Вы находитесь на странице: 1из 20

tension-free hernioplasty

in elderly
patients

Rahmi Dwi Winarsih


Pembimbing: dr. Asep Tajul Mutaqin Ahmad,
Sp. B
Kepaniteraan Klinik Stase Bedah
RSUD CIANJUR

Introduction
Perbaikan

hernia inguinal adalah salah


satu prosedur bedah yang paling sering
dilakukan oleh ahli bedah.
Open
tension-free
Lichtenstein
hernioplasty (LH) merupakan gold
standar untuk perbaikan elektif hernia
inguinalis pada laki-laki.
Hernia inguinal pada pasien yang lebih
tua dari 71 tahun adalah kondisi
patologis umum yang terlihat di
departemen/instalasi bedah dan unit
gawat darurat.

Banyak

penulis telah melaporkan


karakteristik dan hasil dari operasi
hernia inguinalis pada lansia, dan
beberapa
penelitian
telah
membandingkan LH dengan teknik
lain
yang
tidak
menggunakan
prosthesis atau telah menganalisis
hasil bedah pada pasien lansia tanpa
kelompok kontrol pasien yang lebih
muda.

Tujuan
Untuk

membandingkan hasil LH pada


pasien usia lanjut dengan hasil LH
pada pasien yang lebih muda, dengan
menerapkan
Quantitative
and
Qualitative Measurement Instrument
(QQMI).

Patients and Methods


Catatan

semua pasien dewasa yang


menjalani perbaikan elektif hernia
inguinal di institusi kami (Hospital De
Ovalle, Ovalle, Chile) dari Januari 1997
sampai Desember 2003.
731 pasien laki-laki menjalani LH; 688
pasien (94%) menyelesaikan follow-up.
43 pasien (6%) dikeluarkan: 12 pasien
meninggal (1,7%), tidak ada hubungan
dengan LH, dan 31 pasien (4,2%) lost
untuk follow-up.

Jadi,

558 pasien (81%) usia 70 tahun


atau lebih muda dan 130 pasien (19%)
lansia 71 tahun atau lebih tua.
Follow-up terdiri dari wawancara
pribadi dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan dari Juni sampai Oktober
2005, dengan menerapkan QQMI
selama wawancara.
Periode follow-up berkisar 22-106
bulan, dengan rata-rata 87 8,5 bulan.

Study Design
Desain

penelitian kualitatif dan


kuantitatif yang membandingkan
hasil bedah secara consecutive
non-randomized controlled dengan
longitudinal prospektif.
Klasifikasi hernia inguinalis yang
digunakan, yaitu menurut Gilbert,
Rutkow dan Robbins.

Peneliti

mendefinisikan pasien
lansia adalah pasien 71 tahun atau
lebih tua.
Dan inguinodynia kronis
didefinisikan sebagai spektrum
nyeri yang berlangsung selama
lebih dari 1 tahun setelah prosedur
pembedahan yang ditujukan untuk
memperbaiki hernia inguinal.

Statistical Analysis
Analisis

komparatif dilakukan
dengan uji t test dan Pearson Chi
test.
Fisher's exact test digunakan jika
nilai harapan dalam tabel 2 x 2
kurang dari 5.
Signifikan jika P <0,05.
Data dianalisis dengan software
statistik SPSS versi 11.0.

Results

Discussion
Dalam

kasus ini, kebanyakan hernia


indirek pada pasien yang lebih
muda dari 70 tahun, yaitu hernia
tipe 1 dengan kantung kecil dan
cincin internal yang sedikit
melebar.
Pada pasien usia lanjut, jenis hernia
indirek tipe 2 dan 3 dengan
kantung besar dan cincin internal
yang lebih melebar.

Pada

pasien usia lanjut, hernia inguinal


direk tipe 4 dan hernia tipe 6 yang umum
ditemukan; ini menunjukkan melemahnya
dinding posterior inguinal yang terkait
dengan usia yang lebih tua.
29,5% dari pasien yang lebih muda dari 70
tahun dan 17,7% dari pasien usia lanjut,
yang memiliki BMI lebih tinggi dari 30.
Perbedaan yang signifikan ini mendukung
pasien yang lebih muda dari 70 tahun
terkait dengan status gizi dan pendapatan
ekonomi.

Pada

pasien yang lebih muda dari 70


tahun, alasan kepuasan adalah
kembali untuk bekerja tanpa
gangguan apapun; sesuai dengan
komposisi kelompok ini, dengan
sebagian besar pasien usia produktif.
Pada pasien usia lanjut, alasan untuk
kepuasan adalah resolusi pra operasi
inguinodynia dan tonjolan inguinal
bahwa dalam kebanyakan kasus
membuat pergerakan normal
menjadi sulit.

Conclusion
Hasil

dari Lichtenstein
hernioplasty menurut QQMI yang
lebih baik bagi pasien yang lebih
muda dari
70 tahun dibandingkan dengan
pasien lanjut usia.

Level Of Evidence
Metode

: penelitian kualitatif dan


kuantitatif, consecutive non-randomized
controlled, longitudinal prospektif.
Database
: from experience single
surgeon and
single center
Subjek : 688 pasien
Jurnal ini level of evidence: III B

Вам также может понравиться