Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KOTA PEMATANGSIANTAR
LAPORAN AKHIR
BAB
2
GAMBARAN UMUM DAN KRITERIA
INVESTASI
2.1
kabupaten
Simalungun.
Letak
geografis
Kota
administrasi
Kota
Pematangsiantar
terbagi
menjadi
2.1.1.
Kondisi Geografis
26
LAPORAN AKHIR
DAS
yang terdapat di Kota Pematangsiantar adalah DAS Bah Bolon. DAS ini
pada
dasarnya
tidak
hanya
terdapat
atau
melalui
Kota
interpretasi
menunjukkan
bahwa
terdapat
24
kategori
26
LAPORAN AKHIR
Gamba
r1
2013
2033
BAPPEDA KOTA PEMATANGSIANTAR
26
LAPORAN AKHIR
Kecamatan
SIANTAR MARIHAT
Kelurahan
Sukamaju
Pardamean
Sukaraja
BP. Nauli
Mekar Nauli
Parhorasan Nauli
Suka Makmur
SIANTAR
Simarimbun
Nagahuta
MARIMBUN
Pematang Marihat
Tong Marimbun
Marihat Jaya
Nagahuta Timur
SIANTAR SELATAN Aek Nauli
Martimbang
Kristen
Toba
Karo
Simalungun
SIANTAR BARAT
Sipinggol-pinggol
Teladan
Dwikora
Proklamasi
Timbanggalung
Simarito
Banjar
Bantan
SIANTAR UTARA
Martoba
Melayu
Baru
Suka Dame
Bane
Sigulang-gulang
Kahean
SIANTAR TIMUR
Kebun Sayur
Tomuan
Pahlawan
Siopat Suhu
Merdeka
Pardomuan
Asuhan
SIANTAR
Sumber Jaya
Nagapita
MARTOBA
Pondok Sayur
Tambun Nabolon
Nagapitu
Tambun Tonga
Tanjung Pinggir
SIANTAR
Bah Kapul
Gurilla
SITALASARI
Bukit Shofa
Setia Negara
Bah Sorma
JUMLAH
Luas(Km
)
7,825
Persenta
se
9,78
18,006
22,52
2,020
2,53
3,205
4,01
3,650
4,56
4,520
5,65
18,022
22,45
22,723
28,41
79,971
100
2.1.2.
26
LAPORAN AKHIR
dengan
kepadatan
sebesar
3.126
jiwa/km2
(sumber:
Kota
pada
tahun
2012
penduduk
kota
Pematangsiantar
bahwa
konsentrasi
penduduk
tertinggi
di
Kota
Kecamatan
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepadatan
(km2)
7.825
18.00
6
2.020
3.205
(Jiwa)
18.191
14.884
(Jiwa/km2)
2.325
827
17.150
35.467
1.
2.
Siantar Marihat
Siantar Marimbun
3.
4.
Siantar Selatan
Siantar Barat
5.
Siantar Utara
3.650
46.613
6.
7.
Siantar Timur
Siantar Martoba
38.613
38.750
8.
Siantar Sitalasari
4.520
18.02
2
22.72
3
79.79
1
8.490
11.06
6
12.77
1
8.543
2.150
27.279
1.200
236.94
7
2.963
Total
26
LAPORAN AKHIR
kecamatan
menggambarkan
intensitas
kegiatan
perkotaan.
dan
jasa
terkonsentrasi.
Di
sisi
lain,
kecamatan-
Laju Pertumbuhan
laju
pertumbuhan
penduduk
Kota
Pematangsiantar
mendapatkan
gambaran
yang
lebih
tajam,
analisis
laju
Jumlah
Pddk
129,232
150,376
219,328
Pertambaha
n
Laju Per 10
Thn
21,144
68,952
16.36
45.85
Laju total
1.78
26
1.01
-0.27
2012
241,524
234,885
236.893
236,497
LAPORAN AKHIR
22,196
-6,639
-2,008
-0,396
10.12
-2.75
-
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Provinsi Sumatera Utara
Tahun
Pertambah
an
1971
Jumlah
Pddk
6,621,831
1980
8,360,894
1,739,063
26.26
1990
10,256,02
7
11,513,97
3
12,985,07
5
13,103,59
6*
13,248,38
6*
1,895,133
22.67
1,257,946
12.27
1,471,102
12.78
0,118,521*
0,14479*
2000
2010
2011
2012
Laju Per
10 Thn
Laju Total
1.90
Berdasarkan
kedua
tabel
di
atas,
dapat
diamati
bahwa
Kota
pada
tingkat
provinsi,
dimana
laju
pertumbuhan
penduduk relatif stabil dan positif pada setiap dekade (Gambar 1.1 dan
Gambar 1.2).
26
LAPORAN AKHIR
pertumbuhan
pertumbuhan
negatif
dalam
penduduk
10
yang
tahun
lambat,
terakhir.
bahkan
Pertumbuhan
KEADAAN PEREKONOMIAN
Sektor Pertanian
Sektor pertanian Kota Pematangsiantar
meliputi sub sektor tanaman pangan,
tanaman perkebunan, peternakan dan
perikanan. Komoditas yang dihasilkan
meliputi padi, biji sawit, yang sebagian
besar diolah dan dipasarkan melalui
sentra-sentra
pemasaran
di
Kota
Pematangsiantar.
Secara keseluruhan, sektor pertanian memberikan nilai output 103
miliar rupiah, atau 2,99% dari total PDRB Kota Pematangsiantar. Sektor
ini juga menjadi lapangan pekerjaan bagi penduduk sebanyak 17.587
26
LAPORAN AKHIR
jiwa (8,8% dari total angkatan kerja). Karena itu pengembangan sektor
ini cukup strategis baik bagi perekonomian kota maupun mata
pencaharian penduduk. Namun pada tahun 2012 sektor pertanian Kota
Pematangsiantar relatif kecil yakni hanya 2,55% dari total PDRB
dengan sumbangan peternakan 1,48% diikuti oleh subsektor tanaman
bahan makanan 1,06%. Meskipun sektor pertanian semakin menurun
dari tahun ke tahun, sektor pertanian Kota Pematangsiantar tetap
memiliki arti penting lain yang membuatnya strategis bagi kebijakan
pengembangan Kota Pematangsiantar, yaitu:
1. Sektor pertanian, khususnya sub sektor tanaman pangan,
memiliki
nilai
strategis
secara
nasional
sehingga
demikian,
alih
fungsi
lahan
pertanian
tersebut
pertanian
tersebar
di
beberapa
kecamatan
dan
26
LAPORAN AKHIR
industri
industri
merupakan
sektor
penting
di
Kota
Kelompok
Industri
Jumlah Industri
Besar
2
0
6
7
8
Jumlah / Total
3
5
0
2
Kecil
1
7
2
4
5
3
5
5
8
4
8
0
0
1
4
9
1
9
5
2
6
26
LAPORAN AKHIR
industri
seperti
pengolahan
tepung
tapioka,
namun
selanjutnya
berkembang
sehingga
mencakup
menjadi
sektor
penyumbang
terbesar
dalam
26
LAPORAN AKHIR
Pada
Tahun
2008,
sektor
perdagangan
26
Sektor
LAPORAN AKHIR
jasa-jasa
menghasilkan
nilai
output
Kota
Pematangsiantar,
sehingga
jasa
kemasyarakatan
(pendidikan,
kegiatan
skala
besar
seperti
perguruan
tinggi
(mis.
STT
peribadatan.
Faktor
lainnya
adalah
banyaknya
kantor
Di sisi
jasa-jasa
26
LAPORAN AKHIR
Asli
Daerah,
Pemerintah
Daerah
Kota
sebuah
Perusahaan
Daerah
yaitu
Perusahaan
usaha
Pembangunan
pembentukan
dan
Aneka
awalnya,
Usaha
pengoperasian
akan
diberikan
PD
asset
26
LAPORAN AKHIR
asset
daerah
yang
diberikan
oleh
Pemko
Pematangsiantar
Membantu menciptakan
stabilitas
harga
pihak
dan
ketiga
kelancaran
yang
bersifat
26
LAPORAN AKHIR
26
2.3
LAPORAN AKHIR
USAHA
Aset-aset yang akan dikelola oleh PD Pembangunan dan Aneka Usaha
adalah sebagai berikut:
1. Rumah Potong Hewan
Rumah Potong Hewan terletak di Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan
Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara.
Rumah Potong Hewan ini memiliki luas total lahan seluas 12.290 m
dan luas bangunan yang ada seluas 1.953 m.
Gambar 2.3. Kondisi Aset RPH
2. Rumah Toko
Aset ini meliputi tanah seluas 345 m, luas tanah seluas 675 m.
Bangunan ruko terdiri atas bangunan gedung permanen 2 lantai.
Lokasi ruko ini sangat strategis untuk peruntukan usaha karena
terletak dekat dengan pusat kota dan dekat dengan berbagai fasilitas
kebutuhan masyarakat. Lokasinya berada di jalan Jend. Ahmad Yani.
26
LAPORAN AKHIR
26
LAPORAN AKHIR
26
LAPORAN AKHIR
Aset ini masih mamiliki gedung bangunan yang relatif terawat dan
memiliki halaman kosong yang luas. Posisinya sangat strategis karena
berada di jalan merdeka yang merupakan pusat kegiatan perdagangan
di Kota Pematangsiantar.
Gambar 2.8. Kondisi Rumah Sakit (gedung bagian depan)
26
LAPORAN AKHIR
2.4
26
LAPORAN AKHIR
struktur
perusahaan
menjadi
lebih
kecil
dan
terintegrasi.
Level manajer lebih diberi tanggungjawab pekerjaan dan
kebebasan
26
LAPORAN AKHIR
Menghilangkan sistem pembayaran/keuangan yang berbelitbelit yang mengakibatkan kinerja tiap unit usaha semakin
kompleks (Efisien, Efektif dan Produktif).
2.5
ANEKA USAHA
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan daerah telah
memberikan pengertian tentang perusahaan daerah, dimana dititik
beratkan kepada faktor permodalan yang dinyatakan untuk seluruhnya
atau sebagiannya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.
Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otda
Nomor 43 Tahun 2000 tentang Pedoman Kerjasama Perusahaan
Daerah dengan Pihak Ketiga Pasal 1, menetapkan bahwa: Perusahaan
daerah adalah semua badan usaha yang modalnya merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan dan pendiriannya diprakarsai oleh
daerah
Ada beberapa hal mengenai perusahaan daerah yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan Daerah adalah kesatuan produksi yang bersifat:
Memberi
jasa,
Menyelenggarakan
pemanfaatan
umum,
memupuk pendapatan.
2. Tujuan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan
pembangunan daerah khususnya dan pembangunan kebutuhan
rakyat dengan menggutamakan industrialisasi dan ketentraman
serta ketenangan kerja menuju masyarakat yang adil dan
makmur.
3. Perusahaan daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai
dengan
urusan
rumah
tangganya
menurut
perundang-
produksi
yang
penting
bagi
daerah
dan
26
untuk
seluruhnya
merupakan
LAPORAN AKHIR
kekayaan
daerah
yang
dipisahkan.
Dalam konteks wilayah Kota Pematangsiantar, saat ini Perusahaan
Daerah yang telah beroperasi di Kota Pematangsiantar adalah
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Uli. Seiring dengan
perkembangan Kota Pematangsiantar dan dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, diadakan sebuah instansi khusus yang
mengelola usaha pembangunan dengan lebih fleksibel di Kota
Pematangsiantar untuk lebih mengembangkan perekonomian daerah.
Adapun
maksud
dan
tujuan
pendirian
Perusahaan
Daerah
dengan
menerapkan
prinsip-prinsip
manajemen
lingkup
usaha
atau
jenis
usaha
Perusahaan
Daerah
26
LAPORAN AKHIR
2.6
internal
pengambilan
Perusahaan
dan
faktor
keputusan
Daerah
eksternal
didalam
Pembangunan
sebagai
Analisis
dan
pendukung
Rencana
Aneka
untuk
Investasi
Usaha
Kota
Pematangsiantar.
Untuk mendapatkan hasil penelitian ini melalui analisis situasi dari
faktor internal yang meliputi biaya operasional Rumah Potong Hewan,
Rumah Toko dan Terminal Sukadame
demografi,
sarana
prasarana,
fasilitas
usaha,
selanjutnya
26
LAPORAN AKHIR
A
Layout
26
LAPORAN AKHIR
Pendapatan
Tidak
Tidak Layak
26
LAPORAN AKHIR
2.7
METODOLOGI
b.
Persiapan
mampu
Personil;
menangani
penyusunan
pekerjaan
ini
yang
Tim
Pelaksana
meliputi
yang
kualifikasi
adalah
menyusun
jadwal
pelaksanaan
pekerjaan,
26
LAPORAN AKHIR
dalam melaksanakan
pekerjaan.
c.
Persiapan
Peralatan;
seluruh
peralatan,
baik
untuk
persiapan
ketiga
hal
tersebut,
adalah
penting
untuk
pekerjaan,
dengan
membedakan
atas
jenis-jenis
inventarisasi
informasi
yang
diperlukan
untuk
peninjauan
26
LAPORAN AKHIR
dan
kesahihan
data
perlu
diteliti
jikalau
adanya
mendapatkan
informasi
dalam
penelitian
ini
dilakukan
data
yaitu
eksternal
sosio
yang
ekonomi
berhubungan
masyarakat
di
dengan
data
wilayah
Kota
26
LAPORAN AKHIR
yang
lebih
spesifik
untuk
memudahkan
dalam
menganalisanya.
2.7.6 Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis, dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Dilakukan cleaning terhadap data yang telah diperoleh dari
lembar pengumpul data sehingga terjamin validitas data, apabila
terdapat data yang meragukan dilakukan klarifikasi dengan
sumber data baik.
2. Dilakukan entry data terhadap data yang telah diperoleh dari
data primer maupun sekunder dengan menggunakan software
yang sesuai, untuk analisis trend dengan menggunakan program
forecasting linier regresi dan program sphreadsheet untuk
menghitung keuangannya.
3. Dari seluruh data yang telah terkumpul dan telah dilakukan
entry, maka selanjutnya dilakukan analisa kuantitatif dalam
bentuk
tabulasi
analisa
transportasi
untuk
mendapatkan
beberapa hal berikut ini dan hal ini yang akan dijadikan
26
LAPORAN AKHIR
rencana
kebutuhan
merupakan
bagian
lembaga
dari
pengelola
rencana
umum
yang
Pemko
Pematangsiantar.
kelestarian lingkungan.
Finansial
Investasi
pada
PD
26
LAPORAN AKHIR
dari
penerimaan
investasi
dengan
penerimaan
nilai
kas
sekarang
bersih
(aliran
dari
kas
Untuk
menghitung
nilai
sekarang
perlu
26
LAPORAN AKHIR
Rumus:
Dimana:
NB
= Net benefit = Benefit Cost
C
= Biaya investasi + Biaya operasi
= Benefit yang telah didiskon
= Cost yang telah didiskon
i
= diskon faktor
n
= tahun (waktu
Kriteria:
NPV > 0 (nol) usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana
TR=TC dalam bentuk present value.
Rate
Return
(IRR)
menunjukkan
besarnya
keuntungan.
Apabila
sama
dengan
nol
26
LAPORAN AKHIR
Rumus :
dimana:
nilai
sekarang,
yaitu
dengan
26