Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
dikenal
sebagai
Burma
sudah
ada
sejak
lama.
Selain
Win terhadap pemerintahan sipil yang saat itu dipimpin oleh U Nu pada
tahun 1962.1 Kudeta militer ini kemudian menghasilkan pemerintahan
Myanmar
yang
baru,
yaitu
pemerintahan
junta
militer
Myanmar.
nama
menghilangkan
negara
kesan
menjadi
rasial
yang
Myanmar
melekat
ditujukan
pada
untuk
nama
Burma.
Berdasarkan data dari CIA, 68% dari total penduduk negara ini adalah
etnis Burma atau Bama. Itu berarti nama Burma hanya mewakili etnis
Bama dan terkesan negara ini adalah milik etnis Bama, sementara Burma
merupakan negara dengan penduduk yang multi etnis, terdapat etnis
minoritas lainnya. Maka dari itu perubahan nama tersebut bertujuan agar
etnis non-Burma mempunyai rasa menjadi bagian dari negaranya.3
Meskipun tujuan pemerintahan junta militer mengganti nama Burma
mnejadi
Myanmar
karena
menghindari
rasisme,
namun
ternyata
semua
tahanan
politiknya,
selain
itu
juga
mendesak
suara untuk menentukan apakah Draft Resolusi ini di setujui atau tidak,
ternyata hasil yang didapatkan adalah, sembilan negara mendukung
supaya draft resolusi ini disetuji. Kesembilan negara tersebut adalah, USA,
UK, Prancis, Belgia, Itali, Panama, Peru, Ghana, dan Slovakia. Kemudian
ada tiga negara yang abstain yaitu Indonesia, Republik Kongo, dan Qatar.
Sementara tiga negara yang lain menolak draft resolusi yang ditawarkan.
Ketiga negara itu adalah, Republik Afrika Selatan, dan dua negara anggota
tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki Hak Veto yaitu Rusia dan
China.
Sebelum pemungutan suara dilangsungkan, Duta Besar China Wang
Guangya mengatakan bahwa masalah di Myanmar sebagian besar
merupakan urusan internal dari suatu Negara yang berdaulat dan
Pemerintah serta kelompok lain harus diizinkan untuk melanjutkan upaya
mereka menuju rekonsiliasi. Sementara Duta Besar Rusia Vitaly Churkin
mengatakan masalah ini akan lebih baik ditangani oleh organ PBB lainnya,
khususnya Dewan Hak Asasi Manusia, Majelis Umum dan lembaga
kemanusiaan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lalu para duta
juga mengatakan resolusi itu akan menghambat upaya diplomatik yang
dilakukan melalui jasa baik Sekretaris Jenderal, termasuk kunjungan ke
Myanmar oleh Wakil Sekretaris-Jenderal untuk Urusan Politik Ibrahim
Gambari.4
Apabila mengamati pernyataan dari duta besar kedua negara yang
memveto
draft
resolusi
tersebut,
dapat
dikatakan
bahwa
mereka
karena
PBB
bukan
lembaga
yang
seharusnya
tidak
bisa
dilihat dari tujuan draft resolusi yang ditawarkan lebih kepada upaya
intervensi Dewan Keaman PBB terhadap permasalahan yang ada di
Myanmar. Karena China menganggap bahwa permasalahan yang ada di
Myanmar adalah masalah yang harus diselesaikan oleh sebuah negara
yang berdaulat, sehingga tidak dibutuhkan intervensi dari pihak lain.
Selain itu China juga menyampaikan bahwa seharusnya PBB menhargai
serta mendorong upaya yang dilakukan oleh pemerintahan junta militer
Myanmar untuk melakukan rekonsilisasi.
Senada dengan yang disampaikan oleh Dubes China untuk PBB,
Dubes Rusia juga menyampaikan alasan-alasan mengapa kemudian Rusia
memveto draft resolusi ini, adalah juga untuk menjaga perdamaian dunia.
Karena apabila draft resolusi ini disetujui, maka kemungkinan akan
dipatuhi oleh Myanmar pun juga rendah, dan apabila resolusi yang
diberikan oleh DK PBB ini tidak dilaksanakan maka akan ada resolusi lain
dan mungkin resolusi yang diberikan adalah pengiriman pasukan DK PBB
ke Myanmar untuk menumpas pemerintahan junta militer Myanmar.
Apabila hal ini samapi terjadi maka perdamaian dunia tidak akan pernah
tercipta, dan bahkan upaya untuk menyelesaikan masalah yang ada di
Myanmar akan gagal dan akan muncul permasalahan baru yang
dimungkinkan adalah Myanmar akan menjadi medan aksi bagi negaranegara besar untuk menunjukan eksistensi power yang mereka miliki.
Sehingga menurut pendapat saya apa yang dilakukan oleh Rusia dan
China
sudah
menunjukan
serta
merepresentasikan
kepentingan
yaitu
komunis,
lebih
banyak
berdiri
sendiri
dalam
setiap
adalah
dengan
memasukan
Jerman,
Jepang,
India
dan
perwakilan dari dunia islam untuk masuk menjadi anggota tetap DK PBB.
Namun apabila melihat kombinasi usulan diatas saya rasa juga masih
kurang pas, mengingat ternyata perwakilan Eropa akan ditambah lagi,
serta perwakilan dari Asia Timur juga akan ditambah lagi. Menurut
pendapat saya, menambahkan anggota tetap DK PBB memang baik,
namun yang perlu ditambah hanya perwakilan dari dunia islam, Asia
Selatan beserta Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Mengapa kemudian
Afrika tidak saya masukan karena menurut saya negara-negara yang ada
di Afrika masih belum memiliki kemampuan yang cukup untuk dapat
menjalankan tugas berat sebagai anggota tetap DK PBB.
Kandidat-kandidat calon negara yang menurut saya cocok adalah,
untuk perwakilan dunia islam adalah Iran. Meskipun Iran banyak
mendapatkan pertentangan akibat usahanya untuk mengembangkan
tekhnologi nuklir, namun Iran saya nilai memiliki kemampuan yang sudah
cukup
serta
dapat
mempertahankan
serta
merepresentasikan
serta
memiliki
kemampuan
yang
sudah
cukup
untuk