Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EOPLASIA TROFOBLASTI K
ESTASIONAL,..,...,.
27 6
IfiOL*';tl
Kehamilan mola secara histologis ditandai oleh abnormalitas
vili
Istilalr penlalrit trofoblastrk
gestasional
spektrum tumor plasenta terkait-keharnilan. Penyakit trofoblastik gestasional dibagi menjadi rumor mola clan nonmola. Tumor non-mola dikelornpokkar-r sebagai neoplasia
trofoblastik gesnsional. Arnerican College of Ohsretricians
ancl Gynecologists (2004) menyebut rumor-rumor ini sebagai penyakft rrofoblastik gestasional maligrw. Meskipun
tumor-tumor ini secara histologis berbeda clan merniliki
kecenderungan yang bervariasi untuk melakr:kan invasi dan
metastasis, sepanjang tahun 1970an mulai terbukti bahwa
konfirmasi histologis tidak diperlukan untuk memberikan
terapi yang efektif. Sebaiiknya, diaclopsi suaru sisrem yang
terutama didasarkan padtl temuan klinis dan pengukuran
serial serum human chorionic gonadouopin (B-hCG). Dalam
30 tahun terakhir ini, telah digunakan sejumiah skema untuk
mengklasifikasikan tumor-tumor ini berdasarkar-r potensi
keganasannl,a, dan untuk menentukan staclium klinis dan
terapi optirnal. Skema klasilikasi penyakit trofoblastik
Gambaran suatu mola hidatidiformis (mola hidatidosa) komplet diperlihatkirn di Tabel 11-2. Secara umum, vili korionik
tampak sebagai massa ya11g terdirr dari vesikel-r,esikel jernih
(Gbr. 11-1). Vesikel-vesikel ini memiliki ukuran bervariasi, dari sulit dilihar hingga beberapa sentimerer dan sering
menggantung berkelompok pada tangkai ramping. Secara
histologis, lesi biasanya memperlihatkan degenerasi hidropik
dan edema vilus; tidak adanya pembuluh darah vilus; proliferasi epitel trofoblas dengan derajat bervariasi; dan tidak
adanya unsur mudigah seperti janin dan amnion.
Obste-
271
272
Ploidi
Potensi Keganasan
Kehamilan mola komplet memiliki insiden sekuele ganas
yang lebih tinggi dibandingkan dengan mola parsial. Pada
sebagian besar penelitian, 15 sampai 20 persen mola komplet
memperlihatkan tanda-tanda penyakit trofoblastik persisren
(Kerkmeijer dkk., 2006; Soper, 2006). Yang menarik, evakuasi mola secara dini tidak menurunkan risiko ini (Schorge
dkk., 2000).
mola, misalnya preeklampsia atau perdarahan. Dalam ulasannya, Vejerslev (1991) mendapatkan bahwa dari 113
keharnilan sbmacam ini, 45 persen berkembang hingga 28
minggu, dan dari jumlah ini, 70 persen neonatus bertahan
hidup.
Dibandingkan dengan mola parsial, wanita dengan kehamilan kembar jenis ini memperlihatkan risiko substansial
mengalami neoplasia trofoblastik gestasional. Tetapi risiko
ini tampaknya tidak lebih besar daripada setelah mola
komplet tunggal (Niemann dkk., 2007b). Dalam kajian
273
fetaiis,
1uas.
Epidemiologi dan
Faktor Risiko
GAMBAR 11-2 Foto plasenta dari kehamilan kembar dengan satu kembar normal dan
satu mola komplet. Mola komplet (kiri) memperlihatkan struktur vesikular yang khas.
Plasenta di kanan secara makroskopis tampak normal. Diperlihatkan potongan melintang
melalui batas antara keduanya (inset) (Sumbangan dr. April Bleich, dr. Pamela Kothari,
dan dr. Brian Levenson).
tetapi data-data ini herasal dari studi rumah sakit dan kare-
Usia
Sitometri
Kista Teka-Lutein
274
OBSTETRI WILLIAMS
3:
ANTEPARTUM
Perjalanan Penyakit
Gambaran Klinis
Biasarrya terjacli amenorea 1 sampai Z bulan.
BAGIAN
Mungkin terda-
pat mual dan muntah yang signilikan. Akhirnya terjadi perdcuahan uterus pada hampir semua kasus, yang mungkin
bervariasi dari sekedar bercak (.sporlng) hingga perdarahan
hebat. Perdarahan dapat berawal tepat sebelum aborrus
Diagnosis
di
parda
Kaclar-rg
Penatalaksanaan
ini
praktis
storm
Menurut
pengalaman
kami, kadar T,
bebas
dalam serum
sering
rang
dijur,r.rpai sebelum
minggu, maka
preeklarnsia
yang
24
mo1a.
dilaporkan
dkk.
oleh Coukos
GAMBAB 11-3 Gambar sonogram sagital uterus 20 minggu dengan mola hidatidiformis komplet (tanda panah
hitam) dan kista-kista teka-lutein terkait di ovarium (tandi panah putih).
besar
Pascaevakuasi
Kemoterapi Profilaksis
Tanpa memandang ukuran uterus, biasanya dilakukan evakuasi mola dengan kuretase isap, Untuk mola besar, perlu
diberikan anestesia yang adekuat dar-r persediaan darah yang
cukup. Pada keadaan serviks tertutup, pelebaran praoperasi
der-rgan dilator osmotik mungkin menolong (lihat Bab 9, hal.
240). Serviks kemudian diperbesar lebih lanjut agar kurer
hisap 10 sampai 12 mm dapat masuk. Setelah sebagian besar
jaringan mola dikeluarkan maka pasien diberi oksitosin,
Setelah miometrium berkontraksi, biasanya dilakukan
kuretase yang menyelwuh tenpi lembut dengan kurer yang
Surveilans
(Vejerslev, 1991).
Kuretase lsap
dkk.,2008).
275
4. Jika kadar B-hCG turun ke kadar normal maka pemeriksaan kadar ini diulang setiap bulan selama 6 bulan. Jika
tidak terdeteksi maka surveilans dapat dihentikan dan
pasien diizinkan hamil kembali.
Pemanrauan intensif
ini memiliki
angka ketidak.patuh-
Histerektomi
Jika pasien tidak lagi ingin hamil, hisrerektomi mungkin
lebih
dianjurkan daripada kurtltase isap. Ini merupakan tindakan
1,000,000
100,000
1o,ooo
otr
=3
1,000
35
9E 100
a10
Mola
komolit
1234
/*.-""4S
I910
112
276
oBSTETRI wtLLtAMS
BAGIAN
3: ANTEPARTUM
Neoplasia trofobiastik gestasional hampir selalu terbentuk dengan atau mengikuti suaru bentuk kehamilan.
Sebagian besar terjadi setelah mola hidaridiformis, tetapi
neoplasia dapat mengikuti suatu abortus, kehamilan normal,
atau bahkan kehamilan ektopik (Cortes-Charry dkk., 2006;
Nugent dkk., 2006).
O Klasifikasi Histopatologis
Seperti telah dibahas, diagnosis neoplasia biasanya ditegakkan berdasarkan peningkatan menetap kadar B-hCG serum
tanpa konflrmasi pemeriksaan patologis. Yang utama, penanganan tidak ditentukan oleh temuan histologis.
Mola lnvasif
Manifestasi neoplasia yang umum ini ditandai oleh pertumbuhan berlebihan trofoblas disertai invasi luas ke jaringan
GAMBAR 'l 1-5 Koriokarsinoma tampak di fundus spesimen histerektomi ini (Sumbangan Dr. Ona Faye-Petersen).
Koriokarsinoma Gestasional
Tumor yang sangat ganas
ini
dapat dianggap
sebagai
jadi perdarahan, pengelupasan jaringan, dan infeksi permukaan. Massa jaringan yang tertanam di miometrium dapat
meluas keluar, tampak di permukaan uterus sebagai nodusnodus gelap iregular yang akhirnya menembus peritoneum.
277
A. Radiografi toraks
memperlihatkan lesi-lesi metastatik luas (Sumbangan Dr. Michael
G. O'Connor). B. Pencitraan MRI kranium memperlihatkan sebuah
metastasis besar di kiri (tanda panah hitam). (Sumbangan Dr. llana
Ariel). C. Spesimen otopsi memperlihatkan banyak metastasis
hemoragik di hati (Sumbangan Dr. Michael G. O'Connor).
GAMBAB 11-6 Koriokarsinoma metastatik.
dilaporkan adanya kasus-kasus yang ditangani tanpa histerektomi (Nummum dkk., 2006).
ini
kasus yang
O Perjalanan Penyakit
Temuan tersering pada neoplasma rrofoblastik gestasional
adalah perdarahan iregular disertai subinvolusi uterus. Perdarahan mungkin menetap arau inrermiren, mendadak dan
*iiii'+"i*
mior4erium ,qkib-at pqrrumbuhan
lainl rymgl
ti.*o*r"pi
risikj unrut
mmbaharrtUt+
rbkan perdarahanlintraperitoneum kemoterapi p"rti*r.
'
,,
. ' .1,
. i+li"i .
2)'Sebagianwaniradatan8dengan ,,'xur.iai" b"*tu.gldrpar riiEnyelab*":rfirro.uJ,auii'
"
"Fi"y:rr,,rfadajyang
enrngalkan
nanya merastasi5 jatrh.
arshomd biasauya melaqikani
r,t
,,
,-::
,,
'
:, i. , ,
,,
:. '
f*kror-f^k1or
rirpq;+
mbngingiilkan'kehamilan
mbnginginkan'keham
ilan mati
mqka hisrcretroriii
hi.srerelrc4{' aartaf,
aarU_f, ,alCh,
satah
pllihannya. Carltni dkk:' (2006) melapprkalt"'i;;&
.iatr1,
'ivanita
yarig' meinberikan " resp6ns ; teiharlhp kp-tqodrepi
setelah embolisasi 'arteri ureiina
vagln? yang parah. . .
..
seltrif
.
I
urrtut<,$iraarrtran
...
.,,t. {1- .:,iKemoterapi seretih.dosis iwal, dite'ilt"taii oleh'k dai*
qe1um,
;d"iliv",
P.hCC
.l
:rtrIIr- berbagdi
berbagaianribodiheterohlikdapatmenggar{gupemeriksain,
anribrjdi heteroTlik dapit'r.ninggrriggu p"*eriks"a"
hCG dan menyebabka-n kemorerapirsecasa keliru:ilianggrp
,,.,
gagal (Ameriaan College.of O6itbtricianr'rnd Gmeenlo- t
:lta.'
natr, :: gists, 2004),,., ^,
'',
- ,: ::r"'
atau
\Tanitadiklaiifikaslkan sebagai.beri;ito:ringgi.,jika,.,$kor:l'
rgeT ..prv5,rrvou^
vv.r rv-irrrwrtrKi{sr aualarLJ
..prognosfik WH0;modifikqpi
tdhlah Z afau
atau lebih.
reoln. pada
fa(la DaIa*
pryrr.,
.:
.-