Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
manfaat, batasan dan asumsi dari pengerjaan Modul Responsi Manajemen Organisasi dan
Sumber Daya Manusia.
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya pengembangan perusahaan bersumber pada perubahan strategi.
Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi peninjauan dalam perubahan strategi.
Ada tiga elemen penting yang mempunyai keterkaitan erat dalam pengembangan strategi
perusahaan, yaitu hubungan strategi bisnis, struktur organisasi dan sumber daya manusia.
Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
gambar 1. 1 Alignment
Framework
Strategy adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen
yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.
Jadi Business strategy adalah salah satu tingkatan strategi yang menjabarkan mengenai
bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat sehingga berguna untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntungan strategis yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya
organisasi ke tingkat yang lebih baik. Organization Structure adalah suatu susunan dan
hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Sedangkan Human Resource
Management adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan
dan masyarakat menjadi maksimal. Ketiga poin tersebut mempunyai peranan sangat penting
dalam pengembangan perusahaan dan tentunya penentuan strategi dalam jangka panjang.
Oleh karena itu HRM dan struktur organisasi harus dikelola dengan cara yang sesuai dan
sejalan dengan strategi organisasi, sehingga kita bisa mengetahui hubungan yang
komprehensif pada elemen-elemen penting organisasi amatan.
Human Resource sebagai pengelolaan manusia merupakan inti bagi perusahaan
sehingga dikatakan penting dikarenakan berkaitan dengan business strategy yang akan
dijalankan oleh perusahaan. Human Resource Management (HRM) dikatakan sangat
mempengaruhi business strategy perusahaan yang berkaitan dengan perekrutan HR yang
1
sesuai dengan visi dari perusahaan itu sendiri. Pada akhirnya, Human Resource Management
ini juga akan mempengaruhi bagaimana membuat sebuah struktur organisasi yang relevan
dengan kondisi yang terdapat pada internal perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat
mendesain bagaimana bentuk organisasi yang akan diterapkan dan tetap menyesuaikan
sumber daya yang ada. Walaupun demikian, perusahaan juga dapat memperoleh hasil yang
optimal bagi business strategy perusahaan tersebut.
Berdasarkan dari alignment framework, perlu adanya analisa mengenai bagaimana
struktur organisasi dan manajemen sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi strategi
perusahaan kedepannya. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan tentu membutuhkan
berbagai macam pertimbangan. Oleh karena itu, responsi MOSDM ini dilakukan untuk
mendukung analisa mengenai keterkaitan dari poin-poin pada alignment framework.
Dengan responsi ini, diharapkan diperoleh analisa yang mendalam terhadap obyek
amatan yang telah dipilih berkaitan dengan bagaimana cara memanfaatkan sumber daya
manusia perusahaan agar dapat memberikan hasil yang optimal dan bagaimana mendapatkan
struktur organisasi perusahaan yang relevan mempengaruhi business strategy perusahaan itu
sendiri.Melihat kondisi saat ini, tidak jarang perusahaan memiliki banyak kompetitor.
Sehingga dengan adanya responsi ini diharapkan dapat dilakukan analisa dan evaluasi strategi
organisasi yang telah ada sebelumnya serta dapat menjadi sarana untuk memberikan masukan
bagi organisasi terkait agar dapat berkembang menjadi perusahaan yang lebih kompetitif
dalam menghadapi kompetitor bagi perusahaannya.
1.2
Perumusan Masalah
Beberapa permasalahan yang ingin diselesaikan dan dijawab melalui Responsi
Manajemen Organisasi dan Sumber Daya Manusia (MOSDM) ini antara lain adalah:
1. Bagaimana melakukan analisis kondisi internal dan eksternal organisasi amatan?
2. Bagaimana menganalisis strategi eksisting organisasi amatan dan merumuskan strategi
baru yang sesuai dengan visi dan misi organisasi amatan serta kondisi internal
eksternal organisasi amatan ?
3. Bagaimana menyusun struktur organisasi yang selaras dengan strategi organisasi
amatan?
4. Bagaimana memahami strategi organisasi amatan dan menurunkannya ke dalam HR
Strategies?
5. Bagaimana menyusun job desccription, job specification dan job competence suatu
jabatan?
6. Bagaimana menganalisis performance appraisal suatu jabatan?
1.3
1.
2.
3.
4.
Tujuan Responsi
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam Responsi Manajemen Organisasi dan Sumber
Daya Manusia (MOSDM) ini antara lain:
Untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Untuk menganalisis strategi eksisting organisasi amatan dan merumuskan strategi baru yang
sesuai dengan visi, misi, dan kondisi internal dan eksternal organisasi amatan.
Untuk merancang struktur organisasi yang selaras dengan strategi organisasi amatan.
Untuk menurunkan strategi organisasi amatan ke dalam Human Resources Strategy (HR
Strategies).
2
5.
6.
Untuk menyusun job description, job specification dan job competence suatu jabatan.
Untuk menganalisis performance appraisal suatu jabatan.
1.4
1)
2)
3)
4)
Manfaat Responsi
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari Responsi Manajemen Organisasi dan
Sumber Daya Manusia (MOSDM) ini adalah :
a. Bagi peserta responsi:
Mengetahui penerapan dari teori MOSDM yang telah didapat dari perkuliahan.
Mengetahui kondisi aktual organisasi amatan terkait dengan visi, misi, strategi, dan struktur
organisasi organisasi amatan.
Mengetahui korelasi visi dan misi organisasi amatan dengan strategi organisasi amatan.
Mengetahui performance appraisal karyawan.
b. Bagi perusahaan:
Mendapatkan bahan masukan terkait dengan kesesuaian strategi terhadap visi dan misi
organisasi amatan, kesesuaian struktur organisasi terhadap strategi, analisis jabatan
terkait dengan job desccription, job specification danjob competence, performance
appraisal suatu jabatan.
1.5
4. BAB II
5. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
6.
7.
Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai profil dan histori unit usaha, visi, misi
dan strategi unit kerja, serta struktur organisasi unit kerja.
8.
9. 2.1
Profil Unit Kerja
10. Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai profil unit kerja dari obyek
amatan yaitu Perusahaan Penerbit Buku Erlangga dengan unit usaha
benchmarknya yaitu Perusahaan Penerbit Buku Tiga Serangkai.
11.
12.
2.1.1 Profil dan Histori Unit Usaha Objek Amatan
13.
Perusahaan Penerbit Buku Erlangga berdiri pada 30 April 1952.
Erlangga Group pada mulanya hanya menerbitkan buku-buku pelajaran saja. Namun
kini, di usia yang ke 62, Erlangga Group telah menduduki posisi mapan di ranah
penerbitan Indonesia dan semakin dikenal karena tingginya kualitas serta kayanya
ragam buku yang diterbitkan.
14.
Berpuluh tahun jatuh dan bangunnya sektor pendidikan di Indonesia
dalam skala nasional, Erlangga Group adalah penerbit buku pelajaran yang terbaik. Di
luar itu sejak sepuluh tahun yang lalu, Erlangga Group mulai melakukan
pengembangan usaha dengan menerbitkan judul-judul buah karya penulis yang
dikenal di ranah nasional maupun internasional, baik untuk buku anak maupun buku
populer. Erlangga Group adalah rumah bagi buku pelajaran terbaik, penulis-penulis
yang ternama dan juga karakter kartun kesayangan anak.
15.
Saat ini, produk dari Erlangga Group adalah paduan harmonis dari
buku pelajaran, buku anak, fiksi, non fiksi dan juga majalah. Dalam menciptakan
sebuah produk, Erlangga Group selalu mengutamakan nilai pendidikan. Penting bagi
Erlangga Group untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan nilai-nilai
edukasi bagi pembacanya. Oleh karena itu, Erlangga Group pun tak ragu untuk
mengusung semboyan Belajar Lebih, Lebih Belajar.
16.
Apa itu Belajar Lebih, Lebih Belajar? Belajar Lebih, Erlangga
Group yakin bahwa siapa pun bisa sukses. Caranya dengan belajar dan latihan terus
menerus, sehingga seseorang menjadi bisa karena biasa. Lebih Belajar, tentunya
proses belajar hanya bisa sukses apabila menggunakan buku yang berkualitas terbaik.
Buku-buku yang disusun oleh Erlangga Group berdasarkan riset secara terus-menerus,
evaluasi tiada henti oleh para editor terbaik di Indonesia, dibantu para konsultan ahli
dari berbagai bidang, dalam dan luar negeri. Bukan itu saja, Buku Erlangga dipasarkan
oleh para tim pemasar yang profesional, mengetahui produk dengan sangat baik dan
memastikan para guru tahu cara memakai buku Erlangga dengan program pelatihan
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
17.
Untuk menghasilkan karya terbaik, lingkup penerbitan Erlangga Group
dibagi ke dalam lima kategori utama buku pelajaran, buku untuk perguruan tinggi,
buku anak, buku populer (fiksi dan non fiksi), dan buku referensi. Tugas menerbitkan
buku-buku
tersebut
jatuh
ke
tangan
Penerbit
Erlangga
dan
keempat imprintnya Erlangga for Kids, Esensi, Esis, dan Phieta.
25. 2.2
Visi, Misi, dan Strategi Unit Kerja
26.
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai visi, misi dan strategi unit
kerja dari obyek amatan yaitu Perusahaan Penerbit Buku Erlangga dengan unit
usaha benchmarknya yaitu Perusahaan Penerbit Buku Tiga Serangkai.
27. 2.2.1 Visi, Misi, dan Strategi Unit Kerja Objek Amatan
28. Sebagai perusahaan penerbit buku, PT. Erlangga memiliki :
29.
Visi : Menjadi mitra utama bagi semua pihak yang berkepentingan
dalam memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,
agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa maju di dunia, khususnya dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan jenis-jenis usaha lainnya yang bisa
memaksimalkan kualitas SDM.
30.
Misi : Memberi solusi kepada setiap orang (pelajar, pendidik,
profesional, orang tua dan umum) yang menghadapi masalah dalam mencari dan
mengejar ilmu pengetahuan dengan cakupan wilayah Asia.
31.
Strategi : Erlangga Group menerapkan company culture kepada seluruh
karyawan, yang terdiri dari :
1. Professionalism yaitu diwujudkan dengan lebih detail, teliti, memberdayakan,
kerja keras dan kerja cerdas, kerja tim serta keseimbangan antara profesional dan
keluarga.
2. Integrity yang diwujudkan dengan bekerja secara disiplin, jujur, bisa dipercaya,
ulet, gigih serta memiliki komitmen.
3. Continuous Improvement yaitu inisiatif untuk belajar terus menerus, kreatif serta
inovatif.
4. Service Excellence yaitu dengan memberikan service yang terbaik,
bertanggungjawab hingga tuntas serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Passion yang berarti bekerja dengan sepenuh hati dan bergairah.
32.
33. 2.2.2 Visi, Misi, dan Strategi Unit Kerja Benchmark
34.
Visi : To become a well known printing and publishing company by
focusing on the customers need and want, and the quality of the books contents.
Besides, we also want to give a valuable contribution for the national
education.
35.
Misi : To produce the high quality of books that can fulfill the society
needs by increasing the quality of human resource professionalism, responsive
and adaptive towards any market changes and also very concern about the
affordable price and the service.
36. Strategi : Dengan meningkatkan kualitas buku, meningkatkan kinerja
pekerja dan memberikan pelatihan agar skill pekerja terus berkembang, serta
menyesuaikan permintaan pasar baik dalam hal biaya dan pelayanan
37. 2.3
Struktur Organisasi Unit Kerja
38.
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai struktur organisasi unit kerja dari
obyek amatan yaitu Perusahaan Penerbit Buku Erlangga dengan unit usaha benchmarknya
yaitu Perusahaan Penerbit Buku Tiga Serangkai.
39.
40.
41.
42.
43.
2.3.1
Struktur Organisasi Unit Kerja Objek Amatan
44.
Struktur organisasi unit kerja yang diterapkan oleh PT. Erlangga Group
akan digambarkan dalam hierarchi. Berikut hierarchi dari PT. Erlangga Group :
45.
SEKRETA
46.
50.
51.
52. 2.4
Tambahan Kondisional
53. Selain informasi-informasi diatas, terdapat beberapa informasi lain
yang ada dalam PT. Erlangga Group dan terdiri dari jumlah tenaga kerja
atau karyawan, penghargaan yang telah diperoleh PT. Erlangga Group
serta program kerja yang diterapkan oleh PT. Erlangga Group.
54.
2.4.1 Company Culture
55.
PT. Erlangga juga menerapkan kebiasaan mengenai budaya
perusahaan kepada karyawannya. Budaya perusahaan tersebut antara lain :
1. Professionalism yaitu diwujudkan dengan lebih detail, teliti,
memberdayakan, kerja keras dan kerja cerdas, kerja tim serta
keseimbangan antara profesional dan keluarga.
2. Integrity yang diwujudkan dengan bekerja secara disiplin, jujur, bisa
dipercaya, ulet, gigih serta memiliki komitmen.
3. Continuous Improvement yaitu inisiatif untuk belajar terus menerus, kreatif
serta inovatif.
4. Service Excellence yaitu dengan memberikan service yang terbaik,
bertanggungjawab hingga tuntas serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Passion yang berarti bekerja dengan sepenuh hati dan bergairah.
56.
57.
2.4.2 Perusahaan yang Bekerjasama dengan PT. Erlangga Group
58.
Dalam rangka mengembangkan perusahaan, PT. Erlangga
Group menjalin relasi dengan beberapa perusahaan di Indonesia. Perusahaan tersebut
diantaranya adalah :
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
72.
2.4.3 Penghargaan PT. Erlangga Group
73.
Sejak menjadi perusahaan penerbit buku, PT Erlangga Group
telah memperoleh beberapa penghargaan salah satunya pada tahun 2013, menurut
survei yang dikeluarkan oleh Frontier Consulting Group, Penerbit Erlangga masuk
Top Brand For Teen-nya Buku Pendidikan.
74.
75.BAB III
76.TINJAUAN PUSTAKA
77.
78.
Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai manajemen strategi, MSDM, Struktur
Organisasi, Human Resource Strategies, Job Analysis, dan Performance Appraisal.
79.
3.1
Manajemen Strategi
80.
Pada sub bab dibawah Ini akan dijelaskan mengenai manajemen
Strategi.
1. Mendefinisikan
kegiatan
utama
organisasi
menetapkan/mengembangkan visi dan misi organisasi
(core
business),
84.
Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi,dan tujuan. Visi,misi dan
tujuan akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Visi yang disusun
harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah diartikulasikan,mudah
dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi.
85.
Menurut Iwan Purwanto (2008), visi merupakan luas ke masa depan
dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan di
masa yang akan datang. Visi member arah dan ide yang aktual kepada manajemen
dalam proses pembuatan keputusan, agar setiap tindakan yang akan dilakukan
2.
3.
4.
5.
94.
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer
sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi
strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-fakto r eksteral dan internal selalu berubah.
95.
Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:
1. Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang
sedang berlangsung
2. Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan
3. Mengambil berbagai tindakan perbaikan.
96.
Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini
tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
97.
3.1.3 Tahapan dalam merumuskan strategi
98. Dalam perumusan strategi dibutuhkan kerangka kerja yang
komprehensif. Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan
ke dalam kerangka pembuatan keputusan tiga tahap, Berikut kerangka perumusan
strategi yang komprehensif menurut David (2003) :
99.
100.Gambar 3. 2 Tahapan Merumuskan Strategi
101. Tahap 1 dari kerangka perumusan terdiri dari metriks EFE, IFE dan Matriks
Profil Kompetitif yang biasa disebut sebagai tahap masukan (Input Stage). Tahap 1
meringkas informasi masukan dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
102. Tahap 2 disebut tahap pencocokan (matching stage), focus pada upaya
menghasilkan strategi alternative yang dapat dijalankan dengan memadukan faktorfaktor eksternal dan internal. Teknik-teknik tahap 2 terdiri dari metriks TOWS,
SPACE, BGC, IE, dan Metriks Grand Startegy.
103. Tahap 3 disebut tahap keputusan (decision stage), menggunakan satu macam
teknik, yaitu Quantitative strategic Planing Matrics (QSPM). QSPM menggunakan
informasi masukan dari tahap 1 untuk secara objektif mengevaluasi strategi
alternative yang diidentifikasikan pada tahap 2. QSPM mengungkap daya tarik
relative dari strategi alternative, oleh karena itu menjadi dasar objektif untuk
memilih strategi spesifik.
dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang
akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan
bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan
kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. (sumber: eje.blogspot.com). Dalam tugas besar ini, akan dipaparkan salah satu metode untuk
menganalisis penilaian internal dan eksternal.
a. Penilaian Ekternal dengan Analisis PESTc
117. Menurut Kotler (2003:95) PEST terkait dengan pengaruh lingkungan
eksternal dalam suatu bisnis. PEST merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk
meringkas faktor eksternal yang terjadi dalam operasional perusahaan. PEST harus
ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh
dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Seiring berkembangnya
jaman, metode PEST ini mulai berkembang dengan adanya analisis competitive forces
sehingga perusahaan dapat mengetahui daya saingnya diantara pesaing-pesaing yang
ada. Penambahan satu faktor baru ini mengubah sedikit nama dari metode tersebut
menjadi metode PESTc.
118.
119. Gambar 3.
3 Metode PEST
120.
Politik
121. Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan
perusahaan antara lain:
122. Upah minimum
123. Pengendalian harga
124. Kesempatan bekerja yang sama untuk semua orang
125. Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan
126. Dimana lokasi pabrik boleh didirikan
161.
162.
Teknlogi
163. Perencana strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan
teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan produk serta jasa
perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk
meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan. Faktor-faktor
teknologi yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
164. Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi
165. Penemuan dan pengembangan baru
166. Kecepatan dari transfer teknologi
167. Rates of technology obsolescence
168. Biaya dan penggunaan teknologi
169. Perubahan dalam ilmu pengetahuan
170. Dampak dari perubahan teknologi
b. Penilaian Internal dengan Metode RBV
171. The Resource Based View (RBV) adalah teori keunggulan kompetitif
yang mengatakan bahwa faktor internal itu lebih penting dari faktor eksternal dalam
mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. RBV memperlihatkan jika
performa organisasi bisa ditentukan dari sumber daya internalnya yaitu sumber daya
fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasi. Sumber daya fisik meliputi
pabrik dan peralatannya, lokasi, teknologi , bahan baku, mesin; sumber daya manusia
meliputi pekerja, pelatihan, pengalaman, pengetahuan, kemampuan; dan sumber
daya organisasi meliputi struktur perusahaan, proses perencanaan, system informasi,
merek dagang, hak cipta, database. Teori ini menyatakan bahwa keunggulannya bagi
perusahaan adalah dapat menentukan strategi yang sekarang ini belum dipakai oleh
perusahaan lainnya. Ketika perusahaan lainnya tidak mampu mengimplementasikan
strategi yang perusahaan tersebut pakai, maka disinilah keunggulan perusahaan
tersebut.
172. Menurut David (Manajemen Strategik, 2006:169), Matriks IFE
(Internal Factor Evaluation) meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
utama dalam berbagai bidang fugsional dari suatu usaha dan matriks ini juga
memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan di antara bidangbidang ini. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah berikut:
1. Tuliskan faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses audit
internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan
maupun kelemahan. Tuliskan kekuatan dahulu kemudian kelemahan. Usahakan
sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan kalau
mungkin.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting).
Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan kepentingan relatif dari
faktor itu untuk sukses dalam industri yang ditekuni perusahaan. Tanpa
memperdulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan internal,
faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi
organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan
1,0.
174.
175. Gambar 3.
176.
Tidak perduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam
Matriks IFE, jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendah sampai 4,0
yang tinggi, dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot yang jauh di bawah 2,5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah jauh di atas 2,5
menunjukkan posisi internal yang kuat.
177.
Langkah yang sama juga digunakan dalam pembuatan EFE (External
Factor Evaluation). Menurut David (2006, p131), matriks EFE membuat ahli strategi
meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan persaingan.
178.
179. Gambar 3.
183.
184.Gambar 3. 6 Contoh Plotting SWOT Map
185.
186.
187.3.1.5
Matriks TOWS
189.
190.Gambar 3. 7 Matriks TOWS
191.
192.
193.
194.
195.
1.
Uraikan semua peluang external
2.
Uraikan semua ancaman external
3.
Uraikan semua kekuatan internal
4.
Uraikan semua kelemahan internal
5.
Satukan kekuatan internal dengan peluang external dan catat
strategi yang mungkin
196. 6.
Satukan kelemahan internal dengan peluang external dan catat
strategi yang mungkin
197. 7.
Satukan kekuatan internal dengan ancaman external dan catat
strategi yang mungkin
198. 8.
Satukan kelemahan interal dengan ancaman external dan catat
strategi yang mungkin
3.2
199.
200.
201.
202.
MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia)
203. Pada sub bab ini akan dijelaskan lebih lengkap lagi mengenai Manajemen
Sumber Daya Manusia
204.
3.2.1 Definisi MSDM
205. Definisi, Pengertian, Tugas & Fungsi Manajemen Sumber Daya
Manusia / SDM - Ilmu Ekonomi Manajemen- Manajer MSDM Manajemen sumber
daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang
aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya
manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan
orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada
saat organisasi memerlukannya. Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran,
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab.
206.
Struktur Organisasi
209. Pada Sub bab dibawah ini akan dijelaskan mengenai Strategi
Organisasi itu sendiri seperti apa.
210. 3.3.1 Definisi struktur organisasi
211. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
3.3.2
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
212. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi).Struktur organisasi diperlukan dalam perusahaan
agar sumber daya manusia lebih terstruktur dan dapat terkontrol untuk dibagi-bagi
menurut ranah kerjanya, sehingga segala pekerjaan dalam perusahaan dapat diketahui
dengan jelas siapa yang bertanggung jawab pada pekerjaan tersebut.Seringkali dalam
UKM atau perusahaan yang baru berdiri masih belum terdapat struktur organisasi
yang jelas, sehingga setiap orang yang berada di dalamnya harus dapat berperilaku
general, yaitu mampu melakukan apapun pekerjaan yang ada dalam perusahaan
tersebut.
213. Struktur organisasi dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dan strategi
perusahaan. Seiring berkembangnya perusahaan atau ketika adanya kebutuhan tertentu
dapat diadakan suatu perubahan struktur organisasi.
214. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer
ketika hendak mendesain struktur, antara lain :
1. Kompleksitas, yaitu mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam
organisasi. Termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian
kerja, jumlah tingkatan dalam hierarki organisasi serta tingkat sejauh mana
unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
2. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi
ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
3. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan
secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk,
geografi, dan pelanggan.
4. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
5. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
6. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
7. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dibakukan.
215.
Jenis struktur organisasi (fungsional, divisional, dan matriks)
216.
217. Adapula 3 jenis struktur organisasi dasar yang umum digunakan oleh suatu
perusahaan yaitu :
1. Struktur Fungsional
218.
Di sini aktivitas-aktivitas perusahaan dikelompokkan berdasarkan
fungsinya secara umum. Sebagai contoh, ada departemen pemasaran, keuangan,
sumber daya manusia, dan operasi. Dengan adanya pembagian ini, maka setiap
anggota organisasi dapat mengaplikasikan keahliannya secara spesifik pada
bidang pekerjaannya masing-masing.
2. Struktur Divisional
219.
Pada jenis ini, organisasi dibagi-bagi berdasarkan produk, jasa, atau
kelompok produk tertentu. Sebagai contoh, pada perusahaan jasa konsultan
manajemen, ada divisi seminar manajemen, ada divisi pelatihan, divisi
konsultasi, dan sebagainya. Bentuk seperti ini dapat membuat koordinasi antar
fungsi di dalam organisasi berjalan dengan baik.
3. Struktur Matriks
220.
Bentuknya menyerupai matriks, di mana ada pembagian secara
horizontal maupun vertikal. Struktur organisasi seperti ini lebih rumit
dibandingkan dengan ketiga struktur sebelumnya, di mana lingkungannya sangat
kompleks dan tidak pasti, dan sumber daya dibagi ke seluruh organisasi.
Kekurangan bentuk struktur matriks adalah seorang pekerja harus bertanggung
jawab kepada dua atasan secara langsung, sehingga dapat menimbulkan konflik.
221.
3.3.3 Karakteristik masing-masing struktur organisasi
222.
1. Struktur Fungsional
223. Pada organisasi yang menggunakan struktur fungsional,kegiatan pada
seluruh tingkatan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga kegiatan
yang fungsinya sama terkumpul pada suatu bagian. Struktur fungsional
mengelompokkan tugas dan aktivitas menurut fungsi bisnis seperti
produksi/operasi, pemasaran, keuangan, litbang, dan system informasi.
224.
225.
226. Gambar 3.
227.
228. Kelebihan struktur fungsional :
A. Profesionalisme atau keahlian yang lebih
229.
Karena setiap manajemen hanya menangani satu bidang saja, sehingga
memunculkan orang-orang yang kompeten dibidangya masing-masing.hal ini
menjadi salah satu faktor bagaimana masing-masing divisi berjalan sesuai dengan
program yang telah direncanakan.
B. Perusahaan Lebih Produktif.
230.
Dengan struktur kerja yang baik menyebabkan para pekerja bekerja
dengan giat guna mencapai hasil yang baik.
C. Memunculkan Inovasi
231.
Bagitu banyak orang-orang yang kompeten dibidang masing-masing,
menimbulkan kreativitas, ide-ide serta inovasi sehingga perusahan tidak berjalan
ditempat dan varietas kerja pun makin beragam.
D. Perusahaan lebih Berkembang dan maju
232.
Dengan banyaknya inovasi yang muncul maka perusahaan pun akan
cepat berkembang dengan mengatur setiap tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
memajukan perusahaan.
233.
234. Kekurangan struktur fungsional :
A. Karena banyak orang yang ahli dan kompeten dibidangnya maka muncul konflikkonflik baik secara vertikal maupun horizontal, Tidak jarang terjadi gesekangesekan opini dan ide dimasing-masing bidang yang dapat menganggu stabilitas
perusahaan.
B. Sulit mengontrol perusahaan karena banyaknya bidang, divisi, serta ilmuwanilmuwan di masing-masing bidang. sehingga harus merekrut dewan pengawas
ditiap bidang.
C. Penyimpangan-penyimpangan menjadi sulit terlacak dan lebih sering terjadi yang
dapat merugikan perusahaan. banyaknya bidang yang harus dicontrol
menyebabkan lemahnya pengawasan.
D. Muncul persaingan yang tidak sehat karena masing-masing individu merasa ahli
dan berperan dalam perusahaan.
235.
2. Struktur Divisional
236. Struktur Divisional terdiri dari bagian yang masing-masing merupakan
unit organisasi yang lengkap memiliki seluruh fungsi yang
diperlukan.Pengelompokan bisa dilakukan menurut aspek-aspek menurut
wilayah geografi, menurut produk/jasa, menurut pelanggan, atau menurut
proses.Struktur divisional merupakan struktur yang mampu melakukan
kegiatan-kegiatan fungsional baik secara sentral maupun dalam setiap divisi
terpisah.
237.
238.
239.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
A.
B.
C.
D.
240.
Kelebihan struktur organisasi divisional :
Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan cepat.
Penanggung jawab produk jelas.
Koordinasi antar fungsi baik.
Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar.
Sesuai untuk organisasi berukuran besar.
Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.
241.
242.
Kekurangan struktur organisasi divisional :
Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis
Koordinasi antar produk sulit
Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.
243.
3. Struktur Matriks
244. Struktur matriks adalah struktur yang bergantung pada garis wewenang dan
komunikasi baik vertikal maupun horizontal.Struktur matriks ini digunakan apabila
struktur fungsional maupun kombinasi struktur produk dengan pemakaian alat
kontribusi horizontal, untuk mencapai tingkat koordinasi tertentu, ternyata tidak
mampu lagi menjawab tuntunan lingkungan terhadap organisasi.Sebaliknya struktur
organisasi fungsional dan divisional sangat bergantung pada garis wewenang dan
komunikasi vertikal.
245.
246. Gambar 3.
248.
249. Kelebihan struktur organisasi matriks :
A. Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan
ganda lingkungan.
B. Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
C. Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang
tidak stabil.
D. Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
250.
251. Kekurangan struktur organisasi matriks :
A. Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
B. Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
C. Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.
252.
3.4 Human Resource Strategies (HR Strategies)
253. 3.4.1 Definisi HR Strategies
254.
Human Resources Startegis adalah kebijakan pengelolaan
karyawan yang diintegrasikan dengan strategi organisasi dan digunakan untuk
mendorong budaya organisasi dengan tujuan agar karyawan memiliki nilai dan
menjadi sumber keunggulan bersaing.HR strategies juga merupakan pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota
organisasi atau kelompok pekerja.Sumber daya manusia merupakan pusat perhatian
dalam kepemimpian di suatu organisasi.Agar organisai dapat bersaing di era
globalisasi ini dengan persaingannya yang semakin ketat, maka diperlukan sumber
daya manusia yang unggul, dimana tidak hanya melakukan pekerjaan rutin, tetapi juga
dapat memperlihatkan kinerja berupa nilai tambah pada organisasi.HR strategies
264.
265. Gambar 3.
266.
3.5 Job Analysis
267. 3.5.1 Definisi job analysis
268. Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis jabatan adalah proses
pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya dan
relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari suatu jabatan tertentu (job
analisis is the systematic process of collecting relevant, work-related information
related to the nature of a specific job). Hal senada juga dikemukan oleh Bernardin &
Russel: job analisis is the process of gathering information about a job (Bernardin
& Russel, 1993). Sedangkan menurut Gomes (2003) analisis jabatan adalah proses
pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja,
yang dilaksanakan dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan,
dengan bukti-bukti yang benar dari supervisor.
269.
Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk
mengidentifikasi dan menentukan secara rinci tugas-tugas (duties) dan persyaratan
dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993) mendefinisikan analisis jabatan
sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas yang harus
dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari satu jabatan dengan jabatan
lain yang ada, dan penentuan tentang pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuankemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efisien
dan efektif.
270. Jenis analisis jabatan menurut Gomes (2003) membagi dua jenis
analisis jabatan, yaitu analisis jabatan tradisional (traditional job description) dan
analisis jabatan yang berorientasikan hasil (result-oriented job description).
1. Traditional Job analysis
271. Analisis jabatan secara tradisonal yaitu dengan mencari informasi
melalui tiga aspek, yaitu tanggung jawab (responsibilities), merinci unit organisasi
agar pekerja bertanggung jawab, tunduk kepada pengarah dan bagian pengendali
jabatan itu. Spesifikasi pekerjaan memberikan uraian informasi mengenai halhal berikut:
Tingkat pendidikan pekerja
Jenis kelamin pekerja
Keadaan fisik pekerja
Pengetahuan dan kecakapan pekerja
Batas umur pekerja
Nikah atau belum
Minat pekerja
Emosi dan temperamen pekerja
Pengalaman pekerja
279.
3.5.3 Cara atau metode yang digunakan dalam penyusunan job analysis
280. Joseph E. Morsh dalam Asad (2004) memperbincangkan beberapa
motode dalam analisis jabatan. Metode-metode tersebut adalah metode dengan
Questionaire (angket), metode dengan Check-List, wawancara individual, pengamatan,
wawancara kelompok, technical conference, catatan harian, metode dengan ikut
bersama-sama kerja dan yang terakhir adalah metode teknik critical incident. Namun
pada kehidupan sehari-hari metode yang banyak digunakan adalah wawancara,
kuisioner, observasi, dan catattan harian.
1. Wawancara
281.
Wawancara dalam hal ini dilakukan langsung pada pemegang
pekerjaan atau atasan.Metode wawancara dapat dibagai dalam 3 jenis, yaitu
individu, kelompok karyawan, dan kelompok supervisor.Validitas metode
wawancara tergantung pada penggunaan metode sistemik dan sampel yang
diambil.Dengan metode ini kemungkinan dapat terjadi distorsi informasi
sehingga memerleukan informasi tambahan.
2. Kuesioner
282.
Metode ini digunakan dengan meminta karyawan mengisi
kuesioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan
dan tanggung jawab mereka adalah satu cara lain untuk memperoleh informasi
analisis jabatan.
3. Observasi
283.
Dengan menggunakan metode observasi, pekerjaan yang
dianalisis diasumsikan konstan sepanjang waktu.Dengan observasi dapat
dilakukan analisis persyaratan dari pekerjaanm bukan untuk menilai.Analisis
yang dapat dilakukan adalah analisis pekerjaan fungsional.Informasi yang
diperlukan terdiri dari data, orang, dan barang.Informasi data berupa
koordinasi, analisis, pengumpulan secara komputasi, penyalinan, dan
perbandingan.Informasi orang meliputi negosiasi, instruksi, penyelidikan,
peragaman, pembujukan, pembicaraan, serta pelayanan. Informasi barang
meliputi pengendalian, dorongan, manipulasi, pemeliharaan, pemberian, dan
penanganan
4. Buku Harian (diary/log)
284.
Pendekatan yang lain adalah meminta karyawan membuat buku
harian (diary/log) atau daftar dari apa yang mereka lakukan sepanjang hari.
295.
299.
300.
302.
.
296. BAB IV
297. METODOLOGI PENGERJAAN MODUL RESPONSI
298.
Pada Bab ini akan dipaparkan mengenai flowchart serta penjelasan flowchart.
301. 4.1
Flowchart
Pada bagian ini akan ditampilkan flowchart yang menggambarkan keseluruhan
303.
Pengerjaan Modul
305.
306.
307. 4.2
Penjelasan Flowchart
308.
analysis dan job evaluation yang ada di obyek amatan. Setelah diamati kemudian dibuat job
description perbaikannya. Selanjutnya dari pengolahan data tersebut dilakukan analisa
secara mendalam dan juga interpretasi data.Tahap terakhir adalah membuat kesimpulan yang
menjawab tujuan dari responsi serta saran yang diberikan untuk perbaikan pada responsi
selanjutnya.
312.
313. BAB V
314. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
315.
5.1.1
321.
325.
319. Strengths
322. Kebersa
maan tim,
komitmen
,
kesadaran
dan
motivasi
SDM
yang
tinggi
untuk
meraih
sukses
tim.
326. Adminis
trasi
pemasara
n
dan
supportin
g sangat
membantu
dalam
tugas
pemasara
320. Weaknesses
324. Kemam
puan
pemasaran
masih
kurang
323.
W1
327.
W2
328. Kepedul
ian SDM
dan
kemandiri
an SDM
terhadap
administra
si
pemasaran
masih
n
di
lapangan.
329.
333.
337.
341.
330. Adanya
biaya
promosi
yang
memadai,
sehingga
bisa
menentuk
an sasaran
pelanggan
yang
berdaya
beli tinggi
dan tepat
sasaran.
334. Kedekat
an dengan
pelanggan
, sehingga
pelanggan
tetap
memberik
an
kepercaya
an. .
338. Kerja
keras
dengan
kesunggu
han
melaksana
kan
pekerjaan
seluruh
tim.
342. Focus
terhadap
peluang
dan
memaksi
malkan
penjualan
331.
W3
335.
W4
339.
W5
343.
W6
kurang
dan masih
rendah.
332. Kurang
cepatnya
respon
terhadap
keinginan
dan
keperluan
pelanggan
dan
merasa
cepat puas
dengan
apa yang
sudah
diperoleh.
336. Masih
minimnya
dorongan
dari
pribadi
untuk
terus maju
dan lebih
baik
340. Bekerja
dengan
optimal,
jika ada
instruksi/p
erintah.
344. Jiwa
berkompe
tisi antar
SDM
masih
kurang
347.
351.
di sekolah
Swasta
dan Pareto
345. Opportunities
348. Negosia
si dengan
sekolah
dan guru
agar
bersedia
sharing
rabat
dengan
wali
murid,
agar ada
penjualan
349.
atas nama
T1
sekolah
dan
sekolah/g
uru tetap
mendapat
hasil dari
penjualan
buku
Erlangga
ke siswa.
352. Penyeba
ran angket
untuk
diberikan
kepada
wali
murid,
353.
untuk
T2
memilih
langsung
judul
buku yang
mau
di
beli.
346. Threats
350. Sekolah
sekolah
banyak
yang
ketakutan
untuk
menawark
an/menjua
l buku ke
siswa,
meskipun
para guru
merasa
tidak
mencukup
i
jika
materi
pelajaran
hanya
mengguna
kan buku
Tematik
yang
di
droping
oleh
Pemerinta
h.
354. Banyak
wali
murid
yang
merasa
berat juga
untuk
mengeluar
kan biaya
pendidika
n anaknya
untuk
membeli
buku.
355.
359.
363.
356. Dengan
adanya
larangan
dan
penolakan
dari wali
murid,
bisa kita
lakukan
cara
penjualan
dengan
memberda 357.
yakan
T3
paguyupa
n
wali
murid
yang ada
di sekolah
tersebut.
360. Dengan
adanya
edaran
Walikota
Kota
Surabaya
sebagai
kota
literasi,
361.
masih
T4
sangat
berpeluan
g untuk
pembelian
buku
buku
perpustak
aan.
364. Membua 365.
358. Adanya
RKAS
Online
sekolah
baik dana
BOSNAS
atau
BOSDA
membuat
beberapa
sekolah
susah
untuk
mengalok
asikan
ataupun
merubah
dana
sesuai
pagu yang
telah
ditetapkan
Dinas
Pendidika
n
Kota
Surabaya.
362. Domina
si jumlah
sekolah
negeri
sangat
besar,
jumlah
sekolah
swasta
yang
independe
n sangat
sedikit
dibanding
sekolah
Negeri.
366. Kepatuh
t jaringan
outlet
/
bekerjasa
ma
dengan
koperasi
sekolah.
T5
367.
368.
369.
T6
371.
372.
373.
T7
an sekolah
Negeri
dan
swasta di
Surabaya
terhadap
UPTD
dan
Pengawas
dalam
pengambil
an
kebijakan.
370. Sekolah
banyak
menganda
lkan
pembelian
buku
melalui
dana Bos
atau buku
dropping.
374. Kebijak
an
penerapan
Kurikulu
m
yang
masih
meraguka
n
bagi
sekolah.
375.
376.
377.
Analisis Internal
378.
Perusahaan Erlanga berdiri sudah lama dan memiliki sejuta
pengalaman dibidang penerbitan buku. Nama yang sudah tidak asing lagi
di telinga orang Indonesia yang pernah duduk dibangku sekolah, karena
perusahaan Erlangga kebanyakan memproduksi buku-buku sekolah.
Umur yang sudah tidak muda lagi membuat kebersamaan tim, komitmen
dan kerjakeras SDM yang ada di Erlangga sangat tinggi. Upaya mereka
mendekatkan diri dengan pelanggan sangatlah baik karena membangun
sebuah kepercayaan itu sangatlah sulit papalagi membangunnya di
linkungan masyarakat. Tanpa adanya kerja keras maka hal tersebut
383.
384.
386.
5.1.3
389.
405.
406.
407.
total
460.
Weaknes
433.
441.
449.
422.
434.
442.
450.
415.
423.
435.
443.
451.
459.
516.
421.
414.
457. 458.
512.
413.
total
Selisih
465.
469.
481.
493.
501.
509.
466.
470.
482.
494.
502.
510.
513. 514.
517. 518.
467.
471.
483.
495.
503.
511.
515.
519.
520.
521.
Dari table IFE matrix diatas diperoleh nilai strength sebesar
3,172 dan nilai weakness sebesar 2,524. Terlihat kalau strength yang
dimiliki perusahaan sangat besar perbandingannya daripada weakness
nya dilihat dari factor Internal yang ada diperusahaan. Selisih dari kedua
nilai diatas adlah 0,648 yang tentunya lebih condong ke factor strength.
Untuk tahap pebobotan diperoleh dari kepentingan masing-masing nilai,
semakin besar bobotnya, maka semakain besar pengaruhnya. Dengan
hasil diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan memanfaatkan
kekuatannya untuk menutupi kekurangan yang ada.
522.Tabel 5. 3 EFE Matrik
528.
548.
560.
580.
596.
529.
549.
561.
581.
597.
604. 605.
603. total
530.
550.
562.
582.
598.
606.
607. Threat
612.
640.
652.
676.
688.
700.
712.
719. total
723. Selisih
613.
641.
653.
677.
689.
701.
713.
720. 721.
614.
642.
654.
678.
690.
702.
714.
722.
727.
Dari table EFE matrix diatas diperoleh nilai opportunity sebesar
3,277 dan nilai Thread 2,943. Selisih dari kedua nilai diatas sebesar
0,334 lebih condong ke opportunity. Maka dari hasil diatas dapat
disimpulkan bahwa perusahaan meminimalkan kemungkinan ancaman
yang ada di luar untuk memperoleh kesempatan. Berdasarkan IFE dan
EFE matrix tersebut, maka hasilnya dipetakan dalam SWOT map.
Berikut merupakan SWOT map :
728.
738.
743.