Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kontap Pria
B. TEKHNIK VASEKTOMI
Penutupan duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara
diikat (ligasi); dipotong (vasektomi); menggunakan klip, cincin, atau bands.
1. Dipotong (vasektomi)
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Palpasi dan carilah vas deferens pada kantong skrotum,lalu fiksir dengan
jari-jari (Gambar 28-82)
Berikan nasehat perawatan luka dan jangan kena air selama kira-kira 1
minggu. Berikan obat anti sakit (Novalgin, Neuralgin) dan obat antibiotika.
Pengikatan vas deferens dapat dilakukan dengan cad gut, benang sukra,
Gambar 28-82
Gambar 28-83
Kontap Pria
Gambar 28-84
Gambar 28-85
Gambar 28-86
Gambar 28-87
Elektokoagulasi
Cauterisasi dilakukan dengan jarum kecil sehingga hanya lapisan epitel dibakar
tanpa merusak otot-otot vas deferens.
Rasional : Kebocoran, granuloma oleh sperma, mungkin terjadi rekanalisasi.
CLIPS
U : Lebih cepat, bahan hemodips inert.mungkin reversible.
Biasanya dipakai 4-6 clips pada 1 vas deferens,masing-masing 2-3 clips pada
setiap ujung vas yang dipotong.
R : Clips dapat bergeser dan lepas dari vas karena kontraksi atau necrose sukar
melepaskanya.Setelah kulit dijahit kembali,ditutup dengan gas steril dan
dipakai suspensoir untuk 2-3 hari.Bila terjadi pembengkakan dapat
dikompres dengan es.
R : Yang lain adalah tidak segera terjadi sterilisasi,dibutuhkan waktu
dikeluarkannya semua sperma antara vas deferens dengan tidak ejakulasi.
Kontap Pria
Indikasi :
1. Dianjurkan pada usia produktif 30-40 tahun.
2. Pasangan yang tidak ingin menambah jumlah anak.
3. Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan.
4. Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan.
5. Pasangan yang selalu gagal dengan kontasepsi lain.
6. Pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan papda dirinya.
Kontra indikasi :
1. Kelainan local atau umum yang dapat mengganggu sembuhnya operasi.
2. Penderita kencing manis / diabetes.
3. Penderita hernia.
4. Penderita penyakit kulit / jamur di daerah kemaluan.
5. Penderita kelainan pembekuan darah.
6. Peradangan pada buah zakar.
7. Orang yang tidak memiliki pendirian yang tetap.
Komplikasi :
1. Komplikasi pasca bedah :
Perdarahan, hematoma.
Kontap Pria
Infeksi.
Granuloma spermatikum.
Kegagalan
1. Kegagalan vasektomi dapat disebabkan karena :
Rekanalisasi spontan; hal ini tidak terjadi pada keadaan bila kedua ujung
dibakar.
Keuntungan
Teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja dan di
mana saja.
Bila pasangan suami istri, oleh karena sesuatu sebab, ingin mendapatkan
keturunan lagi, kedua ujung vas deferens dapat disambung kambali (operasi
rekanalisasi).
Kerugian
Pria yang baru divasektomi tidak langsung menjadi steril, karena di dalam
saluran proksimal vas deferens dan dalam vesika seminalis masih terdapat
Kontap Pria
puluhan bahkan ratusan juta sperma. Karena itu pada waktu pulang diberikan
juga 15 buah kondom, yang harus dipakai pada setiap koitus.
Pria baru bisa steril (mandul) biasanya setelah 10-15 kali ejakulasi, hal ini
sebaiknya dibuktikan dengan pemeriksaan analisa semen.
dilakukan sebelumnya :
Penerapan teknik mikrosurgeri yang rumit untuk reanastamosis.
Lamanya waktu sesudah vasektomi, karena obstruksi vas deferens yang sudah
berlangsung lama dan timbulnya
Kontap Pria
ASUHAN KEPERAWATAN
KONTAP / Kontrasepsi Mantap Pria
i.
PENGKAJIAN
2. Tetapkan nilai pengetahuan dan komitmen pasangan tentang kontap pria /
vasektomi.
3. Kumpulkan data tentang frekuensi koitus (sering atau beberapa kali seminggu).
4. Apakah pria memiliki satu atau lebih pasangan seksual.
5. Apakah metode ini diinginkan atau tidak.
6. Tanyakan mitos keyakinan dan factor budaya yang ada.
7. Pertimbangna rencana kehidupan reproduksi setiap indivisu.
8. Meminta surat persetujuan dari pasangan yang merupakan komponen genting
dalam penyuluhan tentang sterilisasi untuk pasien.
Unsur-unsur surat persetujuan, BRAIDED :
B : Keuntungan (benefit); informasi keuntungan dan tingkat kegagalan.
R : Resiko; informasi tentan gmetode lain yang terdiam.
A : Decisions; kesempatan untuk mengambil keputusan atau mengugan pikiran.
E : Explanations; informasi tentang metode dan cara menggunakan metode
tesebut.
D : Dokumen; informasi yang diberikan dan pemahaman prpasaan.
i.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan alternatif
kontrapsepsi.
2. Rasa takut berhubungn\an dengan efek samping sterilisasi vasektomi.
3. resiko tinggi infeksi berhububga dengan penutupan duktus sepermatikus . (vas
deferen).
4. Nyeri berhubungan dengan pemulihan pasca operasi setelah sterilisasi.
Kontap Pria
ii.
INTERVENSI
Diagnosa I
Rencana Tujuan : pasangan menerima dan memahami semua informasi yang
diperlukan untuk menetapkan surat persetujuan.
Pasangan menyatakan pemahamannya tentang metode sterilisasi.
Intervensi :
Diagnosa II
Rencana Tujuan : Pasien menyatakan pemahamannya tentang metode ini.
Rasa takut pasien berkurang.
Pasien merasa cocok dan puas dengan metode ini.
Intervensi :
iii.
EVALUASI
1. Diagnosa I
a. Pasangan menerima dan memahami semua informasi yang diperlukan untuk
menetapkan surat persetujuan.
b. Pasangan menyatakan pemahamannya tentang metode sterilisasi.
2. Diagnosa II
a. Pasien menyatakan pemahamannya tentang metode ini.
b. Rasa takut pasien berkurang.
c. Pasien merasa cocok dan puas dengan metode ini.
Kontap Pria
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC
Conningham, F. Gary. 1995. Obstetri Williams. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif. Obstetri Sosial. Jakarta :
EGC
Padjadjaran, Universitas. 1980. Teknik KB. Bandung : Elstar off set
Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC
Stright. Barbara R. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta : EGC
Kontap Pria