Вы находитесь на странице: 1из 9

Brealey Myers Marcus, Dasar-dasar Manajemen, Edisi

Kelima
Saham preferen adalah saham yang diberi prioritas di atas saham biasa dalam hal
dividen. Saham preferen biasa digunakan sebagai pendanaan dalam situasi merger atau situasi
khusus lainnya.Saham preferen menjanjikan serangkaian pembayaran tetap kepada para
investor dan dengan dengan pengecualian yang relatif jarang, saham preferen dibayarkan
secara penuh dan tepat waktu.
Keuntungan saham preferen adalah bahwa tidak ada dividen yang bisa dibayarkan
pada saham biasa hingga saham preferen dibayar.

Maksudnya adalah bahwa sebelum

pemegang saham biasa mendapatkan bagiannya, perusahaan harus membayar segala dividen
saham preferen yang tidak dibayar di masa lalu.
Kelemahan pada saham preferen adalah bahwa saham preferen jarang memberikan
hak suara penuh. Hal ini adalah keuntungan bagi perusahaan yang ingin menggalang dana
baru tanpa harus membiarkan kontrol perusahaan dilakukan bersama pemegang saham baru.

J.Fred Weston, Managerial Finance, Ninth Edition


Kegunaan dari Saham Preferen dalam Keputusan Pembiayaan
Saham Preferen mempunyai klaim dan hak diatas saham biasa namun dibawah segala
obligasi. Pemilik saham preferen mungkin memiliki klaim utama terhadap pendapatan,
terhadap asset dalam hubungannya dengan hal likuidasi, dan hubungan yang istimewa
sehubungan dengan pendapatan dan aset.
Prioritas dalam Aset dan Laba
Banyak ketentuan dalam suatu sertifikat saham preferen yang dirancang untuk
mengurangi resiko para pembeli dalam kaitannya dengan risiko yang dibawa oleh pemegang
saham biasa. Saham preferen biasanya memiliki prioritas yang berkaitan dengan pendapatan
dan aset. Dua ketentuan yang dirancang untuk mencegah hilangnya prioritas ini sering
ditemukan. Pernyataan pertama adalah bahwa tanpa persetujuan dari pemegang saham, tidak
akan ada penjualan berikutnya dari sekuritas yang memiliki klaim utama atau sama pada
pendapatan. Hal kedua yaitu berusaha untuk menjaga laba pada perusahaan. Hal tersebut
membutuhkan tingkat minimum laba yang ditahan sebelum dividen saham biasa yang

diizinkan. Dalam rangka menjamin ketersediaan aset likuid yang dapat dikonversi menjadi
uang tunai untuk pembayaran dividen, pemeliharaan rasio minimum saat ini juga mungkin
diperlukan.

Dividen Kumulatif
Persentase yang tinggi dari penerbitan saham preferen disediakan untuk dividen
kumulatif. Artinya, semua dividen preferen masa lalu harus dibayar sebelum dividen saham
biasa dapat dibayar. Sarana kumulatif, oleh karena itu, adalah perangkat pelindung. Jika
saham preferen tidak kumulatif, maka dividen saham preferen dan saham biasa bisa akan
hilang untuk beberapa tahun. Perusahaan kemudian dapat memilih dividen saham biasa
dalam jumlah besar tetapi hanya ditetapkan untuk pembayaran saham preferen.
Hutang yang besar pada saham preferen menyebabkan kesulitan dalam melanjutkan
pembayaran dividen pada saham biasa. Untuk menghindari keterlambatan dalam permulaan
pembayaran saham dividen biasa, pengaturan kompromi dengan pemegang saham preferen
mungkin dapat bekerja.
Keuntungan bagi perusahaan dari penggantian saham biasa untuk menggantikan
dividen yang tertunggak adalah bahwa hal itu dapat dimulai lagi dengan neraca yang jelas.
Jika penghasilan kembali pulih, dividen dapat dibayarkan kepada pemegang saham biasa
tanpa menyebabkan hutang kepada pemegang saham preferen. Para pemegang saham biasa
asli, tentu saja, akan diberikan sebuah porsi kepemilikan mereka dari perusahaan.

Konvertabililtas
Sebagian besar saham preferen yang diterbitkan dapat ditukar menjadi saham biasa. Misalnya,
satu saham saham preferen mungkin dapat dikonversi menjadi 2,5 saham biasa yang dipilih oleh
pemegang saham preferen.
Alasan utama adalah bahwa perusahaan modal ventura menerima penghasilan yang diperoleh
dari perusahaan memiliki prioritas dalam likuidasi, dan jika perusahaan berjalan dengan baik, maka
perusahaan dapat mengkonversi ke posisi ekuitas dan berpartisipasi dalam posisi.

Ketentuan Lain
Ketentuan lain yang dihadapi oleh pemegang saham pereferen meliputi:

1. Hak suara
Terkadang pemegang saham preferen diberi hak untuk memilih direksi. Ketika sarana
ini dilaksanakan, hal tersebut umumnya memungkinkan pemegang saham preferen
untuk memilih dewan secara minoritas, misalkan tiga dari sembilan direksi.
2. Partisipasi
Suatu tipe yang jarang dari saham preferen adalah berpartisipasi dengan saham biasa
dalam

pembagian

pendapatan

perusahaan.

Faktor-faktor

berikut

umumnya

berhubungan dengan partisipasi pada saham preferen - a) dividen preferen yang


dinyatakan dibayar pertama, b) pendapatan dialokasikan untuk dividen saham biasa
sampai dengan jumlah yang sama dengan dividen saham preferen.
3. Dana Pembayaran Hutang
Beberapa saham preferen yang diterbitkan memiliki tuntutan kebutuhan dana sebagai
pembiayaan hutang. Ketika mereka melaksanakannya, dana tersebut biasanya
digunakan untuk melakukan pembelian dari persentase tertentu saham preferen setiap
tahun.
4. Jatuh Tempo
Saham preferen hampir tidak pernah memiliki tanggal jatuh tempo, dimana mereka
harus pensiun. Namun, jika saham yang dikeluarkan memiliki kebutuhan dana, hal ini
secara efektif akan menciptakan tanggal jatuh tempo. Konvertibilitas juga dapat
mempersingkat masa saham preferen.
Evaluasi pada Saham Preferen
Ada beberapa kelebihan dana kelemahan dalam menjual saham preferen. Kelebihan
daripada menggunakan saham preferen antara lain:

Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk melakukan pembayaran bunga dapat

dihindari.
Sebuah perusahaan yang ingin melakukan ekspansi karena memiliki kekuatan dalam
menghasilkan pendapatannya tinggi dapat memperoleh laba yang lebih tinggi dengan
menjual saham preferen dengan pengembalian yang terbatas dibanding

dengan

menjual saham biasa.


Dengan menjual saham preferen, manajer keuangan dapat menghindari penyediaan
partisipasi yang sama dalam hal laba dimana penjualan saham biasa tambahan akan

dibutuhkan.
Saham preferen juga memungkinkan perusahaan untuk menghindari pembagian

kontrol dengan berpartisipasi dalam pemungutan suara.


Berbeda dengan obligasi, saham preferen memungkinkan perusahaan untuk
menghemat aset hipotek.

Karena saham preferen biasanya tidak memiliki jatuh tempo dan tidak mempunyai
dana cadangan, oleh karena itu saham preferen lebih fleksibel dibanding obligasi.

Kelemahan saham preferen antara lain:


Secara karakteristik, saham preferen harus dijual atas dasar hasil yang lebih tinggi
disbanding obligasi.
Dividen saham preferen tidak dapat dikurangkan sebagai biaya pajak, suatu
karakteristik yang membuat diferensial biaya mereka sangat besar dibandingkan
dengan obligasi.

Principles of Managerial Finance, 7th edition, Lawrence J.


Gitman
Saham preferen seperti utang dividen yang menyatakan bahwa dividen saham
preferen lebih diprioritaskan daripada dividen saham biasa dan saham preferen dikatakan
seperti ekuitas yang dalam bentuk kepemilikan tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
Jumlah saham preferen yang diedarkan perusahan terbatas. Dividen yang dihasilkan
oleh saham preferen ini memiliki nilai yang tetap. Nilai dari dividen saham preferen
tergantung dari par value saham preferen.
Saham preferen par value memiliki nilai nominal, jadi perhitungan dividennya
berdasarkan nilai nominalnya yang kemudian dikalikan dengan presentase dividen dari
perusahaan. Saham preferen no-par value, tidak memiliki nilai nominal, jadi perhitungan
dividennya berdasarkan nilai spesifik yang ditentukan.
Distribusi Pendapatan
Jika pembayaran dividen saham preferen tidak dibayarkan, maka pembayaran dividen
saham biasa juga tidak diperbolehkan.
Distribusi Asset
Pemegang saham preferen lebih diutamakan ketika terjadi likuiditas atas asset suatu
perusahaan pada saat perusahaan tersebut bangkrut, tapi harus menunggu sampai semua
utang perusahaan terselesaikan. Nilai yang dapat diklaim dari pemegang saham preferen
adalah sama dengan par value.
Hak Suara

Risiko yang dimiliki pemegang saham preferen, lebih kecil dibandingakan dengan
pemegang saham biasa. Pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara.
Keunggulan dari saham preferen:
1. Perjanjian Terbatas
Perjanjian terbatas umumnya ditemukan pada saat saham preferen dikeluarkan yang
ditujukan untuk menjamin kelangsungan perusahaan dan yang paling penting adalah
pembayaran teratur dari dividen. perjanjian-perjanjian termasuk ketentuan yang
berkaitan dengan dividen yang lewat, penjualan sekuritas senior, merger, penjualan
aset, bersih kebutuhan modal kerja, dan pembayaran dividen saham biasa atau
pembeliaan kembali saham biasa.
2. Kumulatif
Saham preferen kumulatif adalah saham preferen yang dividennya tidak dapat
dibayarkan pada periode ini dapat dikumulasikan pada periode berikut dan tetap harus
dibayar bersama dengan pembayaran dividen saham biasa.
Saham preferen non-kumulatif adalah preferen yang dividennya tidak dapat
dibayarkan pada periode ini, tidak akan dibayar lagi pada periode berikut.
3. Partisipasi
Kebanyakan saham preferen tidak dapat berpartisipasi, maksudnya pemegang saham
preferen hanya menerima pembayaran dividen yang spesifik. Terkadang, saham
preferen dapat berpartisipasi dikeluarkan, yang pembayaran dividennya berdasarkan
formula tertentu yang memungkinkan pemegang saham preferen berpartisipasi
dengan pemegang saham biasa dengan menerima dividen melebihi jumlah tertentu.
4. Call Feature
Saham preferen umumnya callable, maksudnya penerbit dapat memberhentikan
saham yang beredar dalam periode waktu tertentu pada harga tertentu. call option
umumnya tidak dapat dilaksanakan sampai periode tahun telah berlalu sejak
penerbitan saham. Harga call umumnya ditetapkan di atas harga penerbitan awal,
tetapi dapat mengurangi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan seiring
berjalannya waktu. Penerbit saham preferen callable menyediakan metode
pembayaran tetap yang komitmen dari saham preferen di akhir periode.
5. Conversion Feature
Keunggulan dari pemegang saham preferen, karena dapat menukarkan setiap
sahamnya dengan saham biasa.

Jenis-jenis saham preferen yang khusus:


Adjustable rate preferred stock (ARPS) adalah saham preferen yang dividennya terkait
dengan tingkat suku bunga pada surat berharga pemerintah yang spesifik. Daya tarik APRS
adalah perlindungan yang menawarkan investor terhadap kenaikan suku bunga yang tajam,
karena tingkat dividen pada APRS akan meningkat dengan tingkat bunga. Dari perspektif
perusahaan, Arps memiliki daya tarik karena mereka dapat dijual pada tingkat dividen yang
awalnya lebih rendah dan tingkat dividen jadwal akan jatuh jika suku bunga turun.
Payment in kind preferred stock (PIK) adalah saham preferen yang pembayaran dividennya
dengan penambahan lembaran saham preferen daripada dengan kas.
Keunggulan:

Menambah kemampuan untuk menggunakan daya ungkit keuangan


Fleksibel; walaupun saham preferen dan bonds sama-sama sebagai financial leverage.
Jika pada saham preferen, saat perusahaan tidak dapat membayar dividen pada
periode itu, perusahaan dapat mengakumulasikan pembayaran dividen pada periode
selanjutnya jadi tidak ada konsekuensi dari penundaan pembayaran dividen pada

periode itu.
Saham preferen digunakan pada penataan perusahaan merger,daya ungkit pembelian,
dan divestasi

Kelemahan:

Karena pemegang saham preferen lebih diutamakan dalam pembagian dividen,


perusahaan harus membayar dividen untuk saham preferen terlebih dahulu. Hal itu
akan mengurangi earning after tax available for common stock, sehingga akan
berpengaruh pada jumlah dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham

biasa.
Biaya untuk saham preferen lebih besar daripada utang, karena pembayaraan dividen

dilakukan sesudah earning after tax. Jadi tidak ada penghematan pajak.
Saham preferen lebih susah dijual. Kebanyakan investor lebih tertarik pada investasi
di hutang, karena jika perusahan rugi, perusahaan bisa saja tidak membayar dividen
pada periode itu.

Google.com
Karakteristik Saham Preferen :
a. Hak preferen terhadap deviden : hak menerima deviden terlebih dahulu dibanding
pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatip, yaitu
memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang
belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.
b. Hak preferen pada waktu likuidasi : hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan
dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi
likuidasi.

Tambahan
Ada beberapa jenis sumber dana jangka panjang yang bisa digunakan perusahan dalam
membiayai operasi perusahan, diantaranya :
1.
2.
3.
4.

Bonds payable
Conversion Bonds
Saham preferen
Saham biasa

Saham preferen itu pasarnya dibentuk, jadi hanya untuk orang-orang tertentu saja. Namanya
offer the counter.
Mengapa kita memilih menggunakan saham preferen dibandingkan dengan sumber dana
lainnya, karena:

Jika kita menggunakan bonds, perusahan untung maupun rugi, harus membayar bunga
bonds dan harus melunasi nominalnya pada saat tanggal jatuh tempo. Jika perusahan
tidak dapat melunasinya perusahaan akan mengalami financial distress, dan akan ada
financial distress cost, misalnya biaya lawyer, dan akan ada kemungkinan di
pengadilan, perusahaan dinyatakan bangkrut.
Sedangkan jika kita menggunakan saham preferen, jika kita rugi, pembayaran
dividend dapat dikumulasikan di tahun depan, dan saham preferen tidak ada tanggal
jatuh temponya.

Dengan menggunakan saham preferen, perusahan tidak perlu menjaminkan asetnya


seperti jika menggunakan bonds.

Jika dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai nominal dividend
yang tetap, tidak tergantung pada berapa income perusahaan pada periode itu.

Pemegang saham preferen pun tidak mempunyai hak dalam pengambilan keputusan
operasi perusahaan.

Kelemahan dari penggunaan saham preferen sebagai sumber dana:

Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham preferen tidak bisa
dikurangkan dalam perhitungan pajak penghasilan perusahaan.

Keutungan investasi saham preferen:

Pada saat rugi, dividend tetap didapatkan walaupun harus dikumulasikan pada periode

berikutnya
saham preferen menghasilkan dividen yang relatif stabil
pembagian dividen saham preferen lebih diprioritaskan dibanding pemegang saham

biasa
presentase risiko lebih kecil dibandingkan dengan saham biasa

Saham preferen bagi investor mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:

meskipun para pemegang saham preferen kurang terpengaruh oleh resiko kepemilikan
perusahaan namun hasil pengembalian yang diperoleh sangat terbatas.

hasil yang diperoleh sering lebih sedikit dibanding bunga obligasi.

para pemegang saham preferen tidak mempunyai hak paksa atas dividen

jika perusahan rugi, maka pembagian dividennya dapat diakumulasikan ke periode


berikutnya, sehingga merugikan investor.

Вам также может понравиться