Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Krisis ekonomi di Indonesia yang berkepanjangan menyebabkan
terhambatnya upaya peningkatan produksi padi. Penyediaan sarana produksi
terutama pupuk yang sangat dibutuhkan petani mulai terganggu akibat
naiknya harga pupuk, sehingga penggunaan pupuk oleh petani tidak sesuai
dengan rekomendasi.
baik
informasi
hasil-hasil
penelitian,
maupun
informasi
endowment)
tawar
petani ("bargaining
Indonesia. Masalah lain yang sering terjadi pada pengusahaan padi di lahan
sawah tadah hujan adalah terjadinya kepentingan yang saling mengalahkan
("trade-off") pada penggunaan tenaga kerja keluarga. Hal ini terjadi karena
selama ini
besar petani
masih
enggan
mengorbankan
biayanya
dalam
upaya
meningkatkan produksi.
Pengelolaan usaha tani merupakan
Deskripsi Singkat
Bahan ajar ini berisikan unit-unit kompetensi yang berkaitan dengan
analisis usahatani padi yang harus dimiliki oleh Penyuluh pertanian dalam
melakukan tugas penyuluhan kepada petani padi.
Bahan ajar ini memuat serangkaian kegiatan belajar, yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat melayani kegiatan belajar secara individu
dan memudahkan setiap peserta untuk menguasai unit pembelajaran secara
sistematis dan bertahap, guna mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ini
digunakan dengan bimbingan pelatih kepada peserta secara bertahap sesuai
urutan atau langkah kegiatan dalam pencapaian tujuan pembelajaran,
sehingga modul ini dilengkapi dengan petunjuk pengajaran bagi pelatih yang
memuat rencana pengajaran modul serta perincian dari kegiatan belajar
yang harus dilakukan oleh peserta dan pelatih.
Pada setiap sub pokok bahasan agar diproses dalam periode waktu
yang berurutan, karena setiap sub pokok bahasan saling mengkait dan
merupakan satu satuan utuh.
Terkait dengan program, proses, hasil, dan umpan balik dalam
pelatihan baik yang berkenaan dengan merumuskan tujuan, merancang
kegiatan belajar dalam pelaksanaan pelatihan, maka pada bahan ajar ini
Tujuan Pembelajaram
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah
D.
b.
usahatani padi
memahami konsep modal an peralatan dalam usahatani padi serta
c.
II.
III.
C.
D.
E.
Rangkuman
E.
F.
Pelatih : Widyaiswara
G.
Metode
H.
1.
Ceramah;
2.
Curah pendapat;
3.
Diskusi;
4.
Ungkapan pengalaman;
5.
Tanya Jawab;
6.
Studi Kasus
Alat tulis;
2.
LCD;
3.
Komputer;
4.
Disket/CD/Flashdish.
Waktu : 4 JP x 45 menit
1. Sistem Upah
Sistem upah dibedakan atas 3 (tiga) yaitu upah borongan, upah waktu dan
uoah premi. Masing- masing sistem tersebut memepengaruhi prestasi kerja
tenaga luar.
a.
Upah borongan
Upah Premi
Upah premi adalah upah yang diberian berdasarkan produktivitas dng
prestasi kerja. Sistem upah premi ini mendorong pekerja lebih produktif
dalam bekerja, karena akan memperoleh upah tambahan
Jumlah produksi
Contoh :
Jumlah produksi padi 5 ton/Ha, Jumlah Jam Kerja Orang (JKO) 500 jam ,
tanpa bantuan mesin.
2.
Penerimaan
Penerimaan hari kerja dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Contoh :
Jumlah produksi padi 5 ton/Ha, harga per kg = Rp. 1500, Jumlah Jam
Kerja 750 HOK/ha.
3.
Contoh :
Luas lahan Usahatani Padi 1 (satu) hektar, Dalam setahun dicurahkan
720 HOK .
2. Efisiensi Usaha
Efisiensi usaha adalah mengukur besarnya nilai produksi yang dapat
dicapai atas nilai faktor produksi tertentu.
Contoh :
Jika untuk membrikan tambahan produksi padi sebanyak I ton diperlukan
unsur N sebanyak 60 kg/ha. Kandungan unsur N pada pupuk urea sebesar
46 % dan pada pupuk ZA sebesar 20 %. Harga pupuk urea = Rp 1000/Kg
dan Harga pupuk ZA Rp 800/Kg. Harga padi Rp. 1500/kg.
Koefisien Urea = 60/46% = 130,43 kg
Koefisisen pupuk ZA = 60/20 % = 300 kg
penggunaan
ZA.
Karena
setiap
tambahan
Rp
akan
E. Rangkuman
1.
Tenaga Kerja adalah salah satu unsur penentu, terutama bagi usahatani
2.
3.
4.
5.
dikarenakan beluam ada pemisahan yang jelas antara modal usaha dan modal
pribadi.
A. Pengertian Modal
Tanah serta alam sekitarnya
kerja dapat memberikan manfaat yang jauh lebih baik bagi manusia. Dengan
modal dan peralatan maka penggunaan tanah dan tenaga kerja dapat
dihemat. Oleh karena itu modal dapat dibagi menjadi dua yaitu Land saving
Capital dan Labour saving capital.
Modal dikatakan
yang
dapat
dipergunakan
untuk
mempertahankan
atau
4.
5.
6.
10
baru kelihatan jika diperhitungkan secara ekonomis yaitu sebesar sewa tanah
pada umumnya.
B. Konsekuensi Modal dan Peralatan
1.
Jenis Konsekunsi
Pembagian
modal
atas
dasar
fungsinya
sangat
penting
2.
Bentuk
Sewa Traktor/bunga bank
Penyusutan
Servis dan beli onderdil
BBM, Oli, Upah operator
Perhitungan Penyusutan
Untuk memperhitungkan penyusutan pada dasarnya bertitik tolak
pada harga perolehan/pembelian (Cost) sampai dengan modal tersebut
dapat memberikan manfaat. Ada empat cara untuk menghitung nilai
penyusutan yaitu sebagai berikut :
a. Garis Lurus (straight line method)
Rumus untuk menghitung penyusutan dengan metode garis lurus
menggunakan rumus :
11
Contoh :
Harga Traktor
Umur ekonomis
Nilai sisa
=
=
=
b. Unit ferformance
Rumus
untuk
menghitung
penyusutan
dengan
metode
Unit
Contoh :
Harga Traktor
Jm kerja
Nilai sisa
=
=
=
=
Penyusutan
Tahun 1
Tahun 2
12
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
=
Jumlah = Rp. 9.000.000,-
=
=
=
=
Penyusutan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
=
Jumlah = Rp. 9.000.000,-
3.
13
C. Rangkuman
1.
2.
TC
Biaya(co
st)
VC
14
FC
Produks
Biaya (cost) dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :biaya tetap (fix
cost) yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besarnya produksi,
sedangkan biaya variable (Variable cost) adalah biaya yang besarnya
dipengaruhi oleh besarnya produksi. Pada kurva diatas terlihat bahwa
semakin besar produksi maka semakin besar pula biaya variabelnya.
Sementara Total Biaya (TC) merupakan jumlah dari biaya tetap (FC) dan
biaya variable (VC).
Pendekatan nominal
Pendekatan
nilai waktu uang ( time velue of money). Tetapi yang dipakai adalah harga
yang berlaku, sehingga dapat dihitung jumlah pengeluaran dan jumlah
penerimaan dalam satu proses produksi. Formula untuk menghitung
pendapatan dengan pendekatan nominal adalah sebagai berikut :
Pendapatan = penerimaan total biaya
Penerimaan = Py x Y
Dimana :
Py = Harga produksi ( rp/Kg)
Y = Jumlah produksi (kg)
Total Biaya = Biaya tetap + biaya Variabel.
(TC)
(FC)
(VC)
15
Uraian
Sat
Pengeluaran
Biaya tetap
Sewa lahan
Pajak
Urunan Desa
Pengairan
Biaya Variabel
a.Sarana Produksi
Traktor
Benih
Pupuk urea
Pupuk TS
Pupuk NPK
Pestisida
b.Upah tenaga kerja
Namping mopok
Peralatan lahan
Pembabadan galengan
Pembuatan persemaian
Penebaran benih
Penanaman
Penyiangan
Pemupukan
Penyemprotan
Penyulaman
Panen
Banyak
Harga
Satuan (Rp)
Musim
Musim
Musim
Musim
Jumlah
1
1
1
1
8.500.000
50.000
200.000
66.000
8.500.000
50.000
200.000
66.000
8.816.000
Unit
Kg
Kg
Kg
Kg
Kg
Jumlah
1
20
100
100
300
1
630.000
7.000
1.600
2.100
2.400
1.000.000
630.000
140.000
160.000
210.000
720.000
1.000.000
2.860.000
Kali
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Orang
Kali
Orang
Kali
Jumlah
1
3
2
2
1
1
2
3
4
1
1
420.000
50.000
50.000
50.000
50.000
630.000
50.000
50.000
50.000
50.000
3.500.000
420.000
150.000
100.000
100.000
50.000
630.000
100.000
150.000
200.000
50.000
5.450.000
1.933.140
19.159.140
C.Zakat 10 %
Jumlah Total Pengeluaran
II
III
Pemasukan
Hasil Panen
Analisis
Pengeluaran
Pemasukan
Keuntungan
Kg
6.561
Jumlah
(Rp)
3.300
Rp
19.159.140
21.651.300
2.592.160
21.651.300
(%)
88.03
11.97
16
Satuan
I. Input
B. Saprodi
1. Benih
2. Pupuk
-urea
-SP.36
-KCL
Jumlah (B)
C. LAIN-LAIN
1. Penyusutan
2. Biaya Pajak/retribusi
Jumlah (C)
Satuan
Total Biaya = A + B + C
II. Keluaran (Output)
1. Total Produksi
2. Harga padi tk petani
3. Nilai Total Produksi
(NTP) = 1 x 2
Pendapatan = NTP- total
Biaya
1 ha x 900.000
1 hari x 20 org x 20.000 =
10 hari x 1 org x 30.000
1 ha
1 ha
9 ton
20 kg
9 ton
Biaya (RP)
900.000,400.000,300.000,300.000,400.000,350.000,500.000,500.000,3.650.000,Biaya (RP)
20 kg x 1 ha xRp.25.000
500.000,-
350 kg x 1 ha x Rp.1500
100 kg x 1ha x Rp. 2000
100 kg x 1 ha x Rp. 1500
525.000,200.000,150.000,1.375.000,-
siklus
sikus
100.000
400.000,500.000,-
Dari contoh tersebut diatas dapat dilihat bahwa pendapatan petani untuk
satu musim tanam padi adalah sebesar Rp. 6. 175.000,2.
17
Dimana :
FV = Nilai uang di masa datang (future value)
PV = nilai uang sekarang (present value)
i = Tingkat bunga
n = Jangka waktu pengembalian
Contoh:
Jika dalam usahatani padi tersebut diatas (tabel 2) , petani menggunkan
pinjaman modal kerja sebesar Rp. 5.525.000,- dengan bunga pinjaman
sebesar 2 % per bulan. Siklus tanaman 4 bulan, maka nilai modal yang
harus dikembalikan pada bulan keempat adalah sebesar :
FV = PV (1+i)n
= Rp. 5.525.000 (1+0.02)4
= Rp. 5.525.000 ( 1.02 )4
= Rp. 5.525.000 x 1.0284
= Rp 5.980.000,Maka keuntungan petani = Rp 11.700.000 Rp 5.980.000
= Rp 5.720.000
C. Kelayakan Usaha
Dalam
melakukan
evalusi
kelayakan
usaha,
semua
faktor
produksi
18
2.
BEP Produksi
Untuk menghitung BEP penerimaan digunakan rumus sebagai berikut
:
= Rp.500.000,-
= Rp.1300/kg
b. BEP Harga
Untuk menghitung BEP harga digunakan rumus sebagai berikut :
= 9000 kg
D. Rangkuman
19
V. PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21
Radiks..P. 1997. Analisis Biaya dan Manfaat. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Tohir,K.A. 1983. Seutai pengetahuan tentang usahatani Indonesia. Bagian satu.
Erlangga, Jakarta.
Vink G.J. . 1984. Seutai Dasar-dasar usahatani di Indonesia. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Soekartawi, A. Soeharjo, J.L. Dillon, dan J.B. Hardaker. 1984. Ilmu Usaha tani dan
Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. DGHE-AUIDP. UI-Press.
Jakarta.
Sumarno dan Suwasik. 1995. Pengembangan usaha tani berdasarkan sosioekonomi dan agroklimat. Edisi khusus Balai Penelitian Tanaman
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (2): 142-154.
Sarashuta.IG.P. 2002. Kinerja Usahatani dan Pemasaran Padi di Sentra Produksi.
Jurnal Litbang Pertanian 21(2) 2002
Balai Besar Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian, 2008. Teknologi
Budidaya Padi. Seri Buku Inovasi Tanaman Pangan. Badan Litbang.
Jakarta
22