Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH
SUBHAN
NIM 010030170 B
Pembimbing Akademik
PSIK FK Unair
Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KPP atau Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu,
yaitu bila pembukaan pada premi < 3 cm dan pada multi para < 5 cm (Rustan M,
1998). Biasanya terjadi +- 7-12% dari kehamilan (Ban-Zion Taber, 1998).
Apabila Ketuban pecah pada atau mendekati saar persalinan, persalinan
terjadi secara spontan dalam beberapa jam. Bila ketuban pecah dini dihubungkan
dengan kehamilan preterm. Ada resiko peningkatan morbiditas dan mortalitas
perinatal akibat imaturitas janin. Bila kelahiran tidak terjadi dalam 24 jam, juga
terjadi resiko peningkatan infeksi intrauterin (Ban-Xion T). Disamping itu
ketuban pecah dini disertai kelainan letak akan mempersulit pertolongan
persalinan.
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung karena
selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat berkurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi dan juga bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban
sangat lemah dan mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban.
Anjuran mengenai penatalaksanaan dari kehamilan dengan komplikasi
ketuban pecah prematur tergantung pada umur kehamilan janin, tanda infeksi
intra uterin dan populasi kx, pada umumnya KT dengan ketuban pecah dan usia
kehamilan > 36 minggu sebelum 24 jam dari pecahnya ketuban maka
memperkecil resiko infeksi intra uterin. Dan persalinan diinduksi dengan
oksitosin selama presentasi janin adalah kepala bagian induksi gagal dilakukan
sectio cesaria.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat saebagai pedoman atau acuan kami dalam
membandingkan antara teori dan praktek sebagai dasar untuk mengembangkan
sumber daya manusia khususnya bagi penulis :
1. Peningkatan dan pengetahuan tentang: etiologi,patogenesis, dasar-dasar
diagnosis
KPP,
pengaruh
ketuban
pecah
dini
premature
dan
penatalaksanaannya.
2. Peningkatan kemampuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan pad aklien
dengan ketuban pecah premature dalam hal; pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah kami pelajari dan telaah mengenai materi dan kasus tentang ketuban
pecah premature dengan induksi persalinan dengan SC pada ruang bersalin I RSUD
Dr. Soetomo Surabaya tidak dijumpai perbedaan masalah atau kesenjangan yang
bermakna baik dari segi perawatan, penatalaksanaan dan pengobatannya.
Pada dasarnya dalam penanganan kasus klien KPP dengan induksi
persalinan dengan SC baik teori maupun protap perawatan, penatalaksanaannya dan
pengobatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit sesuai dengan standart Nasional.
Apalagi hal tersebut ditunjang dengan adanya informasi dan program Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) yang dapat membantu dalam
meminimalkan kesenjangan antara teori dan prkatek.