Вы находитесь на странице: 1из 1

Tantiana Hertiantika

12/330755/EK/18937
Manajemen

Ch 5. Activity-Based Management
Activity-Based Management (ABM) merupakan suatu sistem yang luas, serta pendekatan
terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas dengan tujuan untuk
meningkatkan customer value dan profit dengan memberikan value tersebut. Konsep ini
mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu
perusahaan, untuk mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya.
Untuk itu, maka terlebih dahulu harus dipahami mengenai aktivitas-aktivitas yang telah terjadi di
dalam perusahaan tersebut.
Analisis nilai proses (process value analysis) adalah dasar dari aktivitas bebasis
pertanggungjawaban akuntansi, berfokus pada akuntabilitas untuk kegiatan daripada kos, dan
menekankan maksimalisasi kinerja sistem yang luas, bukan kinerja individu. Process value
analysis meliputi driver analysis, activity analysis, dan activity performance measurement.
Ukuran keluaran (output) efektif adalah ukuran pada permintaan yang ditempatkan pada suatu
aktivitas dan itulah yang disebut dengan activity driver.
Activity analysis adalah proses mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan mengevaluasi
aktivitas-aktivitas dari organisasi. Activity analysis menghasilkan 4 keluaran, yaitu aktivitas apa
yang sudah selesai, berapa orang yang terlibat dalam aktivitas, waktu dan sumber daya yang
disyaratkan untuk melakukan aktivitas, dan penilaian pada nilai dari aktivitas organisasi, yang
meliputi rekomendasi untuk memilih, mempertahankan salah satu yang menambah nilai.
Value-added activities adalah kegiatan yang diperlukan dalam bisnis. Value-added costs
adalah kos yang digunakan untuk value-added activities dengan efisiensi yang sempurna.
Sedangkan non-value-added activities adalah semua kegiatan selain yang benar-benar penting
untuk tetap dalam bisnis, namun dianggap perlu. Dan non-value-added-costs adalah kos yang
disebabkan karena non-value-added activities atau performa yang tidak efisien dari value-added
activities.
Terdapat tiga poin yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sebuah performa,
diantaranya efisiensi, kualitas, dan waktu. Pengukuran finansial kinerja kegiatan dapat dilihat
dari laporan biaya value dan non value added, trend pada cost, benchmarking, standar Kaizen,
manajemen kapasitas, dan penganggaran life-cycle. Penilaian kinerja tersebut dapat dilakukan
untuk mendukung perbaikan berkesinambungan (continous improvement).

Вам также может понравиться