Вы находитесь на странице: 1из 48

SOP PENGAWASAN PELAKSANAAN

PEKERJAAN FISIK JALAN

MAGISTER MANAJEMEN
REKAYASA
INFRASTRUKTUR 2014

DISUSUN OLEH :
1.FRENGKI RONSUMBRE
2.MUJI SISWATI
3.RAYMOND B. MUNTHE
4.WAHYUDIN

PENGGUNA JASA

KONSULTAN

KONTRAKTOR
(PENYEDIA JASA)

TUGAS PARA PIHAK

TUGAS BERSAMA:
MEWUJUDKAN BANGUNAN (JALAN) YANG SESUAI
DENGAN DESAIN DAN SPESIFIKASI.

FUNGSI PENGAWASAN

Secara umum terdapat


Pengawasan yaitu :

Fungsi

Dasar

1. Quality Control yaitu mengamankan seluruh komponen secara


menyeluruh dan mendetail (tidak secara random) untuk memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan dan selalu dilengkapi daftar
simak apa yang akan diperiksa.
2. Quality Assurance yaitu suatu kegiatan yang sistematik dan
terencana yang ditetapkan dalam sistem mutu,
untuk
menyakinkan apakah proses Quality Control cukup terarah sesuai
sasaran dan cukup efektif, secara random dilakukan kontrol
pengamanan kualitas sebagai sarana counter check.
3. Safety Control yaitu menekankan pada pengamanan dalam
seluruh proses pekerjaan yang terlibat, secara teknis lebih banyak
kearah mengamankan struktur pekerjaan dan langkah
pengendalian resiko dalam cara pelaksanaan (kemungkinan
kecelakaan, kebakaran dll).
4. Observasi berkala yaitu mengamankan tercapainya sasaran
desain dengan segala konsep, metode, asumsi, perilaku struktur,
urutan pelaksanaan, dan observasi cermat serta detail.

SASARAN PENGAWASAN

Sasaran Utama Pengawasan Pekerjaan


Konstruksi antara lain :
1. Sasaran Biaya maka yang diawasi adanya pekerjaan
tambah yang signifikan dan diusakan bila ada review
atau
modifikasi
diusahakan
dapat
seimbang/balance, kecuali alasan teknis yang tidak
dapat dihindari.
2. Sasaran Mutu maka yang perlu diawasi semua aspek
yang menjadi mata rantai yang membentuk
pengamanan mutu yang menghasilkan kinerja yang
ditetapkan, semua tahapan kerja, seluruh rencana
mutu, penerapan metode kerja dan urutan proses
pekerjaan
serta
program
pengamanan
dipelaksanaan.
3. Sasaran Waktu maka yang perlu diawasi benar
adalah progress dan progress rata-rata yang selalu
dimonitoring sehingga tepat waktu.

PENGAWASAN
KONSTRUKSI

PCM

Rapat Persiapan Pelaksanaan


Kontrak/PCM :
Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya
SPMK dan sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama
dengan penyedia, unsur perencanaan, dan unsur
pengawasan, harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam PCM
sekurang-kurangnya meliputi:
a. program mutu termasuk RMK;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan yang diikuti uraian tentang
metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan,
dan personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.

PCM

KONDISI KHUSUS
a.Apabila pada saat pelaksanaan Rapat
Persiapan
Pekerjaan,
keberadaan
Konsultan Supervisi belum tersedia
dilapangan, maka Rapat Persiapan
Pekerjaan
tetap
dapat
dilaksanakan, berita acara Rapat
Persiapan Pekerjaan harus menyusul
disampaikan
kepada
konsultan
supervisi untuk dipedomani.
b.Dalam hal konsultan supervisi memiliki
pandangan yang berbeda dengan hasil
rapat yang telah ditentukan, maka
usulan atau persamaan persepsi
dapat dilakukan melalui rapat
rapat
koordinasi
yang
dilaksanakan
pada
tahap
selanjutnya.

EVALUASI RMK

Evaluasi RMK dilakukan oleh


Pengguna Jasa pada saat PCM.
Disahkan oleh Ka Satker dan diperiksa
oleh PPK.
Dibuat sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan.
RMK
adalah
dokumen
yang
dinamis, dalam arti dapat berubah
sesuai kebutuhan pada saat kegiatan
berjalan,
dengan
tetap,
memperhatikan
kaidah
kaidah
penyusunan dan persetujuan.
RMK
harus
disosialisasikan,
dipahami oleh semua unsur yang
terlibat dalam kegiatan organisasi

EVALUASI RMK

Pastikan RMK yang diajukan setidaknya


meliputi:
1. Sasaran Mutu Proyek.
2. Informasi proyek.
3. Lingkup proyek.
4. Pihak Yang terlibat.
5. Struktur organisasi Penyedia Jasa.
6. Tugas tanggung jawab dan wewenang.
7. Daftar induk bukti Kerja.
8. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan.
9. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
10.Jadwal tenaga Kerja.
11.Jadwal Material.
12.Jadwal Peralatan.
13.Jadwal arus kas.
14.Jadwal inspeksi uji dan tes.
15. Daftar Dokumen, Prosedur dan Instruksi
Kerja.
16. Daftar keberterimaan.

EVALUASI RMK

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Penyedia Jasa harus membuat
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan atau
lebih dikenal dengan nama "Curva
S.
Curva S dibuat detail per item
pekerjaan, dengan menyediakan
lajur rencana kegiatan dan
realisasi kegiatan. Dinyatakan
dalam
bobot
terhadap
total
pekerjaan dan dinyatakan dalam
persen (%). Curva S dapat dibuat
berdasarkan bar maupun vektor
diagram.

EVALUASI RMK

PENGAWASAN
MOBILISASI

Mobilisasi harus sudah dilaksanakan


paling lambat dalam waktu 30 hari
sejak diterbitkan SPMK atau sesuai
dengan ketentuan kontrak.
Mobilisasi meliputi kegiatan:
Mendatangkan alat-alat berat dan
kendaraan.
Mempersiapkan fasilitas lapangan base
camp.
Mendatangkan alat-alat laboratorium.
Mendatangkan personil Penyedia Jasa
dan Direksi Teknis.
Pemeriksaan Quarry termasuk izin
penggunaan.
Mobilisasi peralatan / personil Penyedia
Jasa dapat dilakukan secara bertahap.

PENYIAPAN
GAMBAR KERJA

PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

PENGAJUAN
GAMBAR KERJA

PENGAJUAN REQUEST

PENGAJUAN REQUEST

PELAKSANAAN
PENGAWASAN

Dalam pelaksanaan pengawasan kewenangan yang


diberikan oleh Direksi Teknis meliputi :
1. Inspeksi dan Persetujuan yang meliputi :
a.Persetujuan gambar kerja dan spesifikasi untuk
pekerjaan sementara;
b.Persetujuan ijin kerja/request of work;
c.Penerbitan instruksi kepada Kontraktor;
d.Persetujuan usulan program kerja kontraktor;
e.Persetujuan metode kerja kontraktor;
f.Instruksi kepada kontraktor terkait dengan peringatan
dini;
g.Chek kelaikan peralatan yang digunakan kontraktor;
h.Instruksi Pekerjaan Harian;
i. Gambar terlaksana.
2. Pengetesan Material (Uji Mutu) yang meliputi :
a. Pengesahan Rancangan Mutu Kerja;
b. Penerimaan Hasil Pengujian Material;
c. Penerimaan Hasil Pekerjaan dilapangan;
d. Identifikasi Pekerjaan Cacat Mutu;
e. Instruksi pengujian tambahan;
f. Pengesahan perbaikan Pekerjaan Cacat Mutu;
g. Instruksi kepada kontraktor untuk memperbaiki
Pekerjaan Cacat.

PELAKSANAAN
PENGAWASAN

3. Pengujian untuk Pengukuran dan


Pembayaran yang meliputi :
a. Pengesahan jumlah tertentu yang dapat
dibayarkan;
b. Pengesahan nilai pekerjaan yang selesai di
kerjakan;
c. Pengesahan Sertifikat Bulanan;
d. Pengesahan pembayaran pekerjaan harian;
e. Pengesahan Pekerjaan Selesai;
f. Pengesahan pembayaran akhir.
4. Laporan Progres dan Administrasi Pekerjaan
yang meliputi :
a. Laporan Harian (Daily Report);
b. Laporan Progress Mingguan (Weekly
Progress Report);
c. Laporan Progress Bulanan (Monthly Progress
Report);
d. Laporan Teknik (Technical Report);
e. Menyiapkan Sistem Informasi
Laporan/Pekerjaan.

PENGENDALIAN WAKTU
6.6 SCHEDULE CONTROL
INPUTS
Schedule management
plan
Schedule baseline
Performance reports
Approved change
requests

CM-05
TM-06

TOOLS & TECHNIQUES


Progress reporting
Schedule change
control system
Performance
measurement
Project management
software
Variance analysis
Schedule comparison
bar charts

OUTPUTS
Schedule model data
(updates)
Schedule baseline
(updates)
Performance measrmnts
Requested changes
Recom corrective actions
Orgazional process
assets (updates)
Activity list
Activity attributes
(updates)
Project management plan
(updates)

PENGENDALIAN BIAYA
7.3 COST CONTROL
INPUTS

TOOLS & TECHNIQUES

OUTPUTS

Cost baseline
Project funding
requirement
Performance reports
Work performance
information
Approved change
requests
Project management plan

Cost change control


system
Performance
measurement
analysis
Forecasting
Project performance
reviews
Project management
software
Variance management

Cost estimate (updates)


Cost baseline (updates)
Performance
measurements
Forecasted completion
Requested changes
Recommended corrective
actions
Organizational process
assets (updates)
Project management plan
(updates)

CM-06
CS-03

1/3

PENGAWASAN
KONSTRUKSI

2/3

PENGAWASAN
KONSTRUKSI

MANAJEMEN MUTU

Rencana Mutu;
Dokumen rencana mutu dibedakan menjadi :
1)Rencana Mutu Unit Kerja (RMU)
RMU
merupakan
dokumen
rencana
penetapan kinerja sebagai penjabaran dari
sasaran dan program tahunan berjalan
yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I
sampai dengan Eselon II dalam rangka
penjaminan mutu.
2)Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP)
Rencana Mutu Pelaksanaan merupakan
dokumen
sistem
manajemen
mutu
pelaksanaan yang disusun oleh Kepala
Satker, SNVT dan PPK dalam rangka
penjaminan mutu.
3)Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Rencana Mutu Kontrak merupakan dokumen
sistem manajemen mutu yang disusun oleh
Penyedia
Jasa
untuk
setiap
kontrak
pekerjaan dalam rangka penjaminan mutu.

MANAJEMEN MUTU

Rencana Pengendalian Mutu harus


mencakup
seluruh
pekerjaan,
termasuk
bahan
yang
dipasok
Penyedia Jasa / Sub-Penyedia Jasa, dan
semua jenis dan tahap pelaksanaan
pada Kegiatan.
Rencana itu dapat
dioperasikan
seluruhnya atau sebagian oleh SubPenyedia Jasa atau badan/ organisasi
mandiri
yang
qualified.
Tetapi,
administrasi perencanaan dan mutu
Pekerjaan tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
Rencana Pengendalian Mutu harus
dikelola baik, dengan hasil pengujian
yang
mewakili
operasi
yang
aktual. Hasil tersebut dilaporkan
dengan akurat secara berkala.

MANAJEMEN MUTU

Pengajuan Rencana Pengendalian Mutu

Pengajuan Lengkap
Rencana Pengendalian Mutu harus
menyediakan rincian cara, metoda,
dan
frekwensi
pengukuran
Pengendalian Mutu untuk semua
elemen
dari
Pekerjaan
dalam
Kontrak.
Pengajuan Sebagian
Pada
kegiatan
dengan
tingkat
kerumitan dan/ atau resiko rendah,
dan secara eksplisit disebutkan di
dalam Ketentuan Khusus, Direksi
Pekerjaan/Teknis
dapat
menerima
pengajuan sebagian dari Rencana
Pengendalian Mutu.
Tanpa mengabaikan setiap ketentuan
pengajuan sebagian tersebut, Penyedia Jasa
tetap bertanggung-jawab untuk semua aspek
dari Pekerjaan.

PENGARUH TERHADAP

CAMPURAN

MORTAR

ASPAL

PARAMETER

PENETRASI

PERUBAHAN
Menurun
(makin
keras)

% KANDUNGAN

Meningkat
Optimum
Menurun

%
KANDUNGAN
(F+B)

Meningkat
Optimum
Menurun

F/B

Meningkat
Optimum
Menurun

%
KANDUNGAN
ASPAL

Meningkat
Optimum
Menurun

% RONGGA

Meningkat
Optimum
Menurun

KEKAKUAN

KETAHANAN KETAHANAN
LELAH
DEFORMASI

VALIDASI PEKERJAAN

TUJUAN
Memastikan
bahwa
hasil
pekerjaan yang diajukan oleh
Penyedia Jasa untuk divalidasi
telah
sesuai
dengan
ketentuan
Kontrak
yang
ditunjukkan dalam rekaman
pengawasan pelaksanaan dan
data
hasil
pengukuran
pekerjaan,
sehingga
hasil
pekerjaan
tersebut
dapat
diajukan untuk dibayar.

VALIDASI PEKERJAAN

VALIDASI PEKERJAAN

PERUBAHAN
KONTRAK

Addendum kontrak bisa disebabkan:


adanya perpanjangan waktu (time extension);
pengurangan nilai kontrak (negative addendum);
penambahan nilai kontrak (positive addendum);
akibat adanya revisi design atau adanya item baru.
Tiga unsur penting didalam mengajukan suatu
perubahan kontrak adalah:
1. apa yang menjadi `alasan utama' (Why) sehingga
addendum perlu diadakan.
2. pekerjaan apa atau subyek apa (What) yang
akan dijadikan issue sehingga terjadi perubahan.
3. bagaimana kajian (How) perubahan tersebut
memenuhi kelayakan teknis maupun keuangan.
Ketiga unsur pertanyaan di atas harus dibahas dan
dikembangkan untuk dapat dipertanggung jawabkan
baik secara teknis maupun keuangan.

PERUBAHAN
KONTRAK

Contract Change Order (CCO)


Apabila
tidak
ada
perubahan
(penambahan/ pengurangan ) dalam
keseluruhan
lingkup
pekerjaan
seperti : panjang efektif dalam
kilometer tidak berubah.
Apabila
tidak
ada
perubahan
(penambahan/ pengurangan ) dalam
periode kontrak.
Ada sedikit perubahan di dalam
masing-masing
item
pekerjaan
(variation order).
Tidak ada item pekerjaan baru.
Tidak ada perubahan (pengurangan
/penambahan) di dalam keseluruhan

PERUBAHAN
KONTRAK

Dokumen Pendukung CCO


Pembenaran secara teknis (Justifikasi
Teknis) yang dihasilkan oleh PPK, Direksi
Teknis
dan
Penyedia
Jasa
serta
ditandatangani (PPK, SE dan GS);
Hasil rapat yang tertulis (notulen) untuk
ditandatangani antara PPK, Direksi
Teknis dan Penyedia Jasa;
Ringkasan tabel dari perubahan per item
pekerjaan dan photo dokumentasi;
Hasil rapat disampaikan kepada Kasatker
kemudian dilakukan Penelitian oleh Tim
Teknis.
Setelah disetujui oleh Kasatker, kemudian
tembusan disampaikan ke Balai;
Dibuat Revised Schedule.

PERUBAHAN
KONTRAK

Perubahan Kontrak
Digunakan apabila :
Perubahan
(penambahan
/
pergurangan)
di
dalam
keseluruhan/sebagian
lingkup
pekerjaan seperti : panjang efektif
kontrak
dalam
kilometer
tidak
berubah;
Penambahan / pengurangan dalam
periode waktu kontrak;
Ada
perubahan
(penambahan/
pengurangan) kuantitas per item
pekerjaan dan menimbulkan harga
baru;
Perubahan
(penambahan/pengurangan)

PERUBAHAN
KONTRAK

Dokumen Pendukung
Hasil
pengukuran/pemeriksaan
lapangan
disepakati oleh PPK, SE dan GS kemudian
disampaikan ke Kasatker, dengan ketentuan
berikut:
Untuk penambahan item pekerjaan baru
harus dilakukan negosiasi untuk masingmasing harga satuan pekerjaan, oleh Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang dibentuk
oleh Kasatker.
Harga tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak awal.
Hasil penelitian Panitia dibuat Berita Acara
dilengkapi data pendukung lainnya.
Setelah disetujui, dikirimkan ke Ka-Balai
untuk mendapatkan rekomendasi, jika
disetujui dikirim ke Direktorat Wilayah
terkait.
Kemudian
Direktorat
Wilayah
terkait

PERUBAHAN
KONTRAK

PERUBAHAN
KONTRAK

PERUBAHAN
KONTRAK

REVISI SCHEDULE
Prinsip Utama yang harus diperhatikan pada
revisi schedule/jadwal adalah :
a. Kurva 'S' awal (original 'S' curve) yang-sudah
disepakati pada saat awal kontrak harus tetap
dipertahankan. Jadi walaupun terjadi revisi,
bentuk dan trend kurva S tidak mengalami
perubahan.
b. Revisi schedule tidak bertujuan untuk
memperkecil deviasi keterlambatan. yang dapat
memperkecil deviasi hanya re-schedule akibat
perpanjangan waktu.
c. Pembuatan re-schedule selalu pada kurva S,
dimulai pada titik dimana tanggal terjadinya
perubahan. Jadi kurva re-schedule tidak
melanjutkan kurva realisasi.

PERUBAHAN
KONTRAK

PERUBAHAN
KONTRAK

KONTRAK KRITIS

Kontrak telah memasuki kondisi kritis jika


realisasi fisik :
a. Terlambat 10% dari rencana saat
itu
(pada periode 5% 70%) atau
b. Terlambat 5% dari rencana saat itu
(pada periode 70% 100%) atau
c. Rencana fisik 70% - 100% dari kontrak,
realisasi fisik terlambat kurang dari 5%
dari rencana dan akan melampaui
tahun anggaran berjalan.
maka selambat-lambatnya dalam waktu 3
hari sejak diketahuinya kondisi kritis, PPK
memberikan Surat Peringatan Pertama
kepada Penyedia dan melaporkan secara
tertulis kepada Kepala Satuan Kerja selaku
atasan langsung.

PEMBAYARAN

Pembayaran prestasi pekerjaan konstruksi


untuk kontrak harga satuan dilakukan
dengan cara Bulanan berdasarkan prestasi
pekerjaan
yang
telah
dilaksanakan/
terpasang (bukan material on site).
Dokumen penunjang yang disyaratkan
untuk mengajukan tagihan pembayaran
prestasi pekerjaan:
1. Berita acara prestasi hasil pekerjaan;
2. Perincian kuantitas hasil pekerjaan;
3. Laporan mutu hasil pekerjaan.

SERAH TERIMA
PEKERJAAN

SERAH TERIMA
PEKERJAAN

PELAPORAN

Ringkasan Kemajuan Bulanan (Monthly Progress


Summary)
Data Pokok (Basic Data)
Kemajuan Fisik (Physical Progress)
Uraian/data
tentang
kemajuan
menyeluruh
dibandingkan dengan "Rencana kerja Penyedia Jasa".
Sebutkan kegiatan yang secara signifikan melebihi
atau terlambat dari jadwal.
Pembayaran (Monthly Certificate)
Total yang tersertifikasi sampai laporan Bulan lalu;
Pembayaran yang tersertifikasi Bulan ini;
Total yang tersertifikasi sampai saat ini.
Variasi
dan
Addendum
(Variations
and
Addendum)
Uraian singkat tentang variasi terhadap kontrak yang
tidak mempengaruhi Nilai Kontrak.
Penjelasan singkat tentang Addendum yang diajukan
Penyedia Jasa, Konsultan Regional (jika ada) atau P2JJ
bersama
dengan
kenaikan
dan
pengurangan
terhadap kontrak.
Pokok Persoalan Lain ( Other Issues )
Penjelasan singkat tentang permasalahan yang
terjadi pada bulan laporan, umpamanya: Kasus
Pembebasan Tanah, Sosial dan masalah Lingkungan

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться