Вы находитесь на странице: 1из 28

See also Circular No.

17/11/DKSP, June 1, 2015

PERATURAN BANK INDONESIA REGULATION OF BANK INDONESIA


NOMOR 17/3/PBI/2015 NUMBER 17/3/PBI/2015
TENTANG CONCERNING
KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI MANDATORY USE OF RUPIAH IN THE
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK TERRITORY OF THE UNITARY STATE OF
INDONESIA THE REPUBLIC OF INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY
ESA
GUBERNUR BANK INDONESIA, THE GOVERNOR OF BANK INDONESIA,
Menimbang: Considering:
a. bahwa Rupiah merupakan alat pembayaran a. that the Rupiah is legal tender in the territory of
yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik the Unitary State of the Republic of Indonesia
Indonesia dan simbol kedaulatan Negara and the symbol of the sovereignty of the
Kesatuan Republik Indonesia; Unitary State of the Republic of Indonesia;
b. bahwa penggunaan Rupiah dalam setiap b. that the use of Rupiah in any transaction in the
transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik territory of the Unitary State of the Republic of
Indonesia juga diperlukan untuk mendukung Indonesia is also required to support the
tercapainya kestabilan nilai tukar Rupiah; achievement of the stable Rupiah exchange
value;
c. bahwa untuk mewujudkan kedaulatan Rupiah c. that to realize the sovereignty of the Rupiah in
di wilayah Negara Kesatuan Republik the territory of the Unitary State of the
Indonesia dan untuk mendukung tercapainya Republic of Indonesia and to support the
kestabilan nilai tukar Rupiah, perlu diterapkan achievement of the stable Rupiah exchange
kebijakan kewajiban penggunaan Rupiah dalam value, it is necessary to adopt the policy on the
setiap transaksi di wilayah Negara Kesatuan mandatory use of Rupiah in any transaction in
Republik Indonesia; the territory of the Unitary State of the
Republic of Indonesia;
d. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 d. that under Law Number 23 of 1999 concerning
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Bank Indonesia, as several times amended,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, most recently amended by Law Number 6 of
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 2009, Bank Indonesia is, as the monetary and
Tahun 2009, Bank Indonesia sebagai otoritas payment system authority, competent to
moneter dan sistem pembayaran berwenang regulate the mandatory use of Rupiah in any
mengatur kewajiban penggunaan Rupiah dalam transaction in the territory of the Unitary State
setiap transaksi di wilayah Negara Kesatuan of the Republic of Indonesia;
Republik Indonesia;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana e. that in consideration of point (a), point (b),
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan point (c), and point (d), it is necessary to issue
huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Regulation of Bank Indonesia concerning
Indonesia tentang Kewajiban Penggunaan Mandatory Use of Rupiah in the Territory of
Rupiah di wilayah Negara Kesatuan Republik the Unitary State of the Republic of Indonesia;
Indonesia;
Mengingat: Bearing in Mind:
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang 1. Law Number 7 of 1992 concerning Banking
Perbankan (Lembaran Negara Republik (State Gazette of the Republic of Indonesia
Translated by: Wishnu Basuki
wbasuki@gmail.com
Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Number 31 of 1992, Supplement to the State
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Gazette of the Republic of Indonesia Number
3472) sebagaimana telah diubah dengan 3472), as amended by Law Number 10 of 1998
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 concerning Amendment of Law Number 7 of
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1992 concerning Banking (State Gazette of the
7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Republic of Indonesia Number 182 of 1998,
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor Supplement to the State Gazette of the
182, Tambahan Lembaran Negara Republik Republic of Indonesia Number 3790);
Indonesia Nomor 3790);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 2. Law Number 23 of 1999 concerning Bank
tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Indonesia (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Indonesia Number 66 of 1999, Supplement to
Tambahan Lembaran Negara Republik the State Gazette of the Republic of Indonesia
Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah Number 3844), as several times amended, and
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- most recently amended by Law Number 6 of
Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang 2009 concerning Enactment of Government
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Regulation in Lieu of Law Number 2 of 2008
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang concerning The Second Amendment of Law
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor Number 23 of 1999 concerning Bank Indonesia
23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi into Law (State Gazette of the Republic of
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Number 7 of 2009, Supplement to
Indonesia Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan the State Gazette of the Republic of Indonesia
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Number 4962);
4962);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 3. Law Number 21 of 2008 concerning Shariah
tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Banking (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Indonesia Number 94 of 2008, Supplement to
Tambahan Lembaran Negara Republik the State Gazette of the Republic of Indonesia
Indonesia Nomor 4867); Number 4867);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang 4. Law Number 7 of 2011 concerning Currency
Mata Uang (Lembaran Negara Republik (State Gazette of the Republic of Indonesia
Indonesia Tahun 2011 Nomor 64, Tambahan Number 64 of 2011, Supplement to the State
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Gazette of the Republic of Indonesia Number
5223); 5223);
MEMUTUSKAN: HAS DECIDED:
Menetapkan: PERATURAN BANK INDONESIA To Issue: REGULATION OF BANK
TENTANG KEWAJIBAN INDONESIA CONCERNING
PENGGUNAAN RUPIAH DI MANDATORY USE OF RUPIAH IN
WILAYAH NEGARA KESATUAN THE TERRITORY OF THE
REPUBLIK INDONESIA. UNITARY STATE OF THE
REPUBLIC OF INDONESIA.
BAB I CHAPTER I
KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS
Pasal 1 Article 1
Dalam Peraturan Bank Indonesia ini yang dimaksud In this Regulation of Bank Indonesia:
dengan:
1. Rupiah adalah mata uang Negara Kesatuan 1. Rupiah means the currency of the Unitary State
Republik Indonesia yang berlaku sebagai alat of the Republic of Indonesia, which is valid as
pembayaran yang sah di wilayah Negara legal tender in the territory of the Unitary State

2
Kesatuan Republik Indonesia. of the Republic of Indonesia.
2. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Territory of the Unitary State of the Republic of
adalah Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia means the Unitary State of the
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Republic of Indonesia as referred to in Law
Undang-Undang yang mengatur mengenai mata governing currency.
uang.
3. Bank adalah Bank Umum sebagaimana 3. Bank means a Commercial Bank as referred to
dimaksud dalam Undang-Undang yang in Law governing banking and Shariah
mengatur mengenai perbankan dan Bank Commercial Banks as referred to in Law
Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam governing shariah banking.
Undang-Undang yang mengatur mengenai
perbankan syariah.
BAB II CHAPTER II
KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH MANDATORY USE OF RUPIAH
Pasal 2 Article 2
(1) Setiap pihak wajib menggunakan Rupiah dalam (1) Any party must use Rupiah in any transaction
transaksi yang dilakukan di Wilayah Negara made in the territory of the Unitary State of the
Kesatuan Republik Indonesia. Republic of Indonesia.
(2) Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) A transaction as referred to in section (1) shall
meliputi: include:
a. setiap transaksi yang mempunyai tujuan a. payment transactions;
pembayaran;
b. penyelesaian kewajiban lainnya yang harus b. other money-based settlement of
dipenuhi dengan uang; dan/atau obligations; and/or
c. transaksi keuangan lainnya. c. other financial transactions.
Pasal 3 Article 3
(1) Kewajiban penggunaan Rupiah dalam setiap (1) Mandatory use of Rupiah in any transaction as
transaksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 referred to in Article 2 section (1) shall apply
ayat (1) berlaku untuk: to:
a. transaksi tunai; dan a. cash transactions; and
b. transaksi nontunai. b. non-cash transactions.
(2) Transaksi tunai sebagaimana dimaksud pada (2) Cash transactions as referred to in section (1)
ayat (1) huruf a mencakup transaksi yang point (a) shall include transactions that use
menggunakan uang kertas dan/atau uang logam banknotes and/or coins as legal tender.
sebagai alat pembayaran.
(3) Transaksi nontunai sebagaimana dimaksud (3) Non-cash transactions as referred to in section
pada ayat (1) huruf b mencakup transaksi yang (1) point (b) shall include transactions that use
menggunakan alat dan mekanisme pembayaran means and mechanism of non-cash payment.
secara nontunai.
BAB III CHAPTER III
PENGECUALIAN KEWAJIBAN PENGGUNAAN EXEMPTED MANDATORY USE OF RUPIAH
RUPIAH
Pasal 4 Article 4
Kewajiban penggunaan Rupiah sebagaimana Mandatory use of Rupiah as referred to in Article 2
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tidak berlaku bagi section (1) shall not apply to the following
transaksi sebagai berikut: transactions:

3
a. transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan a. certain transactions with respect to the state
anggaran pendapatan dan belanja negara; budget;
b. penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke b. receipt or provision of gifts from or to abroad;
luar negeri;
c. transaksi perdagangan internasional; c. international trade transactions;
d. simpanan di Bank dalam bentuk valuta asing; d. bank deposits in foreign currencies;
atau
e. transaksi pembiayaan internasional. e. international financing transactions.
Pasal 5 Article 5
Kewajiban penggunaan Rupiah sebagaimana Mandatory use of Rupiah as referred to in Article 2
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) juga tidak berlaku section (1) shall also not apply to any foreign
untuk transaksi dalam valuta asing yang dilakukan currency transaction made under the Laws that
berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang govern:
meliputi:
a. kegiatan usaha dalam valuta asing yang a. foreign currency business conducted by a Bank
dilakukan oleh Bank berdasarkan Undang- under the Law concerning banking and shariah
Undang yang mengatur mengenai perbankan banking;
dan perbankan syariah;
b. transaksi surat berharga yang diterbitkan oleh b. primary market and secondary market
Pemerintah dalam valuta asing di pasar perdana transactions of negotiable instruments in
dan pasar sekunder berdasarkan Undang- foreign currencies issued by the Government
Undang yang mengatur mengenai surat utang under Laws concerning sovereign bonds and
negara dan surat berharga syariah negara; dan Islamic bonds; and
c. transaksi lainnya dalam valuta asing yang c. other foreign currency transactions made under
dilakukan berdasarkan Undang-Undang. the Laws.
Pasal 6 Article 6
Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan Certain transactions with respect to the state budget
anggaran pendapatan dan belanja negara as referred to in Article 4 point (a) shall include:
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a
meliputi:
a. pembayaran utang luar negeri; a. repayment of foreign debts;
b. pembayaran utang dalam negeri dalam valuta b. repayment of domestic debts in foreign
asing; currencies;
c. belanja barang dari luar negeri; c. foreign expenditure;
d. belanja modal dari luar negeri; d. foreign capital expenditure;
e. penerimaan negara yang berasal dari penjualan e. state revenues from sovereign bond sale in
surat utang negara dalam valuta asing; dan foreign currencies; and
f. transaksi lainnya dalam rangka pelaksanaan f. other transactions with respect to the state
anggaran pendapatan dan belanja negara. budget.
Pasal 7 Article 7
Penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke luar Receipt or provision of gifts from or to abroad as
negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b referred to in Article 4 point (b) may be conducted
hanya dapat dilakukan oleh penerima atau pemberi only by the beneficiaries or the providers of the
hibah yang salah satunya berkedudukan di luar gifts, any of whom shall be domiciled abroad.

4
negeri.
Pasal 8 Article 8
(1) Transaksi perdagangan internasional (1) International trade transactions as referred to in
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c Article 4 point (c) shall include:
meliputi:
a. kegiatan ekspor dan/atau impor barang ke a. export and import of goods to or from
atau dari luar wilayah pabean Republik outside the customs zones of the Republic
Indonesia; dan/atau of Indonesia; and/or
b. kegiatan perdagangan jasa yang b. cross border trade in services in the form
melampaui batas wilayah negara yang of:
dilakukan dengan cara:
1. pasokan lintas batas (cross border 1. cross border supply; and
supply); dan
2. konsumsi di luar negeri (consumption 2. consumption abroad.
abroad).
(2) Transaksi untuk kegiatan tambahan dalam (2) Ancillary activities in export and/or import of
kegiatan ekspor dan/atau impor barang ke atau goods to or from outside the customs zones of
dari luar wilayah pabean Republik Indonesia the Republic of Indonesia as referred to in
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a section (1) point (a) shall not be categorized as
tidak dikategorikan sebagai transaksi international trade, so that the use of Rupiah is
perdagangan internasional sehingga wajib mandatory.
menggunakan Rupiah.
Pasal 9 Article 9
(1) Transaksi pembiayaan internasional (1) International financing transactions as referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e to in Article 4 point (e) may be made only by
hanya dapat dilakukan oleh pemberi atau the financiers or the beneficiaries, any of whom
penerima pembiayaan yang salah satunya shall be domiciled abroad.
berkedudukan di luar negeri.
(2) Dalam hal pemberi pembiayaan sebagaimana (2) Where the financiers as referred to in section
dimaksud pada ayat (1) berupa Bank maka (1) are Banks, the Banks must comply with the
wajib memenuhi ketentuan yang mengatur provisions on transactions of foreign exchange
mengenai transaksi valuta asing terhadap against Rupiah between Banks and foreign
Rupiah antara Bank dengan pihak asing. parties.
BAB IV CHAPTER IV
LARANGAN MENOLAK RUPIAH PROHIBITION FROM REJECTING RUPIAH
Pasal 10 Article 10
(1) Setiap pihak dilarang menolak untuk menerima (1) Any party is prohibited from rejecting to
Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan receive Rupiah that is delivered for payment or
sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan settlement of obligations payable in Rupiah
kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah and/or for any other financial transactions in
dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di the territory of the Unitary State of the
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Republic of Indonesia.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) The provision of section (1) shall not be
dikecualikan dalam hal: exempted where:
a. terdapat keraguan atas keaslian Rupiah a. the party is a doubtful about the
yang diterima untuk transaksi tunai; atau genuineness of Rupiah received in a cash

5
transaction;
b. pembayaran atau penyelesaian kewajiban b. the payment or settlement of obligations in
dalam valuta asing telah diperjanjikan foreign currencies is stated in the written
secara tertulis. agreement.
(3) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada (3) A written agreement as referred to in section
ayat (2) huruf b hanya dapat dilakukan untuk: (2) point (b) may be entered into only for:
a. transaksi yang dikecualikan dari kewajiban a. transactions exempted from the mandatory
penggunaan Rupiah sebagaimana use of Rupiah as referred to in Article 4
dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5; atau and Article 5; or
b. proyek infrastruktur strategis dan b. strategic infrastructure projects upon
mendapat persetujuan Bank Indonesia. approval of Bank Indonesia.
BAB V CHAPTER V
PENCANTUMAN HARGA BARANG PRICE-TAGGING/LABELLING OF GOODS
DAN/ATAU JASA AND/OR SERVICES
Pasal 11 Article 11
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kewajiban In furtherance of the mandatory use of Rupiah as
penggunaan Rupiah sebagaimana dimaksud dalam referred to in Article 2 section (1), any business
Pasal 2 ayat (1), pelaku usaha wajib mencantumkan operators must price-tag/label goods and/or services
harga barang dan/atau jasa hanya dalam Rupiah. in Rupiah only.
BAB VI CHAPTER VI
LAPORAN DAN PENGAWASAN KEPATUHAN REPORTING AND SUPERVISION OF
COMPLIANCE
Pasal 12 Article 12
(1) Bank Indonesia berwenang untuk meminta (1) Bank Indonesia shall be authorized to request
laporan, keterangan, dan/atau data kepada reports, descriptions, and/or data from any
setiap pihak yang terkait dengan pelaksanaan party affected by the mandatory use of Rupiah
kewajiban penggunaan Rupiah sebagaimana as referred to in Article 2 section (1) and the
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan kewajiban mandatory price-tagging/labelling of goods
pencantuman harga barang dan/atau jasa and/or services in Rupiah as referred to in
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11. Article 11.
(2) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (2) Any party as referred to in section (1) must
wajib menyampaikan laporan, keterangan, submit reports, descriptions, and/or data as
dan/atau data yang diminta oleh Bank Bank Indonesia may request.
Indonesia.
Pasal 13 Article 13
(1) Bank Indonesia melakukan pengawasan (1) Bank Indonesia shall supervise the compliance
terhadap kepatuhan setiap pihak dalam of any party with the mandatory use of Rupiah
melaksanakan kewajiban penggunaan Rupiah as referred to in Article 2 section (1) and
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) mandatory price-tagging/labelling of goods
dan kewajiban pencantuman harga barang and/or services as referred to in Article 11.
dan/atau jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11.
(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana (2) To supervise under section (1), Bank Indonesia
dimaksud pada ayat (1), Bank Indonesia shall adopt the following methods, inter alia:
menempuh berbagai cara antara lain sebagai
berikut:
a. meminta laporan, keterangan, data, a. to request reports, descriptions, data,

6
dan/atau dokumen pendukung, dengan atau and/or ancillary documents with or without
tanpa melibatkan instansi terkait; involving the competent agency;
b. melakukan pengawasan langsung terhadap b. to make onsite supervision of any party;
setiap pihak; dan/atau and/or
c. menunjuk pihak lain untuk melakukan c. to appoint any other party to make
penelitian dalam rangka pengawasan inquiries with respect to its supervision of
terhadap kepatuhan setiap pihak. the compliance of any party.
BAB VII CHAPTER VII
KETENTUAN LAIN-LAIN MISCELLANEOUS PROVISIONS
Pasal 14 Article 14
Kegiatan yang berupa: Activities such as:
a. penukaran valuta asing yang dilakukan oleh a. currency exchange that is made by currency
penyelenggara kegiatan usaha penukaran valuta exchange providers under the laws and
asing sesuai dengan peraturan perundang- regulations; and
undangan; dan
b. pembawaan uang kertas asing ke dalam atau ke b. carrying foreign banknotes into or out of the
luar wilayah pabean Republik Indonesia yang customs zones of the Republic of Indonesia
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang- under the laws and regulations,
undangan,
tidak dikategorikan sebagai transaksi yang wajib shall not be categorized as transactions subject to
menggunakan Rupiah sebagaimana dimaksud dalam the mandatory use of Rupiah as referred to in
Pasal 2 ayat (1). Article 2 section (1).
Pasal 15 Article 15
Dalam melaksanakan Peraturan Bank Indonesia ini In the enforcement of this Regulation of Bank
Bank Indonesia dapat melakukan koordinasi dan Indonesia, Bank Indonesia may coordinate and
kerja sama dengan pihak lain. cooperate with other parties.
Pasal 16 Article 16
Dalam hal terdapat permasalahan bagi pelaku usaha In case of issues affecting business operators with
dengan karakteristik tertentu terkait pelaksanaan certain characteristics in connection with the
kewajiban penggunaan Rupiah untuk transaksi mandatory use of Rupiah in non-cash transactions
nontunai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat as referred to in Article 3 section (1) point (b), Bank
(1) huruf b, Bank Indonesia dapat mengambil Indonesia may adopt a policy with due regard to the
kebijakan tertentu dengan tetap memperhatikan mandatory use of Rupiah as governed by this
kewajiban penggunaan Rupiah sebagaimana diatur Regulation of Bank Indonesia.
dalam Peraturan Bank Indonesia ini.
BAB VIII CHAPTER VIII
SANKSI SANCTIONS
Pasal 17 Article 17
Terhadap pelanggaran atas: Any violation against:
a. kewajiban penggunaan Rupiah untuk transaksi a. the mandatory use of Rupiah in cash
tunai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 transactions as referred to in Article 3 section
ayat (1) huruf a; dan/atau (1) point (a); and/or
b. larangan menolak Rupiah sebagaimana b. the prohibition from rejecting Rupiah as
dimaksud dalam Pasal 10, referred to in Article 10,
berlaku ketentuan pidana sebagaimana dimaksud shall be imposed criminal sanctions as referred to in
dalam Pasal 33 Undang-Undang Nomor 7 Tahun Article 33 of Law Number 7 of 2011 concerning

7
2011 tentang Mata Uang. Currency.
Pasal 18 Article 18
(1) Pelanggaran atas kewajiban penggunaan (1) Any violation against the mandatory use of
Rupiah untuk transaksi nontunai sebagaimana Rupiah in non-cash transactions as referred to
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b in Article 3 section (1) point (b) shall be
dikenakan sanksi administratif berupa: imposed administrative sanctions of:
a. teguran tertulis; a. written warnings;
b. kewajiban membayar; dan/atau b. obligatory payment; and/or
c. larangan untuk ikut dalam lalu lintas c. prohibition from engagement in any
pembayaran. transaction of payment.
(2) Sanksi kewajiban membayar sebagaimana (2) The sanction of obligatory payment as referred
dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan to in section (1) point (b) shall be 1% (one
sebesar 1% (satu persen) dari nilai transaksi, percent) of the transaction value, in the
dengan jumlah kewajiban membayar paling aggregate, not exceeding Rp1,000,000,000 (one
banyak sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu billion rupiah).
miliar rupiah).
Pasal 19 Article 19
Pelanggaran atas kewajiban pencantuman harga Any violation against the mandatory price-
barang dan/atau jasa dalam Rupiah sebagaimana tagging/labelling of goods and/or services in Rupiah
dimaksud dalam Pasal 11 dan kewajiban as referred to in Article 11 and the obligations to
penyampaian laporan, keterangan, dan/atau data submit reports, descriptions, and/or data as referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) to in Article 12 section (2) shall be imposed
dikenakan sanksi administratif berupa teguran administrative sanctions of written warnings.
tertulis.
Pasal 20 Article 20
Selain mengenakan sanksi administratif In addition to the administrative sanctions as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) dan referred to in Article 18 section (1) and Article 19,
Pasal 19, Bank Indonesia dapat merekomendasikan Bank Indonesia may recommend the competent
kepada otoritas yang berwenang untuk melakukan authorities to take measures within their area of
tindakan sesuai dengan kewenangannya. competence.
BAB IX CHAPTER IX
KETENTUAN PERALIHAN TRANSITIONAL PROVISIONS
Pasal 21 Article 21
(1) Perjanjian tertulis mengenai pembayaran atau (1) Any written agreement on payment or
penyelesaian kewajiban dalam valuta asing settlement of obligations in foreign currencies
selain perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud other than written agreements as referred to in
dalam Pasal 10 ayat (3) yang dibuat sebelum Article 10 section (3) entered into before July
tanggal 1 Juli 2015, tetap berlaku sampai 1, 2015 shall remain in effect until the
dengan berakhirnya perjanjian tertulis tersebut. expiration of the written agreement.
(2) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada (2) Written agreements as referred to in section (1)
ayat (1) hanya berlaku untuk perjanjian tertulis shall apply to only written agreements on
mengenai pembayaran atau penyelesaian payment or settlement of obligations in foreign
kewajiban dalam valuta asing untuk transaksi currencies for non-cash transactions as referred
nontunai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 to in Article 3 section (1) point (b).
ayat (1) huruf b.
(3) Perpanjangan dan/atau perubahan atas (3) Any renewal and/or amendment of written

8
perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud pada agreements as referred to in section (1) must
ayat (1) harus tunduk pada Peraturan Bank comply with this Regulation of Bank Indonesia.
Indonesia ini.
BAB X CHAPTER X
KETENTUAN PENUTUP CONCLUDING PROVISIONS
Pasal 22 Article 22
Ketentuan lebih lanjut dari Peraturan Bank Ancillary provisions to this Regulation of Bank
Indonesia ini diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia shall be governed by Circular of Bank
Indonesia. Indonesia.
Pasal 23 Article 23
Ketentuan mengenai kewajiban penggunaan Rupiah Provisions for mandatory use of Rupiah in non-cash
untuk transaksi nontunai sebagaimana dimaksud transactions as referred to in Article 3 section (1)
dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b mulai berlaku pada point (b) shall come into effect on July 1, 2015.
tanggal 1 Juli 2015.
Pasal 24 Article 24
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku pada This Regulation of Bank Indonesia shall come into
tanggal diundangkan. effect on the date it is promulgated.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Peraturan Bank Indonesia ini dengan promulgation of this Regulation of Bank Indonesia
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik is ordered by placement in the State Gazette of the
Indonesia. Republic of Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Issued in Jakarta


pada tanggal 31 Maret 2015 on March 31, 2015
GUBERNUR BANK INDONESIA, GOVERNOR OF BANK INDONESIA,
[ttd] [sgd]
AGUS D.W. MARTOWARDOJO AGUS D.W. MARTOWARDOJO

Diundangkan di Jakarta Promulgated in Jakarta


pada tanggal 31 Maret 2015 on 31 March 31, 2015
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MINISTER OF LAW AND HUMAN RIGHTS
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
[ttd] [sgd]
YASONNA H. LAOLY YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA STATE GAZETTE OF THE REPUBLIC OF


TAHUN 2015 NOMOR 70 INDONESIA NUMBER 70 OF 2015

9
PENJELASAN ELUCIDATION OF
ATAS REGULATION OF BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NUMBER 17/3/PBI/2015
NOMOR 17/3/PBI/2015 CONCERNING
TENTANG MANDATORY USE OF RUPIAH IN THE
KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI TERRITORY OF THE UNITARY STATE OF
WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK THE REPUBLIC OF INDONESIA
INDONESIA
I. UMUM I. GENERAL
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai The Unitary State of the Republic of Indonesia
negara yang merdeka dan berdaulat memiliki as an independent and sovereign state has
simbol kedaulatan negara yang harus dihormati symbols of the state sovereignty worthy of the
oleh seluruh warga negara Indonesia. Salah honor of all of the Indonesian citizens. One of
satu simbol kedaulatan negara tersebut adalah the symbols of the state sovereignty is Rupiah
Rupiah sebagai mata uang yang dikeluarkan as the currency issued by the Unitary State of
oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia. the Republic of Indonesia.
Rupiah dipergunakan sebagai alat pembayaran Rupiah is used as legal tender in the Territory
yang sah di Wilayah Negara Kesatuan Republik of the Unitary State of the Republic of
Indonesia dalam kegiatan perekonomian Indonesia in the national and international
nasional dan internasional guna mewujudkan economic activities in order to realize the social
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat welfare for all of the people of Indonesia.
Indonesia.
Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Regulation of the mandatory use of Rupiah in
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia the Territory of the Unitary State of the
diperlukan untuk mendukung kestabilan nilai Republic of Indonesia is necessary to support
tukar Rupiah yang merupakan bagian dari the achievement of the stable Rupiah exchange
tujuan yang diamanatkan kepada Bank value as part of the objectives mandated to
Indonesia dalam Undang-Undang mengenai Bank Indonesia in the Law concerning Bank
Bank Indonesia, yaitu mencapai dan Indonesia, that is, to achieve and maintain the
memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam stable Rupiah value. Where the domestic
kondisi pasar valuta asing di dalam negeri foreign exchange markets create overdemands
mengalami kelebihan permintaan valuta asing, for foreign currencies, the use of foreign
penggunaan valuta asing untuk transaksi di currencies in transactions in the Territory of the
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Unitary State of the Republic of Indonesia will
akan memberikan tambahan tekanan terhadap put additional pressure on the Rupiah exchange
nilai tukar Rupiah dimana hal ini berpotensi value to potentially undermine the stable
mengganggu stabilitas nilai Rupiah. Rupiah value.
Sejalan dengan kewenangan Bank Indonesia With Bank Indonesia being competent to
dalam pengaturan terhadap Rupiah maka regulate Rupiah, it is necessary to regulate
diperlukan pengaturan mengenai kewajiban mandatory use of Rupiah both in cash
penggunaan Rupiah di Wilayah Negara transactions and non-cash transactions in the
Kesatuan Republik Indonesia baik untuk Territory of the Unitary State of the Republic of
transaksi tunai maupun transaksi nontunai. Indonesia.
Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Regulation of the mandatory use of Rupiah in
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia the Territory of the Unitary State of the
juga dimaksudkan untuk lebih mengefektifkan Republic of Indonesia also aims to further
pelaksanaan ketentuan dalam Undang-Undang make effective the enforcement of the
mengenai mata uang yang mewajibkan provisions of Law concerning currency that
penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi requires mandatory use of Rupiah in any
yang mempunyai tujuan pembayaran, transaction intended for payment, other money-

10
penyelesaian kewajiban lainnya yang harus based settlement of obligations, and/or other
dipenuhi dengan uang, dan/atau transaksi financial transactions made in the Territory of
keuangan lainnya, yang dilakukan di Wilayah the Unitary State of the Republic of Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka mendukung perekonomian To support the economics of the Unitary State
Negara Kesatuan Republik Indonesia, of the Republic of Indonesia, regulation of the
pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di mandatory use of Rupiah in the Territory of the
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Unitary State of the Republic of Indonesia
perlu tetap memperhatikan adanya kebutuhan should consider the public needs of the use of
penggunaan valuta asing dalam masyarakat foreign currencies that are permitted by Law.
yang diperkenankan berdasarkan Undang-
Undang.
Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Regulation of the mandatory use of Rupiah in
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia the Territory of the Unitary State of the
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Republic of Indonesia as governed by this
Indonesia ini telah disusun dengan Regulation of Bank Indonesia has been
memperhatikan Undang-Undang, seperti prepared with due regard to Laws such as Law
Undang-Undang mengenai perbankan, Undang- concerning banking, Law concerning Bank
Undang mengenai Bank Indonesia, Undang- Indonesia, Law concerning foreign exchange
Undang mengenai lalu lintas devisa dan sistem flow and exchange rate system, Law
nilai tukar, Undang-Undang mengenai surat concerning sovereign bonds, Law concerning
utang negara, Undang-Undang mengenai shariah banking, Law concerning Islamic
perbankan syariah, Undang-Undang mengenai bonds, Law concerning fund transfer, and Law
surat berharga syariah negara, Undang-Undang concerning currency.
mengenai transfer dana, dan Undang-Undang
mengenai mata uang.
Penerapan kewajiban penggunaan Rupiah di Mandatory use of Rupiah in the Territory of the
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Unitary State of the Republic of Indonesia is
dilakukan dengan memperhatikan kesiapan implemented with due regard to the readiness
pelaku usaha, kontinuitas kegiatan usaha, of business operators, continuity of business,
kegiatan investasi, dan pertumbuhan ekonomi investment, and growth of the national
nasional. economy.
II. PASAL DEMI PASAL II. ARTICLE BY ARTICLE
Pasal 1 Article 1
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 2 Article 2
Ayat (1) Section (1)
Yang dimaksud dengan pihak Party means an individual or a
adalah orang perseorangan atau corporation. Corporation means a
korporasi. Korporasi adalah kumpulan group of persons and/or assets that are
orang dan/atau kekayaan yang organized into an incorporated entity
terorganisasi, baik merupakan badan or non-incorporated entity.
hukum maupun bukan badan hukum.
Ayat (2) Section (2)
Huruf a Point a
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf b Point b

11
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf c Point c
Yang dimaksud dengan transaksi Other financial transactions
keuangan lainnya antara lain means, inter alia, deposits in
meliputi kegiatan penyetoran Rupiah in various amounts and
Rupiah dalam berbagai jumlah types of denomination from a
dan jenis pecahan dari nasabah customer to a Bank.
kepada Bank.
Pasal 3 Article 3
Ayat (1) Section (1)
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Ayat (2) Section (2)
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Ayat (3) Section (3)
Contoh alat pembayaran secara nontunai The examples of means of non-cash
antara lain cek, bilyet giro, kartu kredit, payment are, inter alia, checks, giro slips,
kartu debit, kartu Automated Teller credit cards, debit cards, Automated Teller
Machine (ATM), dan uang elektronik. Machine (ATM) cards, and electronic
money.
Contoh mekanisme pembayaran secara The example of mechanism of non-cash
nontunai antara lain melalui transfer dana. payment is, inter alia, fund transfer.
Pasal 4 Article 4
Huruf a Point a
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf b Point b
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf c Point c
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf d Point d
Simpanan di Bank dalam bentuk valuta Bank deposits in foreign currencies may be
asing hanya dapat diselenggarakan oleh provided by a Bank that is engaged in
Bank yang melakukan kegiatan usaha foreign currencies.
dalam valuta asing.
Transaksi terkait simpanan di Bank yang Transactions in connection with deposits in
melakukan kegiatan usaha dalam valuta a Bank that is engaged in foreign
asing dapat berupa penyetoran dan/atau currencies may be in the form of deposit
penarikan valuta asing. and/or withdrawal of foreign currencies.
Huruf e Point e
Cukup jelas Sufficiently clear.
Pasal 5 Article 5
Huruf a Point a
Kegiatan usaha dalam valuta asing yang Foreign currency business activities that

12
dilakukan oleh Bank berdasarkan Undang- are conducted by a Bank under the Law
Undang yang mengatur mengenai concerning banking and shariah banking
perbankan dan perbankan syariah meliputi include, inter alia:
antara lain:
1. kredit dalam valuta asing untuk 1. credits for export and other activities
kegiatan ekspor dan kegiatan lainnya; in foreign currencies;
2. pasar uang antar Bank dalam valuta 2. interbank call money in foreign
asing; currencies;
3. obligasi dalam valuta asing; 3. bonds in foreign currencies;
4. sub debt dalam valuta asing; 4. sub-debt in foreign currencies;
5. jual beli surat berharga dalam valuta 5. sale and purchase of negotiable
asing; dan instruments in foreign currencies; and
6. transaksi perbankan lainnya dalam 6. other banking transactions in foreign
valuta asing yang diatur dalam currencies as governed by Laws
Undang-Undang yang mengatur concerning banking and shariah
mengenai perbankan dan perbankan banking along with their ancillary
syariah beserta peraturan regulations.
pelaksanaannya.
Huruf b Point b
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf c Point c
Undang-Undang yang mengatur mengenai Laws that govern other transactions in
transaksi lainnya dalam valuta asing antara foreign currencies are, inter alia, Law
lain Undang-Undang mengenai Bank concerning Bank Indonesia, Law
Indonesia, Undang-Undang mengenai concerning investment, and Law
penanaman modal, dan Undang-Undang concerning Indonesia export financing
mengenai lembaga pembiayaan ekspor institutions.
Indonesia.
Pasal 6 Article 6
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 7 Article 7
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 8 Article 8
Ayat (1) Section (1)
Huruf a Point a
Yang dimaksud dengan kegiatan Export and import to or from outside
ekspor dan/atau impor barang ke atau the customs zone of the Republic of
dari luar wilayah pabean Republik Indonesia means interstate or cross-
Indonesia adalah perdagangan barang border trade in goods.
antarnegara atau lintas negara.
Huruf b Point b
Yang dimaksud dengan kegiatan Cross-border trade in services in the
perdagangan jasa yang melampaui form of cross border supply means
batas wilayah negara dalam bentuk provision of service from one territory

13
pasokan lintas batas (cross border of a state to another territory of a state,
supply) adalah kegiatan penyediaan such as online purchase (network) or
jasa dari wilayah suatu negara ke call center.
wilayah negara lain seperti pembelian
secara online (dalam jaringan) atau
call center.
Yang dimaksud dengan kegiatan Cross-border trade in services in the
perdagangan jasa yang melampaui form of consumption abroad means
batas wilayah negara dalam bentuk provision of services abroad to serve
konsumsi di luar negeri (consumption consumers from Indonesia, such as
abroad) adalah kegiatan penyediaan Indonesian citizens who go to college/
jasa di luar negeri untuk melayani university abroad or are hospitalized
konsumen dari Indonesia seperti abroad.
warga negara Indonesia yang kuliah di
luar negeri atau rawat di rumah sakit
luar negeri.
Ayat (2) Section (2)
Kegiatan tambahan berkaitan dengan Ancillary activities in export and/or import
kegiatan ekspor dan/atau impor barang of goods conducted within the customs
yang dilakukan di wilayah pabean zones of the Republic of Indonesia by
Republik Indonesia melalui sarana means of transportation such as ships,
pengangkutan kapal, pesawat, atau sarana airplanes, or other means of transportation
angkut lainnya tidak dikategorikan sebagai are not categorized as export and/or import
kegiatan ekspor dan/atau impor barang. activities.
Kegiatan tambahan berkaitan dengan Ancillary activities in export and/or import
kegiatan ekspor dan/atau impor barang of goods include, inter alia, berthing,
antara lain meliputi: sandar kapal di container loading/unloading, temporary
pelabuhan, bongkar muat kontainer, container storage, and aircraft parking at
penyimpanan sementara kontainer di the airport.
pelabuhan, dan parkir pesawat di bandara.
Pasal 9 Article 9
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 10 Article 10
Ayat (1) Section (1)
Yang dimaksud dengan pihak adalah Party means an individual or a
orang perseorangan atau korporasi. corporation. Corporation means a group of
Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau persons and/or assets that are organized
kekayaan yang terorganisasi, baik into an incorporated entity or non-
merupakan badan hukum maupun bukan incorporated entity.
badan hukum.
Ayat (2) Section (2)
Huruf a Point a
Setiap pihak yang memiliki Rupiah Any party with Rupiah of doubtful
yang diragukan keasliannya tersebut genuineness may seek clarification
dapat meminta klarifikasi kepada from Bank Indonesia.
Bank Indonesia.
Huruf b Point b

14
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Ayat (3) Section (3)
Huruf a Point a
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Huruf b Point b
Yang dimaksud dengan proyek Strategic infrastructure projects
infrastruktur strategis adalah: means:
1. proyek infrastruktur sebagaimana 1. infrastructure projects as referred
dimaksud dalam ketentuan Bank to in the provisions of Bank
Indonesia yang mengatur Indonesia that govern application
mengenai penerapan prinsip of the principle of prudence in the
kehati-hatian dalam pengelolaan management of foreign debts of
utang luar negeri korporasi non-bank corporations; and
nonbank; dan
2. dibuktikan dengan surat 2. as documented in the certificate
keterangan dari kementerian atau from the competent ministry or
lembaga yang berwenang. institution.
Pasal 11 Article 11
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 12 Article 12
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 13 Article 13
Ayat (1) Section (1)
Pengawasan oleh Bank Indonesia terutama Supervision by Bank Indonesia focuses on
dilakukan terhadap pemenuhan kewajiban the compliance with the mandatory use of
penggunaan Rupiah untuk transaksi Rupiah in non-cash transactions.
nontunai. Sedangkan pengawasan dan/atau Meanwhile, supervision and/or law
penegakan hukum terhadap pemenuhan enforcement of the compliance with the
kewajiban penggunaan Rupiah untuk mandatory use of Rupiah in cash
transaksi tunai dilakukan bekerja sama transactions are made in cooperation with
dengan aparat penegak hukum. law enforcement officers.
Ayat (2) Section (2)
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 14 Article 14
Huruf a Point a
Yang dimaksud kegiatan usaha penukaran Currency exchange under the laws and
valuta asing sesuai dengan peraturan regulations means, inter alia, non-Bank
perundang-undangan antara lain kegiatan currency exchange activities with a license
usaha penukaran valuta asing bukan Bank from Bank Indonesia.
yang memiliki izin dari Bank Indonesia.
Huruf b Point b
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 15 Article 15

15
Koordinasi dan kerja sama dengan pihak lain Coordination and cooperation with other parties
dapat dilakukan antara lain dengan aparat may be made with, inter alia, law enforcement
penegak hukum, dan otoritas yang berwenang. officers and competent authorities.
Pasal 16 Article 16
Penetapan kebijakan oleh Bank Indonesia The policy adopted by Bank Indonesia
dilakukan dengan mempertimbangkan antara considers, inter alia, the readiness of business
lain kesiapan pelaku usaha, kontinuitas operators, continuity of business, investment,
kegiatan usaha, kegiatan investasi, dan/atau and/or growth of the national economy.
pertumbuhan ekonomi nasional.
Pasal 17 Article 17
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 18 Article 18
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 19 Article 19
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 20 Article 20
Rekomendasi yang disampaikan oleh Bank Recommendations by Bank Indonesia are, inter
Indonesia antara lain berupa rekomendasi untuk alia, revocation of licenses or cessation of
mencabut izin usaha atau menghentikan business activities.
kegiatan usaha.
Pasal 21 Article 21
Ayat (1) Section (1)
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Ayat (2) Section (2)
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Ayat (3) Section (3)
Yang dimaksud dengan perubahan atas Amendment of written agreements
perjanjian tertulis adalah perubahan yang means amendment especially in connection
terutama terkait dengan perubahan subjek with changes of the subjects and/or objects
dan/atau objek pada perjanjian tertulis. of the written agreements.
Pasal 22 Article 22
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 23 Article 23
Cukup jelas. Sufficiently clear.
Pasal 24 Article 24
Cukup jelas. Sufficiently clear.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA SUPPLEMENT TO THE STATE GAZETTE OF


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5683 THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER 5683

16
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR REGULATION OF BANK INDONESIA


17/3/PBI/2015 NUMBER 17/3/PBI/2015
TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN CONCERNING MANDATORY USE OF RUPIAH
RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN IN THE TERRITORY OF THE UNITARY STATE
REPUBLIK INDONESIA OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

1. Apa saja pertimbangan diterbitkannya 1. What does Bank Indonesia take into
Peraturan Bank Indonesia ini? consideration when issuing this Regulation
of Bank Indonesia?
PBI ini diterbitkan dengan pertimbangan This Regulation of Bank Indonesia is issued in
bahwa: consideration that:
a. Rupiah merupakan alat pembayaran yang a. the Rupiah is legal tender in the territory of
sah di wilayah Negara Kesatuan Republik the Unitary State of the Republic of
Indonesia dan simbol kedaulatan Negara Indonesia and the symbol of the
Kesatuan Republik Indonesia. sovereignty of the Unitary State of the
Republic of Indonesia.
b. Penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi b. the use of Rupiah in any transaction in the
di wilayah Negara Kesatuan Republik territory of the Unitary State of the
Indonesia juga diperlukan untuk Republic of Indonesia is also required to
mendukung tercapainya kestabilan nilai support the achievement of the stable
tukar Rupiah. Rupiah exchange value.
c. Untuk mewujudkan kedaulatan Rupiah di c. to realize the sovereignty of the Rupiah in
wilayah Negara Kesatuan Republik the territory of the Unitary State of the
Indonesia dan untuk mendukung Republic of Indonesia and to support the
tercapainya kestabilan nilai tukar Rupiah, achievement of the stable Rupiah exchange
perlu diterapkan kebijakan kewajiban value, it is necessary to adopt the policy on
penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi the mandatory use of Rupiah in any
di wilayah Negara Kesatuan Republik transaction in the territory of the Unitary
Indonesia. State of the Republic of Indonesia.
d. berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 d. under Law Number 23 of 1999 concerning
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Bank Indonesia, as several times amended,
sebagaimana telah diubah beberapa kali, most recently amended by Law Number 6
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 of 2009, Bank Indonesia is, as the
Tahun 2009, Bank Indonesia sebagai monetary and payment system authority,
otoritas moneter dan sistem pembayaran competent to regulate the mandatory use of
berwenang mengatur kewajiban Rupiah in any transaction in the territory of
penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi the Unitary State of the Republic of
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Indonesia.
2. Apa dasar hukum Bank Indonesia 2. What is the legal basis under which Bank
menerbitkan Peraturan Bank Indonesia ini? Indonesia issues this Regulation of Bank
Indonesia?
Bank Indonesia menerbitkan Peraturan Bank Bank Indonesia issues this Regulation of Bank
Indonesia didasari kewenangan Bank Indonesia Indonesia under the competency of Bank
sebagai otoritas di bidang moneter dan sistem Indonesia with the monetary and payment
pembayaran sebagaimana diatur dalam Pasal 8 system authority as provided for in Article 8, in

17
Jo. Pasal 10 ayat (1) huruf b jo. Pasal 15 ayat conjunction with Article 10 section (1) point
(1) huruf c Undang-Undang Nomor 23 Tahun (b), in conjunction with Article 15 section (1)
1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana point (c) of Law Number 23 of 1999
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan concerning Bank Indonesia, as several times
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (UU amended, most recently amended by Law
BI). Number 6 of 2009 (BI Law).
Dalam rangka mendukung tercapainya To support the achievement of the stable
kestabilan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia Rupiah exchange value, Bank Indonesia may
dapat menetapkan kebijakan moneter dan adopt the monetary policy and legal tender by
menetapkan penggunaan alat pembayaran requiring the mandatory use of Rupiah in any
dengan mewajibkan penggunaan Rupiah dalam transaction in the territory of the Unitary State
seluruh transaksi di wilayah Negara Kesatuan of the Republic of Indonesia.
Republik Indonesia.
3. Apa saja ketentuan perundang undangan 3. To what laws and regulations does the
yang menjadi dasar dalam penyusunan making of this Regulation of Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia ini? refer?
Dalam menyusun Peraturan Bank Indonesia ini, The making of this Regulation of Bank
undang-undang yang menjadi dasar dan Indonesia refers to the following laws:
rujukan sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 a. Law Number 7 of 1992 concerning
tentang Perbankan (Lembaran Negara Banking (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor Indonesia Number 31 of 1992, Supplement
31, Tambahan Lembaran Negara Republik to the State Gazette of the Republic of
Indonesia Nomor 3472) sebagaimana telah Indonesia Number 3472), as amended by
diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Law Number 10 of 1998 concerning
Tahun 1998 tentang Perubahan atas Amendment of Law Number 7 of 1992
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 concerning Banking (State Gazette of the
Tentang Perbankan (Lembaran Negara Republic of Indonesia Number 182 of
Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1998, Supplement to the State Gazette of
182, Tambahan Lembaran Negara the Republic of Indonesia Number 3790);
Republik Indonesia Nomor 3790);
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 b. Law Number 23 of 1999 concerning Bank
tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Indonesia (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor Indonesia Number 66 of 1999, Supplement
66, Tambahan Lembaran Negara Republik to the State Gazette of the Republic of
Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah Indonesia Number 3844), as several times
diubah beberapa kali, terakhir dengan amended, and most recently amended by
UndangUndang Nomor 6 Tahun 2009 Law Number 6 of 2009 concerning
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Enactment of Government Regulation in
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Lieu of Law Number 2 of 2008 concerning
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas The Second Amendment of Law Number
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 23 of 1999 concerning Bank Indonesia into
tentang Bank Indonesia menjadi Undang- Law (State Gazette of the Republic of
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Number 7 of 2009, Supplement
Indonesia Tahun 2009 Nomor 7, to the State Gazette of the Republic of
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Number 4962);
Indonesia Nomor 4962);
c. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 c. Law Number 21 of 2008 concerning
tentang Perbankan Syariah (Lembaran Shariah Banking (State Gazette of the
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Republic of Indonesia Number 94 of 2008,

18
Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Supplement to the State Gazette of the
Republik Indonesia Nomor 4867) Republic of Indonesia Number 4867);
d. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 d. Law Number 7 of 2011 concerning
tentang Mata Uang (Lembaran Negara Currency (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor Indonesia Number 64 of 2011, Supplement
64, Tambahan Lembaran Negara Republik to the State Gazette of the Republic of
Indonesia Nomor 5223); Indonesia Number 5223);
4. Hal apa saja yang diatur dalam Peraturan 4. What does this Regulation of Bank
Bank Indonesia ini? Indonesia govern?
Peraturan Bank Indonesia ini mengatur hal This Regulation of Bank Indonesia governs the
sebagai berikut: following:
a. Ketentuan umum; a. General provisions;
b. Kewajiban penggunaan Rupiah; b. Mandatory use of Rupiah;
c. Pengecualian kewajiban penggunaan c. Exempted mandatory use of Rupiah;
Rupiah;
d. Larangan menolak Rupiah; d. Prohibition from rejecting Rupiah;
e. Pencantuman harga barang dan jasa; e. Price-tagging/labelling of goods and/or
services;
f. Laporan dan pengawasan kepatuhan; f. Reports and supervision of compliance;
g. Ketentuan lain-lain; g. Miscellaneous provisions;
h. Sanksi; h. Sanctions;
i. Ketentuan peralihan; dan i. Transitional provisions; and
j. Ketentuan penutup. j. Concluding provisions.
5. Apakah setiap transaksi di wilayah Negara 5. Is any transaction in the territory of the
Kesatuan Republik Indonesia wajib Unitary State of the Republic of Indonesia
menggunakan Rupiah? subject to the mandatory use of Rupiah?
Ya, setiap transaksi di wilayah Negara Yes, any transaction in the territory of the
Kesatuan Republik Indonesia wajib Unitary State of the Republic of Indonesia is
menggunakan Rupiah. subject to the mandatory use of Rupiah.
6. Siapa yang wajib melakukan transaksi di 6. Who is subject to the mandatory use of
wilayah Negara Kesatuan Republik Rupiah in transactions in the territory of the
Indonesia? Unitary State of the Republic of Indonesia?
Setiap pihak yang melakukan transaksi di Any party, whether individuals or corporations,
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, making transactions in the territory of the
baik orang perorangan maupun korporasi. Unitary State of the Republic of Indonesia is
subject to the mandatory use of Rupiah.
7. Apakah kewajiban penggunaan Rupiah di 7. Does the mandatory use of Rupiah in the
wilayah Negara Kesatuan Republik territory of the Unitary State of the Republic
Indonesia berlaku untuk tunai dan of Indonesia apply to cash and non-cash
nontunai? transactions?
Ya, kewajiban penggunaan Rupiah di wilayah Yes, the mandatory use of Rupiah in the
Negara Kesatuan Republik Indonesia berlaku territory of the Unitary State of the Republic of
untuk transaksi tunai dan nontunai. Indonesia applies to cash and non-cash
transactions.

19
Transaksi tunai mencakup transaksi yang Cash transactions include banknote-based
menggunakan uang kertas dan/atau uang logam transactions and/or coin-based transactions as
sebagai alat pembayaran. legal tender.
Transaksi nontunai mencakup transaksi yang Non-cash transactions include transactions that
menggunakan alat dan mekanisme pembayaran use means and mechanism of non-cash
secara nontunai. payment.
8. Transaksi apa saja yang diperbolehkan 8. What transactions are permitted to use
menggunakan valuta asing? foreign currencies?
Dalam Peraturan Bank Indonesia ini transaksi In this Regulation of Bank Indonesia, the
yang diperbolehkan menggunakan valuta asing following are transactions permitted to use
adalah sebagai berikut: foreign currencies:
a. transaksi tertentu dalam rangka a. certain transactions with respect to the
pelaksanaan anggaran pendapatan dan state budget;
belanja negara;
b. penerimaan atau pemberian hibah dari atau b. receipt or provision of gifts from or to
ke luar negeri; abroad;
c. transaksi perdagangan internasional; c. international trade transactions;
d. simpanan di Bank dalam bentuk valuta d. Bank savings in foreign currencies; or
asing; atau
e. transaksi pembiayaan internasional, e. international financing transactions,
sebagaimana diatur dalam Pasal 21 ayat (2) UU as governed by Article 21 section (2) of Law
Mata Uang dan transaksi dalam valuta asing concerning Currency and foreign currency-
yang dilakukan berdasarkan ketentuan Undang- based transactions made under the Laws that
Undang yang meliputi: include:
a. Kegiatan usaha dalam valuta asing yang a. foreign currency business conducted by a
dilakukan oleh Bank berdasarkan Undang- Bank under the Law concerning banking
Undang yang mengatur mengenai and shariah banking;
perbankan dan perbankan syariah;
b. transaksi surat berharga yang diterbitkan b. primary market and secondary market
oleh Pemerintah dalam valuta asing di transactions of negotiable instruments in
pasar perdana dan pasar sekunder foreign currencies issued by the
berdasarkan Undang-Undang yang Government under Laws concerning
mengatur mengenai surat utang negara dan sovereign bonds and Islamic bonds; and
surat berharga syariah negara; dan
c. transaksi lainnya dalam valuta asing yang c. other foreign currency-based transactions
dilakukan berdasarkan Undang-Undang. made under the Laws.

9. Transaksi tertentu dalam rangka 9. What certain transactions with respect to the
pelaksanaan anggaran pendapatan dan state budget are permitted to use foreign
belanja negara seperti apa yang currencies?
diperbolehkan menggunakan valuta asing?
Transaksi tertentu dalam rangka pelaksanaan Certain transactions with respect to the state
anggaran pendapatan dan belanja negara budget include:
meliputi:
a. pembayaran utang luar negeri; a. repayment of foreign debts;
b. pembayaran utang dalam negeri dalam b. repayment of domestic debts in foreign

20
valuta asing; currencies;
c. belanja barang dari luar negeri; c. foreign expenditure;
d. belanja modal dari luar negeri; d. foreign capital expenditure;
e. penerimaan negara yang berasal dari e. state revenues from sovereign bond sale in
penjualan surat utang negara dalam valuta foreign currencies; and
asing; dan
f. transaksi lainnya yang diatur dalam f. other transactions as governed by the laws
peraturan perundang-undangan. and regulations.
10. Transaksi penerimaan atau pemberian 10. What transactions of receipt or provision of
hibah dari atau ke luar negeri seperti apa gifts from or to abroad are permitted to use
yang diperbolehkan menggunakan valuta foreign currencies?
asing?
Penerimaan atau pemberian hibah dari atau ke Transactions of receipt or provision of gifts
luar negeri yang diperbolehkan menggunakan from or to abroad that are permitted to use
valuta asing adalah hibah yang dilakukan oleh foreign currencies are such transactions where
penerima atau pemberi hibah yang salah either the recipient or the provider of gifts is
satunya berkedudukan di luar negeri. Apabila domiciled abroad. If the recipient and the
penerima dan pemberi hibah berkedudukan di provider of gifts are domiciled in the territory
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia of the Unitary State of the Republic of
maka hibah harus dilakukan dengan Indonesia, the transactions of receipt or
menggunakan Rupiah. provision of gifts must be made in Rupiah.
11. Transaksi perdagangan internasional seperti 11. What international trade transactions are
apa yang diperbolehkan menggunakan permitted to use foreign currencies?
valuta asing?
Transaksi perdagangan internasional yang International trade transactions that are
diperbolehkan menggunakan valuta asing permitted to use foreign currencies include:
meliputi:
a. kegiatan ekspor dan/atau impor barang ke a. export and/or import of goods to or from
atau dari luar wilayah pabean Republik outside the customs zones of the Republic
Indonesia; dan/atau of Indonesia; and/or
b. kegiatan perdagangan jasa yang b. cross border trade in services in the form
melampaui batas wilayah negara yang of:
dilakukan dengan cara:
1. pasokan lintas batas (cross border 1. cross border supply, that is, the
supply), yaitu penyediaan jasa dari provision of service from one territory
wilayah suatu negara ke wilayah of a state to another territory of a state,
negara lain seperti pembelian secara such as online purchase (network) or
online (dalam jaringan) atau call call center; and
center; dan
2. konsumsi di luar negeri (consumption 2. consumption abroad, that is, cross
abroad), yaitu kegiatan perdagangan border trade in services in the form of
jasa yang melampaui batas wilayah consumption abroad, which is the
negara dalam bentuk konsumsi di luar provision of services abroad to serve
negeri (consumption abroad) adalah consumers from Indonesia, such as an
kegiatan penyediaan jasa di luar negeri Indonesian citizen who studies at the
untuk melayani konsumen dari college abroad or receives medical
Indonesia seperti warga negara treatment at the hospital abroad.

21
Indonesia yang kuliah di luar negeri
atau rawat di rumah sakit luar negeri.
Adapun transaksi untuk kegiatan tambahan Ancillary activities in export and/or import
dalam kegiatan ekspor dan/atau impor of goods to or from outside the customs
barang ke atau dari luar wilayah pabean zones of the Republic of Indonesia are not
Republik Indonesia tidak dikategorikan categorized as international trade, so that
sebagai transaksi perdagangan the use of Rupiah is mandatory, such as,
internasional sehingga wajib menggunakan among others, berthing, container
Rupiah, antara lain meliputi: sandar kapal loading/unloading, temporary container
di pelabuhan, bongkar muat kontainer, storage, and aircraft parking at the airport.
penyimpanan sementara kontainer di
pelabuhan, dan parkir pesawat di bandara.
12. Transaksi simpanan di Bank dalam valuta 12. What kinds of foreign currency-based Bank
asing seperti apa yang diperbolehkan savings are permitted to use foreign
menggunakan valuta asing? currencies?
Simpanan di Bank dalam bentuk valuta asing Bank deposits in foreign currencies may be
hanya dapat diselenggarakan oleh Bank yang provided by a Bank that is engaged in foreign
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. currencies. Transactions in connection with
Transaksi terkait simpanan di Bank yang deposits with a Bank that is engaged in foreign
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing currencies may be in the form of deposit and/or
dapat berupa penyetoran dan/atau penarikan withdrawal of foreign currencies.
valuta asing.
13. Transaksi pembiayaan internasional seperti 13. What international financing transactions
apa yang diperbolehkan menggunakan are permitted to use foreign currencies?
valuta asing?
Transaksi pembiayaan internasional yang International financing transactions that are
diperbolehkan menggunakan valuta asing adalah permitted to use foreign currencies are
transaksi pembiayaan yang dilakukan oleh financing transactions made by the
penerima dan pemberi pembiayaan yang salah beneficiaries and the financiers, any of whom is
satunya berkedudukan di luar negeri. domiciled abroad.
Dalam hal pemberi pembiayaan internasional Where the international financing provider is a
berupa Bank maka wajib memenuhi ketentuan Bank, the Bank must comply with the
yang mengatur mengenai transaksi valuta asing regulation that governs foreign currencies
terhadap Rupiah antara Bank dengan pihak against Rupiah transactions between Banks and
asing. foreign parties.
14. Kegiatan usaha Bank dalam valuta asing 14. What foreign currency-based business
seperti apa yang diperbolehkan activities conducted by a Bank are permitted
menggunakan valuta asing? to use foreign currencies?
Kegiatan usaha dalam valuta asing yang Those permitted to use foreign currencies are
dilakukan oleh Bank berdasarkan Undang- foreign currency-based business activities
Undang yang mengatur mengenai perbankan conducted by a Bank under the Laws
dan perbankan syariah meliputi antara lain: concerning banking and shariah banking,
including, among others:
a. kredit dalam valuta asing untuk kegiatan a. credits for export and other activities in
ekspor dan kegiatan lainnya; foreign currencies;
b. pasar uang antar Bank dalam valuta asing; b interbank call money in foreign currencies;
c. obligasi dalam valuta asing; c. bonds in foreign currencies;

22
d. sub debt dalam valuta asing; d. sub-debt in foreign currencies;
e. jual beli surat berharga dalam valuta asing; e. sale and purchase of negotiable
dan instruments in foreign currencies; and
f. transaksi perbankan lainnya dalam valuta f. other banking transactions in foreign
asing yang diatur dalam Undang-Undang currencies as governed by Laws
yang mengatur mengenai perbankan dan concerning banking and shariah banking
perbankan syariah beserta peraturan along with their ancillary regulations.
pelaksanaannya.
15. Apa saja lingkup kegiatan usaha Bank yang 15. Within what scope are the business activities
diperbolehkan menggunakan valuta asing? of a Bank permitted to use foreign
currencies?
Kegiatan usaha Bank yang diperbolehkan Those permitted to use foreign currencies are
menggunakan valuta asing adalah kegiatan foreign currency-based business activities
usaha dalam valuta asing yang dilakukan oleh conducted by a Bank under the Laws
Bank berdasarkan Undang-Undang yang concerning banking and shariah banking,
mengatur mengenai perbankan dan perbankan including, among others:
syariah meliputi antara lain:
a. kredit dalam valuta asing untuk kegiatan a. credits for export and other activities in
ekspor dan kegiatan lainnya; foreign currencies;
b. pasar uang antar Bank dalam valuta asing; b interbank call money in foreign currencies;
c. obligasi dalam valuta asing; c. bonds in foreign currencies;
d. sub debt dalam valuta asing; d. sub-debt in foreign currencies;
e. jual beli surat berharga dalam valuta asing; e. sale and purchase of negotiable
dan instruments in foreign currencies; and
f. transaksi perbankan lainnya dalam valuta f. other banking transactions in foreign
asing yang diatur dalam Undang-Undang currencies as governed by Laws
yang mengatur mengenai perbankan dan concerning banking and shariah banking
perbankan syariah beserta peraturan along with their ancillary regulations.
pelaksanaannya.
16. Transaksi surat berharga yang diterbitkan 16. What transactions of negotiable instruments
oleh Pemerintah seperti apa yang issued by the Government are permitted to
diperbolehkan menggunakan valuta asing? use foreign currencies?
Tansaksi surat berharga yang diterbitkan oleh Primary market and secondary market
Pemerintah dalam valuta asing di pasar perdana transactions of negotiable instruments in
dan pasar sekunder berdasarkan Undang- foreign currencies issued by the Government
Undang yang mengatur mengenai surat utang under the Laws concerning sovereign bonds
negara dan surat berharga syariah negara and Islamic bonds are permitted to use foreign
diperbolehkan menggunakan valuta asing. currencies.
17. Undang Undang apa saja yang mengatur 17. What Laws do govern other transactions in
transaksi lainnya dalam valuta asing? foreign currencies?
Undang-Undang yang mengatur mengenai Laws that govern other transactions in foreign
transaksi lainnya dalam valuta asing antara lain currencies are, among others, Law concerning
Undang-Undang mengenai Bank Indonesia, Bank Indonesia, Law concerning investment
Undang-Undang mengenai penanaman modal, and Law concerning Indonesia export financing
dan Undang-Undang mengenai lembaga institutions.
pembiayaan ekspor Indonesia.

23
18. Apakah kegiatan usaha penukaran valuta 18. Are currency exchange business activities
asing (KUPVA) dan kegiatan pembawaan and carrying foreign banknotes into or out
uang kertas asing ke dalam atau ke luar of the customs zones of the Republic of
wilayah pabean Republik Indonesia Indonesia transactions subject to the
merupakan transaksi yang wajib dilakukan mandatory use of Rupiah?
dengan menggunakan Rupiah?
Kegiatan yang berupa: Activities such as:
a. penukaran valuta asing yang dilakukan a. currency exchange that is made by
oleh penyelenggara kegiatan usaha currency exchange providers under the
penukaran valuta asing sesuai dengan laws and regulations; and
peraturan perundang-undangan; dan
b. pembawaan uang kertas asing ke dalam b. carrying foreign banknotes into or out of
atau ke luar wilayah pabean Republik the customs zones of the Republic of
Indonesia, Indonesia under the laws and regulations,
yang dilakukan sesuai dengan peraturan made under the laws and regulations are not
perundang-undangan, tidak dikategorikan categorized as transactions subject to the
sebagai transaksi yang wajib menggunakan mandatory use of Rupiah.
Rupiah.
19. Apakah suatu transaksi diperbolehkan 19. Is a transaction permitted to use foreign
menggunakan valuta asing apabila telah currencies if made under the written
diperjanjikan secara tertulis? agreement?
Pada prinsipnya setiap pihak wajib Any party must, in principle, use Rupiah in any
menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi di transaction made in the territory of the Unitary
wilayah NKRI dan dilarang menolak untuk State of the Republic of Indonesia and is
menerima Rupiah yang penyerahannya prohibited from rejecting to receive Rupiah
dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk which is delivered to pay or settle the
menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi obligations payable in Rupiah.
dengan Rupiah.
Namun demikian, suatu pihak dapat menolak Any party may, however, reject to receive
untuk menerima Rupiah dengan salah satu Rupiah on the grounds that the payment or
pertimbangan bahwa pembayaran atau settlement of the obligations in foreign
penyelesaian kewajiban dalam valuta asing currencies is made under the written agreement.
telah diperjanjikan secara tertulis. Perjanjian Such a written agreement may be entered into
tertulis dimaksud hanya dapat dilakukan untuk: only for:
a. transaksi yang dikecualikan dari kewajiban a. transactions that are exempted from the
penggunaan Rupiah sebagaimana mandatory use of Rupiah as referred to in
dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Article 4 and Article 5 of this Regulation
Peraturan Bank Indonesia ini; atau of Bank Indonesia; or
b. proyek infrastruktur strategis dan b. transactions in connection with strategic
mendapat persetujuan Bank Indonesia. infrastructure projects upon approval of
Yang dimaksud proyek infrastruktur Bank Indonesia. Strategic infrastructure
strategis yaitu proyek infrastruktur projects are infrastructure projects as
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan referred to in the provisions of Bank
Bank Indonesia yang mengatur mengenai Indonesia that govern application of the
penerapan prinsip kehati-hatian dalam principle of prudence in the management
pengelolaan utang luar negeri korporasi of foreign debts of non-bank corporations,
nonbank dan dibuktikan dengan surat and as documented by the certificate from
keterangan dari kementerian atau lembaga the competent ministry or agency.

24
yang berwenang.
Adapun perjanjian tertulis yang disusun untuk Any written agreement made for transactions
transaksi di luar transaksi yang terdapat pada other than those in point (a) and point (b) above
huruf a dan b di atas yang dibuat sebelum entered into before July 1, 2015 remains in
tanggal 1 Juli 2015, maka perjanjian tertulis effect until the expiration of the written
tetap berlaku sampai dengan berakhirnya agreement.
perjanjian tertulis tersebut.
Perjanjian tertulis ini hanya berlaku untuk These written agreements apply to only written
perjanjian tertulis mengenai pembayaran atau agreements on payment or settlement of
penyelesaian kewajiban dalam valuta asing obligations in foreign currencies in non-cash
untuk transaksi nontunai. transactions.
Adapun perpanjangan dan/atau perubahan atas Any renewal and/or amendment of written
perjanjian tertulis yang disusun untuk transaksi agreements made for transactions other than
di luar transaksi yang terdapat pada huruf a dan those in point (a) and point (b) above must
b di atas harus tunduk pada Peraturan Bank comply with this Regulation of Bank Indonesia.
Indonesia ini.
Yang dimaksud dengan perubahan atas Amendment of written agreements means
perjanjian tertulis adalah perubahan yang amendment especially in connection with
terutama terkait dengan perubahan subjek changes of the subjects and/or objects of the
dan/atau objek pada perjanjian tertulis. written agreements.
20. Apakah pencantuman harga barang 20. Are goods and/or services permitted to be
dan/atau jasa diperbolehkan menggunakan price-tagged/labelled in foreign currencies?
valuta asing?
Dalam rangka mendukung efektifitas In support of the effective implementation of
implementasi kewajiban penggunaan Rupiah di mandatory use of Rupiah in the territory of the
wilayah, seluruh pencantuman harga barang Unitary State of the Republic of Indonesia, all
dan/atau jasa hanya dapat menggunakan goods and/or services must be price-
Rupiah. Pencantuman harga barang dan/atau tagged/labelled in Rupiah only. Goods and/or
jasa dalam valuta asing tidak diperbolehkan. services are not permitted to be price-
Namun demikian pencantuman harga barang tagged/labelled in foreign currencies.
dan/atau jasa dalam perjanjian suatu tertulis However, price-tagging/labelling of goods
untuk transaksi: and/or services under a written agreement is
permitted for:
a. transaksi yang dikecualikan dari kewajiban a. transactions that are exempted from the
penggunaan Rupiah sebagaimana mandatory use of Rupiah as referred to in
dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 Article 4 and Article 5 of this Regulation
Peraturan Bank Indonesia; atau of Bank Indonesia; or
b. transaksi yang berkaitan dengan proyek b. transactions in connection with strategic
infrastruktur strategis dan mendapat infrastructure projects upon approval of
persetujuan Bank Indonesia sesuai dengan Bank Indonesia under the provisions of
ketentuan Bank Indonesia. Penentuan Bank Indonesia. Strategic infrastructure
proyek infrastruktur strategis dibuktikan projects must be documented by the
dengan surat keterangan dari kementerian certificate from the competent ministry or
atau lembaga yang berwenang, agency.
diperbolehkan menggunakan valas. Adapun Any price quotation in foreign currencies in the
untuk pencantuman harga di dalam perjanjian written agreement made for transactions other
tertulis yang disusun dalam rangka transaksi di than those in point (a) and point (b) entered into
luar transaksi pada huruf a dan b yang dibuat before July 1, 2015 remains in effect until the

25
sebelum tanggal 1 Juli 2015, maka expiration of the written agreement. Any
pencantuman harga dalam valas tersebut tetap renewal and/or amendment of written
berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian agreements must comply with this Regulation
tertulis tersebut. Untuk perpanjangan dan/atau of Bank Indonesia.
perubahan atas perjanjian tertulis dimaksud
maka harus tunduk pada Peraturan Bank
Indonesia ini.
Yang dimaksud dengan perubahan atas Amendment of written agreements means
perjanjian tertulis adalah perubahan yang amendment especially in connection with
terutama terkait dengan perubahan subjek changes of the subjects and/or objects of the
dan/atau objek pada perjanjian tertulis. written agreements.
21. Apakah Bank Indonesia dapat menetapkan 21. May Bank Indonesia adopt a certain policy
kebijakan tertentu terkait dengan with respect to the implementation of this
penerapan Peraturan Bank Indonesia ini? Regulation of Bank Indonesia?
Dalam hal terdapat permasalahan bagi pelaku In case of issues affecting business operators
usaha dengan karakteristik tertentu terkait with certain characteristics in connection with
pelaksanaan kewajiban penggunaan Rupiah the mandatory use of Rupiah in non-cash
untuk transaksi nontunai, Bank Indonesia dapat transactions, Bank Indonesia may adopt a
mengambil kebijakan tertentu dengan tetap certain policy with due regard to the mandatory
memperhatikan kewajiban penggunaan Rupiah use of Rupiah as governed by this Regulation
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank of Bank Indonesia.
Indonesia ini.
22. Apa saja sanksi terhadap pelanggaran 22. What sanctions to be imposed against any
Peraturan Bank Indonesia ini? violation of this Regulation of Bank
Indonesia?
a. Terhadap pelanggaran atas: a. Any violation against:
- kewajiban penggunaan Rupiah - the mandatory use of Rupiah as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 referred to in Article 2 section (1) of
ayat (1) Peraturan Bank Indonesia ini this Regulation of Bank Indonesia in
untuk transaksi tunai; dan/atau cash transactions; and/or
- larangan menolak Rupiah - the prohibition from rejecting Rupiah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 as referred to in Article 10 of this
Peraturan Bank Indonesia ini, Regulation of Bank Indonesia,
berlaku ketentuan pidana sebagaimana will be imposed criminal sanctions as
dimaksud dalam Pasal 33 Undang-Undang referred to in Article 33 of Law Number 7
Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. of 2011 concerning Currency.
b. Pelanggaran atas kewajiban penggunaan b. Any violation against the mandatory use of
Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Rupiah in non-cash transactions as referred
Pasal 2 ayat (1) Peraturan Bank Indonesia to in Article 2 section (1) of this
ini untuk transaksi nontunai dikenakan Regulation of Bank Indonesia will be
sanksi administratif berupa: imposed administrative sanctions of:
- teguran tertulis; - written warnings;
- kewajiban membayar; dan/atau - obligatory payment; and/or
- larangan untuk ikut dalam lalu lintas - prohibition from engagement in any
pembayaran. transaction of payment.
- Sanksi kewajiban membayar - the sanction of obligatory payment is
ditetapkan sebesar 1% (satu persen) set 1% (one percent) of the transaction

26
dari nilai transaksi, dengan jumlah value, in the aggregate, not exceeding
kewajiban membayar paling banyak Rp1,000,000,000 (one billion rupiah).
sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
c. Pelanggaran atas kewajiban pencantuman c. Any violation against the mandatory price-
harga barang dan jasa dalam Rupiah tagging/labelling of goods and/or services
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan in Rupiah as referred to in Article 11 and
kewajiban penyampaian laporan, the obligations to submit reports,
keterangan, dan/atau data sebagaimana descriptions, and/or data as referred to in
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) Article 13 section (2) will be imposed
dikenakan sanksi administratif berupa administrative sanctions of written
teguran tertulis. warnings.
d. Selain mengenakan sanksi administratif d. In addition to the administrative sanctions
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 as referred to in Article 16 section (1) and
ayat (1) dan Pasal 17, Bank Indonesia Article 17, Bank Indonesia may
dapat merekomendasikan kepada otoritas recommend the competent authorities to
yang berwenang untuk melakukan take measures within their area of
tindakan sesuai dengan kewenangannya. competence.
23. Bagaimana Bank Indonesia melakukan 23. How does Bank Indonesia supervise the
pengawasan kepatuhan terhadap kewajiban compliance with mandatory use of Rupiah in
penggunaan Rupiah di wilayah NKRI? the territory of the Unitary State of the
Republic of Indonesia?
a. Bank Indonesia dapat meminta laporan, a. Bank Indonesia may request reports,
keterangan, dan/atau data kepada pihak descriptions, and/or data from the relevant
yang terkait dengan pelaksanaan kewajiban parties affected by the mandatory use of
penggunaan Rupiah. Rupiah.
b. Permintaan tersebut dapat dilakukan b. Such a request may be made with or
dengan atau tanpa melibatkan instansi without involving the competent agency.
terkait.
c. Bilamana terdapat pihak yang diminta oleh c. Any party must, where requested by Bank
Bank Indonesia untuk menyampaikan Indonesia to submit certain reports,
laporan, keterangan dan data tertentu maka descriptions, and data, fulfill such a request
pihak tersebut wajib memenuhi permintaan of Bank Indonesia.
Bank Indonesia.
d. Melakukan pengawasan langsung terhadap d. Bank Indonesia makes onsite supervision
setiap pihak. of any party.
e. Menunjuk pihak lain untuk melakukan e. Bank Indonesia appoints any other party to
penelitian dalam rangka pengawasan make inquiries with respect to its
terhadap kepatuhan setiap pihak. supervision of the compliance of any party.
24. Apakah objek pengawasan Bank Indonesia 24. What are Bank Indonesias objects of
terhadap kewajiban penggunaan Rupiah? supervision of the mandatory use of Rupiah?
Bank Indonesia melakukan pengawasan Bank Indonesia make supervision of the
terhadap kepatuhan setiap pihak dalam compliance of any party with the mandatory
melaksanakan kewajiban penggunaan Rupiah use of Rupiah and the mandatory price-
dan pencantuman harga barang dan/atau jasa. tagging/labelling of goods and/or services in
Rupiah.

27
25. Kapan Peraturan Bank Indonesia ini mulai 25. When does this Regulation of Bank
berlaku? Indonesia come into effect?
Peraturan Bank Indonesia ini mulai berlaku This Regulation of Bank Indonesia comes into
pada tanggal diundangkan, yaitu tanggal 31 effect on March 31, 2015.
Maret 2015.

---oOo---

Translated by: Wishnu Basuki


wbasuki@gmail.com

28

Вам также может понравиться