Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe
personality yang dimiliki.
c. Teori pembebasan (disengagement theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara
berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :
1.
kehilangan peran
2.
hambatan kontak sosial
3.
berkurangnya kontak komitmen
C. ETIOLOGI
2.
3.
4.
5.
6.
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Perubahan fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua sistim organ tubuh, diantaranya
sistim pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan
tubuh, muskuloskeletal, gastro intestinal, genito urinaria, endokrin dan integumen.
2. Perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
a.
Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
b.
Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
c.
Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.
d.
Rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan famili.
e. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri.
3. Perubahan spiritual
a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya
b. Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya , hal ini terlihat dalam
berfikir dan bertindak dalam sehari-hari
E. PATOFISIOLOGI
Menua adalah suatu proses menghilang nya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri, mengganti dan mempertahankan fungsi normal nya sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Proses menua bukan merupakan penyakit, melainkan suatu masa atau tahap hidup, akan
tetapi proses menua dapat menyebabakan berkurang nya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar. Sebenarnya tidak ada batas tegas
pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun.Pada setiap orang, fungsi
fisiologis alat tubuh nya sangat berbeda.
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Fisik / biologis
a. Wawancara riwayat kesehatan
b. Pandangan lansia tentang kesehatannya
c. Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
d. Kekuatan fisik lansia ( otot ,sendi , pendengaran dan penglihatan)
e. Kebiasaan lansia merawat diri sendiri
f. Kebiasaan makan , minum , istirahat /tidur ,BAB / BAK
g. Kebiasaan gerak badan / olah raga
h. Perubahan perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
i. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat
j. Masalah masalah seksual yang dirasakan
2. Pemeriksaan fisik
a. Sistem intergumen
b. Muskuluskletal
c. Respirasi
d. Kardiovaskuler
e. Perkemihan
f. Persyarafan
g. Fungsi sensorik ( penglihatan , pendengaran, pengecapan dan penciuman ).
H. INTERVENSI
No.DX
HASIL (NOC)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ..... pasien
mampu mengontrol nyeri
dengan kriteria hasil
a. TTV dalam batas normal
b.Skala nyeri berkurang menjadi
2
c. Mampu mengontrol nyeri
d.Melaporkan bahwa nyeri
INTERVENSI
(NIC)
a. Lakukan pengkajian secara
komprehensif
b. Monitor tanda tanda vital
c. Ajarkan teknik relaksasi napas
dalam
d. Kolaborasi pemberian analgetik
berkurang
e. Mampu mengenali nyeri
Menyatakan rasa nyaman
Intolerans
i aktivitas
tindakan keperawatan
selama 3x24jam klien
memperlihatkan upaya
menghindari cedera
1) Kaji
ulang
adanya
faktor-
faktor-faktor resiko.
3) Lakukan
modifikasi
1)
Mengidentifikasi
bahaya lingkungan yang
tidur,
dll)
sesuai
hasil
dapat meningkatkan
kemungkinan jatuh
2)
Mengidentifikasi
tindakan preventif atas
bahaya tertentu,
3)
Melaporkan
penggunaan cara yang
tepat dalam melindungi
diri dari jatuh
pencegahan
cidera
(menggunakan
yang
pencahayaan
baik,
penghalang
memasang
tempat
tidur,
menempatkan
berbahaya
benda
ditempat
yang
dengan
dokter
aman).
5) Kolaborasi
untuk
penatalaksanaan
glaukoma
dan
gangguan
untuk
pemantauan
secara berkala.
Resiko
jatuh
1) Energy conservation
2) Self care: ADLs
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam
Energy Management
1) Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan
aktivitas
kelelahan fisik
4) Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas
peningkatan TD, RR dan N 5) Monitor pola tidur dan
2) Mampu melakukan aktivitas
lamanya tidur
sehari-hari (ADLs secara
6) Bantu klien untuk
mandiri)
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
7) Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan klien
D. EVALUASI
1. Nyeri akut
Nyeri berkurang, nyeri dapat teratasi, pasien tampak rileks
Resiko Jatuh
Resiko terjadinya jatuh berkurang, klien tidak mengalami cedera akibat jatuh
dan tidak ada kontraktur sendi
a. Intoleransi aktivitas
Pasien dapat mentoleril aktivitasnya