Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
EKONOMI TERAPAN bidang ini biasa juga disebut sebagai ilmu ekonomi kebijakan.
Ia adalaha cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu
dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah satu peranan teori
ekonomi adalah ia dapat dijadikan landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan
ekonomi.
Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan yang harus dilaksanakan untuk
mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi dianalisis didalam ekonomi
kebijakan. Dalam perekonomian tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.
2. Menciptakan kestabilitasan harga-harga.
3. mengatasi masalah-masalah pengangguran.
4. mewujudkan distribusi pendataan yang merata.
Dalam merumuskan kebijakan ekonomi pandangan yang menerangkan apa
sebenarnya yang harus diwujud, yaitu pandangan yang dalam bahasa inggris
dinamakan dengan istilah: value judgement, sangat penting peranannya. Dalam
perekonomian dihadapi masalah kekurangan bahan makanan adapun kebijakan
yang harus dilaksanakan dalam perekonomian adalah seseorang mungkin
berpendapat bahwa yang terbaik ialah menyadiakan makanan.
Yang lain
berpendapat bahwa kekurangan itu harus diatasi dengan menaikkan produksi dalam
negeri. Dalam jangka pendek langkah ini mungkin akan menaikkan harga tetapi
dalam jangka panjang produksi dalam negeri akan naik dan mnggunakan tenaga
kerja bertambah. Kebijakan pertama berpendapat kepentingan konsumen perlu
diutamakan sedangkan kebijakan kedua lebih mengutamakan kepentingan negara
secara keseluruhannya.
PERNYATAN POSITIF DAN NORMATIF DALAM ANALISIS EKONOMI
Pernyataan hipotesa dan persoalan dalam ekonomi ada yang merupaka
pernyataan positif dan ada yang merupakan pernyataan normatif. Kalau harga naik
maka permintaan barang akan berkurang, kalau permintaan dalam masyarakat
berkurang maka tingkat kegiatan ekonomi akan menurun, dan kalau tinkat kegiatan
ekonomi menurun maka ini akan mengurangi investasi.
Pernyataan positif seperti tersebut dapat ditemui dalam ekonomi deskriptif
dan teori ekonomi. Pernyataan normatif dapat ditemui dalam ekonomi terapan atau
ekonomi kebijakan. Masalah ekonomi dapat di atasi dengan beberapa cara, dan cara
manakah yang terbaik sangat tergantung kepada value judgedment dari yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
statistik
memegang
peranan
yang
sangat
penting
didalam
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Produksi ( x )
Harga/ kg ( y )
Nilai ( x.y )
1999
31
1000
31000
2000
30
1112
33360
2001
32
2500
77500
2002
33
2400
79200
2003
32
2400
76800
2004
30
2500
75000
2005
31
2700
83700
Vt
x100
Vo
83.700
x100
31.000
2700
NI
Tahun 2005
Tahun 2006
Total 2005
Total 2006
H (kg)
K (ton)
H (kg)
K (ton)
Ko.Ho
Kt.Ht
Beras
2.700
50
2.800
70
135.000
196.000
Gula pasir
4.000
60
5.000
65
240.000
325.000
terigu
3.200
30
3.500
25
96.000
87.500
kopi
10.000
45
1.500
50
450.000
750.000
kacang
8.000
65
250
8.500
65
275
520.000
1.441.000
552.000
1.878.500
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
kt.Ht
x100
ko.Ho
1.875.500
x100
1.441.000
130%
IHT
SURPLUS KONSUMEN
Teori nilaiguna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan
kepuasan yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan ini di dalam analisis
ekonomi dikenal sebagai Surplus Ekonomi.
Surplus konsumen pada hakekatnya berarti perbedaan diantara kepuasan
yang diperoleh seseorana di dalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan
pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.
Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar dari pada pembayaran yang dibuat.
Perhatikan contoh yang sederhana sebagai berikut.
Seorang konsumen pergi kepasar membeli durian dan bertekat akan membeli satu
buah yang cukup besar apabila harganya Rp 1.500. Sesampainya dipasar dia
mendapati bahwa durian yang diinginkannya hanya berharga Rp 1.000. Jadi ia dapat
memperoleh durian yang diinginkannya dengan hargaRp 500 lebih murah daripada
harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 500 ini adalah surplus konsumen.
Surplus konsumen wujud sebagai akibat daripada nilaiguna marginal yang
semakin sedikit. Uraian sebelum ini telah menunjukkan bahwa harga sesuatu barang
berkaitan rapat dengan nilaiguna marginalnya. Oleh karena nilaiguna marginal dari
barang ke-n adalah lebih rendah dari barang sebelumnya, nilai guna marginal barang
yang sebelumnya adalah lebih tinggi dari harga barang itu, dan perbedaannnya
merupakan surplus konsumen. Contoh dalam tabel dibawah ini menggambarkan
bagaimana surplus kosumen akan terwujud.
Surplus Konsumen yang Dinikmati Seorang Pembeli Durian.
Jumlah konsumsi
Harga yang
Surplus konsumen
Jumlah surplus
durian setiap
bersedia
apabila harga
konsumen
minggu
dibayar
durian Rp 700
konsumen
untuk masing-
untuk durian
masing durian
tersebut
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
(1)
(2)
(3)
(4)
Durian pertama
Rp 1.700
Rp 1.000
Rp 1.000
Durian kedua
Rp 1.500
Rp 800
RP 1.800
Durian ketiga
Rp 1.300
Rp 600
Rp 2.400
Durian keempat
Rp 1.100
Rp 400
Rp 2.800
Durian kelima
Rp 900
Rp 200
Rp 3.000
Durian keenam
Rp 700
Rp 3.000
Durian ketujuh
Rp 500
Durian kedelapan
Rp 300
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Gambar 1
Cara Pertama :
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
20
[40 P P 2 ]10
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
SURPLUS PRODUSEN
Surplus produsen (Producers surplus) mencerminkan suatu keuntungan lebih
atau surplus yang dinikmati oleh produsen tertentu berkenaan dengan tingkat harga
pasar dari barang yang ditawarkannya.
Fungsi penawaran P = f(Q) menunjukkan jumlah sesuatu barang yang akan
dijual oleh produsen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat harga pasar adalah Pe,
maka bagi produsen tertentu yang sebetulnya bersedia menjual dengan harga yang
lebih rendah dari Pe hal ini akan merupakan keuntungan baginya, sebab ia kini dapat
menjual barangnya dengan harga Pe (lebih tinggi dari harga jual semula yang
direncanakan). Keuntungan lebih semacam ini disebut surplus produsen.
Kasus 1 :
Seorang produsen mempunyai fungsi penawaran P= 0,50 Q + 3. Berapa
surplus produsen itu bila tingkat harga keseimbangan di pasar adalah 10 ? Lakukan
perhitungan dengan dua cara.
P
= 0,50 Q + 3 Q = -6 + 2 P
= 0 Q = -6
= 0 P = 3 P
Pe
= 10 Q = 14
Gambar 2
Cara Pertama :
140 91 0 49
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Cara Kedua :
2
2
[ 6 P P 2 ]10
3 {6(10) 10 } {6(3) 3 }
40 (9) 49
Kasus 2 :
Penawaran dan permintaan akan suatu barang di pasar masing-masing
ditunjukkan oleh Q = -30 + 5 P dan Q = 60 4 P.
Hitunglah masing-masing surplus yang diperoleh konsumen dan produsen :
Penawaran :
Q = -30 + 5 P
P
= 6 + 0,20 Q
Permintaan :
Q = 60 - 4 P
P
= 15 - 0,25 Q
Keseimbangan Pasar :
Q = Qd
-30 + 5 P = 60 4 P
9P = 90
P
= 10 Pe
Q = 60 4 P = 60 4(10) = 20 Qe
Gambar 3
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Surplus Konsumen :
C s Q0 e f (Q)dQ Qe Pe
020 (15 0,25Q)dQ (20)(10)
[15Q 0,125Q 2 ]020 200
250 200 50
Surplus Produsen :
Ps Qe Pe Q0 e f (Q)dQ
(20)(10) Q0 e (6 0,20Q)dQ
200 [6Q 0,10Q 2 ]020
200 160 40
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
sebaliknya.
Oleh
karena
itu,
aspek
ekonomi
dan
sosial
ini
perlu
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Ditinjau dari aspek ekonomi salah satu kelayakan usaha atau dapat dilihat
dari kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan pendapatan nasional atau
daerah melalui peningkatan PDB dan PAD. Artinya, dengan adanya investasi akan
berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan
daerah dimana investasi tersebut dilakukan. Kemudian kelayakan lain adalah
naiknya income per capita masyarakat melalui peningkatan pendapatan seiring
dengan tumbuhnya sektor ekonomi demikian pula sebaliknya.
Bisnis yang direncanakan apakah bermanfaat bagi pihak lain. Aspek-aspek
penilaian manfaat bisnis yang direncanakan dapat ditinjau dari beberapa sisi
penjelasannya sebagai berikut.
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional. Analisis Manfaat proyek bisnis jasa yang
ditinjau dari sisi lain, sekecil apapun bisnis jasa yang direncanakan, adalah
dimaksudkan agar proyek dapat:
a. memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
b. menggunakan sumber daya lokal.
c. menumbuhkan industri lain.
d. turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai kemampuan.
e. menanbah pendapatan nasional.
Adapun pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah nilai
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam satu tahun
tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah
dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha
(sektor ekonomi) dalam perekonomian.
Kemudian, yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan seluruh
pengeluaran
yang
dilakukan
oleh
berbagai
golongan
masyarakat
dalam
perekonomian.
Selanjutnya, yang dimaksud pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan
adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan menjumlahkan balasan jasa yang
diterima oleh faktor produksi. Jenis-jenis pendapatan yaitu, gaji dan upah, sewa,
bunga
dan
pendapatan
lainnya,
pajak
tidak
langsung,
penyusutan,
laba
(keuntungan).
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah. Dari segi pendapatan, dengan adanya investasi
tersebut dapat dihitung seberapa besar peningkatan pendapatan yang diterima oleh
berbagai
golongan
masyarakat,
sehingga
dapat
meningkatkan
tingkat
Tahap Pembangunan
Tahap Produksi
(Rupiah/th)
2.35130,70
(Rupiah/th)
3.476,70
Upah
940,50
12.420,50
Pajak
13.200,00
Penyusutan
1.145,20
0
4.437,00
30.116,00
61.653,50
Nasional
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sumbangan proyek atau investasi hutang
tanaman industri yang dilaksanakan oleh PT. Bedelew Sew sebesar Rp
4.437.000.000/tahun pada tahap pembangunan tanaman dan meningkat lagi menjadi
RP 61.653.500/tahun pada tahap mantap atau produksi, sehingga bisa disimpulkan
bahwa dari segi peningkatan pendapatan daerah proyek atau usaha tersebut layak
untuk dilaksanakan.
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Penghasilan
Hasil penjualan
Biaya produksi
Total
Rp 1.000
Rp 1.000
Upah
Rp
800
Sewa
Rp
100
Bunga
Rp
25
Keuntungan
Total Pendapatan Nasional
Rp
75
Rp 1.000
Tabel di atas menggambarkan output yang dihasilkan oleh suatu usaha pertanian X
dan biaya produksi yang harus dikeluarkan.
Neraca Pendapatan Nasional
Arus Perputaran Modal
Hasil penjualan
Output akhir
10 x Rp 1.000 =
Total
Rp 10.000
Rp 10.000
Upah
10 x Rp 800 = Rp 8.000
Sewa
10 x Rp 100 = Rp 1.000
Bunga
10 x Rp 25 = Rp
250
Keuntungan 10 x Rp 75 = Rp 750
Total Pendapatan Nasional Rp 10.000
Tabel di atas menggambarkan 10 petani yang serupa. Jadi semakin banyak maka
semakin meningkat pendapatan nasional.
3. Hambatan di Biadang Ekonomi.
ekonomi dengan adanya suatu usaha atau investasi, misalnya pendirian suatu
pabrik, antara lain :
1. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui :
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
hidup dari pertanian, denga kehadiran pabrik banyak yang beralih profesi
menjadi karyawan pabrik.
c. Adanya polah nafkah ganda. Bagi masyarakat disekitar lokasi usaha
disamping tetap mempertahankan pekerjaan semula seperti bertani, mereka
juga bekerja sebagai karyawan, sehingga memperoleh penghasilan ganda.
d. Tersedianya jumlah dan ragam produk barang dan jasa di masyaraka,
sehingga masyarakat punya banyak pilihan untuk produk yang di inginkan.
Banyak ragam produk dan jasa pada akhirnya akan meningkat kan
persaingan, suhingga para produsen berubah untuk meningkatkan kemasan,
harga, mutu produk, dan jasa, sehingga hal ini juga akan berpengaruh
terhadap harga jual di pasaran.
e. Membuka
kesempatam
kerja
bagi
masyarakat
sekaligus
mengalami
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Priyono SE, MM
STUDI KELAYAKAN BISNIS