4/16/2012

PHYSICAL CHEMISTRY LABORATORIUM

NEW A ND RENEWA BLE ENERGY (BI OENERGY)
RESEARCH CENTER

4/16/2012

BAHAN BAKAR DIESEL

Minyak Diesel adalah salah satu jenis
produk minyak bumi yang biasa
dipakai didalam mesin mesin Diesel
atau biasa disebut mesin penyalaan
Kompressi.
Didalam suatu kilang KONVENSIONAL.
Minyak diesel biasanya diperoleh
setelah fraksi ringan dipisah seperti
bagan dibawah ini.

4/16/2012

FRAKSI MINYAK BUMI

1.
2.

3.

4.
5.

6.

Gas gas ringan mulai C1 s/d C3 methan atau gas alam ethan propan dsb.Gas gas ini
dikemas dalam bentuk LNG atau LPG.
Straight Run Gasoline atau bensin langsung dari golongan C4 C7 biasanya untuk
produksi premium minyak ini masih mempunyai angka oktan rendah sehingga untuk
menjadi premium harus dicampur dengan bensin yang lain.
Naptha C7--- C11
Produk ini adalah bahan untuk membuat bensin berangka oktan tinggi dan juga
produk ringannya menjadi bahan untuk bahan bakar Avtur. Bahan ini dipakai juga
sebagai bahan untuk produksi beberapa polimer ( bahan petrokimia)
Kerosen C9 --- C16.
Fraksi ringannya untuk campuran avtur sedang fraksi beratnya untuk minyak tanah.
Gasoil C15 C25 dibagi 2
Light gas oil ( LGO )untuk minyak solar (melalui proses catalytic cracker)
Heavy gas oil ( HGO ) untuk minyak diesel dan mesin berat lainnya atau minyak bakar
Industri
Long residue
Diolah lanjut untuk minyak pelumas,waxs , aspal dan minyak bakar residu.

APLIKASI MINYAK NABATI

Percobaan pertama motor diesel : minyak
tanaman
Booming minyak Minyak mineral ditinggalkan
Embargo (OPEC 1970) Penelitian penggunaan
minyak tanaman kembali intensif

4/16/2012

4/16/2012

SIFAT FISIK MINYAK JARAK

SIFAT FISIK MINYAK BIJI SAWIT

SPESIFIKASI BIODIESEL (B100) ASTM

Metode
ASTM

6/3:1

6/6:1

6/9:1

Viskositas kinematik, 40 C,
mm2. s-1

D 445

12,1503

6,8258

6,3743

2,2077

Densitas, kg. m-3

D 1298

913,8

901,3

895,7

880,4

Sifat

6/12:1

Titik nyala (closed cup), C D 93

149,0

143,0

143,0

146,0

Abu tersulfatkan, % b/b

D 874

0,006

0,004

0,010

0,002

Titik kabut, C

D 2500

18

17

15

10

Titik tuang, C

D 97

16

13

10

-4

Residu karbon, % b/b

D 4530

0,080

0,035

0,038

0,008

Angka asam, mg KOH. g-1

D 974

0,20

0,16

0,09

0,11

58,113

31,251

23,340

Gliserol total, % b/b

4/16/2012

4/16/2012

4/16/2012

4/16/2012

4/16/2012

Metode Penelitian

PROSES TRANSESTERIFIKASI TANPA

ESTERIFIKASI
Kalium metoksida

Trigliserida
Metil ester + gliserol
Settling
Gliserol

Metil ester
Penguapan
Pencucian dengan air
Lap. Air

Metil Ester
(Biodiesel)

Lap. Metil ester

Pengeringan

10

4/16/2012

11

4/16/2012

12

4/16/2012

Berdasarkan uji ASTM, Biodiesel dari bahan minyak metanol memiliki

sifat lebih baik dan memenuhi standar bahan bakar untuk mesin diesel

Spektrum 1H NMR transesterifikasi

13

4/16/2012

Metode Penelitian

PENENTUAN KONVERSI BIODIESEL

MENGGUNAKAN 1H NMR
CME, % 100X

5 IME
5 IME 9 ITAG

CTAG, % 100 CME

TAG,%massa

KROMATOGRAM 1H-NMR MINYAK

JELANTAH

Kromatogram 1H-NMR minyak jelantah

CTAG x MWTAG x dTAG

(CTAG x MWTAG x dTAG) (CME x MWTAG x dTAG)

KROMATOGRAM 1H-NMR BIODIESEL DARI

MINYAK JELANTAH TANPA ESTERIFIKASI
(KONVERSI 53,29%) DAN DENGAN ESTERIFIKASI
(KONVERSI 100%)

14

4/16/2012

PENGHITUNGAN RASIO MOLAR

MINYAK METANOL

Minyak (g)

100

BM
(g/mol)

Mol
Minyak

Mol
Metanol

Min Metanol
(g)
Rasiomolar

1
3
1:03
0.1129356 0.33880694
885.46
10.85537461
49
8

Rasio Molar
1:06
21.71074922

15