Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tindakan Keperawatan Gawat Darurat
Disusun oleh :
1. Dwi Ariantika
( A01301740 )
( A01301751 )
4. Firman Hidayat
( A01301752 )
5. Hasan Kurniawan
( A01301756 )
( A01301759 )
( A01301764 )
8. Ika Erwiana
( A01301765 )
9. Imam Kurniawan
( A01301769 )
( A01301771 )
( A01301775 )
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
setelah melalui beberapa hambatan. Makalah dengan judul Kasus AMI (Acute
miocard infark) dibuat sebagai tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat
semester 4.
Penyusunan makalah ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada.
1
Ayah dan ibu tercinta yang telah mendukung penulis dalam pembuatan laporan
ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga pihak - pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini mendapatkan
imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis berharap agar dalam pembuatan makalah berikutnya dapat lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Gombong , 20 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1 Latar Belakang.............................................................................. 1
2 Tujuan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
1 Kasus............................................................................................. 3
2 Kata Sulit....................................................................................... 3
3 Analisa Masalah............................................................................ 4
4 Mapping........................................................................................ 19
5 Tujuan Belajar............................................................................... 20
BAB III PENUTUP..................................................................................... 21
Kesimpulan.................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22
TINJAUAN KASUS
: 20 Maret 2015
Jam
: 03.00 WIB
Tanggal pengkajian
: 20 Maret 2015
Jam
: 03.00 WIB
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Identitas klien
Nama
: Tn L
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: Sarjana
: Ny P
Umur
: 49 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan
: Sarjana
: Istri Pasien
B. PENGKAJIAN PRIMER
1. Airways:
a. Sumbatan atau penumpukan secret
b. Wheezing atau krekles
2. Breathing
a. Penggunaan otot bantu nafas
3. Circulation
a. Nadi lemah , tidak teratur
b. Takikardi
c. TD meningkat / menurun
d. Edema
e. Gelisah
f. Akral dingin
g. Kulit pucat, sianosis
h. Output urine menurun
Pulmo
Perkusi
: Sonor
Auskultasi : Vesikuler
j.
Jantung
k. Abdomen
l.
Tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksterna, tidak ada lesi
ataupun kemerahan.
D. ANALISA DATA
Data objektif (DO) :
1.
2.
3.
4.
DATA FOKUS
DO:
a. Pasien tampak pucat dan
wajah menyeringai menahan
nyeri.
b. Berkeringat dingin
c. Pasien tampak gelisah
d. Pasien terlihat lemas
e. Pemeriksaan EKG : ST elevasi
ETIOLOGY
Agen Cidera
Biologi
PROBLEM
Nyeri Akut
f.
DS:P: DS:
Pasien P
seperti tertekan
R : Pasien mengatakan nyeri di
dada sebelah kiri dan menjalar ke
bahu kiri dan punggung
S
nyerinya 5
T
2
Penurunan
Penurunan curah
kontraktilitas
jantung
myokard
: 130/90 mmHg
RR
: 26 x/menit
Aliran arteri
Perfusi jaringan
terhambat
(perifer dan
Napas pendek
kardiopulmunal)
tidak efektif
detik
Kulit teraba dingin dan pucat
Ektrimitas lemah
AGD: PH
: 6,90
PCO2 : 55 mmHg
PaO2 : 60%
HCO3 : 24 mEq/L
Be
: +2
Vital sign
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD
: 130/90 mmHg
RR
: 26 x/menit
DS:
P: Pasien mengatakan nyeri
menetap
tanpa
atau
dengan
aktivitas
Q
seperti tertekan
R : Pasien mengatakan nyeri di
dada sebelah kiri dan menjalar ke
bahu kiri dan punggung
S
nyerinya 5
T
Bedrest
Pemeriksaan EKG (ST elevasi
di lead II,III , aVF)
Pasien terlihat lemah
Pasien terpasang binasal O2 5
liter/menit
Tangan kiri terpasang infuse
Dektrosa 5% 14 tetes/menit
Vital sign
suhu : 360 C
Nadi : 120 x/menit
TD
: 130/90 mmHg
RR
: 26 x/menit
Intoleransi aktivitas
Perubahan status
Palpitasi
kesehatan
: 130/90 mmHg
RR
: 26 x/menit
DS:
Pasien mengatakan mengalami
nyeri dada sebelah kiri secara
mendadak dan menjalar ke bahu
sebelah kiri dan punggung sebelah
kiri
Pasien mengatakan cemas dan
takut akan kematian karena kondisi
penyakit yang semakin memburuk.
Cemas
DO :
Hiperventilasi
efektif
: 26 x/menit
DS
Pasien mengatakan sesak napas.
F. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas
myokard
4. Perfusi jaringan (perifer, kardiopulmonar) tidak efektif berhubungan
dengan aliran arteri terhambat
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan bedrest
6. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
G. INTERVENSI
Waktu
Tgl
Jam
N
O
D
X
1
TUJUAN
INTERVENS
I
RASIONAL
5/12/09
07.00
1.Perubahan
asuhan
secara
dalam lokasi
7/12/09
20.00
keperawatan
komprehensif
atau intensitas
meliputi
tidak
umum
diharapkan pasien
lokasi,
tetapi
dapat
mampu
karakteristik,
menunjukkan
mengontrol nyeri
durasi,
adanya
dengan kriteria
frekuensi dan
komplikasi.
hasil :
kualitas nyeri
Nyeri
Pasien
cenderung
melaporkan nyeri
konstan, lebih
berkurang dengan
hebat,
skala 2 durasi 2
menyebar
menit
keatas, nyeri
Ekspresi wajah
lokal
dan
bisa
terjadi abses
2.
Meningkatkan
teraupetik
istirahat,
rentang normal:
untuk
mengubah
S: 36,5C-37,5C
memberikan
focus
TD: 110/70
informasi
perhatian
mmHg-139/89
tentang
pasien tidak
mmHg
pengalaman
pada nyeri
Nadi: 60-100 x/
nyeri dan
dan
menit
mengetahui
meningkatkan
respon pasien
koping
istirahat,
nyeri seperti
memusatkan
menarik nafas
pikiran pasien
dalam,
dan
mendengarkan
meningkatkan
musik atau
koping
guided
terhadap nyeri
imagery.
4. Kontrol
faktor
4.
Ruangan
bising, suhu
lingkungan
kamar yang
yang
panas dan
mempengaruhi pengunjung
respon pasien
yang banyak
terhadap
akan
ketidaknyama
meningkatkan
nan seperti
respon
menjaga suhu
ketidaknyama
ruangan 25 C,
nan pasien
jaga agar
ruangan tetap
tengang dan
batasi
pengunjung
5. Monitor 5.
vital sign
Nyeri
menyebabkan
peningkatan
nadi serta TD
dan
peningkatan
TTV
menunjukkan
adanya
6. Kolaborasi
komplikasi
6. Membantu
dengan dokter
mengurangi
dalam
nyeri
pemberian
sehingga
analgetik :
tingkat energi
morphin
terjaga
3x250 mg.
5/12/09
07.00
1. Pelepasan alat
asuhan
kemampuan
oksigenasi
7/12/09
20.00
keperawatan
toleransi
saat makan
pasien dalam
menunjukkan
diharapkan pasien
pelepasan alat
perbaikan
mampu
meningkatkan
makan
pemenuhan
ventilasi yang
adekuat dengan
kriteria hasil:
kebutuhan O2
pasien
2. Monitor aliran 2. Kelancaran
RR dalam rentang
normal (16-24
O2 dan kondisi
aliran O2
alat
dapat
membantu
x/mnt)
proses
pemulihan
pernafasan tidak
kondisi pasien
tampak (3 point
dengan
position)
terpenuhinya
kebutuhan O2
sel atau
dada
3. Atur
jaringan.
3. Humidifikasi
perlengkapan
akan
dan sistem
membantu
humidifikasi
kelancaran
oksigenasi
4.
Ajarkan
4.
bagi pasien
membantu
pasien
pasien agar
pentingnya
mampu
alat bantu
bernafas
pernafasan
tanpa
selain O2
menggunakan
alat
oksigenasi
5.
5. Pemberian
Kolaborasi
kan dengan
dokter
terapi O2
yang tepat
dalam
memenuhi
kebutuhan .
terapi yang
tepat dapat
membantu
proses
kesembuhan
pasien dalam
pemenuhan
oksigen .
5/12/09
07.00
asuhan
dada
dada
7/12/09
20.00
keperawatan
,intensitas,
menunjukkan
lokasi,
belum
efektifnya
efektifitas pompa
durasi dan
pompa
jantung pasien
faktor
jantung
meningkat dengan
predisposisi .
pasien, dan
kriteri hasil:
sejauh mana
TD dbn (100/70-
terapi yang
139/89 mmHg)
telah
Bunyi jantung
dilakukan
abnormal (gallop)
tidak ditemukan 2. Monitor
Kelemahan hebat tingkat
efektivitas
tidak tampak
Mual (-)
terapi O2.
berhasil.
2. Terapi O2
yang adekuat
dapat
membantu
terpenuhinya
kebutuhan O2
dalam
jaringan dan
tubuh
3.Ajarkan pasien
3.
Makanan
JVP (-)
untuk
bercafein,
membatasi
adalah
intake cafein,
perangsang
sodium,
langsung pada
makanan
jantung yang
berkolesterol
dapat
dan lemak
meningkatkan
tinggi
frekuensi
4. Kolaborasi
jantung
4. Antikoagulan
dengan dokter
dapat
dalam
meringankan
pemberian
kerja jantung
antikoagulan
Setelah dilakukan 1. Evaluasi nyeri 1. Pompa
5/12/09
07.00
asuhan
dada
jantung yang
7/12/09
20.00
keperawatan
intensitas,
gagal dapat
lokasi, durasi,
mencetuskan
diharapkan pasien
dan faktor
distres
dapat
pencetus.
pernafasan
mendemonstrasika
dan gangguan
n perfusi
sirkulasi
jarinngan kembali
perifer
adekuat dengan
ditandai
kriteria hasil:
dengan kulit
pucat dan
dingin.
S: 36,5C-37,5C
Namun
TD: 110/70
dipsnea tiba-
mmHg-139/89
tiba/ berlanjut
mmHg
menunjukkan
Nadi: 60-100 x/
komplikasi
menit
tromboemboli
paru.
2. Monitor ritme 2. Memudahkan
menunjukkan
dan frekuensi
dalam
kelainan(ST.
jantung
memonitor
elevasi tidak
kondisi nyeri
ditemukan)
yang
dirasakan
3. Auskultasi
pasien
3. Perubahan
perubahan
dalam suara
bunyi jantung
jantung
mengindikasi
kan
perbaikan
dalam kondisi
pasien
4. Berikan pasien 4. Lingkungan
lingkungan
yang nyaman
yang kondusif
membantu
untuk istirahat
peningkatan
dan proses
istirahat dan
penyembuhan
penggunaan
energi
sehingga
dapat
mempercepat
penyembuhan
5. Ajarkan
5.
Latihan
pasien untuk
aktivitas
meningkatkan
dapat
aktivitasnya
membantu
(seperti
mengurangi
eliminasi
penurunan
BAB)
fungsi yang
terjadi akibat
6.
bed rest
Kolaborasi 6. Pemberian
dengan dokter
obat dengan
dalam
dosis yang
pemberian
benar dapat
analgetik
membantu
meringankan
gejala yang
dirasakan
pasien
Setelah di lakukan1. Bantu pasien 1. Aktivitas
5/12/09
07.00
tindakan
mengkaji
ringan
7/12/09
20.00
keperawatan
aktivitas
mampu
ringan yang
mencegah
pasien mampu
mampu
stasis vena
meningkatkan
dilakukan
dan edema.
aktivitas kriteria
Sedangkan
hasil sebagai
aktivitas berat
berikut:
dapat
Suara jantung
meningkatkan
kerja miokard
dan
ketika beraktivitas
menyebabkan
Vital sign
komplikasi
2. Respon
dalam rentang
2. Monitor
normal keika
respon
pasien
beraktivitas
emosional,
terhadap
RR:16-24x/menit
fisik, sosial
aktivitas
Nadi:60-
dan spiritual
dapat
100x/menit
ketika
menunjukkan
Suhu: 36,50C
beraktifitas
aktivitas
oksigenasi
37,50C
TD: 110/70
-139/89 mmHg
Kelemahan
berat tak tampak
miocard
3. Bantu pasien 3. Aktivitas
untuk
yang bertahap
melakukan
dapat
aktivitas fisik
meningkatkan
sehari-hari
fungsi jantung
seperti
dan
ambulansi,
memberikan
pindah dan
kontrol
perawatan diri
jantung
secara
terhadap
bertahap
regangan dan
aktivitas
4. Anjurkan
tubuh
4. Dapat
pasien untuk
meningkatkan
melakukan
motivasi
aktivitas yang
pasien dalam
favoritnya.
peningkatan
fungsi
kesehatan.
5. Kolaborasi
5. Aktivitas
dengan ahli
yang berat
fisioterapi
dapat
dalam
meningkatkan
menentukan
komsumsi
aktivitas yang
oksigen
sesuai untuk
perifer
pasien
sehingga
mengurangi
masukan
oksigen ke
miokard
sehingga
infark
bertambah
berat
1. Reaksi fisik
5/12/09
07.00
asuhan
kecemasan
yang
7/12/09
20.00
keperawatan
dan reaksi
berlebihan
fisik akibat
menunjukkan
diharapkan
kecemasan
tingkat
kecemasan pasien
kecemasan
berkurang dengan
yang tinggi
kriteria hasil :
sehingga
Pasien mampu
menggunakan
teknik relaksasi
2. Instruksikan
harus diatasi
2. Penggunaan
pasien dalam
teknik
penggunaan
relaksasi yang
teknik
tepat dapat
relaksasi yaitu
meringankan
menarik nafas
gejala
dalam,
penyakit dan
mendengarkan
membantu
musik atau
mengurangi
guided
kecemasan
imagery
serta
meningkatkan
istirahat
3. Bantu pasien
untuk
untuk mengurangi
mengidentifik
nyeri
asi situasi
Pasien mampu
membina hubungan
menciptakan
sosial
Pasien mampu
kecemasan
4. Kolaborasi
berkonsentrasi
Tidak tampak tandatanda cemas
berlebihan
Tidak ada gannguan
tidur
yang
4.
dengan dokter
Meningkatkan
dalam
relaksasi/istira
pemberian
hat dan
obat anti
menurunkan
cemas
rasa cemas.