Вы находитесь на странице: 1из 9

MOP (Medis Operatip Pria)

Kontap (Kontrasepsi Mantap) Pria


A. PENGERTIAN
Vasektomi adalah tindakan memotong dan penutup saluran mani (Vas
deferens) yang menyalurkan sel mani (sperma) keluar dari pusat produksinya di
testis. (Rustam Mochtar, 1998)
Ligasi pembedahan vas deferens mengakhiri saluran sperma yang melalui vase
tersebut sepenuhnya setelah sperma residu membersihkan saluran reproduksi pria.
(Barbara R. Straight, 2005)
Vasektomy adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens) atau sebagian pipa
mani dengan operasi. (Ahmad Ramali, 2003)
Vasektomi atau yang biasa diidentikan dengan KB pria adalah proses operasi
sederhana untuk memotong saluran yang membawa sperma dari kantongnya (testis)
ke penis.
Program KB ini dimasukan dalam kategori mantap, lestari atau permanen.
Artinya jika saluran vas deferens sudah dipoyong laki-laki ini tidak bisa terjadi
hamil.Walau vasectomi bersifat permanen tak menutup kemungkinan anda bisa
mempunyai keturunan lagi. Caranya dengan melepaskan ikatan pada saluran vas
deferens melalui operasi kecil tetapi diperlukan waktu agak yang lama untuk
kembali normal. Setelah operasi pelepasan pasien dianjurkan mengkonsumsi obatobatan untuk merangsang kembali produksi spermatozoa.

Skema anatomi alat reproduksi

Kontap Pria

B. TEKHNIK VASEKTOMI
Penutupan duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara
diikat (ligasi); dipotong (vasektomi); menggunakan klip, cincin, atau bands.
1. Dipotong (vasektomi)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Cukur rambut kemaluan dan bersihkan, kemudian desinfeksi kulit skrotum


darah operasi. Setelah itu tutup daerah operasi yang sudah suci hama dengan
kain steril yang berlobang ditengahnya.

Palpasi dan carilah vas deferens pada kantong skrotum,lalu fiksir dengan
jari-jari (Gambar 28-82)

Lakukan anastesi local pada daerah operasi tersebut.

Lakukan sayatan kira-kira1-2 cm (Gambar 28-83); bebaskan dari jaringan


sekita4nya, kemudian pegang vas defers tersebut (Gambar 28-84).Tariklah
sambil bebaskan saluran mani tersebut, sebanyak kira-kira batas yang akan
dipotong (Gambar 28-85).

Lakukan vasektomi yaitu pemotongan sekitar 1-2 cm vas deferens,lalu jahit


(Gambar 28-86). Tutup luka operasi, dan dibalut.

Berikan nasehat perawatan luka dan jangan kena air selama kira-kira 1
minggu. Berikan obat anti sakit (Novalgin, Neuralgin) dan obat antibiotika.
Pengikatan vas deferens dapat dilakukan dengan cad gut, benang sukra,

dakron atau logam.


Keuntungan cat gut : diabsorbsi sehingga tidak menimbulkan iritasi.
Kerugian ligasi sutera : iritasi sperma granuloma dan rekanalisasi.

Gambar 28-82

Gambar 28-83

Fiksasi vas deferens

Anestesi lokal daerah operasi

Kontap Pria

Gambar 28-84

Gambar 28-85

Sayatan 1-2 cm pada kulit skrotum.

Cari, klem & bebaskan


duktus deferens.

Gambar 28-86

Gambar 28-87

Vas deferens diluksir ke luar.

Vasektomi, potongan 1,5


2 cm.

Elektokoagulasi
Cauterisasi dilakukan dengan jarum kecil sehingga hanya lapisan epitel dibakar
tanpa merusak otot-otot vas deferens.
Rasional : Kebocoran, granuloma oleh sperma, mungkin terjadi rekanalisasi.

CLIPS
U : Lebih cepat, bahan hemodips inert.mungkin reversible.
Biasanya dipakai 4-6 clips pada 1 vas deferens,masing-masing 2-3 clips pada
setiap ujung vas yang dipotong.
R : Clips dapat bergeser dan lepas dari vas karena kontraksi atau necrose sukar
melepaskanya.Setelah kulit dijahit kembali,ditutup dengan gas steril dan
dipakai suspensoir untuk 2-3 hari.Bila terjadi pembengkakan dapat
dikompres dengan es.
R : Yang lain adalah tidak segera terjadi sterilisasi,dibutuhkan waktu
dikeluarkannya semua sperma antara vas deferens dengan tidak ejakulasi.

Kontap Pria

Jangka waktu ini mungkin antara 1 minggu - beberapa bulan, tergantung


pada frekuensi. Coitus sperma analysis harus dilakukan pada waktu 6
minggu, 8 minggu setelah vasektomi.
Menurut dr.Agus Mulyono SPU dari RS Kepolisian pusat Raden Said Sukanto.
Setelah proses pemotongan tersebut cairan yang keluar saat berhubungan
intim adalah cairan atau lendir dari kelenjar vestikulu seminalis dan kelenjar
prostat itu tanpa sel-sel spermatozoa dari testis sebagai factor utama yang
menentukan proses pembuahan. Sedangkan hormon yang dihasilkan dari testis
yang disebut testosteron keluarnya tidak melalui saluran itu tapi masuk ke
pembuluh darah sperma akan diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan
metabolisme.

Indikasi :
1. Dianjurkan pada usia produktif 30-40 tahun.
2. Pasangan yang tidak ingin menambah jumlah anak.
3. Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan.
4. Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan.
5. Pasangan yang selalu gagal dengan kontasepsi lain.
6. Pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan papda dirinya.

Kontra indikasi :
1. Kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya operasi.
2. Penderita kencing manis / diabetes.
3. Penderita hernia.
4. Penderita penyakit kulit / jamur di daerah kemaluan.
5. Penderita kelainan pembekuan darah.
6. Peradangan pada buah zakar.
7. Orang yang tidak memiliki pendirian yang tetap.

Komplikasi :
1. Komplikasi pasca bedah :

Perdarahan, hematoma.

Rasa nyeri, pegal.

Kontap Pria

Infeksi.

2. Komplikasi dalam jangka waktu yang agak lama.

Granuloma spermatikum.

Kemungkinan terjadinya rekanalisasi.

3. Komplikasi yang ditakuti akseptor seperti impotensi atau menimbulkan


nafsu pria yang berlebihan tidak ada.

Kegagalan
1. Kegagalan vasektomi dapat disebabkan karena :

Rekanalisasi spontan; hal ini tidak terjadi pada keadaan bila kedua ujung
dibakar.

Bila yang dipotong bukan vas eferens, misalnya pembuluh darah.

Ada lebih dari satu vas deferens (duplikasi vas deferens).

Akseptor telah bersetubuh dengan istri sebelum benar-benar steril.

Keuntungan

Teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja dan di
mana saja.

Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan.

Hasil yang diperoleh (efektifitas) hampir 100%.

Biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat.

Bila pasangan suami istri, oleh karena sesuatu sebab, ingin mendapatkan
keturunan lagi, kedua ujung vas deferens dapat disambung kambali (operasi
rekanalisasi).

Tidak menimbulkan kelainan fisiologi tetapi hanya bersifat psikologis.

Tidak mengganggu aktivitas seksual malah cenderung bertambah gemuk.

Dapat dikerjakan secara poliklinis.

Kerugian

Pria yang baru divasektomi tidak langsung menjadi steril, karena di dalam
saluran proksimal vas deferens dan dalam vesika seminalis masih terdapat

Kontap Pria

puluhan bahkan ratusan juta sperma. Karena itu pada waktu pulang diberikan
juga 15 buah kondom, yang harus dipakai pada setiap koitus.

Pria baru bisa steril (mandul) biasanya setelah 10-15 kali ejakulasi, hal ini
sebaiknya dibuktikan dengan pemeriksaan analisa semen.

Karena namanya masih merupakan tindakan operasi, maka pria masih


merasa takut.

Walaupun pada prinsipnya dapat disambung kembali, namun masih


diperlukan banyak tenaga terlatih untuk melakukannya.
3 faktor penting dalam pemulihan fertilitas sesudah tindakan vasektomi yang

dilakukan sebelumnya :
Penerapan teknik mikrosurgeri yang rumit untuk reanastamosis.
Lamanya waktu sesudah vasektomi, karena obstruksi vas deferens yang sudah
berlangsung lama dan timbulnya

antibody terhadap sperma akan

menurunkan secara progesif kapasitas sperma togenesis.


Timbulnya granula akibat tidak adanya sperma.

Kontap Pria

ASUHAN KEPERAWATAN
KONTAP / Kontrasepsi Mantap Pria
i.

PENGKAJIAN
2. Tetapkan nilai pengetahuan dan komitmen pasangan tentang kontap pria /
vasektomi.
3. Kumpulkan data tentang frekuensi koitus (sering atau beberapa kali seminggu).
4. Apakah pria memiliki satu atau lebih pasangan seksual.
5. Apakah metode ini diinginkan atau tidak.
6. Tanyakan mitos keyakinan dan factor budaya yang ada.
7. Pertimbangna rencana kehidupan reproduksi setiap indivisu.
8. Meminta surat persetujuan dari pasangan yang merupakan komponen genting
dalam penyuluhan tentang sterilisasi untuk pasien.
Unsur-unsur surat persetujuan, BRAIDED :
B : Keuntungan (benefit); informasi keuntungan dan tingkat kegagalan.
R : Resiko; informasi tentan gmetode lain yang terdiam.
A : Decisions; kesempatan untuk mengambil keputusan atau mengugan pikiran.
E : Explanations; informasi tentang metode dan cara menggunakan metode
tesebut.
D : Dokumen; informasi yang diberikan dan pemahaman prpasaan.

i.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan alternatif
kontrapsepsi.
2. Rasa takut berhubungn\an dengan efek samping sterilisasi vasektomi.
3. resiko tinggi infeksi berhububga dengan penutupan duktus sepermatikus . (vas
deferen).
4. Nyeri berhubungan dengan pemulihan pasca operasi setelah sterilisasi.

Kontap Pria

ii.

INTERVENSI
Diagnosa I
Rencana Tujuan : pasangan menerima dan memahami semua informasi yang
diperlukan untuk menetapkan surat persetujuan.
Pasangan menyatakan pemahamannya tentang metode sterilisasi.
Intervensi :

1. Memberikan informasi tentang metode serilisasi.


2. Membuat surat persetujuan dari pasangan.

Diagnosa II
Rencana Tujuan : Pasien menyatakan pemahamannya tentang metode ini.
Rasa takut pasien berkurang.
Pasien merasa cocok dan puas dengan metode ini.
Intervensi :

Bina hubungan saling percaya dengan pasien sehingga akan lebih


percaya dan yakin terhadap penjelasan perawat.

iii.

EVALUASI
1. Diagnosa I
a. Pasangan menerima dan memahami semua informasi yang diperlukan untuk
menetapkan surat persetujuan.
b. Pasangan menyatakan pemahamannya tentang metode sterilisasi.
2. Diagnosa II
a. Pasien menyatakan pemahamannya tentang metode ini.
b. Rasa takut pasien berkurang.
c. Pasien merasa cocok dan puas dengan metode ini.

Kontap Pria

DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
Conningham, F. Gary. 1995. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif. Obstetri Sosial. Jakarta :
EGC
Padjadjaran, Universitas. 1980. Teknik KB. Bandung : Elstar off set
Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC
Stright. Barbara R. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta : EGC

Kontap Pria

Вам также может понравиться