Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
PELAKSANAAN PENELITIAN
II.1
II.1.1
Alat
Alat-alat yang digunakan adalah alat uji difusi, blender, cawan
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah aquadestilata, asam stearat,
Prosedur Penelitian
Pengambilan Biji Kasumba Turate
Sampel biji kasumba turate (Carthamus tinctorius L.) diambil dari
infus, ditambahkan air sebanyak 500 ml. Biji kemudian dipanaskan selama
15 menit terhitung sejak suhu mencapai 90 C sambil sekali-sekali diaduk.
Infus diserkai sewaktu masih panas menggunakan kain flanel.Untuk
mencukupi kekurangan volume, ditambahkan air panas melalui ampasnya
hingga diperoleh volume 500 ml. Ekstrak kemudian diliofilisasi untuk
memperoleh ekstrak kering.
II.2.4
Formulasi Krim
Dibuat formula krim dengan tipe krim M/A yang mengandung
No.
Nama Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Formula (g)
A1
3
5
1,5
1
15
0,2
0,02
2
0,05
0,0005
72,23
A2
3
5
1,5
1
15
0,2
0,02
2
0,05
0,0005
3
69,23
A3
3
5
1,5
1
15
0,2
0,02
2
0,05
0,0005
2
70,23
A4
3
5
1,5
1
15
0,2
0,02
2
0,05
0,0005
2
70,23
Pembuatan Krim
Bahan-bahan ditimbang sesuai rancangan formula pada tabel 1.
Fase minyak dibuat dengan cara melebur stearil alkohol, asam stearat,
setil alkohol, bahan penetrasi dan propil paraben secara berturut-turut
berdasarkan titik lebur bahan dalam cawan porselen di atas penangas air
hingga suhu 70C sambil diaduk hingga homogen. Fase air dibuat dengan
cara memanaskan air hingga 70C, ditambahkan metil paraben sambil
diaduk hingga melarut sempurna. Setelah itu, ditambahkan propilen glikol
kemudian diaduk hingga homogen, lalu
yang akan digunakan dan diaduk lagi hingga homogen. Krim didiamkan
hingga suhu 40-45C kemudian ditambahkan ekstrak biji kasumba turate,
-tokoferol dan pengaroma minyak wijen, diaduk hingga homogen.
II.2.6 Evaluasi Tipe Emulsi
II.2.6.1Metode Pengenceran
Krim yang telah dibuat dimasukkan dalam vial, kemudian
diencerkan dengan ditambahkan air. Jika emulsi dapat diencerkan maka
tipe emulsinya M/A.
II.2.6.2 Metode Dispersi Zat Warna
Krim yang telah dibuat dimasukkan ke dalam gelas piala, kemudian
ditetesi beberapa tetes larutan metilen biru di atasnya. Jika warna biru
segera terdispersi keseluruh emulsi maka tipe emulsinya M/A.
II.2.6.3 Metode Konduktivitas
Sampel krim yang telah dibuat dimasukkan sebanyak 25 ml ke
dalam gelas piala, kemudian dihubungkan dengan rangkaian arus listrik.
Tes ini didasarkan
10
emulsi dengan siklus antara 2 suhu, yaitu 5 0C dan 350C dalam 12 jam
digunakan selama 10 siklus.
II.2.7 Evaluasi Kestabilan Fisik Krim
II.2.7.1 Pemeriksaan Organoleptis
Pengamatan organoleptis yang dilakukan terhadap sediaan krim
yang telah dibuat meliputi pengamatan perubahan warna dan bau.
II.2.7.2 Pengukuran Volume Kriming
Krim sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam gelas ukur dan
disimpan secara bergantian pada suhu 5 oC dan 35oC (satu siklus) masingmasing selama 12 jam. Siklus ini diulangi selama sepuluh kali dan
pengamatan
volume
kriming
dilakukan
setelah
tiap
satu
siklus
Dimana :
Vu
X 100%
Vo
11
masing-masing
selama
12
jam
sebanyak
10
siklus.
pH meter
12
13
14
replikasi
blanko
kemudian
diukur
panjang
gelombang
maksimumnya.
II.2.9.3 Pengukuran Aktivitas Blanko
Larutan DPPH 0,4 mM dipipet sebanyak 900 l kemudian
dicukupkan volumenya hingga 5 ml dengan etanol absolut, didiamkan
selama 30 menit, dan diukur serapannya pada panjang gelombang 516
nm.
15
dan
dicukupkan
volumenya
hingga
ml
dengan
etanol
II.4
Pembahasan Hasil
Pembahasan dilakukan berdasarkan hasil penelitian
II.5
Pengambilan Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil pembahasan