Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH:
SRI WAHYUNI
WELSI PATANDEAN
FARIDA RAPA
JUWITA N.
ARIFUDDIN NUR
KHUSNUL KHOTIMAH
DINA DESI C.
2013/2014
1 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirabbil Alamin.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat
rahmatnya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada tenggang waktu yang telah
ditentukan. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih, kepada dosen pembimbing
bidang mata kuliah ilmu gizi, yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan
masukan demi terselesaikannya makalah ini dan juga demi kematangan materi yang
kami bahas dalam makalah ini.
Pada makalah ini, kami selaku penulis membahas mengenai kebutuhan dan juga
peran pentingnya gizi bagi anak dan balita. Yang meliputi zat-zat nutrisi yang
diperlukan dalam masa pertumbuhannya, serta hal-hal lainnya yang menyangkut tentang
judul makalah kami, hingga bahan-bahan pokok apa saja yang menghasilkan zat nutrisi
yang dibutuhkan. Contohnya saja pada wortel, yang mengandung VIT. C yang baik bagi
kesehatan mata dan kulit, dan lain-lain.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan
dan kekurangan dalam pembahasan materi di makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharakan adanya kritikan, serta saran yang positif dari seluruh pembaca, agar
makalah dapat berdaya guna dimasa yang akan datang.
2 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan ...........................................................................................................1
C. Ruang Lingkup...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A.
B.
C.
D.
Definisi Gizi...................................................................................................3
Definisi Makanan...........................................................................................3
Kebutuhan Gizi Pada Anak Dan Balita..........................................................6
Masalah Gizi Pada Bayi.................................................................................22
BAB I
3 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan
hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolisme
dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan
peran gizi dan keperluan gizi bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan
hingga balita. Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidak
mampuan atau ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan
kebutuhan yang memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan
balita.
Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa dapat
terjadi pada usia bayi dan balita. Namun, siapakah yang disalahkan dalam hal
ini? Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat berpengaruh. Misalnya saja
pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi memperoleh ASI, dan telah
diberikan
asupan
makanan.
Pada
masa
kanak-kanak,
tidak
menutup
kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada
seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.
B. TUJUAN
Hal yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan serta pemahaman mengenai kebutuhan dan peran gizi untuk anak
dan balita. Baik untuk penulis maupun bagi pembaca makalah ini. Sehingga
dapat berguna bagi kita semua.
C. RUANG LINGKUP
Makalah ini hanya membahas dan menuliskan penjelasan dan penjabaran
mengenai kebutuhan dan masalah-masalah kesehatan yang dapat dan terjadi
pada bayi dan balita.
4 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
BAB II
LANDASAN TEORI
5 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
A. DEFINISI GIZI
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Menurut Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. didalam bukunya Panduan Gizi
Lengkap Keluarga dan Olahragawan (2007: 2), istilah gizi berasal dari bahasa
arab giza yang berarti zat
makanan.
Didalam
bahasa
B. DEFINISI MAKANAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :
1. Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
2. Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk
atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua
proses dalam tubuh. Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan, makanan mengandung banyak unsur seperti karbohidrat,
lemak,
vitamin,
protein,
air, mineral
dan
lain
sebagainya
yang
6 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
c. Protein
Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas
atom-atom C,H, O dan N.
7 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
b. Mineral
Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah kecil
untuk membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk memelihara
keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia
tersiri dari mineral.
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan
gigi.
2. Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung, kontraksi
otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
3. Memelihara keteraturan metabolism.
8 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
9 | I lm u G iz i| Keb u tu ha n D a n Pera n G iz i A na k
Dan Balita
10 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
edema,
bahkan
dalam
kondisi
lebih
buruk
dapat
11 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
dan
sangat
penting
dalam
proses
12 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
nutrient
dengan
13 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
5. Memperhatikan
masukan
yang
terjadi
terhadap
hidangan
14 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
: 8,0
: 7,8
: 5,9
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat
menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
3. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah
sebagai berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi; dan,
15 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
4.
16 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
17 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
18 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
anak balita. Dimulai dari kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) +
10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44. Orang tua perlu hati-hati bila presentase
Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas 20 % dapat dikatakan
bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak seimbang,
Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila
berada di bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke
Keadaan gizi buruk untuk balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Berat badan
Protein (gr)
0-6 bulan
(kg)
6
60
10
7-12 bulan
8,5
71
18
1-3 tahun
12
90
25
19 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
4-5 tahun
18
110
39
Ca
Fe
Vit.A
Tiamin
Riboflavin
Niasin
Vit.C
Vit
Umur
(g)
(g)
sebagai
(mg)
(mg)
(mg)
(mg)
Bayi
0,6
Karotin
(mg
(mg)
1200
0,4
0,5
25
6-12bln
0)
Balita
0,5
1500
0,5
0,7
30
1-3 thn
0,5
10
1800
0,6
0,9
40
0,5
10
2400
0,8
1,0
13
50
4-5 thn
(40
3 bulan
120
3-5 bulan
115
6-8 bulan
110
9-11 bulan
105
112
Nelson (1969)
110(100-120)
20 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
Nelson (1969)
112
101
91
110
100
90
1
1-3
4-5
Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang
tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.
Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena
hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5
tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut
sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya.
Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha
agar Gizi Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
Tapi apa saja sih zat gizi yang dibutuhkan oleh anak kita agar tumbuh
kembangnya maksimal?
Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita yang
sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
1. Vitamin A, D, E dan K
Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita Anda. Jadi,
usahakan agar asupan vitamin ini terpenuhi setiap harinya. Seperti kita
ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit
balita kita, sedangkan vitamin D berperan penting dalam meningkatkan
penyerapan kalsium serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi anak.
Sementara vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan
21 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
massa
tulangnya.
Kalsium
sangat
penting
untuk
membentuk tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah
tulang ketika mulai belajar memanjat dan aktif bermain. Kebutuhan
harian balita akan kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber
makanan dari kalsium antara lain susu, keju, tahu, brokoli, tomat,
oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan salmon.
3. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan
imun tubuh balita Anda, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur
metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain
beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur. Sementara
untuk memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C, Anda dapat
memperolehnya dari tomat, kentang, stroberi serta sayur-sayuran hijau.
4. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu
perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak
terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi
kerja otak. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain
daging, ikan, brokoli, telur, bayam, kedelai serta alpukat.
22 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam
makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu
sehingga menegendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk
mengatasi keadaan ini, disamping memberikan suplementasi zat besi (jika
dokter menganggap ini perlu), anak harus pula diberi dan dibiasakan
menyantap makanan yang mengandung banyak besi. Sementara itu, sebagian
susu diganti dengan air atau air jeruk. Meski tidak mengandung besi, air
jeruk kaya akan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi.
2. Penyakit Kronis
Penyakit yang tidak menguras cadangan energi sekalipun, jika
berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan karena menghilangkan
nafsu makan anak. Di samping itu, ada pula jenis penyakit yang menguras
cadangan vitamin A.
3. Berat Badan Berlebih
Jika tidak tertasi, berat badan berlebih (apalagi jika telah mencapai
obesitas) akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Sama seperti orang
dewasa, kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan
antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu
sedikit olahraga, atau keduanya. Berbeda dengan dewasa, kelebihan berat
anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus
menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju
pertambahan berat selayaknya dihentikan atau diperlambat sampai proposi
berat terhadap tinggi badan kembali normal. Perlambatan ini dapat dicapai
dengan cara mengurangi makan sambil memperbanyak olahraga.
4. Pica
Yaitu mengonsumsi sesuatu bukan makanan, semisal debu, tergolong
ke dalam pica. Perilaku tersebut tidak membahayakan hidup anak sejauh dia
tidak menyantap zat toksik. Pica harus dibedakan dengan kebiasaan anak,
terutama balita, memasukkan barang kedalam mulut. Pada masa balita, anak
23 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
menggunakan mulut untuk belajar, misal menggigiti kelereng, dan ini bukan
pica.
5. Televisi
Sesungguhnya bukan televisi yang menimbulkan masalah gizi,
melainkan dampak tayangnya, terlebih iklan yang dilakonkan oleh anak.
Pemirsa anak yang belum dapat berpikir kritis mudah terbujuk dan hampir
seketika menyukai, misalkan keripik kentang, permen, atau makanan lain
yang tak bergizi yang iklannya dibintangi oleh sebaya mereka. Iklan
makanan anak bergizi jarang sekali ditayangkan. Hal ini sulit sekali diatasi.
Satu-satunya cara yang efektif untuk menghindarkan tayangan buruk itu
adalah dengan mematikan TV atau memindahkan ke saluran lain, yaitu
saluran yang tidak menayangkan iklan ketika iklan yang tidak diinginkan
itu tampil di layar TV. Jika anak (besar) sudah dapat diajak berkomunikasi,
berikan pengajaran tentang dampak negative makanan yang diiklankan.
6. Berat Badan Kurang
Kekurangan berat yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh
merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan
yang buruk. Sama seperti masalah klebihan berat, langkah penanganan harus
didasarkan pada penyebab serta kemungkinan pemecahannya.
7. Alergi
Secara literal, alergi makanan diartikan sebagai respons tidak normal
terhadap makanan yang orang biasa dapat menoleransinya. Alergi makanan
tidak jarang terlihat pada anak (5-8%) dan dewasa (1-2%), terutama mereka
yang memiliki riwayat keluarga sebagai penderita alergi. Angka kejadian ini
akan terus meningkat sama seperti kasus alergi lain semisal atopic atau asma.
Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi boleh jadi
bersifat sementara atau bahkan menetap. Alergi yang dipicu oleh susu,
kedelai, telur, dan tepung terigu dapat reda sendiri, sementara yang
disebabkan oleh kacang, ikan dan kerang cenderung menetap. Kebanyakan
alergi susu muncul pada tahun pertama kehidupan ketika anak diperkenalkan
pada susu sapi atau susu formula yang dibuat dari susu sapi. Alergi ini
24 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu ibu sangat
cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi juga
memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Zat-zat
25 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
B. SARAN
Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan dan kepedulian
akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi dan balita. Terutama
pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan berpengaruh pada
perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak dan balita.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC
Gabe Mirkin, M.D. dan Marshall Hoffman. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta:
PT.Grafidian Jaya
Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi
Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Niaga Media
Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan
Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto
26 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita
Tips Anak Bayi fikhar. (2012). Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita Anda
http://duniaanak.org/makanan-anak/gizi-balita-beberapa-nutrisi-pentingbalita.html. Diambil pada tanggal 11 September 2013. Pukul 06:45 WITA
Reki. (2003). Kebutuhan Gizi Bayi
27 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k
Dan Balita