Tidak ada
3x sehari
Kuning jernih
600 cc
Tidak ada
2x sehari
Kuning
Padat
Tidak ada
1x sehari
Kuning
Padat
Tidak ada
BAB
Frekuensi
Warna
Konsistensi
Gangguan
Aktifitas fisik
Kebiasan
Waktu senggang
Gangguan
Istirahat fisik
Kebiasaan
Waktu
Perlengkapan
Penerangan
Gangguan
Personal hygiene
Mandi
Keramas
Gosok gigi
Ganti baju
Gangguan
Menyapu, membantu
orang tua
Menonton tv,
bermain, belajar
Tidak ada
Tidur setelah
minum obat
Mengobrol dengan
keluarga
Tidak ada
Tidur setelah
minum obat
Tidak ada
Tidak ada
2x sehari
2 hari sekali
2x sehari
1x sehari
2x sehari
1x sehari
Tidak ada
Tidak ada
Tidak teratur
Ketergantungan
Kopi
Merokok
alkohol
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
DATA SOSIAL
1. Pendidikan
2. Sumber penghasilan
3. Pola komunikasi
4. Pola interaksi
: SD
:: pasien mudah diajak bicara, dalam
berbicara sehari hari menggunakan
bahasa jawa
: pasien berinteraksi dengan baik, tidak
tertutup dan pasien mampu menjawab
dengan lancar
4. kepala
Ekspresi wajah
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
5.Thorax
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
: lemah
: composmenthis
:
- RR : 18
- Nadi : 96
- Suhu : 38,6
GCS : 4 5 6
6. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
7. Ekstermitas
Atas
Bawah
8. Genetalia
Syr. Anyaside
3 x cthi
DATA ANALISA
Nama : An B
Umur : 12 tahun
Dx
Data
1
Ds :
Pasien mengatakan badannya
lemah dan lemas
Ruang : Perawatan
Jenis kelamin : laki laki
Etiologi
Masalah
Penurunan
permeabilitas
kapiler
Gangguan
keseimbangan
volume cairan
kurang dari
kebutuhan tubuh
Proses infeksi
Peningkatan
suhu tubuh
Do :
Turgor kulit kembali dalam
1 detik
Meningkatnya rasa haus
Pasien lemah
TTV
N : 96 x / menit
S : 38, 6 c
RR : 18 x / menit
2
Ds :
Pasien mengatakan badannya
panas
Do :
Pasien lemah
Wajah pucat
Turgor kulit kembali dalam
1 detik
Kesadaran composmenthis
TTV
N : 96 x / menit
S : 38, 6 c
RR : 18 x / menit
3
Ds :
Pasien mengatakan nyeri
pada sendi - sendi
Do :
Pasien lemah
Pasien menyeringan
Kesadaran composmenthis
TTV
N : 96 x / menit
S : 38, 6 c
RR : 18 x / menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : An B
Umur : 12 tahun
No
Ruang : Perawatan
Jenis kelamin : laki laki
DIAGNOSA KEPERAWATAN