Вы находитесь на странице: 1из 5

Pengertian Kredit Usaha Tani (KUT)

Menurut Faisal Afif (1999:93) menyatakan bahwa kredit usaha tani adalah
merupakan kredit modal kerja yang diperuntukkan kepada petani guna
membelanjai usaha taninya dalam rangka intensifikasi padi/palawija.
Menurut MG. Sulistyawardhani (2000:47) kredit usaha tani adalah kredit
unutuk menutup biaya penggarapan lahan, pembelian bibit padi, pembelian
peralatan pertanian, dan penyewaan atau pembelian sawah dan ternak dan
sebagainya yang berkaitan dengan usaha tani.
Ketentuan-Ketentuan Kredit Usaha Tani (KUT)
1. Character yaitu watak dari calon peminjam merupakan salah satu
pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan dalam pemberian kredit.
Bank sebagai pemberi kreditharus yakin bhwa calon peminjam termasuk
orang yang bertingkah laku baik, dalam arti selalu memegang teguh
janjinya, selalu bersedia dan berusaha dan bersedia melunasi utangutangnya pada waktu yang telah ditetapkan.
2. Capacity (Kemampuan) yaitu pihak bank harus mengetahui dengan pasti
sampai dimana kemampuan menjalankan usaha calon peminjam.
Kemampuan ini sangat penting artinya mengingat bahwa kemampuan
inilah yang menentukan besar kecilnya pendapatan atau penghasilan suatu
perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Capital (Modal) yaitu Modal ini menuangkut berapa banyak dan bagaiman
struktur modal yang dimiliki oleh calon peminjam. Jumlah capital yang
dimilki ini penting untuk diketahui oleh bank untuk menilai tingkat debt to
equity ratio (DER) yang selanjutnya berkaitan dengan tingkat rentabilitas
dan solvabilitas serta jangka waktu pembayaran kembali kredit yang akan
diterima.
4. Collateral (Jaminan) yaitu jaminan atau agunan harta benda milik debitur
atau pihak ketiga yang diikat sebagai agunan andaikata terjadi
ketidakmampuan debitur tersebut untuk menyelesaikan utangnya sesuai
denag perjannian kredit.
5. Condition of oconomy (Kondisi Ekonomi) yaitu kondisi atau situasi
ekonomi perlu pula diperhatikan dalam pertimbangan pemberian kredit

terutama dalam hubungannya dengan sektor usaha calon peminjam. Bank


harus mengetahui keadaan ekonomi pada saat tersebut yang berpengaruh
dan berkaitan langsung dengan usaha calon debitur dan bagaimana
prosfeknya dimasa mendatang.
Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/
pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam
bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan
untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah
namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah
memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70% sementara sisanya
sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam
rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank
pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri
(BSM).
Maksud dan Tujuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan
Koperasi

(UMKMK),

kemiskinan,

Pemerintah

penciptaan

lapangan

menerbitkan

kerja,

Paket

dan

Kebijakan

penanggulangan
yang

bertujuan

meningkatkan Sektor Riil dan memberdayakan UKMK. Kebijakan pengembangan


dan pemberdayaan UMKMK mencakup:

Peningkatan akses pada sumber pembiayaan

Pengembangan kewirausahan

Peningkatan pasar produk UMKMK

Reformasi regulasi UMKMK

Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain dilakukan


dengan memberikan penjaminan kredit bagi UMKMK melalui Kredit Usaha
Rakyat (KUR). Pada tanggal 5 November 2007, Presiden meluncurkan Kredit
Usaha Rakyat (KUR), dengan fasilitas penjaminan kredit dari Pemerintah melalui
PT Askrindo dan Perum Jamkrindo. Adapun Bank Pelaksana yang menyalurkan
KUR ini adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Syariah
Mandiri, dan Bank Bukopin.

Pengertian Neraca Keuangan


Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya Neraca Keuangan adalah salah
satu laporan keuangan yang paling esensial dalam menghasilkan suatu keputusan
bisnis. Ini ditandai dengan posisi keuangan yang sistematis mulai harta,
kewajiban, hingga ekuitas pemilik.
Struktur Neraca Keuangan
Posisi Neraca Keuangan terdiri dari 2 pos meliputi Aktiva dan Pasiva. Pos
aktiva terdiri dari satu kelompok akun yaitu harta dan pos pasiva terdiri dari 2
kelompok akun yaitu kewajiban dan modal. Pos pasiva khusus untuk sistem
akuntansi otomatis, biasanya dicantumkan akun pembantu sementara dengan
nama akun Historical Balancing berkelompok modal. Akun ini berperan sebagai
akun penyeimbang sementara untuk mempermudah pengguna sistem akuntansi
jika terdapat ketidakseimbangan Neraca Keuangan.

Simpanan Pokok Koperasi


Simpanan Pokok adalah simpanan yang hanya dibayar sekali oleh anggota
yaitu pada awal keanggotaan koperasi. Simpanan ini tidak bisa diambil oleh
anggota kecuali anggota yang bersangkutan keluar dari koperasi. Besarnya
simpanan pokok disepakati oleh seluruh anggota koperasi dan ditetapkan dalam
AD/ART.
Simpanan Wajib Koperasi

Simpanan wajib adalah simpanan yang dibayar setiap bulan dan besarnya
simpanan wajib ditetapkan/disepakati oleh seluruh anggota koperasi. Simpanan
wajib tidak bisa diambil oleh anggota kecuali anggota tersebut keluar dari
koperasi.

Вам также может понравиться