Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkahlangkah selanjutnya khususnya pembangunan di bidang kesehatan.Juga diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan
Kabupaten.
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini
dikemukakan gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil, adapun isi
profil masing-masing bab adalah sebagai berikut ini :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini menyajikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan, manfaat serta
sistematika penyajian.
Bab II GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan gambaran umum UPT Puskesmas Playen II yang meliputi
keadaan geografi, keadaan penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi
Bab III PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi UPT Puskesamas
Playen II. Selain itu juga diuraikan Program-program Kegiatan UPT Puskesmas
Playen II yang dilaksanakan dalam tahun 2009.
Bab IV PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN
II
Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh UPT Puskesmas
Playen II yang meliputi derajat kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan
lingkungan dan pelayanan kesehatan uraian hasil pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,
pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi
bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lain yang diselenggarakan oleh UPT
Puskesmas Playen II.
Bab V. KESIMPULAN
Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil UPT Puskesmas
Playen II di tahun 2010. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini
juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya
mencapai Indikator Indonesia Sehat 2010.
LAMPIRAN
Lampiran berisi seluruh tabel induk yang digunakan dalam penyusunan Profil UPT
Puskesmas Playen II
BAB II
GAMBARAN UMUM UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1. KEADAAN GEOGRAFIS
UPT Puskesmas Playen II merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Playen, terletak di sebelah Barat Kota Kecamatan Playen kurang lebih
berjarak 3,5 km tepatnya berada di Padukuhan Sawahan I, Desa Bleberan. Jumlah
wilayah kerjanya meliputi 6 desa, 50 dusun, namun hanya 2 desa yang paling
strategis mengakses ke UPT Puskesmas Playen II yaitu Desa Bleberan dan
Dengok, sedangkan 4 wilayah desa lainnya yaitu Plembutan, Banyusoca, Ngleri dan
Getas selain ke Pustu terdekat (4 pustu) secara geografis lebih mudah mendapatkan
pelayanan ke luar wilayah, baik di Puskesmas Playen I, Paliyan, Patuk I, Wonosari II
maupun RSUD Wonosari, dengan batasannya :
Gambar.1. Peta wilayah Kerja UPT Puskesmas Playen II
Gambar. 2. Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPT Puskesmas Playen II
Tahun 2009
gambar 1
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1.VISI, MISI DAN STRATEGI UPT PUSKESMAS PLAYEN II
1.1. Visi : sebagai promotor untuk mewujudkan masyarakat sehat 2010 di wilayah
kerja Puskesmas Playen II
1.2.Misi :
Mengupayakan dan mengoptimalkan rujukan kasus dari klinik BP, KIA/KB dan
Gigi ke klinik Sehat.
Pelayanan registrasi
Pelayanan BP
Pelayanan KIA KB
Pelayanan gigi
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
DI UPT PUSKESMAS PLAYEN II TAHUN 2009
1. DERAJAT KESEHATAN
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas, Morbiditas dan
status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
hidup, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari
indikator angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru
per 1000 penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam
Berdarah dengue (DBD) per 100000 penduduk. Sedangkan status Gizi dilihat dari
indikator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis Merah pada KMS,
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
1. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai
indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan lainnya.
Pada tahun 2009 terdapat 2 kasus kematian bayi, tidak terdapat kematian ibu hamil,
dan tidak terdapat kematian Balita.
Gambar.11. Jumlah Kasus Kematian Bayi, Lahir Mati Dan Kematian Ibu Di
Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun 2006 s.d 2009
Dari gambaran di atas terdapat penurunan kasus bayi mati yang disebabkan oleh
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR),
1.1.1.Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian
bayi berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target
AKB tahun 2010 adalah 40 per seribu kelahiran hidup.Angka Kematian Bayi per
1000 kelahiran hidup di wilayah UPT Puskesmas Playen II sangat bervariasi.Pada
tahun 2006 terdapat 1 kasus kematian bayi dari 309 kelahiran hidup, tahun 2007
terdapat 5 kasus kematian bayi dari 268 kelahiran hidup, pada tahun 2008 terdapat
3 kasus kematian bayi dari 284 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 terdapat 2
kasus kematian bayi dari 289 kelahiran hidup. Bila dituangkan ke dalam rumus maka
AKB tahun 2006 adalah 3,24 ; tahun 2007 18,66, tahun 2008 10,56, dan tahun 2009
6,92. Ada kecenderungan penurunan kasus. Tetapi ini pun sudah mencapai target
2010.
Gambar.12. Angka Kematian Bayi Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun
2006 s.d 2009
ICD X
Diagnosa
Jumlah Kasus
J06
M25
Gangguan sendi
985
M62
901
K29
Gastritis
825
R51
pusing
790
4978
A09
diare
769
K30
Dyspepsia
651
J45
asma
582
R50
559
10
R05
batuk
475
1.2.1.Malaria
Tidak ditemukan adanya kasus malaria di wilayah UPT Puskesmas Playen II.
Wilayah UPT Puskesmas Playen II bukan termasuk daerah endemis malaria.
1.2.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Playen II pada tahun 2009
sebesar 3 kasus dari 21002 jiwa (14,28 per 100000 penduduk), tahun 2008 sebesar
7 kasus dari 25410 jiwa (27,55 per 100000 penduduk), tahun 2007 terdapat 12
kasus dari 27790 jiwa (43,18 per 100000 penduduk). Sedangkan tahun 2006
terdapat 3 kasus dari 25008 jiwa (12 per 100000 penduduk). Angka ini menurun
dibandingkan tahun sebelumnya 7 kasus. Perlunya menggerakkan kegiatan PSN
dan penyuluhan, ditambah jumlah rumah yang bebas jentik hanya 84 %.
Gambar.13. Angka Kesakitan DBD Di Wilayah UPT Puskesmas Playen II Tahun
2006 s.d 2009
Tahun
Jumlah bumil
Fe 1
% Fe 1
Fe 3
% Fe 3
2006
405
280
69.14
282
69.63
2007
363
289
79.61
257
70.80
2008
359
245
68.25
257
71.59
2009
303
332
109,6
290
95,7
1. KESEHATAN LINGKUNGAN
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator
presentasi rumah sehat dan tempat-tempat umum
1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi
rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah
yang tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2006 terdapat rumah sehat 28.08
%, 2007 29.46 %, 2008 28.08 %, dan tahun 2009 63,53 %.
2. Tempat-tempat Umum sehat
Tempat-tempat umum (TTU) merupakan sarana yang dikunjungi oleh banyak
orang, dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU
yang sehat adalah tempat umum yang memnuhi syarat kesehatan yaitu
memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
oembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dan
pencahayaan yang baik. Dari beberapa TTU yang diperiksa masih terdapat
beberapa TTU yang masih belum sehat yaitu dari 4 RM hanya 1 yang sehat,
TUPM 50 % sehat.
2. PERILAKU MASYARAKAT
Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh
terhadap derajat kesehatan, akan disajikan indikator Posyandu, presentase
rumah tangga berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), presentase
penduduk yang terlindungi Jaminan Kesehatan.
3.1.Posyandu
1. PELAYANAN KESEHATAN
5.1.Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4).
Cakupan K1 menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan
tahun 2009 327 kunjungan (103,55%) , K4 297 kunjungan(105,32%) dari 282
bumil yang ada Tahun 2008 284 kunjungan (79,11%), K4 279 kunjungan
(77.12%) dari 359 bumil yang ada. Telah mencapai target.
NO
DESA
JUMLAH
PERTOLONGAN PERSALINAN
PERSALINAN
Banyusoca
57
56
98,25%
Bleberan
63
61
96,83%
Dengok
30
30
100,00%
Getas
60
60
100,00%
Ngleri
33
33
100,00%
Plembutan
49
49
100,00%
JUMLAH
292
289
98,97%
pelayanan imunisasi dapat diukur dengan presentase desa yang telah UCI
dengan indikator seluruh bayi yang ada 90 % mendapatkan imunisasi
lengkap. Semua Desa telah UCI.
5.4.1.Cakupan Imunisasi Bumil (TT1 dan TT2)
Cakupan pemberian imunisasi TT1 pada bumil tahun 2009 68,3 %, 2008
70.47%, 2007 76.86%, 2006 49.88%. Terjadi penurunan dibanding tahun
sebelumnya. Cakupan pemberian imunisasi TT2 pada bumil tahun 2009 69
%, 2008 68.25%, 2007 71.35% dan 2006 43.95 %. Terjadi peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya.
Gambar.20. Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 di Wilayah UPT Puskesmas
Playen II Tahun 2006 s.d 2009
NO
1
DESA
2
JUMLAH BAYI
(0-11 bulan)
jumlah bayi
0-6 bulan
56
31
16,13%
61
28
21,43%
30
27
22,22%
60
13
15,38%
Banyusoca
Bleberan
Dengok
Getas
33
15
20,00%
51
29
20,69%
291
143
28
19,58%
Ngleri
Plembutan
JUMLAH
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II tahun 2009
No.
Indikator
Pembilang
Penyebut
Ratio
Target
2010
21002
9,52
40
21002
4,76
21002
38,09
100
21002
19,05
117
21002
4,76
21002
4,76
100000 penduduk
Sumber : Data SIMPUS UPT Puskesmas Playen II
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kecukupan tenaga kesehatan di UPT
Puskesmas Playen II masih belum memenuhi syarat/standar.Tetapi apabila
dilihat berdasarkan analisa jabatan sudah mencukupi, tetapi untuk tenaga
administrasi dan cleaning service masih kurang.
Total anggaran kesehatan di UPT Puskesmas Playen II tahun 2009 terdiri dari
anggaran kesehatan Kabupaten/Kota yang bersumber dari anggaran APBD,
APBN, Hanya saja semenjak Kepala Puskesmas menjadi Kuasa Pengguna
Anggaran, serapan dana dari APBD menurun, dikarenakan ketrampilan teknis
dari tenaga yang ada di puskesmas kurang.
2. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indicator, di antaranya
proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi, presentase cakupan
peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase peserta KB baru metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).
Tahun 2009 terdapat PUS sebanyak 4566 terdiri dari peserta KB baru 537
(98,9 %) , peserta KB aktif 3483 (76,28 %) ,
Gambar.21. Peserta KB Aktif Berdasarkan Metode Kontrasepsi Tahun
2009