Вы находитесь на странице: 1из 35

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, pemerintah


senantiasa

dihadapkan

dengan

permasalahan

keterbatasan dana pembangunan. Oleh karena


suatu

perencanaan

pembangunan

yang

yang

terfokus

bersifat

utama

itu, diperlukan

pada

strategis

yaitu

bidang-bidang

yaitu membangun

sebagian dari seluruh bidang yang ada, tetapi benar-benar


dapat memberikan manfaat yang luas bagi kemajuan daerah
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Isu strategis dan permasalahan mendesak dalam RPJMD
Kabupaten Bangli tahun 2010-2015 merupakan permasalahan yang
menjadi isu mendasar dalam pembangunan Kabupaten Bangli
selama lima tahun mendatang. Isu-isu strategis ini dikaitkan
dengan isu-siu strategis yang berkembang di tingkat Nasional dan
isu-isu

strategis

di

tingkat

Provinsi

Bali,

mengingat

bahwa

pembangunan yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Bangli


merupakan pembangunan yang terintegrasi dengan pemerintah
atasan

dengan

memperhatikan

kondisi

nyata

masyarakat

Kabupaten Bangli serta merupakan implementasi dari pencapaian


Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati Bangli terpilih.

4.1. Arahan RPJM-Nasional Tahun 2010 -2014


Arahan RPJMN ke-2 (20102014) ditujukan untuk lebih
memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang
dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 1

penguatan daya saing perekonomian. Adapun secara umum arah


RPJMN ke-2 (2010 -2014) adalah meliputi:
1. Meningkatkan kondisi aman dan damai di berbagai daerah
Indonesia

dengan

peningkatan

kemampuan

dasar

pertahanan dan keamanan negara yang ditandai dengan


peningkatan kemampuan postur dan struktur pertahanan
negara serta peningkatan kemampuan lembaga keamanan
negara,
2. Meningkatkan kesadaran dan penegakan hukum, melalui
konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan
hak azasi manusia, serta kelanjutan penataan sistem
hukum nasional. Selain itu, untuk mewujudkan kehidupan
bangsa

yang

lebih

demokratis

melalui

pelaksanaan

desentralisasi dan otonomi daerah serta penguatan peran


masyarakat sipil dan partai politik

dalam kehidupan

berbangsa,
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan indikatornya
peningkatan pembangunan sumber daya manusia, antara
lain meningkatnya pendapatan per kapita; menurunnya
angka

kemiskinan

dan

tingkat

pengangguran

sejalan

dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas disertai


dengan

berkembangnya

meningkatnya

tingkat

lembaga

pendidikan

jaminan

sosial;

masyarakat

yang

didukung dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional


yang mantap; meningkatnya derajat kesehatan dan status
gizi

masyarakat;

meningkatnya

kesetaraan

gender;

meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan,


dan perlindungan anak; terkendalinya jumlah dan laju
pertumbuhan

penduduk;

menurunnya

kesenjangan

kesejahteraan antarindividu, antarkelompok masyarakat,


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 2

dan antardaerah; dipercepatnya pengembangan pusatpusat pertumbuhan potensial di luar Jawa; serta makin
mantapnya nilai-nilai baru yang positif dan produktif dalam
rangka memantapkan budaya dan karakter bangsa,
4. Peningkatan daya saing perekonomian melalui penguatan
industri

manufaktur

sejalan

dengan

penguatan

pembangunan pertanian dan peningkatan pembangunan


kelautan dan sumber daya alam lainnya sesuai dengan
potensi

daerah

secara

pengembangan
percepatan

ilmu

terpadu

serta

pengetahuan

pembangunan

meningkatnya

dan

infrastruktur

teknologi;

dengan

lebih

meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan dunia


usaha; peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan;
serta penataan kelembagaan ekonomi yang mendorong
prakarsa
Kondisi

masyarakat
itu

dalam

didukung

infrastruktur

kegiatan

oleh

transportasi,

perekonomian.

pengembangan

serta

pos

dan

jaringan

telematika;

peningkatan pemanfaatan energi terbarukan, khususnya


bioenergi, panas bumi, tenaga air, tenaga angin, dan
tenaga

surya

untuk

kelistrikan;

serta

pengembangan

sumber daya air dan pengembangan perumahan dan


permukiman. Bersamaan dengan itu, industri kelautan
yang

meliputi

perhubungan

laut,

industri

maritim,

perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral


dikembangkan secara sinergi, optimal, dan berkelanjutan,
5. Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan

hidup

yang

penguatan

kelembagaan

makin
dan

berkembang

peningkatan

melalui

kesadaran

masyarakat yang ditandai dengan berkembangnya proses


rehabilitasi

dan

lingkungan

hidup

konservasi
yang

sumber

disertai

daya

dengan

alam

dan

menguatnya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 3

partisipasi

aktif

masyarakat;

terpeliharanya

keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya alam


tropis lainnya yang dimanfaatkan untuk mewujudkan nilai
tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunan
nasional

pada

masa

kelembagaan

dan

penanggulangan

yang

akan

datang;

kapasitas

bencana

mantapnya

antisipatif

di

setiap

serta
tingkatan

pemerintahan; serta terlaksananya pembangunan kelautan


sebagai gerakan yang didukung oleh semua sektor.
6. Peningkatan

kualitas

konsistensi

perencanaan

pemanfaatan

tata

ruang

ruang

serta
dengan

mengintegrasikannya ke dalam dokumen perencanaan


pembangunan dan penegakan peraturan dalam

rangka

pengendalian pemanfaatan ruang,


7. Untuk mencapai arah pembangunan Nasioal, ditetapkan
sebelas Prioritas Nasional yaitu: (1) reformasi birokrasi dan
tata

kelola;

(2)

pendidikan;

(3)

kesehatan;

(4)

penanggulangan kemiskinan; (5) ketahanan pangan; (6)


infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi; (9)
lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah tertinggal,
terdepan,

terluar,

dan

paskakonflik;

serta

(11)

kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

4.2.

Isu-isu Strategis di Tingkat Nasional


Dalam

upaya

untuk

mencapai

arah

pembangunan nasional, beberapa isu-strategis

dan

prioritas

yang menjadi

agenda utama dalam pembangunan nasional meliputi:


4.2.1. Pembangunan

Ekonomi

dan

Peningkatan

Kesejahteraan

Rakyat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 4

Penyelenggaraan program peningkatan kesejahteraan rakyat


akan dilaksanakan seiring dengan upaya peningkatan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan penguasaan ilmu
pengetahuan

dan

teknologi

akan

mendukung

terciptanya

penyelenggaraan program pembangunan ekonomi yang makin


berkualitas, yaitu pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada
peningkatan produktivitas dan daya saing, serta

makin memacu

terciptanya kreativitas dan inovasi. Penguasaan ilmu pengetahuan


dan

teknologi

juga

akan

mempercepat

tercapainya

pembangunan ekonomi yang makin mandiri.

tataran

Percepatan laju

pertumbuhan ekonomi ini diharapkan mampu menurunkan tingkat


pengangguran terbuka hingga di sekitar 5-6 persen pada akhir
tahun 2014, dan kesempatan kerja yang tercipta antara 9,6 juta10,7

juta pekerja selama periode 2010-2014.

percepatan pertumbuhan ekonomi


intervensi

pemerintah

yang

dan

terarah

Kombinasi antara

berbagai kebijakan
diharapkan

dapat

mempercepat penurunan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10


persen pada akhir 2014.
4.2.2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan
Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu
yang penting

dalam konteks nasional dan internasional. Krisis

ekonomi yang lalu tidak terlepas dari

buruknya tata kelola

pemerintahan, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Krisis


keuangan global, juga tidak terlepas dari masalah ini. Oleh karena
itu, negara-negara yang tergabung dalam G-20 sepakat untuk
menempatkan perbaikan tatakelola pemerintahan menjadi salah
satu

agenda

perbaikan

untuk

mencegah

krisis

berulang.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting


untuk

menjaga

agar

kelangsungan

pembangunan

tetap

berkelanjutan. Untuk itu, reformasi birokrasi akan dilaksanakan di


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 5

seluruh kementerian/lembaga untuk selanjutnya diteruskan di


pemerintah daerah. Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan
dan anggaran, akan diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja
secara menyeluruh. Reformasi ini diharapkan dapat membuahkan
hasil yang positif khususnya dalam perbaikan kualitas pelayanan
publik, efektivitas dan akuntabilitas kegiatan kementerian/ lembaga
dan penanggulangan korupsi.
4.2.3. Penegakan Pilar Demokrasi
Pembangunan demokrasi diarahkan untuk mencapai tingkat
demokrasi yang substansial. Namun, sebelum bisa beranjak
kepada demokrasi substansial harus

diselesaikan

terlebih dulu

semua masalah prosedural. Di dalam proses pemilihan umum,


misalnya, tidak boleh terulang kesalahan dalam

Daftar Pemilih

Tetap (DPT) yang membawa persoalan, baik di dalam pemilihan


umum legislatif maupun pemilihan kepala negara dan kepala
daerah. Ke depan, berbagai usaha perbaikan harus dilakukan,
sebelum melangkah menuju demokrasi substansial.
4.2.4. Penegakan Hukum
Terkait dengan kepastian usaha, salah satu persoalan yang
dianggap kerap menganggu masuknya investasi ke Indonesia
adalah lemahnya kepastian hukum. Karenanya penegakan hukum
akan membawa dampak yang positif bagi perbaikan iklim investasi
yang

pada

gilirannya

perekonomian
dengan

akan

Indonesia.

struktur hukum

memberi

Selanjutnya,
akan diatasi

dampak

positif

permasalahan

bagi
terkait

dengan peningkatan

independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum, peningkatan


kemampuan sumber daya manusia di bidang hukum, serta
mendorong berlakunya sistem peradilan yang transparan dan
terbuka. Oleh

karena itu,

semua

pihak, baik pemerintah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 6

pengusaha, maupun aparat penegak hukum mulai dari polisi dan


jaksa sampai kepada hakim dan pengacara benar-benar harus
menegakkan aturan main dan tatanan hukum yang pasti agar
hukum semakin tegak dan pasti.
4.2.5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan
Dalam lima tahun ke depan, penguatan dimensi keadilan dan
keikutsertaan akan dilakukan untuk setiap kegiatan atau program
pembangunan. Misalnya, melalui Program Keluarga Harapan (PKH),
bagi masyarakat sangat miskin akan diberikan bantuan tunai
bersyarat

dalam

bentuk

dukungan

biaya

pendidikan

dan

kesehatan. Langkah ini diharapkan dalam jangka pendek akan


memberikan

penghasilan

tambahan

bagi

keluarga

tersebut

(memperbaiki distribusi pendapatan) dan dalam jangka panjang


akan dihasilkan generasi baru yang lebih baik tingkat pendidikan
dan kesehatannya. Di samping itu, pemerintah akan mempertajam
kualitas program perlindungan dan bantuan sosial dalam gugus
(cluster) 1 untuk menjadi bantuan sosial berbasis keluarga.

4.3. Isu-isu Strategis di Tingkat Provinsi


Pembangunan
Bangli

merupakan

yang

dilaksanakan

pembangunan

Pemerintah

yang

Kabupaten

terintegrasi

dengan

pembanguna di tingkat Provinsi Bali, maka dalam RPJMD Kabupaten


Bangli mempertimbangkan pula isu-isu strategis yang berkembang
secara regional di Provinsi Bali. Adapun isu-isu yang berkembang di
Daerah Provinsi Bali meliputi:
1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pemerataan pembangunan wilayah, penguatan ekonomi melalui
pengembangan

kemitraan

pemasaran

industri

kecil

dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 7

menengah dengan pemanfaatan potensi unggulan daerah dan


penyediaan infrastruktur wilayah, peningkatan sarana dan
prasarana

trasportasi

untuk

memenuhi

standar

kelayakan

operasional,
2. Meningkatkan kualitas SDM, melalui peningkatan akses dan
kualitas

pendidikan

dan

peningkatan

penguasaan

dan

penerapan IPTEK; peningkatan pelayanan kesehatan melalui


upaya pencegahan penyakit, peningkatan sarana dan prasarana
kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat tidak mampu,
termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak,
3. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang yang
kompeten dan proporsional sesuai dengan perkembangan sosial
ekonomi masyarakat; konservasi dan perlidungan sumber daya
alam; penataan batas, luas, dan fungsi kawasan,
4. Meningkatkan
melalui

penyelenggaraan

peningkatan

tata

koordinasi

kelola

pemerintahan,

pemerintah

provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, dan desa dalam memberikan


pelayanan umum,
5. Mengembangkan pertanian yang tangguh dalam arti luas
menuju kemandirian dan ketahanan pangan, meningkatkan
akses petani terhadap permodalan, pemasaran, dan penunjang
lainnya,
6. Meningkatkan kehidupan modern yang berlandaskan budaya
Bali yang berorientasi pada tatanan kehidupan budaya dan
lingkungan hidup serta pengelolaan lingkungan hidup pesisir
dan laut.

4.4. Isu-isu Strategis di Kabupaten Bangli

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 8

Berdasarkan atas isu-isu Nasional dan daerah Provinsi Bali,


dan sesuai dengan kondisi wilayah serta kemampuan pendanaan
pembangunan di Kabupaten Bangli serta menyesuaikan dengan
Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati Bangli, maka isu-isu strategis
pembangunan di Kabupaten Bangli meliputi:

4.4.1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, tanpa


korupsi dan berkeadilan
Pembangunan
mewujukan

Pemerintahan

pemerintahan

pemerintahan yang baik

yang

diorientasikan
bersih

pada

upaya

tata

kelola

dan

dengan mengembangkan sinergitas

antara pemerintah, masyarakat dan swasta, penciptaan jalinan


kerjasama

dan

kemitraan

antarpemerintah

(pusat,

provinsi,

kabupaten dan kota), yang diwujudkan dengan kebijaksanaankebijaksanaan pemerintah daerah.


Tiga

hal

sangat

penting

yang

ditargetkan

sesuai

harapan

masyarakat, yaitu :
Pertama, pelayanan publik (public service) secara berlanjut demi
kelancaran administrasi pemerintah dan harus terbebas dari
pengaruh politik (adanya pergantian pemerintahan hasil pemilu),
PNS daerah harus independen dan hanya loyal kepada kepentingan
negara. Kedua, perlindungan, melalui perwujudan dan supremasi
hukum (kepastian dan penegakan hukum), sehingga masyarakat
merasa aman dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari dalam
berbangsa

dan

bernegara.

Dan

Ketiga,

memberdayakan

masyarakat (Enpowerment of the people), upaya pemerintah untuk


secara langsung mendorong (fasilitasi) masyarakat dalam berbagai
kegiatan

demi

kepentingan

masyarakat

melalui

pemberian

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

IV - 9

pelayanan dan perlindungan serta jaminan hukum yang konsisten


dan tegas.
Guna

menjamin terwujudnya

suatu pemerintahan yang

bersih dan tata pemerintahan yang baik tersebut, perlu diwujudkan


"check and balance" dari masing-masing fungsi yaitu DPRD
(Legislatif), Pemerintah Daerah (Eksekutif) dan Lembaga Yudikatif.
Masing-masing lembaga tersebut harus memiliki fungsi yang jelas
dan lebih independen, seluruh proses harus dilaksanakan secara
"transparan" untuk diketahui publik guna kepentingan pengawasan
melalui social control.
Dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan
tata kelola pemerintahan yang baik diarahkan pada kepemimpinan
yang dialogis di setiap tingkatan. Kepemimpinan dialogis ini
merupakan pengejewantahan dari sifat kepemimpinan demokratis
serta merupakan implementasi dari konsep aspiratif yang dianut
sehingga

mampu

meningkatkan

menjawab

kualitas

harapan

masyarakat.

penyelenggaraan

Selalu

pemerintahan,

pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat luas sesuai


dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance),
sehingga terbebas dari mal-adiministrasi, patologi birokrasi dan
praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

4.4.2.

Meningkatkan

derajat

kesehatan

melalui

penataan

manajemen institusi-institusi kesehatan


Pembangunan manusia sebagai insan menekankan pada
manusia yang berharkat, bermartabat, bermoral, dan memiliki jati
diri serta karakter tangguh baik dalam sikap mental, daya pikir
maupun daya ciptanya. Selain itu, pembangunan manusia sebagai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

10

IV -

insan menekankan pada pendidikan yang tinggi, sehat jasmani dan


rohani

serta

masyarakat

bergizi.

Pencapaian

merupakan

status

kinerja

kesehatan

sistem

dan

kesehatan

gizi
yang

dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah serta berbagai


komponen masyarakat. Kinerja

pembangunan kesehatan dicapai

melalui pendekatan enam subsistem dalam


nasional

(SKN),

yaitu

subsistem:

(1)

sistem

upaya

kesehatan

kesehatan;

(2)

pembiayaan kesehatan; (3) sumberdaya manusia kesehatan; (4)


ketersediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan; (5) manajemen
dan informasi kesehatan; dan (6) pemberdayaan masyarakat.
Keenam subsistem tersebut saling terkait dengan berbagai
sistem lain di luar SKN antara lain sistem pendidikan, sistem
ekonomi,

dan

sistem

budaya.

Status

kesehatan

dan

gizi

masyarakat Indonesia yang diukur dari umur harapan hidup (UHH),


angka

kematian

ibu (AKI),

angka

kematian

bayi (AKB), dan

prevalensi kekurangan gizi pada balita.


Selanjutnya, manajemen institusi-institusi kesehatan
mencakup;

perencanaan,

pelaksanaan,

yang

pengendalian,

pengawasan, dan pertanggungjawaban pembangunan kesehatan


terus dikembangkan. Upaya untuk menyusun perumusan kebijakan
kesehatan yang berbasis bukti, survailans secara menyeluruh, dan
regulasi bidang kesehatan baik jenis, jumlah maupun efektivitasnya
juga terus ditingkatkan.

4.4.3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia berbasis budaya


lokal untuk memenuhi persaingan global melalui peningkatan
tatakelola lembaga pendidikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

11

IV -

Pembangunan Sumber Daya Manusia dilakukan melalui


optimalisasi

pelayanan

bidang

pendidikan.

Pendidikan

juga

merupakan kebutuhan dasar yang harus mendapat perhatian


pemerintah yang selalu harus teridentifikasi kondisinya untuk
dapat melakukan pembangunan yang berkelanjutan. Pengelolaan
pendidikan harus dilakukan dengan profesional dan dikelola oleh
Sumber Daya Manusia yang berkompeten di bidang pendidikan.
Pengelolaan pendidikan merupakan penanaman investasi masa
depan bangsa yang tidak bisa dikelola dengan asal-asalan karena
sangat mahal nilainya. Pendidikan harus berakar pada potensi lokal
tetapi bergerak secara global. Penanganan masalah pendidikan
difokuskan pada masalah :
a) Persoalan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan,
b) Persoalan pemerataan dan perluasan akses pendidikan,
c) Persoalan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik
pendidikan.

4.4.4. Pelaksanaan pembangunan yang terintegrasi, berkelanjutan,


dan berwawasan lingkungan
Persoalan
multikompleks.

pembangunan
Oleh

karena

merupakan

itu,

masalah

pembangunan

tidak

yang
boleh

dilakukan sepotong-sepotong dan sektoral. Adanya keterbatasan


sumberdaya pembangunan, terutama pada komponen anggaran,
menuntut

adanya

efisiensi

dan

efektivitas

pelaksanaan

pembangunan. Over lapping, dupkilasi atau kontradiksi dalam


kebijakan, program, dan kegiatan harus dihindari. Sebaliknya,
harus dibangun keterpaduan dan sinergitas kebijakan, program,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

12

IV -

dan kegiatan. Disamping itu, ke depan, pembangunan Bangli harus


terintegrasi serta tetap berwawasan lingkungan.
Bangli ke depan, diharapkan tetap menjadi daerah hijau dan
lestari menuju Bangli yang Clean, Green, Moving, and Lovely,
yang bermanfaat bagi umat manusia di mana pun. Lingkungan
yang nyaman dan bermanfaat menjadi acuan dalam pembangunan
Bangli ke depan. Ke depan, pembangunan dilakukan dengan
menserasikan antara pemanfaatan sumber daya alam dengan
kebutuhan riil manusia serta kemampuan untuk menopangnya
dalam jangka panjang. Pemenuhan kesejahteraan umat manusia
(masyarakat)

diusahakan

dicapai

dengan

tetap

menjaga

kelestarian lingkungan untuk masa depan.

4.4.5. Pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan ekonomi


kerakyatan yang inovatif, kreatif, produktif, dan unggul
berbasis pada pertanian, pariwisata, industri

kecil, dan

koperasi.
Pemberdayaan

masyarakat

adalah

aspek

yang

sangat

penting untuk diprioritaskan dalam melaksanakan pembangunan


Bangli ke depan. Upaya menggeser paradigma memberi ke
pemberdayaan disadari bukan merupakan pekerjaan mudah,
tetapi

harus

dilakukan

demi

masa

depan

Bangli.

Fungsi

pemberdayaan oleh pemerintah harus diterapkan secara bertahap


dan

pasti

untuk

mengurangi

tumbuhnya

sifat

konsumtif

masyarakat, dan perlahan membentuk sifat produktif, inovatif,


kreatif pada masyarakat dan menuju peningkatan kesejahteraan
masyarakat itu. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat
dicapai melalui pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang unggul

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

13

IV -

dengan memperhatikan pertanian, pariwisata, industri kecil dan


kekuatan koperasi.
Isu-isu strategis di bidang pertanian adalah : Di Bangli sejak
lama sudah memiliki komoditas unggulan yang cukup terkenal
seperti bawang merah, bawang putih, ketela rambat ungu, jeruk
Kintamani, kopi arabika, bambu, dan beberapa komoditas lainnya.
Di Hulu : petani belum mendapatkan bibit, pupuk,

obat-obatan,

dan mesin-mesin pertanian yang tepat dan memadai.


On farm : petani belum menggunakan teknologi yang tepat yang
bersifat spesifik lokasi; keterbatasan pengetahuan petani dalam hal
penerapan teknologi tepat guna; petani belum mendapatkan
pendampingan

yang

optimal

untuk

penerapan

teknologi;

ketrerbatasan pengetahuan petani dalam memilih komoditas yang


tepat sesuai kebutuhan pasar dan kondisi agroklimat
Di hilir : petani belum mendapatkan akses pemasaran yang
memadai (masih banyak sistim ijon/pejeg); petani belum memiliki
pengetahuan yang optimal tentang nilai tambah (value added)
produk pertanian; belum cukup tersedia sarana dan prasarana
pengolahan hasil pertanian; petani belum mengenal sistim panen
yang efektif dan efisien (masih banyak terdapat kehilangan hasil
pada saat panen).
Pembangunan ekonomi tidak bisa hanya memperhatikan
komponen pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus
memperhatikan pemerataan pendapatan. Untuk itu, pembangunan
ekonomi

diarahkan

pada

peningkatan

produktivitas

dan

pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Sementara,


untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan ekonomi perlu terus
diupayakan pergeseran struktur ekonomi

dari sektor primer

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

14

IV -

(pertanian) ke sektor sekunder atau tersier (industri dan jasa) guna


menanggulangi keterbatasan ketersediaan lahan dan kejenuhan
input.

4.4.6. Pembangunan

budaya

etos

kerja

berbasis

kompetensi,

teknologi, dan informasi serta profesionalisme

Etos kerja, mengandung sebuah pengertian, spirit, semangat,


dan mentalitas yang menjelma menjadi seperangkat perilaku kerja
yang

positif

seperti

rajin,

bersemangat,

teliti,

ulet,

sabar,

akuntabel, bertanggung jawab , hemat serta menghargai waktu.


Kondisi seperti

itu diharapkan tumbuh pada seluruh komponen

masyarakat utamanya para birokrat, yang akan memberikan


pelayanan
karyawan

kepada
yang

masyarakat.

sesuai

dengan

Penempatan

pegawai

kompetensinya

akan

atau

banyak

memberikan dukungan terhadap tampilnya etos kerja pegawai


tersebut. Bersamaan dengan dasar kompetensi yang dimiliki oleh
seseorang akan membentuk profesionalisme dalam pengambilan
pekerjaan.
Profesionalisme tercermin dalam ketanggapan, kesigapan,
kecepatan, dan ketepatan serta ketaatan pada standar prosedur
pelayanan.

Kemajuan

teknologi

dan

informasi

juga

menjadi

landasan dalam pembangunan karena hal ini juga mempengaruhi


kecepatan pembangunan di samping juga wajib

menjadi bagian

yang harus dibangun. Unggulan program ini menjadi perhatian

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

15

IV -

utama bagi pembangunan Bangli ke depan untuk mempercepat


proses melepaskan ketinggalan.

4.4.7. Peningkatan pelayanan publik dengan penuh cinta kasih dan


pengabdian
Penyempurnaan terhadap pelayanan publik ditujukan pada
aspek

responsivitas,

responsivitas

akuntabilitas,

menghendaki

agar

dan

pelayanan

efisiensi.
publik

Aspek
mampu

menjawab kebutuhan dan keinginan customers. Sedangkan aspek


akuntabilitas

menghendaki agar pelayanan publik diberikan

dengan mempertimbangkan kesamaan akses semua warganegara,


transparan, dan adanya kepastian. Setiap warganegara mendapat
akses yang sama untuk memperoleh pelayanan publik yang
mereka butuhkan. Proses dan harga pelayanan pelayanan publik
harus transparan , dan didukung adanya kepastian prosedur dan
waktu pelayanan. Sedangkan aspek efisiensi ini mencakup baik
dari perspektif provider maupun customers. Kedua belah pihak
customers-provider

menginginkan pelayanan publik yang cepat,

murah, dan hemat tenaga, seperti dalam matriks berikut:

Matriks Penyempurnaan Pelayanan Publik


No
.

Bidang

Wahana
Struktural

Tindakan Konkrit
Identifikasi pelanggan
Survai kebutuhan pelanggan

Model
KYC
(Know Your
Customers)

Wawancara kebutuhan pelanggan


Susun
prioritas
kebutuhan
pelanggan dalam program.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

16

IV -

No
.
1.

Bidang

Wahana
Struktural

Responsivita
s

Tindakan Konkrit
Pedoman prosedur pelayanan
Kepastian waktu pelayanan

Model
citizens
charter

Kepastian biaya pelayanan


Kepastian jangka waktu pelayanan
Adanya mekanisme
dari pelanggan

pengaduan

Tersedianya kotak saran / alamat


e-mail providers
Kesamaan
akses
antara
warganegara untuk mendapatkan
pelayanan publik

Keadilan

Pemberian
pelayanan
berdasarkan nomor urut.

publik

Larangan adanya suap


Adanya
pemberitahuan
pada
customer terhadap pelayanan
yang tertunda atau dibatalkan
Sistem
Pelaporan

2.

Aktivitas pelayanan diaudit oleh


auditor secara berkala
Adanya laporan kinerja organisasi
tiap tahun

Akuntabel

Transparansi biaya
Transparans
i

Transparansi prosedur.
Transparansi
pelayanan

tentang

informasi

Penyederhanaan formulir semua


jenis pelayanan publik
Persyaratan
dan
prosedur
pelayanan dimuat di dalam webRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

17

IV -

No
.

Bidang

Wahana
Struktural

Tindakan Konkrit
site Pemda.

Deregulasi

Semua jenis formulir pelayanan


publik dapat di down load dari
internet.
Pengajuan
pelayanan
dikirim melalui internet

dapat

Sistem pelayanan perijinan satu


pintu
Produk layanan publik dapat di
kirim
ke
alamat
customers
dengan biaya APBD
3.

Efisiensi

Penguranga
n biaya

Adopsi
teknologi
modern

Membebaskan biaya pelayanan


publik yang mendasar, seperti
pelayanan KTP, Akta kelahiran,
dan
Akta
kematian
dengan
membebankan pada anggaran
APBD
Pengembangan manajemen data
base dengan teknologi modern
Proses
administrasi
dan
manjemen melalui computer online.

Pelayanan Publik, maka pelayanan publik harus berasaskan


pada kepentingan umum, adanya kepastian hukum, adanya
kesamaan

hak,

adanya

keseimbangan

hak

dan

kewajiban,

keprofesionalan, partisipatif, persamaan dalam perlakuan/tidak


diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu dan kecepatan,
kemudahan dan keterjangkauan dan bertujuan agar batasan dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

18

IV -

hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan


kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik, menjalankan sistem penyelenggaraan pelayanan
publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan
dan korporasi yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan publik
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan memberikan
perlindungan

dan

kepastian

hukum

bagi

masyarakat

dalam

mendapatkan penyelenggaraan pelayanan publik.

4.4.8. Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur


untuk mendukung kemajuan pembanguan ekonomi, sosial,
dan budaya.
Infrastruktur, sebagai prasarana pendukung pembangunan,
harus ditingkatkan pembangunan dan pemeliharaannya untuk
menjaga keberlanjutan pembangunan serta peningkatan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat. Infrastruktur yang telah dibangun
sebelumnya akan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan
masyarakat Bangli dan bahkan ditingkatkan dan dilengkapi sesuai
dengan kebutuhan.
4.4.9.

Peningkatan

dan

pemerataan

pelayanan

kebutuhan

masyarakat secara riil dan proporsional dan dimanfaatkan


secara cerdas dan cermat dengan mengedepankan pola
partisipasi dan prestasi
Pergeseran paradigma pembangunan seperti di atas bukan
berarti secara total dan sertamerta akan mengubah kebijakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

19

IV -

pemerintah menyangkut pelayanan kebutuhan masyarakat yang


mendasar, mendesak, dan nyata seperti dalam bentuk bantuan
sosial masyarakat. Pelayanan tersebut tetap menjadi perhatian
utama bahkan akan ditingkatkan dengan memperhatikan azas
keadilan, proporsional dan pemerataan. Masyarakat yang semakin
cerdas perlu mendapatkan pengarahan untuk memanfaatkan dan
mengarahkan bantuan-bantuan sosial kepada kegiatan-kegiatan
yang mendidik dan produktif sehingga masyarakat dapat secara
cermat menggunakan bantuan-bantuan yang ada.
4.4.10.

Meningkatkan Daya Saing Daerah dan Kohesi Sosial

melalui Penguatan Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Bangli


yang

diwujudkan

Ekonomi

berbasis

dengan

mengedepankan

Pengetahuan

dan

Peningkatan

Pemberdayaan

Masyarakat berbasis Pengetahuan

Kecenderungan perkembangan negara-negara maju yang


memiliki daya Saing tinggi berbasis pengetahuan dan teknologi,
meningkatkan pemahaman bahwa Daya Saing dan Kohesi Sosial
tidak sekedar dipengaruhi oleh melimpahnya sumberdaya alam,
melainkan faktor-faktor berbasis inovasi terutama pengetahuan
dan

teknologi

yang

dikembangkan,

dimanfaatkan

dan

disebarluaskan, yang mendorong berkembangnya inovasi dan


difusi secara terus menerus. Oleh sebab itu Daya Saing dan Kohesi
Sosial daerah Kabupaten Bangkli akan semakin ditentukan oleh
Penguatan Sistem Inovasi Daerah dalam upaya mengembangkan
potensi spesifik daerah.

4.5 Analisis Lingkungan Strategis Internal dan Eksternal

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

20

IV -

Analisis Lingkungan Strategis merupakan suatu pendekatan


ilmiah yang berdasarkan fakta dan data untuk menganalisis
keadaan atau kondisi yang ada dan terjadi dalam daerah yang
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah
dalam rangka. menetapkan tujuan dan sasaran

pembangunan

daerah dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Analisis ini


diperlukan sebagai media untuk memastikan pencapaian visi dan
misi yang telah ditetapkan

melalui penetapan tujuan (goal) dan

sasaran (objective) pembangunan daerah yang ingin dicapai serta


strateginya dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Proses

pengidentifikasian

menggunakan
seluruh

metode

komponen

analisis

analisis

pemerintah

lingkungan

SWOT dengan

ini

melibatkan

daerah, masukan masyarakat

yang dihimpun dalam Rencana Strategis SKPD

lima tahun

mendatang di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, dan


dokumen perencanaan lainnya yang mendukung.
4.5.1. Analisis Lingkungan Internal
Identifikasi
menguraikan

faktor

lingkungan

faktor-faktor

internal

dilakukan

untuk

yang menjadi kekuatan dan

kelemahan Kabupaten Bangli. Faktor kekuatan adalah situasi dan


kondisi

internal yang bersifat positif,

yang memungkinkan

organisasi pemerintah Kabupaten Bangli memiliki kemampuan dan


keunggulan strategis dalam mencapai tujuannya,
kelemahan

merupakan

situasi

dan

kondisi

sedangkan

ketidakmampuan

internal yang mengakibatkan kegagalan dalam pencapaian tujuan


dan sasaran.
A. Kekuatan (S):
1.

Kabupaten

Bangli

terletak

di

tengah

Pulau

Bali

yang

berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gianyar, Kabupaten


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

21

IV -

Klungkung,

Kabupaten

Buleleng,

Kabupaten

Badung,

dan

Kabupaten Karangasem sehingga menjadi jalur perekonomian


dari enam kabupaten lainnya.
2.

Kabupaten Bangli memiliki wilayah yang cukup luas yaitu


52.081 Ha atau 9,24% dari luas wilayah Provinsi Bali (563.666
Ha) dan memiliki Danau Batur yang memiliki luas 1.067,50 Ha,
dan Gunung Batur dengan kepundannya.

3.

Kabupaten Bangli memiliki wilayah dengan kawasan lahan


kering dan perkebunan yang cukup luas hampir 34.329 Ha
(65,95% wilayah) dan hal ini merupakan potensi lahan yang
cukup besar bila dibandingkan luas

kawasan perkebunan

produktif kopi (4.593 Ha), cengkeh (194 Ha), kakao (327 Ha).
4.

Memiliki hutan negara yang luas yaitu: seluas 9.341,28 Ha,


merupakan kawasan hutan yang ditetapkan oleh pemerintah
dengan fungsi Hutan Lindung (HL), Hutan Produksi Terbatas
(HPT) dan Taman Wisata Alam (TWA) terdiri atas HL PenulisanKintamani (4.219,3 Ha), HL

Munduk Pengajaran (613 Ha), HL

Gunung Abang-Agung (1.406,71 Ha), HPT Batur Bukit Payang


(453 Ha), TWA Batur Bukit Payang (2.075 Ha) dan TWA Gunung
Abang-Agung (574,27 Ha).
5.

Memiliki potensi sumber daya air permukaan dan air tanah.


Air permukaan terdiri atas dari Danau Batur dengan luas 1.607
Ha, kedalaman 70 meter, volume 815,58 juta/m 3, panjang garis
pantai (shoreline) 21,4 km dengan daerah tangkapan seluas
10.535 Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14
buah yang merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara
di bagian Selatan Pulau Bali. Air tanah di Kabupaten Bangli
berdasarkan Peta Pengendalian pengambilan air tanah dan
perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), menyatakan bahwa
seluruh wilayah Kabupaten Bangli dari bagian utara Kota Bangli

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

22

IV -

ke arah utara merupakan Daerah Resapan Air yang mengisi


Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah Kabupaten/Kota Sarbagita
termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian selatan. Jumlah
potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah titik di
42 desa dengan debit total 1.561,30 ltr./dt.
6.

Kabupaten Bangli memiliki

iklim tropis, suhu udara relatif

rendah berkisar antara 15 30 C, semakin ke utara suhu


semakin dingin, yang sangat cocok untuk jenis tanaman tropis
yang produktif (perkebunan dan kehutanan).
7.

Memiliki

sumber

daya

aparatur

pemerintahan

(PNS)

sebanyak 4.142 orang yang terdiri atas 1.469 orang golongan


IV, 1.673 orang golongan III, 935 orang golongan II dan 66 orang
golongan I.
8.

Memiliki sumber daya manusia (penduduk usia kerja) yang


cukup untuk melaksanakan pembangunan sebagai sumber
tenaga kerja yaitu sebanyak 169.418 orang pada tahun 2009,
dengan jumlah tersebut tingkat penggangguran terbuka sebesar
1,42%.

9.

Fasilitas kesehatan yang dimiliki Kabupaten Bangli sampai


dengan tahun 2009 berupa dua buah rumah sakit yaitu sebuah
rumah sakit umum dan sebuah rumah sakit jiwa (satu-satunya
rumah sakit jiwa yang terdapat di Provinsi Bali), 11 Puskesmas
dan 59 puskesmas pembantu yang tersebar di masing-masing
kecamatan. Rasio fasilitas kesehatan
per

100.000

penduduk

artinya

rata-rata sebesar 34,89

setiap

sekitar

fasilitas

kesehatan mampu melayani penduduk 34.890 jiwa penduduk.


10.

Di Kabupaten Bangli daerah yang beriklim sejuk adalah


daerah Kintamani, sehingga Kintamani merupakan daerah
penghasil sayur-sayuran. Produksi sayuran yang paling dominan
adalah bawang merah dengan produksi rata-rata per tahunnya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

23

IV -

mencapai 13.395,36 ton, disusul oleh sayuran kubis dengan


produksi rata-rata sebesar 11.432,34 ton, dan yang ke-3 adalah
tomat dan cabai yang masing-masing produksinya rata-rata
sebesar 4,718.39 ton dan 4,229.55 ton.
11.

Sektor unggulan yang lain yang mempunyai prospek adalah


jeruk yang sudah terkenal dengan sebutan jeruk Kintamani.
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, produksi jeruk ratarata adalah sebesar 67,127.50 ton. Di samping jeruk, produksi
terbesar ke-2 adalah pisang yang produksinya mencapai ratarata 68,696.78 ton.

12.

Kabupaten

Bangli

mempunyai

keunggulan

di

bidang

peternakan antara lain penggemukan dan pembibitan sapi Bali,


peternakan ayam ras petelur dan pedaging, serta penggemukan
dan pembibitan babi.
13.

Memiliki daerah wisata Penelokan dengan pemandangan


Danau Batur dan Gunung Batur yang sudah sangat terkenal di
dunia.

14.

Memiliki pimpinan daerah yang visioner dan berkomitmen


untuk

meningkatkan

daya

saing

daerah

melalui

adopsi

penguatan sistem inovasi daerah kabupaten Bangli

B. Kelemahan (W):
1. Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten di Bali yang
tidak memiliki potensi sumber daya laut.
2. Penggunaan lahan masih banyak yang belum produktif karena
merupakan lahan kering dan kesulitan penyediaan air baku.
3. Tingkat kesehatan masyarakat belum baik. Hal ini dapat dilihat
dari

AKB Kabupaten Bangli sebesar 11,5 pada tahun 2009,

sedangkan AKABA tahun 2009 sebesar 13,2 dan AKI sebesar


107.41 pada

tahun 2009, Angka kesakitan DBD mencapai

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

24

IV -

35,54% per 100.000 penduduk tahun 2008. Penyakit saluran


pencernaan di Kabupaten Bangli tahun 2008 adalah 1.978 per
100.000

penduduk.

Ini

menunjukan

kondisi

kesehatan

lingkungan dan perilaku hidup sehat perlu ditingkatkan.


4. APK (Angka Partisipasi Kasar) :106,16 % dan APM 92,97 %.
5. Masih rendahnya kualitas SDM industri kecil dan UMKM baik di
bidang teknis produksi, desain maupun manajemen.
6. Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kabupaten Bangli
tahun 2008 hanya 16% dari total kunjungan ke Bali.
7. Ketidakseimbangan

pembagian

luas

wilayah

kecamatan

ditunjukkan oleh data bahwa 29,55% wilayah terbagi menjadi


3 kecamatan (Susut, Bangli, dan Tembuku) sedangkan sisanya
hampir 70,45% wilayah Kabupaten terdiri atas satu kecamatan
yaitu Kecamatan Kintamani.
8. Pusat Ibukota Kecamatan Kintamani dilalui oleh jalur jalan
provinsi, namun aksesbilitas pencapaian desa-desa di wilayah
Kecamatan Kintamani sangat rendah. Hal ini tentu saja
mempengaruhi

rentang

kendali

pelayanan

pusat-pusat

pelayanan termasuk administrasi pemerintahan kecamatan


terhadap keseluruhan 48 desa.
9. Luas lahan Kintamani yang melimpah tidak serta merta dapat
dimanfaatkan secara optimal karena topografi yang curam,
keterbatasan sumber daya air, dan luasnya proporsi lahan
kritis.
10. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Bangli saat ini
masih ditandai oleh tidak meratanya aksesibilitas antardesa,
kualitas, ataupun cakupan pelayanan sehingga sarana dan
prasarana yang ada belum sepenuhnya dapat mendukung
pembangunan sektor real, mendorong sektor produksi, dan
keseimbangan pembangunan wilayah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

25

IV -

11. Sumber PAD yang masih terbatas dan relatif kecil yaitu
sebesar 10.500 juta rupiah pada tahun 2008, dibandingkan
dengan PAD kabupaten lain di Bali.
12. Pendapatan per kapita Kabupaten Bangli masih lebih rendah
bila dibandingkan dengan kabupaten/kota di Provinsi Bali,
pada

tahun 2008 PDRB per kapita tercatat sebesar Rp. Rp.

8.492.145 (ADHB).
13. Dari hasil pendataan rumah tangga miskin oleh BPS (dengan
mempergunakan 14 variabel) diperoleh data bahwa per 31 Mei
2006 jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Bangli
mencapai 13.191 rumah tangga, sedangkan hasil pendataan
31 Agustus 2008 jumlah RTM mencapai 13.451 rumah tangga.
14. IPM

Kabupaten

Bangli

termasuk

peringkat

dari

Kota/Kabupaten, dimana IPM provinsi Bali tahun 2007 sebesar


70,53 termasuk peringkat 16 di Indonesia.

4.5.2. Analisis Lingkungan Eksternal


Faktor lingkungan eksternal menggambarkan peluang dan
tantangan. Peluang merupakan
dan kondisi positif

faktor

yang menyatakan situasi

yang berada di luar kendali organisasi

pemerintah daerah yang dapat mendukung tercapainya tujuan dan


sasaran, sedangkan faktor tantangan adalah situasi dan kondisi
yang dapat menyebabkan kegagalan.
A. Peluang (O):
1. Berkembangnya perekonomian daerah Bali utara dan selatan
berpeluang

menjadikan

Bangli

sebagai

jalur

utama

perekonomian dari enam kabupaten lainnya.


2. Kebutuhan akan kopi dunia semakin meningkat termasuk juga
kakao sehingga berpeluang untuk terus diekspor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

26

IV -

3. Peningkatan pariwisata dunia termasuk Bali sebagai tujuan


wisata dunia menjadikan kebutuhan akan berbagai barang
kerajinan juga meningkat terutama kerajinan kayu dan
bambu.
4. Kebutuhan akan sumber daya air yang terus meningkat
menjadikan

bangli

berpeluang

untuk

meningkatkan

pengelolaan sumber daya lingkungan.


5. Peningkatan wisata agro yang berbasis lingkungan.
6. Peningkatan

produk-produk

kreatif

di

bidang

pertanian,

pariwisata dan industri kecil.


7. Peningkatan pariwisata berbasis lingkungan dan kecendrungan
pariwisata

dunia

menunju

modal

global

pariwisata

yang

berbasis

lingkungan.
8. Peningkatan

yang

dapat

diinvestasikan

di

berbagai sektor di Kabupaten Bangli.


9. Otomoni

daerah

yang

memungkinkan

daerah

mengembangkan potensi daerah sesuai dengan kondisi lokal


(lokal genius).
10. Peningkatan kebutuhan tenaga terampil di bidang pariwisata,
kesehatan dan TKI maupun tenaga kapal pesiar di dunia.
11. Dengan

adanya

pimpinan

yang

berkomitmen

dalam

meningkatkan daya saing daerah kabupaten Bangli melalui


penguatan sistem inovasi dan kohesi sosial, memiliki peluang
untuk

menciptakan

iklim

lingkungan

yg

kondusif

bagi

usaha/bisnis dan inovasi; dan potensi berkinerja unggul


secara berkelanjutan.

B. Ancaman (T)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

27

IV -

1. Peningkatan jumlah penduduk yang dapat meningkatkan


persaingan antar wilayah, antar penduduk dan antar kelompok
masyarakat
2. Meningkatnya

persaingan

bisnis

pariwisata

sehingga

meningkatkan pelanggaran pemanfaatan ruang pada kawasan


lindung, pelanggaran radius kawasan suci, alih fungsi lahan
hutan, dan lainnya.
3. Meningkatnya
sebagai

terorisme

salah

satu

di

sasaran

Indonesia

menjadikan

persembunyian

Bangli

teroris

dan

gangguan keamanan pariwisata Bangli.


4. Meningkatnya pemukiman dan perumahan serta parowisata
mengancam

alih

fungsi

lahan

yang

dapat

menurunkan

produksi pertanian dan perkebunan di Bangli.


5. Kebijakan pemerintah yang menurunkan insentif anggaran ke
daerah sementara kemampuan daerah masing rendah untuk
pembiayaan ekonomi daerah.
6. Perubahan iklim golbal yang dapat mengancam kelangsungan
pertanian di Kabupaten Bangli.
7. Tingginya persaingan antar wilayah dalam memperebutkan
investor.
8. Meningkatnya perebutan tenaga profesional

oleh kalangan

industri.

4.5.3. Strategi Berdasarkan SWOT


Berdasarkan atas analisis faktor internal dan faktor eksternal
daerah

Kabupaten

Bangli,

maka

dapat

disusun

strategi

berdasarkan atas faktor di atas. Strategi tersebut disajikan dalam


matrik berikut ini:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

28

IV -

Tabel 4.1 Matrik Strategi Berdasarkan SWOT


Kekuatan (S)
Peluang (O)

Kelemahan (W)

Strategi S-O

Strategi W-O

1. Peningkatan
dan

sarana

prasarana

1.

Peningkatan
(network)

antar

infrastruktur wilayah

lembaga pemerintah,

yang

ada

serta

lembaga

menciptakan

iklim

dan

yang

agar

peningkatan

kondusif

Kabupaten

Bangli

masyarakat

swasta

melalui

koordinasi

lintas

dapat menjadi jalur

sektoral

secara

Perdagangan

dan

optimal

guna

pariwisata

Bali

meyelenggarakan

bagian tengah.

pembangunann yang

2. Peningkatan

Efisien,

kerjasama
dengan

Relevansi

dukungan

Produktif.

baik

pemerintah
provinsi,
dan

Efektif,

regional

hubungan

(pusat,

kabupaten

kota

untuk

dan

semangat GITA-SANTI
dalam

meningkatkan

kemampuan
kemandirian

sector

masyarakat.

unggulan

dan

2. Pemanfaatan

pengembangan
wilayah.

dan

3. Peningkatan ekonomi

3. Peningkatan

tata

kerakyatan

sektor

kelola

pemerintah

unggulan

daerah

yang

profesional

secara

optimal

dalam

pemberian

melalui

pelayanan
masyarakat

kepada

pengembangan

untuk

ekonomi kreatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

29

jejaring

IV -

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

meningkatkan

4. Peningkatan

pendidikan,

pemanfaatan

kesehatan

dan

lokal, regional,

dan

perekonomian

internasional

melalui

daerah.

peningkatan

nilai

4. Peningkatan

peran

tambah

produk

aparatur pemerintah

barang dan jasa agar

dalam

berdaya

mewujudkan

etika dan moralitas


(Good

Government)

berdasarkan

GITA-

SANTI.
5. Pemanfaatan sumber
daya

alam

berorientasi
penyelamatan

saing

internasional.
5. Pemanfaatan
teknologi

dan

informasi

dalam

mendukung

yang

penerapan

pada

government

dan

pelestarian

guna

mewujudkan

guna

pemerintahan daerah

pengembangan

yang

industri

pertanian,

profesional.

industri

pariwisata,

dan

e-

manajemen

lingkungan

industri

yang

kecil
ramah

lingkungan
6. Pemanfaatan
dukungan
swasta

bersih,

dan

6. Peningkatan
penelitian

tentang

potensi

daerah

dalam

rangka

mengoptimalkan
pihak
dalam

pemanfaatan potensi
yang

ada

rangka

peningkatan

pemberdayaan

kemajuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

30

pasar

untuk
daerah
IV -

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

masyarakat,

untuk

dan

peningkatan

pengembangan

kesejahteraan

sektor

masyarakat.

unggulan

daerah.

7. Peningkatan

7. Peningkatan
dan
sosial

prasarana
,budaya, dan

ekonomi
guna

sarana

yang

ada

meningkatkan

kesejahteraan

hidup

masyarakat.

ketersediaan

dan

akurasi

dan

data

informasi

tentang

potensi

investasi

untuk menarik minat


investor

melakukan

investasi

8. Pemanfaatan
kelembagaan

di

Kabupaten

Bangli

agar

dapat

masyarakat

yang

meningkatkan

ada

guna

perekonomian daerah

mendukung
peningkatan
saing,

dan
daya

kemandirian,

kesejahteraan,

dan

membuka

peluang kerja
masyarakat.
8. Peningkatan

menciptakan

pengembangan

lapangan kerja guna

potensi

mengurangi

perkebunan,

angka

pertanian,

pengangguran

kehutanan, air danau

terbuka.

dan pariwisata yang

9. Peningkatan
akuntabilitas

mampu
dan

transparansi
pemerintah
menuju

mendorong

pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.

daerah

9. Peningkatan

tata

pengelolaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

31

bagi

sumberIV -

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

kepemerintahan yang

sumber

daya

baik

yang

berwawasan

dalam rangka

penegakan
dan

hukum

menumbuhkan

kepercayaan

dan

mendapatkan

penyelamatan

alam
dan

pelestarian
lingkungan

yang

mampu menciptakan

dukungan

dari

lapangan kerja yang

masyarakat

dan

luas dan berdasarkan

swasta.

atas tata ruang yang

10. Peningkatan stabilitas


politik,

keamanan

dan

ketertiban

dalam

ada.

daerah

guna

mendukung

terlaksananya
aktivitas
pemerintahan,
pembangunan

dan

kemasyarakatan.
11. Peningkatan
pemanfaatan
kemajuan

teknologi

dan informasi

guna

mendukung
pemberdayaan
masyarakat
upaya

dan

peningkatan

pendapatan
masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

32

IV -

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

12. Pengembangan
komoditas

unggulan

dan sektor ekonomi


kerakyatan

yang

kreatif melalui peran


aktif masyarakat dan
swasta

agar

dapat

menjadi

komoditas

ekspor

yang berkualitas.

Ancaman (T)

Strategi S-T

Strategi W-T

1.

1.

Peningkatan

sumber

antar

komponen

daerah dalam

rangka

yang

meningkatkan

dana

berada dalam wilayah


maupun luar wilayah
Bangli dalam rangka

2.

persaingan regional.
Peningkatan
dan
dalam

peran

kemampuan

aparatur

pemerintah
menghadapi

persaingan

pendapatan

pembangunan daerah.

menghadapi

3.

potensi

hubungan yang baik


masyarakat

2.

Optimalisasi

Pertahankan
kemampuan

apratur

pemerintah

dalam

melakukan
lintas

koordinasi

sektoral

menhadapi

persaingan

regional.

regional 3.

Menjaga

dan perubahan kondisi

profesionalisme

dinamika politik

aparatur

Peningkatan

untuk

pemerintah
menghadapi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

33

untuk

IV -

Kekuatan (S)

Kelemahan (W)

pengetahuan

dan

perubahan

keterampilan

dan

masyarakat

agar

memiliki kemampuan
untuk

berwirausaha

dalam

rangka

4.

pembinaan 5.

dan

6.

ada

guna 7.

untuk

8.

untuk

Pertahankan
penguasaan
dalam

peran

pasar
menghadapi

persaingan global.

pemerintah
9.

Menjaga

hubungan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

34

secara

kemampuan

persaingan regional.
aparatur

lokal

regional.

Peningkatan dukungan

Peningkatan

potensi

menghadapi persaingan

perubahan

menghadapi
7.

Menjaga
optimal

regional

swasta

penyakit

ekonomi

geopolitik. .
pihak

tentang hukum

masyarakat lainnya.

yang

menghadapi

6.

penegakan

dan

sumberdaya

dan

mewujudkan

Sosialisasi
aturan

Peningkatan

persaingan

hukum

supremasi hukum.

dalam

ekonomi lokal.
5.

Sosialisasi
untuk

aparatur

pengembangan

perubahan

geopolitik.

melalui

penguatan

regional

dan

masyarakat

rangka

dalam

persaingan
kinerja

pemerintah

Pemberdayaan
menghadapi

lembaga
oleh

sosial

masyarakat

pengangguran.
Peningkatan

dinamika

politik.

mengurangi
4.

geopolitik

IV -

Kekuatan (S)

8.

Kelemahan (W)

daerah dalam rangka

antara pemerintah dan

perwujudan supremasi

swasta

hukum.

menciptakan

Peningkatan

peran

bisnis

serta masyarakat dan


swasta dalam rangka
penegakan supremasi

10.

dalam

menghadapi
persaingan
dan

regional 11.

menanggulangi

berbagai

macam

penyakit masyarakat.

kuat

kemampuan manajerial
dalam

pemerintah
menghadapi

transformasi birokrasi.
Aplikasikan
government

edalam

menghadapi persaingan
regional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab. Bangli 2010 -2015

35

dan

Pertahankan
aparatur

Peningkatan
transparansi

yang

jejaring

luas.

hukum.
9.

dalam

IV -

Вам также может понравиться