Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI KIAMAT
1.
Nomor : 31
Menurut astronomi
Berdasarkan astronom Sir Jame Jeinz bumi yang kita diami ini, begitu pula planet-planet lain
dari tata surya, beredar diangkasa mengelilingi matahari. Peredaran itu berjalan rapi tanpa
terjadi benturan. Tiada lain hanyalah karena diatur dengan sempurna oleh Maha pencipta.
Sunnatullah itu berupa daya tarik menarik antara bumi dengan matahari, maupun dengan
planet-planet lain dengan perimbangan yang serasi. Namun menurut teori ilmu alam, daya
tarik menarik itu tidakklah selamanya utuh. Kian lama kian surut, akhirnya habis sama sekali.
Maka dapat dibayangkan apa yang terjadi, andaikata suatu saat keseimbangan daya tarik
menarik itu telah tiada lagi, maka bumi kita ini akan bertubrukan dengan planet-planet lain,
atau meluncur dengan kecepatan yang maha dahsyat menubruk matahari. Kejadian itu dapat
menjadikan semua yang ada dibumi ini akan hancur lebur sebagaimana dijelaskan dalam
kitab suci Al Quran.
2.
Menurut Geologi
Bumi ini terjadi dari semacam gas panas atau nebula. Dalam waktu jutaan tahun gas panas itu
makin lama makin dingin, sehingga akhirnya membeku dan menjadi zat padat seperti yang
terdapat pada kulit bumi. Tetapi dalam perut bumi yang besar itu masih tersimpan gas-gas
panas yang, menurut sifatnya berkembang dan mendesak arah ke luar, dan kulit bumi tidak
meletus karena hanya ada tekanan udara atau atmosfir dari luar hingga tekanan dari dalam
dan tekanan dari luar seimbang adanya. Suatu saat terjadi tekanan gas panas dari dalam bumi
sehingga terjadilah letusan gunung dan gempa. Setiap benda panas lama-lama akan menjadi
dingin, demikian juga gas yang ada diperut bumi lambat laun akan cair dan beku, serta
tekanannya akan berkurang, bahkan lenyap sama sekali. Peristiwa tersebut mengakibatkan
bumi ini pecah oleh tekanan atmosfir dari luar. Tak ubahnya bagai telur diremas oleh tangan
yang kuat, hingga isinyapun terpencar berhamburan, sebagaimana telah digambarkan dalam
Al Quran.
3.
Menurut Fisika
Siapa saja umat Islam yang mengaku dirinya beriman pasti yakin kiamat akan tiba. Kiamat
adalah keniscayaan meskipun hal itu artinya ras manusia harus punah. Mengacu pada
Alquran dan hadis, banyak sudah gambaran ciri-ciri manakala hari kiamat akan tiba. Tetapi
ahli fisika Febdian Rusydi punya penjelasan ilmiah mengenai bagaimana terjadinya kiamat.
"Yang pertama itu kiamat di bumi. Skenario kiamat yang bisa diprediksi oleh sains terjadi di
bumi,". Bumi terdiri dari lapisan-lapisan. Paling dalam adalah inti yang bentuknya solid dan
cair. Lapisan berikutnya adalah mantel yang terdiri dari silikat, gabungan silikon dan air.
Mantel adalah lapisan tempat panas bumi berada. Panas ini berputar di dalam mantel dan bisa
menggerakkan bagian kerak (crust) bumi sehingga muncul gempa. Febdian mengatakan
kiamat terjadi di bumi ketika sistem gravitasi yang ada menjadi kacau oleh aliran panas bumi
di lapisan mantel. Saat itulah terjadi pergerakan lempengan bumi yang ditandai dengan
munculnya gempa. Saat terjadi gempa orang akan sulit sekali berjalan. "Saat normal,
gravitasi seragam di setiap permukaan bumi. Tapi saat gempa gravitasi tidak lagi seragam di
daerah gempa," ujarnya. Pergerakan lempeng di bumi itu terus berlanjut alias berevolusi.
Bukti ilmiah menunjukkan dulu di bumi hanya ada satu kontinen besar sebelum akhirnya
terpecah-pecah menjadi yang sekarang ini. Pengaruh gaya gravitasi itu begitu besar. Sehingga
bila terjadi gempa dengan skala yang luar biasa maka efek yang dihasilkannya pun besar
pula. "Gunung pun bisa tercungkil atau dengan kata lain bisa terangkat dan terbalik. Itulah
skenario kiamat di bumi," terangnya. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihamburhamburkan. (Q.S. Al Qariah:5) Febdian mengatakan soal waktu tepatnya kiamat terjadi tetap
hanya Allah yang tahu. Tetapi Allah juga telah memerintahkan untuk belajar dan mencari
tahu tentang misteri alam atau lingkungan.
4.
Menurut Malaikat Jibril, setiap Nuklir yang diuji-cobakan di bumi, seperti baru-baru ini oleh
Korea Utara, membuat bumi bergetar dan bergetarnya bumi telah membuat poros edar bumi
terhadap matahari berubah. Sekarang manusia merasakan perubahan iklim menjadi panas
yang luar biasa. Para ilmuwan memperkirakan teori efek rumah kaca (Green House Effect),
yaitu pencemaran udara di bumi akan mengakibatkan bertambah panasnya suhu udara dibumi
dan menipisnya lapisan ozon membuat sinar matahari dapat langsung tanpa hambatan ke
bumi. Mereka mengesampingkan kemungkinan berubahnya poros edar bumi terhadap
matahari dan semakin mendekati matahari. Dan apabila kombinasi perang nuklir pada perang
dunia III dan perubahan iklim di bumi yang selain efek rumah kaca juga diperparah oleh
berubahnya poros bumi semakin mendekati matahari, maka dapat dipastikan musnahnya
kehidupan dibumi ini. Siapapun tidak akan bisa bertahan hidup dengan radiasi nuklir yang
diledakkan, kalaupun bisa, mereka tidak akan bertahan hidup karena nuklir mengubah poros
edar bumi semakin mendekati matahari dan efek rumah kaca. Bumi yang semakin panas akan
membuat spesies manusia musnah.
5. Teori komet
Menurut para ilmuwan, musnahnya spesies Dinosaurus disebabkan oleh tabrakan komet
besar dengan bumi, dimana ketika komet besar itu menabrak bumi, panas yang dihasilkan
dari pembakaran ketika masuknya komet tersebut ke dalam atmosfer, dan kemudian ketika
komet itu menyentuh bumi akan memusnahkan kehidupan yang ada dibumi ini. Jangan
berpikir komet yang skala kecil, kita berbicara komet skala sangat besar. Kita sering melihat
komet masuk ke bumi itu adalah komet skala kecil yang tidak memberikan dampak apa-apa
terhadap bumi. Salah satu jenis komet besar yang pernah jatuh ke bumi adalah komet yang
jatuh di Sumatera Utara ribuan tahun yang lalu dan hasil benturan bumi dengan komet
tersebut membentuk Danau Toba yang sekarang kita kenal. Ketika Gunung Tambora di Nusa
Tenggara meletus di abad ke 18, terjadi perubahan iklim seluruh bumi yang dikenal dengan
sebutan Setahun bumi tanpa sinar matahari, itu baru kelas gunung meletus saja, dan
efeknya adalah banyak manusia yang meninggal karena tanpa sinar matahari, gagal panen,
penyakit berjangkit, dan lain sebagainya.
6. Teori gravitasi
Apabila ada planet besar yang berselisihan dengan garis edar bumi dan dalam jarak yang
dekat, maka gravitasi planet tersebut akan mempengaruhi musnahnya sebagian kehidupan di
bumi. Para astronomi memperkirakan Planet X (sebutan lainnya adalah Planet Nibiru) yang
massanya 8 sampai 10 kali bumi yang mempunyai siklus 3600 tahun melintas di dalam Solar
System kita. Kemungkinan banjir pada saat Nabi Nuh itu adalah karena faktor gravitasi dari
Planet besar yang melintas dekat bumi. Tapi tentunya banjir yang dikarenakan gravitasi
planet lain ini tidak akan memusnahkan manusia yang sudah modern kehidupannya. Paling
tidak tersedia banyak kapal-kapal yang bisa mengangkut pengungsi ketika pasang air laut
terjadi, tetapi korban akibat pasat air laut itu juga banyak. Di abad 2000 sebelum masehi,
bangsa Sumeria pun sudah menuliskan adanya mahluk yang hidup di planet Nibiru yang
sudah tinggi peradabannya. Bangsa Inca pun sudah pula mencatatnya. Yang
mengkhawatirkan tentunya apabila mahluk dengan peradaban tinggi dari Nibiru ini
menyerang manusia di bumi, tentunya spesies manusia pun musnah.
Badai Matahari
Menurut ilmuwan Amerika, akan terjadi Badai Matahari yang sudah lebih besar dari pada
badai matahari sebelumnya yang berkemungkinan menimbulkan efek bencana besar pada
bumi. Badai yang menurut penelitian dari National Academy Od Sciences, Amerika, sangat
besar kemungkinannya terjadi. Studi tersebut mendapat sponsor dari NASA. Cara hidup yang
modern dan cenderung tergantung pada kecanggihan teknologi memungkinkan memicu
ketidaksengajaan untuk diri kita sendiri terperangkap dalam keadaan yang super berbahaya.
Lihatlah, beberapa akibat dari efek rumah kaca, global warming, produksitas karbon
dioksida, yang membuat penipisan zat pelindung yang terkandung dalam atmosfir sebagai
pelinding bumi dari sengatan ultraviolet matahari.
Namun, ada pendapat ahli yang mengatakan berbeda. Mereka mempertimbangkan dampak
badai matahari yang akan terkonsentrasikan oleh aktifitas di dalam atmosfir. Dan disebabkan
oleh efek rintangan dari atmosfir dan medan magnet bumi akan mempengaruhi perjalanan
badai ke bumi. Secara teori, badai matahari sebelum masuk ke permukaan bumi yang
sesungguhnya, akan dihalangi oleh lapisan atmosfir terlebih dahulu. Di atmosfir badai
tersebut akan terus menerus terbakar, sejumlah ultraviolet dilepaskan, menyebabkan densitas
lapisan ionosfir meningkat tinggi dan mengganggu gelombang pendek di angkasa. Pada
umumnya badai matahari tidak akan menembus lapisan atmosfir yang akan memberikan
ancaman bagi spesies bumi.
9.
Mengenai hal ini, para astronom memiliki analogi yang menarik bahwa alam semesta ini
laksana kulit balon. Semakin ia ditiup, semakin ia mengembang. Hingga saat kulit balon itu
tak laagi mampu mengembang, lalu DOR! balon itu pecah atau setidaknya SLEP!!,
mengkerut lagi dengan cepat. Inilah yang melatar-belakangi munculnya istilah big crunch.
Hal ini sejalan dengan teori osilasi yang dipelopori oleh Alan Guth dan Andrei Linde
menyatakan bahwa bila semesta ini memang mengembang, maka suatu saat nanti, karena
keterbatasan materi dan energinya sendiri, ia akan berhenti mengembang. Setelah ini terjadi,
maka berlangsung lah proses balik. Alam semesta akan menuju bentuk awalnya kembali yang
disebut BIG CRUNCH. Tapi persoalannya di dalam alam semesta kita terdapat begitu banyak
galaksi, bintang, dan planet. Menyusut begitu cepat tentunya akan membuat apa yang ada di
dalam berantakan bukan? Bahkan mungkin bukan hanya itu saja, melainkan juga terjadi efek
momentum dan impuls alias tabrakaan dalam skala besar!! Bukankah tak ada lagi istilah
yang tepat untuk menyimpulkan tabrakaan dalam skala besar ini selain.KIAMAT?!
Secara gamblang mungkin tak akan ditemukan dalam Al-Quran, tetapi secara tersirat, dalam
suatu ayat digambarkan tentang hari kiamat betapa planet-planet, bintang-bintang akan saling
bertabrakan. Tentunya mereka tak akan saling bertabrakan tanpa sebab mengingat mereka
cenderung beredar dengan orbit yang jelas. Jadi perlu ada sesuatu dorongan yang membuat
semua orbit kacau. Dan mungkin pendorong itu adalah big crunch. Sejauh ini teori big
crunch masih dalam tahap diperdebatkan.
B.
Dalam kalender bangsa Maya yang sangat tersohor itu, diramalkan bahwa pada periode 19922012 bumi akan dimurnikan, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir
dan mulai memasuki peradaban baru.
Dalam sejarah peradaban kuno dunia, bangsa Maya dikenal menguasai pengetahuan tentang
ilmu falak yang khusus dan mendalam, sistem penanggalan yang sempurna, penghitungan
perbintangan yang rumit serta metode pemikiran abstrak yang tinggi. Kesempurnaan dan
akurasi dari pada penanggalannya membuat orang takjub.
Sekelompok masyarakat yang misterius ini tinggal di wilayah selatan Mexico sekarang
(Yucatan) Guetemala, bagian utara Belize dan bagian barat Honduras. Banyak sekali
pyramid, kuil dan bangunan-bangunan kuno yang dibangun oleh Maya yang masih dapat
ditemui di sana. Banyak juga batu-batu pahatan dan tulisan-tulisan misterius pada meja-meja
Regenerasi Bumi). Selama periode ini bumi akan mencapai pemurnian total. Setelah itu,
bumi kita akan meninggalkan jangkauan sinar galaksi dan memasuki tahap baru:
penyelarasan galaksi.
Pada 21 Desember 2012 akan menjadi hari berakhirnya peradaban umat manusia kali ini,
dalam perhitungan kalender Maya. Sesudah itu, umat manusia akan memasuki peradaban
baru total yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan peradaban sekarang. Pada hari itu,
tepatnya musim dingin tiba, matahari akan bergabung lagi dengan titik silang yang terbentuk
akibat ekliptika (jalan matahari) dengan ekuator secara total. Saat itulah, matahari tepat
berada di tengah-tengah sela sistem galaksi, atau dengan kata lain galaksi terletak di atas
bumi, bagaikan membuka sebuah "Pintu Langit" saja bagi umat manusia.
Mulai 1992, bumi memasuki apa yang oleh bangsa Maya disebut 'Periode Regenerasi Bumi".
Pada periode ini, Bumi dimurnikan, termasuk juga hati manusia, (ini hampir mirip ramalan
orang Indian Amerika-Utara terhadap orang sekarang ini), subtansi yang tidak baik akan
disingkirkan, dan substansi yang baik dan benar akan dipertahankan, akhirnya selaras dengan
galaksi (alam semesta), ini adalah singkapan misteri dari gerakan sistem galaksi kita yang
diperlihatkan oleh bangsa Maya.
Sejak tahun 1992 sampai 2012 nanti, bagaimana terjadi "pemurnian" dan bagaimana pula
terjadi "regenerasi" pada bumi kita ini, tidak disebutkan secara detail oleh bangsa Maya.
Dalam ramalan mereka pun tidak menyinggung tentang apa hal konkret yang memberikan
semangat manusia untuk bangkit dari kesadaran dan bagaimana bumi mengalami permurnian,
yang ditinggalkan oleh mereka kepada anak cucunya (barangkali tidak tercatat). Lantas,
fenomena baru apa yang sudah bisa kita lihat sejak tahun 1992 sampai sekarang yang bisa
kita kaitkan dengan ramalan bangsa Maya yang beradab itu?
Mungkin sudah diatur, bahwa kalender Maya tidak hilang dan sejarah manusia, dan harus
diuraikan dengan kode oleh manusia sekarang. Namun ia tetap saja harus dilihat, apakah
umat manusia yang terpesona oleh konsepsinya yang terbentuk sesudah kelahiran dapat
menembus batas-batas untuk mengingatkan dan memahami kebenaran yang melampaui
sistim pengetahuan kita.
Sebenarnya, jika ditinjau dari beberapa penelitian yang telah dilakukan saat ini. Memang
pada beberapa dua dasawarsa belakangan ini, bumi sedang mengalami suatu siklus yang
Sistem ketahanan tubuh semua hewan dan termasuk manusia akan banyak melemah.
2.
Lapisan luar bumi akan mengalami pertambahan gunung berapi, pergerakan tektonik,
Medan magnet Bumi akan melemah dan radiasi alam semesta berasal dari matahari
bertambah berlipat ganda mengakibatkan bahaya radiasi seperti kanker dan sebagainya tidak
dapat dihindari
4.
5.
Daya gravitasi Bumi akan mengalami perubahan meskipun tidak diketahui bagaimana ia
akan berubah.
Jika kita menambahkan semua bencana yang mungkin terjadi, anda dapat dengan mudah
mengatakan dengan kalimat sederhana ini, Bumi dapat menjadi tempat yang tidak cocok
untuk ditinggali peradaban manusia pada 2012 ataupun mereka yang hidup dekat lapisan luar
bumi. Hal ini mungkin saja dapat terjadi pada Mars jutaan tahun yang lalu.
Mungkin benar adanya apa yang dikatakan Bangsa Maya mengenai kehancuran perdaban
manusia di tahun 2012 esok, hal tersebut tentunya dapat kita lihat dari sifat-sifat manusia
zaman sekarang yang bagaimana moralnya, kelakuan telah sangat merosot dan alam-pun
kelihatannya semakin tidak bersahabat dengan kita.
Di Indonesia sendiri seorang peramal mengatakan, "pada tahun 2012 nanti jumlah penduduk
di Indonesia ini tinggal 40%". Lalu ketika ditanya apa penyebabnya,dia menuturkan, "pada
tahun itu sebuah bencana besar akan melanda Bumi secara Global, mungkin pada setiap
negara nantinya hanya menyisakan 30%-40% kehidupan untuk kembali membangun
kehidupan baru".
Ramalan serupa juga diutarakan oleh Beberapa Biksu di Tibet yang terkenal dengan
penguasaan clairvoyance-nya yang sangat baik. Mereka mengatakan pada awal tahun 2012
merupakan tahun paling mendebarkan bagi umat manusia di muka Bumi, dimana pada
permulaan tahun, beberapa fenomena aneh akan banyak bermunculan. Namun dalam
penutupnya, Para Biksu mengatakan Bumi akan terselamatkan oleh sebuah kekuatan besar
yang melindungi mereka secara kasat mata, sehingga memungkinkan peradaban manusia
tidaklah sepenuhnya musnah.
Pada 10 tahun belakangan ini Master Li Hongzhi mengajarkan prisip karakter alam semesta
Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar) yang berefek untuk memurnikan hati manusia dan
alam ini. Dalam waktu singkat pengikut latihan kultivasi jiwa dan raga ini telah lebih
mencapai dari 200 juta orang yang tersebar lebih di 60 negara. Melalui kultivasi yang terus
menerus latihan ini dapat menyapai tujuan menggantikan sel-sel tubuh manusia dengan
materi energi tinggi dengan meningkatkan moral manusia sesuai dengan karakter alam
semesta.
Tidak ada seorangpun yang bisa meramalkan kapan tepatnya kiamat itu datang. Tapi dilain
sisi, akan ada regenarasi suatu peradaban yang diramalkan para Orang Bangsa Maya ditahun
2012 nanti. Ini bukanlah suatu kehancuran Alam semesta secara keseluruhan (Jadi belum bisa
diartikan kiamat yang sebenarnya), mungkin nantinya secuil para manusia-manusia yang
terselamatkan dari bencana akan kembali membangun tonggak peradaban baru yang lebih
baik dan lebih bermoral daripada kita.