Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka
kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal
16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 angka kematian
Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000 kelahiran hidup Padahal
sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga
mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan
ibu dan anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan
terpadu untuk mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL. Penyebab
dari kejadian kehamilan risiko pada ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan
ibu tentang kesehatan reproduksi, rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan
yang rendah. Dengan adanya pengetahuan ibu tentang tujuan atau manfaat
pemeriksaan kehamilan dapat memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara
rutin. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat meliputi
jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi dan tetap mempertahankan derajat
kesehatan yang sudah ada. Selain itu, ibu dapat meningkatkan pengetahuan tentang
tanda kehamilan risiko baik melalui tenaga kesehatan terutama bidan, petugas
Posyandu, media massa (televisi, koran, dll), sehingga dapat mengenal risiko
kehamilan dan mengunjugi bidan atau dokter sedini mungkin untuk mendapatkan
asuhan antenatal (Maulana, 2008, p. 183).
Prioritas penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia
(24%), infeksi (11%), abortus (5%) dan partus lama (5%). Pendarahan menempati
persentase tertinggi penyebab kematian ibu, anemia dan kekurangan energi kronis
(KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi
(Profil Kesehatan Indonesia, 2008). Kehamilan risiko adalah kehamilan patologi yang
dapat mempengaruhi keadaan ibu dan janin. Dengan demikian, untuk menghadapi
kehamilan risiko harus diambil sikap proaktif, berencana dengan upaya promotif dan
preventif sampai dengan waktunya harus diambil sikap tegas dan cepat untuk dapat
menyelamatkan ibu dan bayinya (Manuaba, 2007, p. 44).
Kasus kehamilan risiko banyak ditemukan di masyarakat, tetapi tenaga kesehatan
tidak bisa menemukannya satu persatu, karena itu peran serta bidan sangat
dibutuhkan dalam mendeteksi ibu hamil risiko. Salah satu tindakan bidan yaitu
melalui promosi kesehatan dan pencegahan risiko, seperti pemberian suplemen
nutrisi, zat besi, imunisasi tetanus toksoid dan pemberian konseling tentang tanda
bahaya
kehamilan,
dan
keluarga
berencana.
Mendeteksi
dan
melakukan
I.3. Tujuan
1.
Tujuan umum
Untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta
c.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi
kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya. Penyebab
kehamilan risiko pada ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
kesehatan reproduksi, rendahnya status sosial ekonomi dan pendidikan yang
rendah. Pengetahuan ibu tentang tujuan atau manfaat pemeriksaan kehamilan dapat
memotivasinya untuk memeriksakan kehamilan secara rutin. Pengetahuan tentang
cara pemeliharaan kesehatan dan hidup sehat meliputi jenis makanan bergizi,
menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat cukup sehingga dapat mencegah
timbulnya komplikasi dan tetap mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada.
Umur seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut
hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi di
bandingkan wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia
reproduksi (Rikadewi,2010).
1. Faktor Kehamilan Resiko Tinggi
Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dan dapat
berpengaruh terhadap kematian ibu di Indonesia. Secara umum akronim,
diantaranya kita mengenal istilah 3T (tiga fase terlambat) dan 4T (menghindari
empat terlalu). Tiga fase terlambat (3T) yaitu: Terlambat Satu: terlambat
memutuskan untuk mencari pertolongan baik secara individu, keluarga atau
keduanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi fase satu ini adalah terlambat
mengenali kehamilan dalam situasi gawat, jauh dari dari fasilitas kesehatan,
biaya, persepsi mengenai kualitas dan efektivitas dari pelayanan kesehatan.
Terlambat
Dua:
terlambat
mencapai
fasilitas
pelayanan
kesehatan.
Faktorfaktor fase dua ini adalah lamanya pengangkutan, kondisi jalan, dan
biaya transportasi. Terlambat Tiga: terlambat mendapatkan pelayanan yang
adekuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi fase tiga ini adalah terlambat
mendapatkan pelayanan pertama kali di RS (rujukan). Keterlambatan ini dapat
dipengaruhi oleh kelengkapan peralatan rumah sakit, ketersediaan obat dan
ketersediaan tenaga terlatih. Disamping faktor tiga terlambat tersebut, bagi
wanita usia subur untuk menghindari empat terlalu (4T), yaitu : Terlalu mudah
untuk melahirkan, Terlalu tua untuk melahirkan, Terlalu rapat jarak
kelahiran dan Terlalu banyak melahirkan.
dengan
penyakit
(hipertensi,
Diabetes,
Tiroid,
Jantung,
Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak
nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan
tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita
anemia pada masa kehamilan. Penyakit terjadi akibat rendahnya kandungan
hemoglobin dalam tubuh semasa mengandung.Faktor yang mempengaruhi
terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi,
kekurangan asam folat dan kelainan haemoglobin. Anemia dalam kehamilan
adalah suatu kondisi ibu dengan kadar nilai hemoglobin di bawah 11 gr% pada
trimester satu dan tiga, atau kadar nilai hemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada
trimester dua. Perbedaan nilai batas diatas dihubungkan dengan kejadian
hemodilusi.
BAB III
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA PUTAT
Tanggal
: 12 April 2015
Waktu
Tempat
: Desa Putat
Topik
Peserta
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa putat di bagi menjadi 3 tahap,
yaitu :
1.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS
Desa Putat terletak di kecamatan Tanggulangin, kabupaten Sidoarjo yang
berjarak 1 km dari puskesmas Tanggulangin. Desa ini perempuan banyak bekerja
sebagai ibu rumah tangga yang beberapa diantaranya bekerja di pabrik, beberapa
warga laki - laki banyak yg bekerja sebagai petani.
Sumber daya desa yang dapat di indentifikasi sebagai modal kekuatan untuk
mengatasi masalah adalah sebagai berikut :
1. Posyandu yang aktif dengan ketersediaan tenaga kader 20 orang
10
2. Lokasi pemukiman warga desa berada dalam area yang berdekatan sehingga
memudahkan mobilisasi kegiatan
3. Fasilitas desa sederhana untuk sentralisasi kegiatan guna mengatasi masalah
4. Sistem pelayanan yang di koordinir puskesmas Tanggulangin selama ini
berjalan lancar, termasuk penyediaan tenaga dokter dan bidan desa
Untuk mendalami analisa umum di atas, digunakan pendekatan Diagram
Fishbone. Cara ini sering juga disebut Cause and Effect Diagram atau Ishikawa
Diagram diperkenalkan oleh dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian
kualitas dari jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar ( 7 basic quality
tools )
Diagram Fishbone digunakan ketika ingin mengindentifikasi kemungkinan
penyebab masalah. Suatu tindakan dan langkah Improvement akan lebih mudah
dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat
dari diagram ini dapat menolong untuk menemukan akar penyebab masalah
Dalam diagram Fishbone penyebab biasanya berupa suatu permasalahan
yang akan di perbaiki dan permasalahan tersebut ditemukan pada " kepala ikan ".
Penyebab dari masalah kemudia diletakkan sepanjang " tulang " dan di
klarisifikasi ke dalam tipe berbeda sepanjang cabang, Penyebab masalah
berikutnya ditempatkan di samping cabang yang lain.
Berikut ini disajikan diagram Fishbone untuk mengurai permasalahan
kehamilan resiko tinggi pada desa Putat:
Metho
d
Materi
MA
N
al
11
Kesehatan Diri
Kurangnya
Kesadaran
dalam Menjaga
Kesehatan Diri
Masyarakat Desa
Putat
Ibu hamil
resiko tinggi
Kurangnya
Melakukan
penyuluhan dan
mengadakan kelas
ibu hamil
dukungan
keluarga untuk
ibu
ENVIRONMENT
MANAGEM
ENT
B. Pembahasan
1. Karekteristik Sumber Informasi
Sumber informasi adalah warga desa Putat, bahwa masyarakat desa Putat
masih kurang kesadaran diri akan pentingnya menjaga kehamilan dan
menghindari resiko tinggi pada ibu hamil.
2. Karakteristik Sumber Informasi Kunci
Semua informan adalah kader - kader desa yang mengikuti pelatihan
tentang kelas ibu hamil dan penyuluhan tentang ibu hamil resiko tinggi yang di
selenggarakan oleh dokter muda FK UWKS yang bermukim di desa Putat yang
bekerja sama dengan pihak puskesmas Tanggulangin yaitu bidan-bidan desa
12
yang bertanggung jawab terhadap desa Putat. Semua informan terlibat dalam
pengorganisasian dalam warga setempat.
3. Karakteristik kehamilan resiko tinggi pada ibu hamil
Sebagian besar permasalahan yang terjadi pada ibu hamil dikarenakan
kurangnya kesadaran tentang resiko tinggi pada ibu hamil.
4. Kausa
Permasalahan
yang
dikemukakan
di
atas
dapat
digarih-bawahi
hamil.
5. Kausa Alternatif
Pemecahan masalah yang akan dikedepankan adalah progam pennyuluhan
untuk meningkatkan kesadaran ibu hamil tentang resiko tinggi pada ibu hamil
dan melakukan kelas ibu hamil.
BAB V
RENCANA PROGAM
A. Pra - Progam
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses atau upaya
memampukan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi
kesehatan masyarakat. Dalam hal kebutuhan masyarakat di desa Putat, pemberdayaan
masyarakat
diperlukan
untuk
mengatasi
13
ibu
hamil
resiko
tinggi.
Tujuan
pemberdayaan masyarakat dalam hal kebutuhan di desa Putat pada kegiatan ini
adalah:
Meningkatkan pengetahuan.
B. Strategi Pemberdayaan
Langkah
langkah
yang
diperlukan
dalam
strategi
implementasi
pemberdayaan warga masyarakat di desa Putat, terkait masalah ibu hamil resiko tinggi
adalah sebagai berikut :
1. Membentuk kelas ibu hamil.
2. Rutin melakukan posyandu pada ibu hamil
Tujuan
1.
Sasaran
Membuka 1.Warga
Keluaran
Pelaksanaan
Komitmen
Kegiantan
Pertemuan pada
kelas ibu hamil
wawasan
masyarakat
tokoh
tentang
desa Putat
pentingnya
warga
14
untuk 2
kali/bulan
menjaga
kondisi
mendukung
ibu hamil
progam
2. Mengurangi
ibu hamil
desa
Putat.
kelas
resiko tinggi.
1. Memberikan 1.
Building
penyegaran,
pengetahuan
Putat
dan
Kader 1.
Putat
Kader 1.Pelatihan
hamil.
pengetahuan
dan
terkait
kader
tenaga
hamil
kesehatan
tinggi..
2. Pelatihan dan
ibu pemberian
resiko informasi
posyandu
kepada ibu-ibu
di
desa
Putat
terutama
para
hamil
diadakan
2kali/bulan
Pendayaan
1. Melaksankan 1.para
ibu Pemberiaan
di
15
yang
harusnya
ibu hamil.
dilakukan
hamil
dan kesehatan.
bulan 2x untuk
informasi
ibu
mengevaluasi
hamil
dengan
hamil..
2.membentuk
2.
untuk
hamil tersebut.
pertemuan
mengurangi
angka ibu hamil
resiko tinggi.
C. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat
16
BAB VI
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
resiko tinggi, tergambar dalam lima tema, yaitu: sumber informasi, faktor
risiko, tanda-tanda bahaya kehamilan, tindakan yang seharusnya dilakukan
pada kehamilan risiko tinggi, dampak kehamilan risiko tinggi, dan tindakan
yang seharusnya dilakukan pada persalinan.
17
2.
dalam peningkatan pemahaman ibu hamil tentang faktor risiko dan tanda
bahaya kehamilan, dan tindakan yang harus dilakukan.
3.
perilaku pada ibu hamil risiko tinggi, maka kepada pelaksana program desa
Putat disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan metode pemberian
informasi yang bersifat meningkatkan pemahaman, penyuluhan dan kelas ibu
hamil.
2.
rumah, maka kepada tenaga kesehatan di Desa Putat disarankan agar lebih
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20
Lampiran
1
Lampiran
21materi " Kelas Ibu hamil " dan "Ibu hamil dengan
Pemaparan
Sambutan oleh Drg, Erni Wahyuni selaku Kepala Puskesmas
Risiko tinggi"
oleh DM IKM FK UWKS
Lampiran 3
Pemaparan materi " Kelas Ibu hamil " dan "Ibu hamil dengan
Risiko tinggi" oleh DM IKM FK UWKS
Lampiran 4
Ibu Hamil dan para Kader sangat antusias memperhatikan
saat pemaparan materi berlangsung
Lampiran
Peragaan Senam Ibu Hamil dan Pemutaran video Senam Ibu Hamil
oleh DM IKM FK UWKS dan Hj. Nur Hasanah, A,md Keb.
22
Selaku pemegang Program
Lampiran
Lampiran
"Tenda Tensi"
Lampiran
Penyerahan Doorprize pada Juara Kelas ibu Hamil oleh Bu Lurah Desa
Putat
25
26