Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Referat Klinik
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
HIDROSEFALUS
Disusun oleh :
Cempaka Kusuma Dewi
NIM. 1010015018
Pembimbing
dr. William S. Tjeng, Sp. A
LEMBAR PENGESAHAN
HIDROSEFALUS
Referat Klinik
Diajukan Dalam Rangka Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik
pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Disusun oleh :
Cempaka Kusuma Dewi
1010015018
Dipresentasikan pada Februari 2015
Pembimbing
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan...............................................................................................4
2
1.1
Latar Belakang...........................................................................................4
Definisi.......................................................................................................5
2.2
2.3
Etiopatogenesis..........................................................................................7
2.4
Klasifikasi..................................................................................................8
2.5
Epidemiologi..............................................................................................9
2.6
Manifestasi Klinis....................................................................................10
2.7
Pemeriksaan Diagnostik...........................................................................11
2.8
Penatalaksanaan.......................................................................................12
2.9
Komplikasi...............................................................................................13
2.10 Prognosis..................................................................................................13
BAB 3 Penutup.....................................................................................................15
3.1
Kesimpulan..............................................................................................15
Daftar Pustaka......................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
interventrikuler
pada
neonatus,
kebanyakan
pasien
mengalami
kemampuan vili-vili arakhnoid dalam mengabsorpsi sekitar 2-4 kali lebih besar
daripada produksi CSS normal.
Pada hakekatnya susunan CSS sama seperti cairan interselular otak, ventrikel dan
ruang subarakhnoid. CSS setelah diproduksi oleh pleksus khoroideus pada ventrikel
lateralis akan mengalir ke ventrikel III melalui foramen Monro. Selanjutnya, melalui
akuaduktus serebri (Sylvius) menuju ventrikel IV. Dari ventrikel IV sebagian besar
CSS dialirkan melalui foramen Luschka dan Magendie menuju ruang subarakhnoid,
setinggi medula oblongata dan hanya sebagian kecil CSS yang menuju kanalis
sentralis. Dalam ruang subarakhnoid CSS selanjutnya menyebar ke segala arah untuk
mengisi ruang subarakhnoid, serebral maupun spinal. Kecepatan aliran CSS ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : (1) tekanan CSS, (2) tekanan dalam
sinus durameter dalam sistem vena kortical, dan (3) tekanan pada vili arachnoid (Sri,
Sunaka, & Kari, 2006).
Fungsi CSS adalah (1) menujang ekspansi ukuran otak selama manusia berevolusi,
(2) menyingkirkan metabolit yang dihasilkan oleh aktivitas neuronal dan sel glial,
dan (3) distribusi substasi biologis aktif pada otak (Morrison, 2009).
2.3
Etiopatogenesis
akibat
kegagalan
dalam
proses
pembentukan
otak
dapat
aliran CSS tersering pada bayi dan anak adalah (1) kongenital, (2) infeksi, (3)
neoplasma, dan (4) perdarahan (Hassan & Alatas, 1997).
Kelainan yang terjadi sebagai akibat dari timbunan CSS baik karena obstruksi
maupun gangguan absorpsi tergantung pada saat terjadinya. Apabila terjadi sebelum
sutura-sutura menutup (sutura menutup sempurna pada akhir tahun kedua), maka
akan terjadi pelebaran ventrikel secara masif dan akhirnya hemisfer serebri menipis
berupa lingkaran tipis yang disebut cerebral mantle. Hidrosefalus tipe ini dikenal
sebagai hidrosefalus infantil. Selanjutnya, apabila terjadinya penimbunan CSS
setelah sutura menutup sempurna dikenal sebagai hidrosefalus juvenile/adult (Sri,
Sunaka, & Kari, 2006).
Peningkatan yang relatif kecil dari volume CSS tidak akan segera diikuti dengan
peningkatan tekanan intrakranial, hal ini disebabkan oleh mekanisme kompensasi
berupa : (1) pengurangan volume darah intrakranial terutama dalam vena-vena dan
sinus-sinus durameter, (2) peregangan dari durameter, dan (3) elastisitas dari otak.
Hanya apabila kapasitas mekanisme kompensasi tersebut terlewati, maka tekanan
intrakranial akan meningkat.
2.4
Klasifikasi
Anatomis
1. Hidrosefalus tipe obstruksi/non komunikans
2. Hidrosefalus tipe komunikans
Etiologinya
A. Tipe obstruktif
1. Kongenital
1. 1 Stenosis akuaduktus serebri
1. 2 Sindroma Dandy-Walker (atresia foramen Megendie dan
Luschka)
1. 3 Malformasi Arnold-Chiari
1. 4 Aneurisma vena Galeni
2. Didapat
2.1 Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)
2.2 Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial.
2.3 Hematoma intraventrikular.
2.4 Tumor :
o ventrikel
o regio vinialis
o fosa posterior
8
2.5 Abses/granuloma
2.6 Kista arakhnoid
B. Tipe komunikans
1. Penebalan leptomeningens dan/atau granulasi arakhnoid akibat :
1.1 Infeksi
o mikobakterium TBC
o kuman piogenik
o jamur (Cryptoccocus neoformans, coccidioides immitis)
1.2 Perdarahaan subarakhnoid
o spontan seperti pada aneurisma dan malformasi arteriolvenus
o trauma
o post operatif
1.3 Meningitis karsinomatosa
2. Peningkatan viskositas CSS, seperti kadar protein yang tinggi pada
perdarahan subarakhnoid, tumor kauda ekuina, tumor intrakranial
neurofibroma akustik, hemangioblastoma serebelum dan medula
spinalis, neurosifilis, sindrom Guillain-Barr.
3. Produksi CSS yang berlebihan, seperti pada papiloma pleksus
khoroideus.
2.5
Epidemiologi
hidrosefalus.
Pongsakdi
Visudiphan,
dkk
pada
penelitiannya
Manifestasi Klinis
Presentasi klinis hidrosefalus bervariasi dan tergantung pada banyak faktor, termasuk
usia saat onset, sifat lesi yang menyebabkan obstruksi, dan durasi serta kecepatan
peningkatan tekanan intrakranial. Pada bayi, akselerasi kecepatan pembesaran kepala
adalah tanda yang prominen. Fontanela anterior terbuka lebar dan menonjol, serta
vena kulit kepala tampak dilatasi. Dahi melebar, dan mata mengalami deviasi
kebawah karna dorongan daro resesus suprapineal yang dilatasi pada tektum,
meghasilkan tanda mata setting-sun. Kerusakan saraf meliputi peningkatan refles
tendon, spastisitas, klonus, dan tanda Babinski positif akibat regangan dan
terganggunya serabut saraf kortikospinal yang berasa dari regio kaki menuju korteks
motorik. Pada anak yang lebih tua, sutura kranial sudah menutup secara parsial
sehingga tanda hidrosefalus menjadi tidak kentara. Rewel, letargi, penurunan nafsu
makan, dan muntah biasa terjadi pada kedua kelompok usia., dan sakit kepala adalah
gejala yang prominen pada pasien yang lebih tua. Perubahan kepribadian secara
bertahap dan kemunduran dalam produktivitas akademik menunjukkan adanya
bentuk progresivitas yang lambat dari hidrosefalus. Pengukuran berkala pada lingkar
kepala seringkali mengindikasikan adanya peningkatan kecepatan pertumbuhan.
Perkusi pada kepala menimbulkan suara cracked pot atau tanda MacEwens, hal ini
mengindikasikan adanya separasi dari sutura. Pengecilan jarak oksiput-dahi
menandakan adanya malformasi Chiari, dan oksiput yang prominen menandakan
adanya malformasi Dandy-Walker. Papiledema, palsy nervus abdusen, dan tanda
traktus piramidal pada ekstremitas inferior dapat timbul di berbagai kasus (Kinsman
& Johnston, 2011).
2.7
Pemeriksaan Diagnostik
infeksi
intrauterin,
seperti
toksoplasma,
sebagai
penyebab
10
Penatalaksanaan
11
Komplikasi
12
Prognosis
Kontrol yang memuaskan dilaporkan untuk perawatan medis pada 50% pasien
hidrosefalus yang berusia lebih muda dari 1 tahun dan yang memiliki tanda-tanda
stabil vital, fungsi ginjal normal, dan tidak ada gejala peningkatan TIK (Nelson,
2014). Pada hidrosefalus infantil dengan operasi shunt menunjukkan perbaikan yang
bermakna. Jika tidak diobati 50-60% bayi akan tetap dengan hidrosefalus atau
mengalami penyakit yang berulang-ulang. Kira-kira 40% dari bayi yang hidup
dengan intelektual mendekati normal. Dengan pengobatan dan pembedahan yang
baik setidak-tidaknya 70% penderita dapat hidup hingga melampaui masa anak-anak,
di mana 40% diantaranya dengan intelegensi normal dan 60% sisanya mengalami
gangguan intelegensi dan motorik (Sri, Sunaka, & Kari, 2006).
13
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Chakrabarti, K. (2013). Pediatric Neurology, 2nd Edition. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publishers.
Cinalli, G., Maixner, W., & Sainte-Rose, C. (2005). Pediatric Hydrocephalus. Italia:
Springer Verlag.
Hartman, A. L. (2009). Normal Anatomy of The CSF Compartement. Dalam D. N.
Irani, Cerebrospinal Fluid in Clinical Practice. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Hassan, R., & Alatas, H. (1997). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2. Jakarta:
Bagian IKA FKUI.
Kinsman, S. L., & Johnston, M. V. (2011). Chapter 585 Congenital Anomalies of the
Central Nervous System. Dalam R. M. Kliegman, B. F. Stanton, J. W. III, N. F. Schor, & R.
E. Behrman, Nelson Textbook of Pediatrics, 19th Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Morrison, B. M. (2009). Physiology of CSF Secretion, Recirculation, and Resorption.
Dalam D. N. Irani, Cerebrospinal Fluid in Clinical Practice. Philadelphia: Elsevier
Saunders.
Nelson,
S.
L.
(2014).
Hydrocephalus.
Diambil
kembali
dari
MedScape:
http://emedicine.medscape.com/article/1135286-followup#a2649
Pendit, B. U. (2004). Obstetri Williams : Panduan Ringkas. Jakarta: EGC.
Pudjiadi, A. H., Hegar, B., Handryastuti, S., Idris, N. S., Gandaputra, E. P.,
Harmoniati, E. D., & Yuliarti, K. (2011). Pedoman Pelayanan Medis IDAI, Edisi II. Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Rekate, H. L. (2008). Treatment of Hydrocephalus. Dalam A. L. Albright, I. F.
Pollack, & P. D. Adelson, Principles and Practices of Pediatric Neurosurgery, 2nd Edition.
New York: Thieme Medical Publishers, Inc.
Serrano, L. M., Cantando, J. D., & Miulli, D. (2008). Cerebrospinal Fluid Dynamics
and Pathology. Dalam J. Siddiqi, Neurosurgical Intensive Care. New York: Thieme Medical
Publishers, Inc.
Sri, M., Sunaka, N., & Kari, K. (2006). Hidrosefalus. Dexa Media, 40-48.
15