Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kuantitatif
dengan Instrument
Spektrofotometri IR dan
SPEKTROFOTOMETRI UVVIS
Sampel : asetosal
Kelompok 1
Alasan
Penggunaan
Spektrofotometri Uv - Vis
SPEKTROFOTOMETRI IR
Prinsip Kerja
Spektrofotometri Uv - Vis
Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum
Lambert Beer, yaitu bila cahaya monokromatik melalui
suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap, sebagian dipantulkan, dan sebagian lagi
dipancarkan.
interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar
monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang
berupa molekul. Besar energi yang diserap tertentu dan
menyebabkan elektron tereksitasi dari keadaan dasar ke
keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih tinggi.
Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultravioletvisible untuk semua struktur elektronik, tetapi hanya
pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur elektronik
dengan adanya ikatan dan non bonding elektron .
Spektrofotometri IR
radiasi infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan,
maka molekul-molekulnya dapat menyerap (mengabsorpsi) energi
sehingga terjadi transisi antara tingkat vibrasi dasar (ground state)
dan tingkat vibrasi tereksitasi (exited state).
Pengabsorpsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi
oleh Spektrofotometer Infra Merah, yang memplot jumlah radiasi
infra merah yang diteruskan melalui suatu cuplikan sebagai fungsi
frekuensi atau panjang gelombang radiasi.
Plot tersebut disebut spektrum infra merah, yang akan memberikan
informasi penting tentang gugus fungsional suatu molekul
Vibrasi molekul hanya akan terjadi bila suatu molekul terdiri dari dua
atom atau lebih. Untuk dapat menyerap radiasi infra merah (aktif
inframerah),vibrasi molekul harus menghasilkan perubahan momen
dua kutub
Cara Kerja
Spektrofotometri Uv - Vis
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber
radiasi
diteruskan
menuju
monokromator. Cahaya
dari
monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah
cermin berotasi. Detektor menerima cahaya dari sampel secara
bergantian secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari detektor
diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya
SPEKTROFOTOMETRI IR
Sampel IR
Tempat sampel
interferometer
Detektor
Amplifier
Recorder
Read out
Tempat sampel
Sampel yang akan dianalisis dapat berupa cairan,
padatan atau pun gas.
Karena energi vibrasi tidak terlalu besar, sampel dapat
diletakkan langsung berhadapan dengan sumber radiasi
IR, karena gelas kuarsa atau mortar yang terbuat dari
porselene dapat memberikan kontaminasi yang
menyerap radiasi IR, maka pemakaian alat tersebut
harus dihindari.
Interferometer
Interferometer terdiri dari 3 bagian yaitu beam
splitter, moving mirror, dan fixed mirror.
Detektor
Amplifier
Penguat atau amplifier dalam sistem optik
spektrofotmeter IR
sangat
diperlukan
karena sinyal radiasi IR sangat kecil atau
lemah.
Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada
spektrofotometer UV-Vis ada dua macam a.
Lampu Tungsten
(Wolfram)
Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak.
Bentuk lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa. Memiliki
panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spektrum radiasianya
berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam
pemakaian.
b.
Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum
energi radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang
terletak pada daerah uv. Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
Lampu deterium
Lampu tungsten
Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya
polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan
komponen
panjang
gelombang
tertentu.
Bagian-bagian
monokromator, yaitu :
a.
Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar
mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari radiasi
polikromatis.
b.
Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi.
Dispersi sinar akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang
sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi difraksi dapat
digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c.
Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis
yang diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada
pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d.
Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga
cahaya yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang
sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.
Kompartemen sampel
Kompartemen ini digunakan sebagai tempat
diletakkannya kuvet. kuvet merupakan wadah yang
digunakan untuk menaruh sampel yang akan
dianalisis.
Bentuknya sederhana
Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan
oleh larutan. Sinar kemudian diubah menjadi
sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder
dan ditampilkan dalam bentuk angka-angka
pada reader (komputer).
Visual display
Merupakan system baca yang dinyatakan dalam
bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.
Parameter kuantitatif
Absorbansi adalah suatu polarisasi cahaya
yang terserap oleh bahan
( komponen kimia ) tertentu pada panjang
gelombang
tertentu
sehingga
akan
memberikan warna tertentu terhadap
bahan. Sinar yang dimaksud yakni bersifat
monokromatis dan mempunyai panjang
gelombang tertentu.
T =I / I0
Dimana:
T= Transmitan ;
I= Intensitas cahaya yang keluar ;
I0= Intensitas cahaya awal.
Kecermatan (accuracy)
Keseksamaan (precision)
Selektivitas (Spesifisitas)
Linearitas dan Rentang
Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Ketangguhan metode (ruggedness)
Kekuatan (Robustness)
Pengolahan data IR
1. Apakah terdapat gugus karbonil ?
Gugus C=O terdapat pada daerah 1820 1600
cm-1 (5,6 6,1 m). Puncak ini biasanya yang
terkuat dengan lebar mediun dalam spektrum.
Serapan tersebut sangat karakteristik.
Hasil Praktikum
Prosedur spekro IR
Ditimbang 250 mg serbuk KBr kering bebas air
dan 5 mg asetosal kemudian digerus sampai
halus dan homogen selanjutnya di kempa
dengan pompa hydrolik hingga membentuk
cakram kemudian dimasukan ke dalam
spektrofotometer IR dan spektrum yang
terbentuk diamati.
4000
3000
2000
1500
1000
704,99
804,32
9 1 6 ,6 8
1013,12
1 0 9 5 ,0 9
1 1 9 2 ,0 2
1306,78
1455,79
1 6 0 6 ,2 3
1703,16
1757,65
9 1 6 ,1 9
9 1 6 ,1 9
1 1 8 6 ,2 2
1186,22
1 3 0 5 ,8 1
1305,81
1 7 7 0 ,6 5
2358,94
2 3 3 0 ,0 1
2 6 9 6 ,4 8
2 5 8 4 ,6 1
2544,11
2831,50
%T
2587,53
3 0 2 3 ,9 3
100
50
-50
500
1/cm
Intensitas
GugusFungsi
3023,93
Kuat
C=H
2587,53
Sedang
O=H Karboksilat
1757,65
Kuat
Ester C=O
1703,16
Kuat
C=O karboksilat
1606,23
Rendah-sedang
C=C aromatik
1455,79
Rendah-sedang
C=C
Absorbansi
0.2
0.1
0
60
70
80
Konsentrasi
90
100
Daftar pustaka
Giwangkara S.2007.Spektrofotometri Infra
Merah.http://chem-is-try. org/
artikel_kimia_analisis/spektrofotometri_infra_mera
h/ (Diakses pada 4 April 2013)
Braddy, James E., 1999. Kimia Universitas Asas
dan Struktur, Binarupa Aksara .Jakarta.
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi
Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu
Kefarmasian. Vol I (3): 117-13.