Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Murya Arief Basuki
S431402021
Public
Accounting
(AICPA)
dalam
Harahap
(2003)
yang
sudut
pandang
diatas
masih
bersifat
homogen
yaitu
yang
homogen
tersebut
kurang
menciptakan
pengetahuan
III.
PEMBAHASAN
a. Paradigma Praktik Akuntansi dalam Politik
Paradigma ini memberikan gamabaran bahwa akuntansi mempunyai
Arrington
(2005)
memberikan
wacana
bahwa
transisi
dalam
NPR
akuntansi
politik
bertumpu
pada
prinsp
class
struggle
1978,
ideologi
deng
mulai
menggeser
ideologi
mao,
prinsip
manajemen
berkembang
dari
yang
konvesional
atau
tradisional ke modern atau yang juga sering dikenal dengan istilah akuntansi
manajemen kontemporer. Pada paradigma ini, untuk menjadi unggul dalam
persaingan, maka para pelaku bisnis harus mengubah cara/gaya berfikir (the
way of thinking) tentang bisnis. Menurut Johnson (1992), kajian tentang
bagaimana informasi pada level proses dapat memungkinkan para karyawan
untuk mencapai atau menjadikan perusahaan, yang mempunyai fleksibilitas
dan pertanggungjawaban untuk bersaing di tingkat bisnis global. Bottom-Up
Empowerment Cycle berfokus pada konsumen dan proses, dan bukan pada
hasil
keuangan
saja.
Informasi
dari
konsumen
dan
proses
yang
menunjukkan
merupakan
bahwa
tentang
akuntansi
klasifikasi
kontemporer
akuntansi
internasional
kontemporer,
masih
ada
liberalisme,
klasifikasi
prioritas
sosial,
dan
pemahaman
akuntansi
politik,
namun
penelitian
dilakukan
melalui
penelitian
akuntansi.
Pendekatan
PEA
mencoba
untuk
dari
suatu
pendekatan
masyarakat
PEA
sebagai
akan
model
menjadikan
yang
akan
struktur
membantu
model konflik
di
membentuk) baik dalam arena politik maupun ekonomi. Beberapa bentukbentuk dari pendekatan ekonomi politik akuntansi, yaitu 1). Penelitian
tentang akuntansi harus memperhatikan kekuatan dan konflik dalam
masyarakat, 2) sejarah spesifik dan lingkungan institusional masyarakat di
mana PEA dipraktikkan, 3) Pandangan emansipatif atas motivasi manusia
dan peraturan akuntansi dalam masyarakat.
D.J. Cooper dan M.J. Sherer bahkan menyajikan tiga karakteristik dari
akuntansi ekonomi politis.
1.
2.
dasarnya antagonistis.
PEA hendaknya mengakui lingkungan historis dan institusional yang
spesifik dari masyarakat di mana ia beroperasi, yaitu bahwa (a) ekonomi
didominasi
oleh
perusahaan-perusahaan
besar,
(b)
ketidaksetaraan
maupun
pengasingan
dalam
pekerjaan
dan
pencarian
kepentingan diri sendiri serta memainkan fungsi yang aktif secara sosial
daripada fungsi pasif. Misalnya: Dalam cara yang sama seperti profesi
medis memiliki perhatian yang logis berkaitan dengan perumahan, kondisi
sosial dan kesehatan umum dari masyarakat, begitu pula profesi akuntansi
memiliki perhatian yang logis berkaitan dengan lingkungannya secara
langsung (misalnya, sektor perdagangan dan keuangan dari ekonomi).
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan-permasalahan teknik tanpa
mempertimbangkan lingkungan ini dapat menghasilkan pemecahan yang
tidak sempurna dan tidak lengkap dikarenakan adanya penerimaan'dari
institusi-institusi dan praktik-praktik yang ada saat ini.
d. Mana yang lebih baik ? Akuntansi Politik atau Politik Akuntansi
Akuntansi politik dapat diartikan secara harfiah bagaimana praktik
akuntansi dapat digunakan untuk mendukung kegiatan politik. Seperti yang
dijelaskan pada esai Watskin and Arriington (2004), memberikan penafsiran
tentang
bagaimana
akuntansi
memiliki
kekuatan
luar
biasa
dalam
akuntansi yang telah berjalan dan merubah praktik akuntansi. Bisa juga
akuntansi dijadikan sebagai alat untuk janji manifestasi politik. Atau bahkan
akuntansi dijadikan sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan politik. Satu
dari contoh riset yang mengkaji budaya politik dan ekonomi mampu
menggagalkan
penerapan
akuntansi
manajemen
adalah
riset
dari
mencoba
mengkaji
studi
kasus
longitudinal
pengendalian
upaya-upaya
untuk
memaksakan
akuntansi
manajemen
pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer
publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial. Prinsip ini
bertujuan
memenuhi
kehendak
masyarakat
mencakup
pertanggungjawaban
mengenai
pelaksanaan kegiatan pemerintahan yaitu: ekonomis (hemat cermat) dalam pengadaan dan
alokasi sumber daya, efisien (berdaya guna) dalam penggunaan sumber daya dalam arti
penggunaannya diminimalkan dan hasilnya dimaksimalkan (maximizing benefits and minimizing
costs), serta efektif (berhasil guna) dalam arti mencapai tujuan dan sasaran. Prinsip ini sudah
diterapkan di berbagai instansi publik di Pemerintah Indonesia melalui sistem remunerasi, dan
juga diterapkan pada kabinet kerja jokowi yaitu kabinet profesional dan mengurangi
bagi-bagi kursi menteri dengan mitra koalisi.
Hal tersebut sejalan dengan temuan penelitian Anh and Nguyen
(2013),
mereka
melakukan
studi
analisis
yang
memberikan
kajian
teori
hegemoni
yang
merupakan
gagasan
dari
Antonio
secara
tak
langsung
memaksa
negara
berkembang
untuk
IV.
KESIMPULAN
Akuntansi dalam perspektif politik merupakan studi alternatif dari
V. DAFTAR PUSTAKA
Abeysekera, I. 2003. Political economy of accounting in intellectual capital
reporting. Research Online. University of Wollongong
Anh, Doan Ngoc Phi And Nguyen, Duc-Tho. 2013. Accounting in a developing
transitional economy: the case of Vietnam. Asian Review of Accounting.
Vol. 21 pp. 74 - 95
Ann L. Watskins And C. Edward Arrington. 2007. Accounting, New Public
Management and American Politics: Theoretical Insights into the National
Performance Review. Critical Perspectives on Accounting. Vol. 18 pp. 33
58
Boczko, T.
Ezzamel, M., Zezhong X. J. And Pan, Aixiang. 2007. Political ideology and
accounting regulation in China. Accounting, Organizations and Society .
Vol. 32 pp. 669700
Hayashi, T. 1989. On Islamic Accounting: Its Future Impact on Western
Accounting. The Institute of Middle Eastern Studies. International
University of Japan. Japan
Haque, F., Arum, T., And Kirkpatrick, C. 2011. The political economy of
corporate governance in developing economies: The case of Bangladesh.
Research in International Business and Finance. Vol 25 pp 169182
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2014/04/16/definisi-akuntansimenurut-para-ahli-648201.html. Diakses Desember 2014
http://hermandarwis.blogspot.com/2012/02/akuntansi-ekonomi-politikalternatif.html. Diakses Desember 2014
Ramanna, K. 2008. The implications of unverifiable fair-value accounting:
Evidence from the political economy of goodwill accounting. Journal of
Accounting and Economics. Vol. 45 pp. 253281
Robert Ochoki Nyamori. 2009. Making development accountable : A critical
analysis of the systems of accounting and accountability for the
Constituency Development Fund in Kenya. Journal of Accounting &
Organizational Change. Vol. 5 pp. 197 227
Rosenau, Pauline Marie. 1992. Post-Modernism and the Social Sciences:
insigts, Inroads, and Instruction. Princeston, NJ : Princeton University
Press
Rosser, A., 1999. The political Economy of Accounting Reform in Developing
Countries: The Case of Indonesia, Asia Research Centre Working Paper
No. 93, Murdoch University, Australia.
education
in
post-revolutionary
China
From
political