Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang cukup prospektif dan
memiliki peluang usaha yang menjanjikan karna selain sebagai penghasil
pertumbuhan ekonomi, sektor pariwisata juga sangat berpeluang untuk menjadi salah
satu pendorong pertumbuhan sektor lainnya, seperti sektor perkebunan, pertanian,
kehutanan, perdagangan dan lain lain. Salah satu sektor yang memiliki peluang yang
cukup besar dalam pengembangan pariwisata adalah sektor pertanian. Karna
pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan pengaruh yang cukup besar
dalam pertumbuhan ekonomi. Tetapi terlepas dari hal tersebut pengembangan
kawasan pertanian sebagai sektor pariwisata belum menyebar luas diberbagai daerah
dan pengembangannya belum sampai pada tahap yang optimal.
Hal ini terbukti karna salah satu unsur dari sektor pertanian yang saat ini
belum tergarap secara optimal adalah agroedutourism, yaitu suatu konsep
pengembangan sektor pertanian sebagai kawasan wisata yang educative. Agrowisata
merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai
obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun
kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta ilmu
pengetahuannya. Kegiatan agrowisata bertujuan untuk memperluas wawasan
pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian yang
meliputi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
1
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui peranan
agroedutourism serta bagaimana pengembangan kawasan pertanian sebagai kawasan
agrowisata yang berbasis ilmu pengetahuan.
Sedangkan kegunaannya yaitu sebagai bahan acuan untuk pengembangan
kawasan pertanian sebagai kawasan agrowisata .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agroedutourism
Wisata pendidikan pertanian atau Agroedutourism merupakan suatau konsep
penggabungan antara aktivitas wisata dan pertanian yang berbasis education. Konsep
Agroedutourism atau wisata pendidikan pertanian, yaitu kegiatan wisata untuk tujuan
studi yang dapat memperluas pengalaman, rekreasi, dan pengetahuan tentang alam
dan teknologi pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cakupan luas antara lain :
pertanian bercocok tanam,peternakan, kehutanan, baik dalam ruang maupun luar
ruang/lapang. Yang akan memberikan tambahan pengetahuan.
Agroedutourism menggunakan konsep pendidikan pengalaman (experience
education). Konsep ini menurut Murti (2005) merupakan salah satu konsep
pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
manusia
dengan
alam
terbuka/bebas
sebagai
sarana
belajar. Konsep
ini
Kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang cukup luas sebagai
kawasan wisata alam semakin meningkat. Masyarakat menginginkan kawasan wisata
yang sejuk dan juga memiliki unsur pembelajaran terhadap pengalaman berwisata.
Sudah seharusnya masyarakat diberikan kesadaran akan pentingnya lingkungan
dengan mengenalkan konservasi agar dapat mengatasi berbagai masalah mengenai
lingkungan. Konservasi tidak hanya diperkenalkan akan tetapi harus ada aksi nyata
melalui pengalaman dan pendidikan. Oleh karna itu Agroedutourism sebagai wisata
pendidikan dapat dikembangkan sehingga mengacu pada prinsip konservasi.
Pengembangan konsep Agroedutourism berbasis konservasi diperlukan agar
penyampaian
diharapkan
dapat
menimbulkan
kesadaran
untuk
menjaga
direncanakan akan mengakibatkan degradasi atau penurunan daya tarik suatu atraksi
wisata, bahkan dapat menjurus kepada kerusakan lingkungan. Menurut Yoeti (1997),
yaitu bahwa aspek- aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan pariwisata adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Wisatawan (Tourist)
Aksesibitas (accessibilities)
Atraksi/objek wisata (Attraction)
Fasilitas pelayanan (Service Facilities)
Informasi dan promosi (Information)
survey
secara
terperinci
mengenai
sifat
dan
bentuk
BAB III
KEADAAN LOKASI
II
III
Kedalaman lapisan
(cm)
Topografi batas
lapisan
Tekstur
Warna
Struktur
0 15
15 - 35
35 80
Berombak
Rata
Rata
Liat
Liat
Pasir
berlempung
Merah
Coklat gelap
Coklat
Gumpal
Remah
Remah
skala pH tanah
kuning
Persentase(%)
Liat
65
Debu
28
Pasir
7
Sumber : Hasil Penelitian Hasrullah Bandu, 2012
Berdasarkan hasil analisis laboratorium komposisi antara fraksi pasir, debu
dan liat yang menyusun profil tanah pada daerah penelitian masing-masing sebesar 7
%, 28 %, dan 65 % jika mengacu pada USDA, tekstur tanah tersebut termasuk dalam
tekstur lempung liat berdebu. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas
permukaan yang kecil sehingga sulit menahan air dan unsur hara. Tanah yang
bertekstur liat lebih halus sehingga mempunyai luas permukaan yang lebih besar
sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi bagi tanaman
(Arsyad, 2000).
Struktur tanah merupakan salah satu sifat dasar tanah yang besar pengaruhnya
terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman. Struktur tanah di gunakan
untuk mendeskripsikan agregasi secara umum susunan bagian padat tanah. Struktur
tanah pada lokasi penelitian yaitu pada lapisan I dan lapisan II tanahnya kasar dan
bentuknya menggumpal. Adapun pada lapisan III tanahnya lebih halus dan agak
sedikit remah. Adanya perbedaan dari struktur tanah ini di pengaruhi oleh aktifitas
organisme, bahan organik, kandungan liat, dan perakaran tanaman.
Struktur tanah berpengaruh dalam cara pengolahan di bidang pertanian. Tanah
yang memiliki struktur yang baik yaitu mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur
hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Apabila struktur tanah tersebut
konsistensinya besar maka pengolahannya membutuhkan banyak tenaga sebaliknya
apabila tanah tersebut berstruktur remah/kersai yang kecil daya konsistensinya maka
pengolahannya membutuhkan tenaga yang sedikit.
0,88
0,88
0,92
1,17
0,26
0,52
0,84
1,60
0,36
Rata2
0,82
Sumber : Hasil Penelitian Hasrullah Bandu, 2012
Berdasarkan hasil uji kandungan bahan organik di atas dapat di ketahui bahwa
kadar bahan organik di lokasi penelitian berbeda beda.kandungan bahan organik
yang paling tinggi yaitu mencapai 1,60% sedangkan kandungan bahan organik yang
paling rendah yaitu 0,26%. Semakin tinggi kandungan bahan organik suatu lahan
maka lahan itu semakin subur sebaliknya tanah yang kurang kandungan bahan
organiknya maka tanah itu kurang subur. Bahan organik sangat besar peranannya
karena dapat menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur unsur hara dalam
arti kapasitas kation tanah menjadi lebih tinggi dan sebagai sumber energi bagi
kehidupan organisme. Bahan organik tanah juga mempengaruhi pertumbuhan suatu
11
tanaman, oleh karena itu kita perlu mengetahui kandungan bahan organik yang cocok
bagi kelangsungan pertumbuhan tanaman tertentu agar mencapai pertumbuhan yang
maksimum.
3.2.4 pH Tanah
Kemasaman tanah berakibat langsung terhadap tanaman karena meningkatnya
kadar ion ion hidrogen bebas. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik
pada pH optimum yang di kehendakinya. Apabila pH jenis tanaman itu tidak sesuai
dengan persyaratan fisiologinya pertumbuhan tanaman akan terhambat. Berdasarkan
dari pengamatan yang telah di lakukan menggunakan kertas lakmus maka besarnya
skala pH tanah adalah berkisar antara 6,0 7,0 dan bersifat masam itu di tandai
karena kertas lakmus yg di celupkan warnanya berubah menjadi ungu.
12
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 april 2014 bertempat di lahan
percobaan Exfarm (Exferimental farm),, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar, Sulawesi Selatan.
4.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini yaitu berupa alat tulis
menulis seperti pulpen, buku, penggaris, dan pensil
4.3 Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi :
1. Melakukan survey ke lokasi
2. Melakukan analisis data, baik analisis kesesuaian lahan maupun keadaan
umum lokasi
3. Membuat konsep atau perencanaan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
5.1 Hasil
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada lokasi kebun percobaan
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4. Hasil survey ke lokasi
KEADAAN LINGKUNGAN
Luas lahan
0.7 ha
Curah hujan
2778 mm
Suhu
19-21 0C
Bahan organic tanah
>1.60%
Status kepemilikan lahan
Milik instansi
Sumber air
Sumur bor
Pemanfaatan lahan
Tempat penelitian/kebun percobaan
Aksesibilitas
Lancar dan mudah
Sumber : hasil olahan data primer 2014
Berdasarkan data diatas maka dapat dibuat suatu perencanaan pemanfaatan
lahan sebagai kawasan agroedutourism., yaitu kawasan wisata yang berbasis
education sehingga lahan dapat digunakan secara efektif. Adapun konsep
pengembangan kawasan agroedutourism dapat dilihat pada gambar. 1 yaitu sebagai
berikut :
14
5.2 Pembahasan
15
2. Vegetable area
Vegetable area merupakan suatu kawasan pengembangan tanaman sayuran
baik sayuran organic maupun anorganik. Dalam desain konsep vegetable area
ini, tanaman sayuran yang akan dikembangkan adalah kangkung dan sawi
16
17
baik itu alat produksi maupun jenis alat-alat lainnya yang dapat mendukung
keberhasilan kegiatan dalam kawasan tersebut.
7. Kolam penampungan air
Salah satu fasilitas dalam konsep desain Agroedutourism yang keberadaannya
sangat penting adalah kolam penampungan air, kolam air ini akan mensuplai
kebutuhan air disetiap kawasan baik itu pada kawasan green house, vegetable
area, kebun percobaan maupun arboretum lanskap. Dimana air yang ada
dalam kolam penampungan air berasal dari sumur bor.
8. Rumah staf dan Area parkir
Penetapan
konsep
Agroedutourism
di
kawasan
Exfarm
Fakultas
Agroedutourism. Untuk
18
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan maka dapat kita menarik suatu
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1) Agroedutourism adalah suatu kawasan wisata yang memadukan konsep
rekreasi dan education atau wahana belajar dalam kunjungan wisata
2) Salah satu peranan dari Agroedutourism adalah menciptakan ruang terbuka
hijau
3) Dalam pengembangan kawasan Agroedutourism perlu memperhatikan kondisi
lahan dan keadaan lingkungan sekitar serta bagaimana social budaya
masyarakat setempat
19
fasilitas-fasilitas
dalam
kawasan
Agroedutourism
sangat
DAFTAR PUSTAKA
Gold SM. 1980. Recreation Planning And Design. McGraw-Hill Book Company.
United States Of America.
Harsono, 2000. Arahan Dan Kebijaksanaan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Dan Ekosistemnya Dalam Pengembangan Pariwisata Alam. Departemen
kehutanan dan perkebunan direktorat jenderal PKA. Bogor
Kusmayadi, 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Pt
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Bandu hasrullah, 2012. Studi Karakteristik Fisik Lahan Pada Kebun Percobaan
(Exferimental Farm) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Makassar. Laporan penelitian
20
LAMPIRAN
Foto hasil tangkapan satelit
21