Вы находитесь на странице: 1из 16

1.

METODE PEMBELAJARAN
Macam-Macam Metode pembelajaran, yaitu :
a. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan
atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif
besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah,
dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat
mendorong

timbulnya

inspirasi

bagi

pendengarnya.

Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok


untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu.
Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa
informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
b. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang
peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan
atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah
sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang
bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding
metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi
dalam

transformasi

pengetahuan,

penggunaan

metode diskusi

hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode


ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.

c. Metode Demontrasi
Metode

pembelajaran

demontrasi

merupakan

metode

pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari


jawaban

atas

pertanyaan-pertanyaan

seperti:

Bagaimana

cara

mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses


mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang
sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci
otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
d. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran
yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah
yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam
metode

ceramah

plus,

diantaranya

yaitu:

(a) Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas, (b) Metode ceramah
plus diskusi dan tugas. (c) Metode ceramah plus demonstrasi dan
latihan (CPDL).
e. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran
dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat
sendiri.
f. Metode Eksperimental
Metode

pembelajaran

eksperimental

adalah

suatu

cara

pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas


percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu

proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan


menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
g. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar
dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna
memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat
laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan
tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
h. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu
metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat
latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan
dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan
keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang
otomatis pada peserta didik.
i. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai
kordinator.

Cara

pengujiannya,setiap

pendidik

membuat

soal,

kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus
langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut
j. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama
teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya
sendiri.

k. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)


Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metodemetode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode
yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus
pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan
pendapatnya.
l. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode
mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek
yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
m. Taileren Method
Teileren

Method

yaitu

suatu

metode

mengajar

dengan

menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian


disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan
masalahnya.

2. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran
tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Macam-macam Model Pembelajaran, yaitu:


a. Model Pembelajaran Picture and Picture
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah
Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu
bentuk

model

kooperatif

pembelajaran

merupakan

kooperatif.

suatu

model

Model

pembelajaran

pembelajaran

yang

mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif


adalah

pembelajaran

yang

secara

sadar

dan

sistematis

mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh.
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar
yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi
urutan logis.
b. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya
kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil
dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah
ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif
dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal
ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan
masalah.
c. Model Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD)
Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif.
Semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya
struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam

proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatifsiswa


didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka
harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperaif adalah prestasi
belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima
berbagai

keragaman

dari

temannya,

serta

pengembangan

keterampilan sosial.
d. Model Pembelajaran Jigsaw
Jigsaw adalah tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh
Elliot

Aronsons.

Model

pembelajaran

ini

didesain

untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya


sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan

dan

mengajarkan

materi

tersebut

kepada

kelompoknya.Pada model pembelajaran jigsaw ini keaktifan siswa


(student

centered) sangan

dibutuhkan,

dengan

dibentuknya

kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-5 orang yang terdiri


dari kelompok asal dan kelompok ahli.
e. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Sejarah

Metode

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah dirintis dalam ilmu kesehatan di


McMaster University di Kanada pada tahun 1960-an yang diresmikan
pada tahun 1968. (Neufeld & Barrows, 1974), karena siswa tidak
mampu menerapkan sejumlah besar mereka pengetahuan ilmiah
dasar untuk situasi klinis. Tak lama kemudian, tiga sekolah medis lain
University of Limburg di Maastricht (Belanda), University of
Newcastle (Australia), dan University of New Mexico (Amerika)
mengambil

McMaster

model

pembelajaran

berbasis

masalah.

(diadopsi oleh lain program-program sekolah kedokteran (Barrows,

1996) dan juga telah diadaptasi untuk instruksi sarjana (Boud dan
Feletti, 1997; Duch et al, 2001. ; Amador et al, 2006)
f. Model pembelajaran mind mapping
Mind mapping merupakan cara untuk menempatkan informasi ke
dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk mind
mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang mempunyai banyak
cabang. Seperti halnya peta jalan kita bisa membuat pandangan secara
menyeluruh tentang pokok masalah dalam suatu area yang sangat
luas. Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan sebuah rute yang
tercepat dan tepat dan mengetahui kemana kita akan pergi dan
dimana kita berada.
g. Metode make a match
Pembelajaran terpusat pada guru sampai saat ini masih menemukan
beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat dilihat pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif antara
siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa
kurang terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep
yang diajarkan. Siswa kurang bisa bekerja dalam kelompok diskusi
dan pemecahan masalah yang diberikan. Mereka cenderung belajar
sendiri-sendiri. Pengetahuan yang didapat bukan dibangun sendiri
secara bertahap oleh siswa atas dasar pemahaman sendiri. Karena
siswa jarang menemukan jawaban atas permasalahan atau konsep
yang dipelajari. Metode make a match atau mencari pasangan
merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa.
Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari
pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas
waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
h. Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)

Strategi think pair share (TPS) atau berpikir berpasangan


berbagai adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think
pair share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan
waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan
Koleganya di universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends
(1997),menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara
yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan
prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa
lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.
Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa
membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya . Sekarang guru
menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah
dijelaskan dan dialami .Guru memilih menggunakan think-pair-share
untuk membandingkan tanya jawab kelompok keseluruhan.
i. Model pembelajaran DEBAT
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan
memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak
dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di
negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat
dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat
dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.
j. Model pembelajaran artikulasi
Model pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya
seperti pesan berantai, artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang
siswa wajib meneruskan menjelaskannya pada siswa lain (pasangan
kelompoknya). Di sinilah keunikan model pembelajaran ini. Siswa

dituntut untuk bisa berperan sebagai penerima pesan sekaligus


berperan

sebagai

penyampai

pesan.

Model pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang


menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk
menjadi kelompok kecil yang masing-masing siswa dalam kelompok
tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman kelompoknya
tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat
diperlukan dalam mode pembelajaran ini.
k. Model Pembelajaran Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini
pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung
kepada apa yang diperankan.
l. Model pembelajaran group investigation
Group

Investigationn merupakan

salah

satu

bentuk

model

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan


aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran
yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari
buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa
dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun
cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut
para

siswa

untuk

memiliki

kemampuan

yang

baik

dalam

berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok.


Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat
terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
m. Model Pembelajaran Bertukar Pasangan

Model pembelajaran Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran


dengan tingkat mobilitas cukup tinggi, di mana siswa akan bertukar
pasangan dengan pasangan lainnya dan nantinya harus kembali ke
pasangan semula/pertamanya. Dan model pembelajaran bertukar
pasangan ini merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu
pembelajaran yang dikembangkan dari teori kontruktivisme karena
mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan
sendiri melalui berpikir rasional (Rustaman et al., 2003: 206).

10

n. Model Pembelajaran Inquiry


Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan situasisituasi sedemikian rupa sehingga siswa mengambil peran sebagai
ilmuwan.

Dalam

situasi-situasi

ini

siswa

berinisiatif

untuk

mengamati dan menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasanpenjelasan tentang apa yang mereka lihat, merancang dan melakukan
pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori mereka,
menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen,
merancang dan membangun model, atau setiap kontribusi dari
kegiatan tersebut di atas.

3. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pengertian strategi biasanya berkaitan dengan taktik (terutama
banyak dikenal dalam lingkungan militer). Taktik adalah segala cara dan
daya untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal. Dalam proses
pendidikan, taktik tidak lazim digunakan, akan tetapi dipergunakan istilah
metode atau tehnik. secara sempit dan pengertian secara luas. Secara
sempit strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan secara luas strategi
pembelajaran dapat diberi arti sebagai penerapan semua aspek yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran termasuk didalamnya
adalah perencanaan, pelaksanaan dan terhadap proses, hasil dan
pengaruh kegiatan pembelajaran.
Macam-macam strategi pembelajaran:
a. Strategi pembelajaran paikem

11

Pengertian PAIKEM, secara bahasa dan istilah dapat dijelaskan secara


singkat,ia merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan menyenangkan.
b. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akademik,
jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).Trategi
pembelajaran kooperaif yang akhir-akhir ini menjadi perhatian dan di
anjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan.
c. Strategi Pembelajaran Langsung
Merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada guru (teacher centered approach)
d. Strategi Pembelajaran dengan Diskusi
Proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok.
e. Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan strategi
yang banyak dianjurkan oleh para pendidik.

Strategi ini dapat

dilakukan untuk mengajarkan materi-materi khusus.


strategi pembelajaran yang berpusat kepada siswa.

12

Merupakan

f. Strategi Pembelajaran Cooperative Learning


Strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses kerja sama
dalam suatu kelompok yang bisa terdiri 3 sampai 5 orang siswa untuk
mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.
g. Strategi Pembelajaran Problem Solving
Teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi
pembelajaran strategi pemecahan masalah.

4. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari
metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Macam-macam Pendekatan Pembelajaran
a. Pendekatan Konstektual

Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)


merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,
2001).
b. Pendekatan Konstrutivisme

Pendekatan

konstruktivisme

merupakan

pendekatan

dalam

pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa

13

dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi


pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam
peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa
berupa

keterampilan

dasar

yang

dapat

diperlukan

dalam

pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun


dalam lingkungan masyarakat.
c. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang


menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam
sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang
bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan
pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum
dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,
prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
d. Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu


menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan
dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses
penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
e. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta
didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi
kesalahan

konsep

(miskonsepsi).

14

Konsep

adalah

klasifikasi

perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep


merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan
pengalaman.
f. Pendekatan

Sains,

Teknologi,

dan

Masyarakat

Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan


Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara
pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri
serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi
Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology
Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE)
atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat.

5. TAKTIK PEMBELAJARAN
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya
individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan
metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang
digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi
dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi,
sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih
banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat
menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan
atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan,
pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam
taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni
(kiat). Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah
tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan
memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai
model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana

15

diisyaratkan

dalam

Kurikulum.

Mencermati

upaya

reformasi

pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau


calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model
pembelajaran,
(penelitian

yang

kadang-kadang

akademik

maupun

untuk

penelitian

kepentingan
tindakan)

penelitian

sangat

sulit

menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon


guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang
merujuk

pada

proses

(beserta

konsep

dan

teori)

pembelajaran

sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat


secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran
tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masingmasing,

sehingga

pada

gilirannya

akan

muncul

model-model

pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin


memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

16

Вам также может понравиться